Anda di halaman 1dari 4

7 Adab Sebelum Tidur Sesuai Sunah Rasulullah

TIDUR merupakan kebutuhan paling mendasar yang diperlukan oleh manusia. Selepas lelahnya
beraktivitas, tentu tubuh kita membutuhkan waktu untuk beristirahat, salah satunya yakni dengan
tidur. Kualitas tidur harus diperhatikan karena nantinya juga akan berpengaruh pada kinerja organ
tubuh yang turut berfungsi baik jika pola tidur kita teratur.
Sebagai agama yang sempurna, Islam juga mengajarkan adab tidur yang baik. Hal ini diajarkan
oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana yang selalu beliau lakukan ketika
hendak tidur

1. Jangan tidur larut malam


Manusia membutuhkan waktu tidur yang cukup hingga 7-8 jam per harinya. Selain tak baik untuk
kesehatan, kebiasaan begadang atau terjaga di malam hari juga tak disukai oleh Rasulullah. Hal
ini karena begadang dinilai menyia-nyiakan waktu dan dapat memengaruhi waktu ibadah menjadi
terlewatkan.
Diriwayatkan dari Abu Barzah radhiyallahu anhu, beliau berkata; 

‫ول اللَّ ِه – صلى اهلل عليه وسلم – َكا َن يَ ْك َرهُ الن َّْو َم َق ْب َل ال ِْع َش ِاء‬ َ ‫َّن َر ُس‬ َ‫أ‬

َ ‫ْح ِد‬
‫يث َب ْع َد َها‬ َ ‫َوال‬
“Bahwasanya Rasulullah membenci tidur malam sebelum Sholat Isya dan berbincang-bincang
yang tidak bermanfaat setelahnya,” (HR. Bukhari Muslim).
“Jadi tidak ada istilah begadang dalam Islam, meskipun kita nampaknya untuk mengerjakan hal-
hal baik tetapi kalau itu menguras waktu dan tenaga kita sehingga merusak istirahat dan ibadah
malam kita, maka tidurlah lebih awal karena itu lebih utama,”

2. Berwudhu
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

ِ َّ ِ‫ضوءَ َك ل‬
‫ِّك األَمْيَ ِن‬ ْ َّ‫ مُث‬، ‫لصالَِة‬
َ ‫اضطَج ْع َعلَى ِشق‬ ُ ‫ضأْ ُو‬
َّ ‫ك َفَت َو‬
َ ‫ض َج َع‬ َ ‫إِ َذا أََتْي‬
ْ ‫ت َم‬
 “Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih
dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat,” (HR. Bukhari Muslim).

Dengan berwudhu, jelas tubuh akan lebih bersih dan terasa lebih nikmat saat beristirahat, serta
lebih mudahnya kita untuk beribadah karena dalam keadaan suci. Tak hanya itu, keutamaan
berwudhu saat hendak tidur juga akan memengaruhi kualitas tidur seseorang, salah satunya dilihat
dari mimpinya.
“Kalau mimpi orang yang berwudhu itu beda mimpinya, Insya Allah mendapat Al-Mubasyiro,
atau mimpi yang benar. Dan adapun jika kita ditakdirkan untuk meninggal, mudah-mudahan jika
dalam keadaan yang suci, kita akan meninggal dalam keadaan lebih baik,” terang pimpinan
Pondok Pesantren Daarut Tauhid itu.

3. Membersihkan tempat tidur


Rasulullah menganjurkan untuk selalu membersihkan tempat tidur saat hendak tidur, yakni
dengan mengambil kain dan mengibaskannya ke arah tempat tidur sebelum dibaringkan.
ِ ِِ ِ
َ ‫ض هِبَا فَر‬
‫اشهُ َولْيُ َس ِّم اهللَ فَِإنَّهُ الَ َي ْعلَ ُم َما‬ ِ
ْ ‫َح ُد ُك ْم إِىَل فَراشه َف ْليَأْ ُخ ْذ َداخلَةَ إَِزا ِر ِه َفْلَيْن ُف‬
َ ‫إ َذا َجاءَ أ‬
ِ
ُ‫ َخلَ َفهُ َب ْع َده‬.
“Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan
mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan 'Bismillah'. Karena ia
tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi,” (HR. Bukhari Muslim).

