Anda di halaman 1dari 7

MINHAJUL MUSLIM

Pasal ke Empat belas

Adab TIDUR
Ust. Hayat Setiawan ‫حفظه هللا‬
Seorang Muslim ، ‫ َجَع َل َلُكُم اَّلْي َل َو الَّنَه اَر ِلَت ْس ُكُنٰو ا ِف ْي ِه َو ِلَت ْب َت ُغ ْو ا ِم ْن َف ْض ِلِه‬، ‫َو ِم ن َّرْحَم ِتِه‬
berpandangan ‫َو َلَع َّلُكْم َتْش ُكُروَن‬
bahwa tidur itu "Dan karena rahmatNya, Dia jadikan untukmu malam dansiang, supaya
bagian dari kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebagian
dari karuniaNya (pada siang hari) dan agar kamubersyukur kepadaNya."
karunia dan (Al-Qashash: 73).
nikmat yang

‫َو َجَع ْلَنا َنْو َم ُكْم ُس َباًتا‬


diberikan Allah
"Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat." (An-Naba: 9).
kepada manusia,
sebagaimana
difirmankanNya,
Istirahatnya manusia di malam hari setelah kesibukannya sepanjang siang hari merupakan hal yang dapat membantu
kehidupan jasmaninya, membantu agar tetap tumbuh dan tetap bergairah sehingga dapat melaksanakan tugas-tugas
yang telah Allah jadikan sebagai tujuan hidupnya. Maka mensyukuri karunia ini mengharuskan seorang Muslim untuk
memperhatikan adab-adab berikut ini pada saat tidurnya :

1. Tidak menunda waktu tidurnya sesudah Shalat Isya,


kecuali karena keperluan darurat, seperti mengulangi pelajaran (ilmu), berbincang-bincang dengan tamu
atau bercengkrama dengan istri. Abu Barzah telah meriwayatkan, bahwasanya Nabi Muhammad tidak
menyukai tidur sebelum Shalat Isya atau ngobrol sesudahnya."

2. Berusaha untuk tidak tidur sebelum berwudhu terlebih dahulu. Karena Rasulullah ‫ ﷺ‬telah bersabda
kepada al-Bara bin 'Azib, ‫ِإَذ ا َأَتْي َت َم ْض َجَع َك َف َت َو َّض اْأ ُو ُض ْو َء َك ِللَّص َالِة‬
"Apabila engkau hendak tidur, maka berwudhulah (terlebih dahulu) sebagaimana wudhumu untuk shalat."

3. Hendaknya tidur dimulai dengan miring sebelah kanan badan dan


berbantalkan tangan kanannya.

. ‫ ُثَّم اْض َط ِج ْع َع ىَل ِش ِّق َك اَألْيَم ِن‬،‫ِإَذ ا َأَتْي َت َم ْض َجَع َك َف ْت َو َّض َأ ُو ُض ْو َء َك ِللَّص اَل ِة‬
"Apabila engkau akan tidur, hendaklah berwudhu sebagaimana wudhumu untuk
shalat, lalu berbaringlah pada sisi (lambung) kanan (tubuh)mu."
5. Hendaknya mengamalkan dzikir-dzikir berikut ini :
‫ِإَذ ا َأَو ْيَت ِإىَل ِف َراِش َك َو َأْنَت َط اِه ٌر َف َت َوَّس ْد َيِم ْي َن َك‬
a). Membaca, ‫ْك‬‫اَن ِهّٰللا اْلَحْم ُد ِلّٰلِه ُهّٰللا َأ‬
"Apabila engkau beranjak ke tempat tidurmu
‫َبُر‬ ‫َو‬ ‫َو‬ ‫ُس ْب َح‬
sedangkan kamu dalam keadaan suci (dari Masing-masing 33 x lalu membaca,
hadats) maka berbantallah dengan tangan

‫ َو ُه َو َع ىَل ُكِّل َش يٍء َق ِد ْيٌر‬،‫ َلُه اْلُم ْلُك َو َلُه اْلَحْم ُد‬، ‫اَل ِإٰل َه ِإاَّل ُهَّللا َوْح َدُه اَل َش ِريَك َلُه‬
kananmu "

