Anda di halaman 1dari 6

MENCINTAI DAN MENELADANI AKHLAK RASULULLAH SAW

ْ ‫الر ِح ْي ُم أ‬ َّ ِ‫الرحم ةَ واْلعافِي ةَ ي امن هواهلل ُالَّ ِذي آل اِله ا‬ ِ َّ ِ


‫َش َه ُد‬ َّ ‫من‬ ‫ح‬
ُ ْ َ ‫الر‬
َّ ‫و‬ ‫ه‬
ُ ‫ال‬ َ ْ َ ُ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َّ ُ‫ْح ْم ُد هلل الذ ْي نَ ْس َئلُه‬ َ ‫أَل‬
َّ ‫َش َه ُد أ‬ ِ ِ
ً‫ث َر ْح َم ة‬ ُ ‫لم ْبعُ ْو‬
َ ْ‫َن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُده َو َر ُس ْولُهُ ا‬ ْ ‫ك لَ ه َو أ‬ َ ْ‫أَ ْن آل ال هَ االَّ اهلل َُو ْح َده الَ َش ِري‬
ِ ٍ ِ
‫ص ْحبِه‬ َ ‫ َس يِّدنَا ُم َح َّمد َو َعلى ال ه َو‬,‫ص ِّل َو َس لِّ ْم َوبَ ا ِر ْك َعلى ه َذا النَّبِ ِّي اْل َك ِريْ ِم‬ َ ‫ اَللّ ُه َّم‬.‫لِّل َْع الَ ِم ْي َن‬
‫اعتِ ه لَ َعلَّ ُك ْم‬ ِ ‫ص ْي ُكم وإِيَّاي بَِت ْق وى‬
َ َ‫اهلل َوط‬ ِ ‫ َفيآاَُّي َهااْلمس لِمو َن ر ِحم ُكم اهلل ُأُو‬:‫ أ ََّماب ْع ُد‬.‫َجم ِع ْين‬
َ َ َْ ْ ُ َ َ ُْ ْ ُ َ َ َ َْ‫أ‬
.‫إَِّت ُقوااهللَ َح َّق ُت َقاتِه َوالَتَ ُم ْوتُ َّن إِالََّوأَْنتُ ْم ُّم ْسلِ ُم ْو َن‬.‫ُت ْفلِ ُح ْو َن‬
Jamaah Jum’at Rahimakumullah

Saat ini kita sudah berada di bulan Rabi'ul Awwal 1432 H, bulan bersejarah lagi

penuh hikmah. Bersejarah, sebab di bulan ini baginda kita Muhammad Rasulullah

SAW dilahirkan. Penuh hikmah, karena bulan ini diperingati dengan berbagai macam

bentuk kegiatan.

          Sejarah mencatat, pada tanggal 12 Rabiul Awwal ternyata bukan cuma Nabi

SAW dilahirkan, akan tetapi pada tanggal dan bulan itu juga, di tahun yang berbeda

junjungan kita melaksanakan hijrah dari Mekkah ke Madinah, atas perintah Allah.

Bahkan pada tanggal dan bulan yang sama dengan tahun yang berbeda itu pula beliau

meninggalkan kita, pergi menghadap Allah SWT.

          Karena itulah memperingati 12 Rabiu'ul Awwal, berarti mengungkap tiga

peristiwa sekaligus tentang Nabi Muhammad SAW, yaitu kelahiran, perjuangan, dan

kembalinya beliau menghadap Allah SWT.

          Namun di sela-sela meriahnya peringatan Maulidirrasul di bulan ini, satu hal
yang harus terus kita ingat, bahwa ternyata ‫ب النَّبِ ّي‬
ُّ ‫ُح‬ atau cinta kepada Nabi
Muhammad SAW hukumnya adalah wajib, Setiap Muslim wajib hukumnya mencintai
beliau, sebagaimana Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadits

َ‫ال َف َوالَّ ِذ ْي َن ْف ِس ْي بِيَ ِد ِه ال‬


َ َ‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم ق‬ ِ
َ ‫َن َر ُس ْو َل اهلل‬ َّ ‫ضي اهللُ َع ْن هُ أ‬ِ ‫َعن أَبِي ُهر ْير َة ر‬
َ َ َ َ ْ ْ
.‫ب إِلَْي ِه ِم ْن َوالِ ِد ِه َو َولَ ِده‬ َ ‫َح ُد ُك ْم َحتّى أَ ُك ْو َن أ‬
َّ ‫َح‬ ِ
َ ‫ُي ْؤم ُن أ‬
"Dari Abu Hurairah RA: Sesungguhnya rasulullah SAW bersabda : Demi jiwaku yang
berada dalam kekuasaan-Nya tidak sempurna keimanan seseorang sehingga aku lebih
dicintainya daripada orang tua dan anaknya."