. Matikan lampu dan menutup wadah makanan dan minuman


Sebelum tidur, Rasulullah menyuruh kita untuk mematikan lampu, menyuruh menutup pintu,
mengamankan bejana, dan mengamankan makanan-makanan, sebagaimana sabda beliau berikut.

“Matikanlah lampu-lampu kalian jika kalian hendak tidur. Dan tutuplah pintu-pintu, tutuplah
bejana serta wadah makanan dan minum kalian,” (HR. Bukhari).

5. Membaca Ayat Kursi


‫ فَ َج َع َل‬، ‫آت‬ ٍ ‫ فَأَتَاىِن‬، ‫ول اللَّ ِه – صلى اهلل عليه وسلم – حِبِ ْف ِظ َز َك ِاة رمضا َن‬ ُ ‫َو َّكلَىِن َر ُس‬
َ ََ
. – ‫ول اللَّ ِه – صلى اهلل عليه وسلم‬ ِ ‫َّك إِىَل رس‬
ُ َ َ ‫ت أل َْر َف َعن‬
ِ
َ ‫ فَأ‬، ‫حَيْثُو م َن الطَّ َع ِام‬
ُ ‫َخ ْذتُهُ َف ُق ْل‬
‫ك ِم َن اللَّ ِه‬ ِ ِ
َ ‫ك فَا ْقَرأْ آيَةَ الْ ُك ْر ِس ِّى لَ ْن َيَز َال َعلَْي‬
َ ‫ت إِىَل فَر ِاش‬َ ْ‫ال إِ َذا أ ََوي‬
َ ‫يث َف َق‬َ ‫فَ َذ َكَر احْلَد‬
« – ‫ال النَّىِب ُّ – صلى اهلل عليه وسلم‬ َ ‫ َف َق‬. ‫صبِ َح‬
ْ ُ‫ك َشْيطَا ٌن َحىَّت ت‬ َ ُ‫ َوالَ َي ْقَرب‬، ‫ظ‬ ٌ ِ‫َحاف‬
» ‫ َذ َاك َشْيطَا ٌن‬، ‫وب‬ ٌ ‫ك َو ْه َو َك ُذ‬ َ َ‫ص َدق‬
َ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menugaskan aku menjaga harta zakat Ramadhan kemudian
ada orang yang datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan, “Aku
pasti akan mengadukan kamu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam“. Lalu Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu menceritakan suatu hadits berkenaan masalah ini. Selanjutnya orang
yang datang kepadanya tadi berkata, “Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah
ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala dan syetan tidak akan dapat
mendekatimu sampai pagi“. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Benar apa yang
dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu syetan“. (HR. Bukhari no. 3275)

6. Berbaring menghadap ke kanan


Rasulullah juga menganjurkan untuk tidur dengan berbaring ke arah kanan, sebagaimana
disampaikan dalam sabdanya:
 “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kanan,” (HR. Bukhari dan Muslim).

.‫ِّك اْألَمْيَ ِن‬ ِ ْ ِ‫ا‬


َ ‫ضطَج ْع َعلَى َشق‬
Tak hanya itu, Rasulullah juga melarang untuk tidur dalam posisi tengkurap, karena hal ini juga
dimurkai Allah Ta'ala. 

‫ض َها اللَّ ُه‬ ِ‫إِ َّن ه ِذ ِه ِضجعةٌ يبغ‬


ُ ُْ َ ْ َ
“Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) adalah posisi tidur yang dimurkai oleh Allah Azza wa
Jalla,” (HR. Bukhari Muslim).
“Luar biasa begitu detail dan menyehatkan tidur ke sebelah kanan, jantung kita akan lebih aman
dan tidak tertekan,” kata pendakwah asal Bandung ini.
7. Menutup dengan doa
Dari Bara bin Azib radhiyallahu anhu berkata bahwa ketika Rasulullah akan tidur, beliau akan
berbaring di sisi kanan dan berdoa:
Bismikallahumah ahya wabismika amut.

Anda mungkin juga menyukai