4. Jangan tidur dengan badan tengkurap di


malam ataupun siang hari, Berdasarkan sabda Rasulullah kepada Ali dan Fathimah ketika
mereka berdua meminta kepada beliau seorang pembantu untuk
karena diriwayatkan bahwa Rasulullah ‫ﷺ‬ membantu mereka di rumah,
‫َأ‬
telah bersabda, ‫ِإَّنُه ا ِض ْجَع ُة ْه ِل الَّناِر‬

"Sesungguhnya (berbaring dengan tengkurap) itu ، ‫َأَال َأَد ُّلُكَم ا َع ىَل َخْي ِر ِم َّم ا َس َأْلُتَم ا؟ ِإَذ ا َأَخْذ ُتَم ا َم ْض َجَع ُكَم ا َف َس ِّبَحا َثاَل ًثا َو َثاَل ِثيَن‬
adalah berbaringnya penghuni neraka, " . ‫ َف ُه َو َخْي ٌر َلُكْم ا ِم ْن َخاِدٍم‬، ‫ َو َك ِّبَرا َأْر َبَع ا َو َثاَل ِثيَن‬، ‫َو اْحَم َدا َثاَل ًثا َو َثاَل ِثيَن‬

Beliau juga bersabda, ‫ِإَّنُه ا ِض ْجَع ٌة اَل ُيِح ُّبَه ا َهّٰللا‬ "Maukah kalian aku tunjukkan kepada yang lebih baik
daripada yang kalian minta? Yaitu, apabila kalian
“Sesungguhnya ia (berbaring dengan tengkurap telah berbaring di tempat tidur kalian, bertasbihlah
itu) merupakan cara berbaring yang tidak kepada Allah 33 kali, bertahmidlah 33 kali dan
disukai Allah”.
bertakbirlah 34 kali. Itu lebih baik bagi kalian
daripada seorang pembantu."
b). Hendaknya membaca Surat al-Fatihah dan awal Surat al-Baqarah hingga FirmanNya (ayat 1-5), ayat Kursi dan
penutup Surat al-Baqarah, yaitu mulai dari ayat 284 sampai 286, karena ada anjuran Rasulullah mengenai hal ini 478

c). Hendaknya doa terakhir yang dibaca di saat akan tidur adalah doa yang diajarkan oleh Rasulullah,

‫ َالَّلُه َّم ِإْن َأْم َس ْك ُت َنْف ِس ي َف اْغ ِف ْر َلَه ا َو ِإْن َأْر َس ْلَت َه ا َف اْح َف ْظ َه ا ِبَم ا َتْحَف ُظ ِبِه‬، ‫ِباْس ِم َك الَّلُه َم َو َض ْع ُت َجْن ِبي َو ِباْس ِم َك َأْر َف ُع ُه‬
، ‫ َأْس َت ْغ ِف ُرا َو َأُتْو ُب ِإَلْي َك‬، ‫ َو َأْلَجْأُت َظ ْه ِرْي ِإَلْي َك‬، ‫ َو َف َّو ْض ُت َأْم ِرْي ِإَلْي َك‬، ‫ َالَّلُه َم ِإِّني َأْس َلْم ُت َنْف ِس ي ِإَلْي َك‬، ‫الَّص اِلِح يَن ِم ن ِع َباِد َك‬
‫ َو َم ا َأْنَت َأْع َلُم ِبِه‬، ‫ َو َم ا َأ ْس َر ْر ُت َو َم ا َأْع َلْنُت‬، ‫ َف اْغ ِف ْر ِلي َم ا َق َّد ْم ُت َو َم ا َأَّخْر ُت‬، ‫ َو ِبَنِبِّيَك اَّلِذي َأْر َس ْلَت‬، ‫آَم ْنُت ِبِكَت اِبَك اَّلِذي َأْنَزْلَت‬
‫ َرِّب ِقِني َع َذ ا َبَك َيْو َم َتْب َع ُث ِع َبا َد َك‬، ‫ اَل ِإٰل َه ِإَّال َأْنَت‬،‫ َأٰن َت الُم َق ِّدُم َو َأْنَت اْلُم َؤ ِّخُر‬،‫ِم ِّني‬