Bahkan di dalam riwayat yang lain ada tambahan "‫َّاس اَ ْج َم ِع ْين‬


ِ ‫"والن‬
َ Rasulullah
itu harus lebih dicintai dari seluruh manusia lain.
Jamaah Jum'at Rahimakumullah.

Selanjutnya marilah kita memperhatikan firman Allah SWT berikut:

)  ‫سنَةٌ لِ َم ْن َكا َن َي ْر ُجو اهللَ َوالَْي ْو َم اآْل َِخ َر َوذَ َك َر اهللَ َكثِ ًيرا‬
َ ‫ُس َوةٌ َح‬
ِ ‫لََق ْد َكا َن لَ ُكم ِفي رسو ِل‬
ْ ‫اهلل أ‬ ُْ َ ْ ْ
(21/‫األحزاب‬
“Sudah ada bagimu pada diri Rasulullah teladan yang baik, yakni bagi orang-orang
yang mengharap  Allah dan hari akhir dan bagi orang yang banyak mengingat Allah”.
(QS> Al-Ahzab : 21).

Dalam QS. Al-Ahzab, 21 di atas,  Allah mewartakan Nabi Muhammad Saw

adalah uswatun hasanah, teladan yang baik. Kisah hidupnya adalah cermin spiritual

dan moral bagi seluruh manusia. Kata dan lakunya menebarkan wangi kebajikan.

Rasulullah adalah teladan. Ia mengajarkan umat manusia bagaimana bersabar dalam

cobaan, menahan hawa amarah, membalas keburukan dengan kasih sayang.

Kala hina dan cela orang-orang Thaif menderanya, Rasulullah justru mengulas

senyum dan doa kedamaian.  “Ya Rasulullah, apakah tidak sebaiknya saya timpakan

gunung itu kepada mereka, “ pinta Malaikat penjaga gunung geram atas hinaan pada

Rasulullah. “Tak usah wahai malaikat, mereka hanyalah orang-orang yang belum tahu.

Semoga Allah membukakan hati mereka pada kebenaran”, jawab Rasulullah seraya

tersenyum.

Betapa Nabi yang Agung itu mengajarkan kepada umatnya  kesabaran dan kasih

sayang. Sebab, cahaya Islam akan tersingkap dengan laku dan kata yang bajik. Islam

akan bercahaya dengan umatnya yang meneladani Manusia Terbaik di muka bumi ini.

Kata kotor, laku kasar, caci maki dan benci  justru akan menjauhkan manusia dari

cahaya Islam. Kita seyogyanya malu, jika cahaya Islam itu terhalang oleh perilaku

kita yang tidak mencontoh Nabi Muhammad. Muhammad Abduh, ulama Mesir awal

abad ke-20, menyindir perilaku umat Islam yang jauh dari teladan Nabi. “Al-islâmu

mahjûbun bi al-muslmîn (Islam terhalang oleh umatnya)”.

Jamaah Jum’at Rahimakumullah

Saudaraku yang semoga selalu mendapatkan taufik Allah Ta’ala. Nabi kita

Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah penutup para Nabi, tidak ada Nabi lagi

sesudah beliau. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki kedudukan yang mulia
dengan syafa’at al ‘uzhma pada hari kiamat kelak. Itulah di antara keistimewaan Abul

Qosim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Seorang muslim punya kewajiban

mencintai beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih dari makhluk lainnya. Inilah

landasan pokok iman. Dan itulah yang harus dimiliki setiap muslim yaitu hendaklah

Nabinya lebih dia cintai dari makhluk lainnya. Mari kita simak bersama firman Allah

Ta’ala,

ٌ ‫اج ُك ْم َو َع ِش ْي َرتُ ُك ْم َوأ َْم َو‬


ٌ‫ال ا ْقَت َر ْفتُ ُم ْو َها َوتِ َج َارة‬ ُ ‫قُ ْل إِ ْن َكا َن أبَآ ُؤ ُك ْم َوأ َْبنَ آ ُؤ ُك ْم َوإِ ْخ َوانُ ُك ْم َوأَ ْز َو‬
ِ ٍِ ِ ِ ِ ِ َ ‫س اكِ ُن َت ْر‬
‫ص ْوا‬ُ َّ‫ب إِلَْي ُك ْم م َن اهلل َو َر ُس وله َوج َه اد ف ْي َس بِْيله َفَت َرب‬ َّ ‫َح‬
َ ‫ض ْو َن َها أ‬ َ ‫اد َها َو َم‬
َ‫س‬ َ ‫ش ْو َن َك‬
َ ‫تَ ْخ‬
ِ ‫حتّى يأْتِي اهللُ بِأَم ِر ِه و اهلل الَ ي ْه ِدي الْ َقوم الْ َف‬
‫اس ِق ْي َن‬ َْ َ ُ َ ْ ُ َ َ َ
“Katakanlah: ‘Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri
kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah
dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan keputusan-Nya.’ Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-
orang yang fasik.” (Qs. At Taubah: 24)

Ibnu Katsir mengatakan, “Jika semua hal-hal tadi lebih dicintai daripada Allah

dan Rasul-Nya, serta berjihad di jalan Allah, maka tunggulah musibah dan malapetaka

yang akan menimpa kalian.”

Ancaman keras inilah yang menunjukkan bahwa mencintai Rasul dari makhluk

lainnya adalah wajib. Bahkan tidak boleh seseorang mencintai dirinya hingga melebihi

kecintaan pada nabinya.

Pertanyaannya sekarang adalah apa tanda cinta kepada nabi SAW tersebut.

Para ulama sepakat bahwa tanda cinta kepada sesuatu itu adalah sering mengingat

sesuatu itu

‫ب َش ْيأً أَ ْك َث َر ِم ْن ِذ ْك ِره‬
َّ ‫َح‬
َ ‫َم ْن أ‬
Setiap orang yang mencintai, hatinya selalu terkenang akan yang dicintainya, lidahnya

selalu menyebut nama dan keelokannya disetiap ruang dan waktu, tanpa henti dan

tanpa terlewatkan.

Jamaah Jum’at Rahimakumullah


          Ada beberapa cara untuk melatih kita agar senantiasa mengingat Rasulullah, di

antaranya adalah :

     Rajin dalam melaksanakan sunnah-sunnah Rasulullah SAW sambil mengenang


bahwa apa yang ia kerjakan sekarang adalah pernah dilaksanakan oleh Rasulullah,
ِ ‫اهراوب‬
ِ ِ
atau dalam bahasa yang lebih indahnya adalah ً‫اطن ا‬َ َ ً َ‫ ُمتَ َاب َع ةً للنَّبِ ِّي ظ‬, mengikut
kepada Nabi zhahir dan bathin. Sebagaimana diperintahkan oleh Allah SWT :
‫قُ ْل إِ ْن ُك ْنتُ ْم تُ ِحُّب ْو َن اهلل َفَاتَّبِعُ ْونِ ْي يُ ْحبِْب ُك ُم اهللُ َو َيغْ ِف ْرلَ ُك ْم ذُ ُن ْوبَ ُك ْم‬
Katakan wahai Muhammad kepada umatmu: Jika kalian mencintai Allah maka ikutilah
aku, niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.

Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pada dasarnya adalah untuk belajar

banyak dari perilaku beliau untuk kita tiru, turuti, dan ikuti secara konsekuen,

bagaimana perkataan dan perbuatan beliau dalam kehidupan sehari-hari.

     Memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi SAW sebagaimana hadits Nabi :

‫ِبها َع ْش ًرا‬ ِ ‫من صلَّى علَي صالَةً و‬


ِ َ ‫اح َدةً صلَّى اهلل‬
َ ‫ُعلَْيه‬ َ َ َ َّ َ َ ْ َ
Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali niscaya Allah akan bershalawat
(menurunkan rahmat) kepadanya sepuluh kali.

Membaca shalawat selain merupakan tanda cinta kepada nabi, ia juga menyebabkan
turunnya rahmat Allah kepadanya. Semoga dengan rahmat Allah itulah kita nantinya
akan dimasukkan oleh Allah ke dalam sorga-Nya. Amien

Jamaah Jum’at Rahimakumullah

Cinta bukanlah hanya klaim semata. Semua cinta harus dengan bukti. Di antara
bentuk cinta pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah ittiba’ (mengikuti), taat
dan berpegang teguh pada petunjuknya. Karena ingatlah, ketaatan pada Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah buah dari kecintaan.
Penyair Arab mengatakan:

ُّ ِ‫ب لِ َم ْن حُي‬
‫ب ُم ِطْيع‬ ِ ‫إِ َّن‬. ‫لَو َكا َن حبُّك ص ِادقاًَألَطَعته‬
َّ ‫احمل‬ ُ َْ َ َ ُ ْ
Sekiranya cintamu itu benar niscaya engkau akan mentaatinya
Karena orang yang mencintai tentu akan mentaati orang yang dicintainya

Akhirnya marilah kita selalu berusaha untuk terus meningkatkan kecintaan


kepada Nabi Muhammad saw dengan memperbaiki akhlak, perilaku, tutur kata, sikap,
dan kepribadian kita. Semoga Allah akan melimpahkan rahmat-Nya untuk kita semua
amin.
‫ِّي‬
‫ن‬ ‫ات وال ِّذ ْك ِرالْح ِكي ِم وَت َقبَّل ِ‬
‫م‬ ‫آن اْلع ِظ ْي ِم و َن َفعنِي وإِيَّا ُكم بِاْآلي ِ‬ ‫ب ار َك اهلل ُلِي ولَ ُكم‪ِ  ‬فى اْل ُق ر ِ‬
‫َ ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َ ْ‬ ‫َ َ‬
‫الر ِ‬
‫اح ِم ْي َن‬ ‫ت أ َْر َح ُم َّ‬‫ب ا ْغ ِف ْر َو ْار َح ْم َواَنْ َ‬ ‫َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَه إِنَّه ُه َو َّ‬
‫الس ِم ْي ُع اْ َلعلِ ْي ُم‪َ .‬وقُ ْل َّر ِّ‬

‫‪KHUTBAH KE DUA‬‬

‫ِ ِ‬
‫ك لَ هُ‬ ‫ْح ْم ُد هلل َح ْم ًدا َكثِْي ًرا َك َم ا اََم َر‪ .‬اَ ْش َه ُد اَ ْن اَل الَ هَ ااَّل اهلل َو ْح َدهُ اَل َش ِريْ َ‬ ‫اَل َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ا ْرغَ ًام ا ل َم ْن َج َح َد َو َك َف َر‪َ .‬واَ ْش َه ُد اَ َّن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ َو َحبِْيبُ هُ َو َخل ْيلُ هُ‬
‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َو بَا ِر ْك َعلَى سيدنا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَلِ ِه َو‬ ‫س َو الْبَ َش ِر‪ .‬اَللَّ ُه َّم َ‬ ‫َسيِّ ُد اإْلِ نْ ِ‬
‫ص َحابِ ِه َو َسلَّ َم تَ ْسلِ ْي ًما َكثِْي ًرا‪ .‬اََّما َب ْع ُد‪،‬‬ ‫اَ ْ‬
‫ب َم َك ا ِر َم اأْل ُُم ْو ِر َو َح افِظُْوا َعلَى‬ ‫اد اهلل اَِّت ُق ْوا اهلل َوا ْعلَ ُم ْوا اَ َّن اهلل يُ ِح ُّ‬ ‫ِ‬
‫َفيَ ا عبَ َ‬
‫اع ِة‪.‬‬
‫ْج َم َ‬ ‫ضو ِر ال ِ‬
‫ْج ْم َعة َوال َ‬‫اعة َو ُح ُ ْ ُ‬
‫الطَّ َ ِ‬
‫قال اهلل تعالى فى القران الكريم‬
‫اع وذ باهلل من الش يطان ال رجيم بس م اهلل ال رحمن ال رحيم إِ َّن اللَّهَ َو َمالئِ َكتَ هُ‬
‫يصلُّو َن َعلَى النَّبِي يا أ َُّيها الَّ ِذين آمنُ وا ص لُّوا َعلَي ِه وس لِّموا تَس لِ‬
‫ص ِّل َو‬ ‫يما اَللَّ ُه َّم َ‬ ‫ْ ََ ُ ْ ً‬ ‫َ َ َ‬ ‫ِّ َ َ‬ ‫َُ‬
‫ٍ‬ ‫ٍ‬
‫ت‬ ‫ت َو َس لَّ ْم َ‬ ‫َس لِّ ْم َو بَ ا ِر ْك َعلَى سيدنا ُم َح َّمد َو َعلَى اَ ِل سيدنا ُم َح َّمد َك َم ا َ‬
‫ص لَّْي َ‬
‫ك َح ِم ْي ٌد‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫و بار ْكت علَى سيدنا اِبر ِاهيم و علَى اَ ِل سيدنا اِب ر ِاهيم فِى الْع الَ ِمين اِ‬
‫َ َْ َ‬ ‫َْ َْ‬ ‫َْ ْ َ َ َ‬ ‫َ ََ َ َ‬
‫َم ِج ْي ٌد‪.‬‬
‫ات اَأْل َ ْحيَ ِاء ِم ْن ُه ْم َو‬ ‫ات و الْمس لِ ِم ْين و الْمس لِم ِ‬
‫َ ُْ ََ ُْ َ‬
‫اَللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ر لِلْم ْؤ ِمنِْين و الْم ْؤ ِمنَ ِ‬
‫ْ ُ ََ ُ‬
‫غ‬ ‫ات‪َ .‬ر َّبنَ ا اَل تُ ِز ْ‬ ‫اض ي الْحاج ِ‬ ‫ات و قَ ِ‬ ‫الد ْعو ِ‬
‫َّ‬ ‫ب‬ ‫ي‬‫ج‬ ‫ِ‬ ‫م‬ ‫ب‬ ‫ي‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫ع‬ ‫ي‬ ‫م‬‫ِ‬ ‫س‬ ‫ك‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫ات اِ‬
‫اأْل َ ْم و ِ‬
‫َ َ َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ َ ٌْ ْ ٌ ُ ْ ُ‬ ‫َ‬
‫َّاب‪َ .‬ر َّبنَ ا اَل تَ ْج َع ْل‬ ‫ه‬ ‫ْو‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ت‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫ا‬
‫َ‬ ‫ك‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫ُقلُوبنا بعد اِ ْذهديتنا و هبلَن ا ِمن لَ دنْك رحم ةً اِ‬
‫ْ ََ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ ُ َ َ ْ َ َ َ َ ُ‬
‫اجنَ ا َو‬ ‫ف َّر ِح ْيم‪ .‬ر َّبنَ ا َه ْبلَنَ ا ِمن اَ ْزو ِ‬ ‫ٌ‬ ‫و‬ ‫ؤ‬ ‫ر‬ ‫ك‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫ِفى ُقلُوبِن ا ِغاًّل لِلَّ ِذين اَمن وا ر َّبن ا اِ‬
‫ْ َ‬ ‫ٌ َ‬ ‫ُ‬
‫َ ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ َُ ْ َ َ‬ ‫َْ‬
‫الد ْنيَا َح َس نَةً َو فِى اآْل ِخ َر ِة‬ ‫ْمت َِّق ْي َن اِ َم ًاما‪َ .‬ر َّبنَا اَتِنَا فِى ُّ‬ ‫ل‬ ‫ذُ ِّريَّتِنَا ُق َّر َة اَ ْعي ٍن و اجعلْنَا لِ‬
‫ُ َ َْ ُ‬
‫ان َو اِ ْيتَ ِاء ِذى‬ ‫اد اهلل! اِ َّن اهلل ي أْمر بِالْع ْد ِل و اإْلِ ْحس ِ‬
‫َ‬ ‫َ ُُ َ َ‬ ‫ََ‬ ‫ب‬‫ع‬‫حسنةً و قِنا ع َذاب النَّا ِر‪ِ .‬‬
‫َ ََ َ َ َ َ‬
‫الْ ُق ْربَى َو َي ْن َهى َع ِن الْ َف ْح َش ِاء َو ال ُْم ْن َك ِر َو الَْبغْ ِى يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َّذ َّك ُر ْو َن‬
‫اش ُكروهُ َعلَى نِع ِم ِه ي ِز ْد ُكم و لَ ِذ ْكر ِ‬
‫اهلل اَ ْكَب ُر َو‬ ‫ْ‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ك‬
‫ُ‬ ‫ر‬‫ك‬‫ُ‬ ‫ذ‬
‫ْ‬ ‫ي‬ ‫م‬ ‫ي‬ ‫ظ‬‫فَ ا ْذ ُكروا اهلل الْع ِ‬
‫ُ‬ ‫َْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ َ ْ َْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُْ‬
‫صَنعُ ْو َن‬
‫اهللُ َي ْعلَ ُم َما تَ ْ‬

Anda mungkin juga menyukai