"Dengan (menyebut) NamaMu ya Allah, aku letakkan sisi (kanan tubuh) ku ini, dan dengan (menyebut) NamaMu
pula aku mengangkatnya. Ya Allah, jika Engkau mengambil jiwaku ini, maka ampunilah ia, dan jika Engkau
melepaskannya, maka peliharalah ia sebagaimana pemeliharaanMu kepada hamba-hambaMu yang shalih. Ya
Allah, sesungguhnya aku serahkan jiwaku kepadaMu dan aku pasrahkan urusanku kepadaMu, aku sandarkan
punggungku kepadaMu, aku memohon ampunanMu dan bertaubat kepadaMu. Aku beriman kepada Kitab (al-
Quran) yang telah Engkau turunkan dan kepada NabiMu (Muhammad) yang telah Engkau utus. Maka ampunilah
bagiku dosa-dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, dosa yang aku lakukan secara sembunyi dan yang
terang-terangan, dan dosa-dosaku yang Engkau lebih mengetahuinya. Engkau-lah Yang Maha Mendahulukan dan
Engkau-lah Yang Maha Mengakhirkan, tiada tuhan yang berhak disembah melainkan Engkau. Ya Rabbku,
lindungilah aku dari azabMu pada hari Engkau membangkitkan hamba-hambaMu.


membaca :
d). Jika terbangun di tengah-tengah tidurnya hendaknya

‫ ُس ْب َحاَن ِهَّللا َو اْلَحْم ُد ِلَّلِه َو َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا‬،‫َع ىَل ُكِّل َش يٍء َق ِد ْيٌر‬ ‫ َو ُه َو‬،‫ َلُه اْلُم ْلُك َو َلُه اْلَحْم ُد‬، ‫اَل ِإٰل َه ِإاَّل ُهَّللا َوْح َدُه اَل َش ِريَك َلُه‬
‫ َالَّلُه َم اْغ ِف ْر ِلي‬: ‫ (ُثَّم َق اَل‬، ‫ِبالَّلِه‬ ‫َو ُهَّللا َأْك َبُر َو اَل َحوَل َو َال َق َّو َة اَّل‬
‫ِإ‬
"Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya, kepunyaanNya-lah segala
kerajaan, segala puji bagiNya, Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada
tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, Allah Mahabesar, dan tidak adadaya dan upaya kecuali dengan
(pertolongan) Allah." [Kemudian meng ucapkan,"Ya Allah, ampunilah aku]."

Lalu berdoa dengan doa apa saja yang ia suka, niscaya dikabulkan, karena Rasulullah telah bersabda,

‫ ُثَّم َد َع ا اْس ُتِج يَب َلُه‬... : ‫َم ن َتَع اَّر ِبالَّليِل َف َق اَل ِح يَن َيْس َت ِق يظ‬
"Barangsiapa yang terbangun di malam hari, lalu di saat terbangun ia membaca...dst (lafazh di atas), kemudian
ia berdoa, niscaya dikabulkan doa nya,Jika ia bangkit lalu berwudhu, kemudian melakukan shalat, niscaya
shalatnya diterima, atau ia berdoa,

‫ َو َه ْب ِلي ِم ن‬،‫ َالّٰلُه َم ِزْدِني ِع ْلًم ا َو اَل ُتِزْغ َقْلِبي َبْع َد ِإْذ َهَد ْيَت ِني‬، ‫اَل ِإٰل َه ِإاَّل َأْنَت ُس ْب َحاَنَك الَّلُه َم َأْس َت ْغ ِف ُرَك ِلَذ ْنِبي َو َأْس َأُلَك َرْحَم َت َك‬
. ‫ ِإَّنَك َأْنَت اْلَو َّهاُب‬، ‫َّلُدنَك َرْحَم ًة‬
"Tiada tuhan yang berhak disembah melainkan Engkau, Mahasuci Engkau ya Allah, aku memohon ampun kepadaMu
atas dosa-dosaku, aku memohon rahmatMu; Ya Allah, berilahaku tambahan ilmu dan jangan Engkau sesatkan hatiku
sesudahEngkau memberiku petunjuk, dan berilah aku rahmat dariMu, sesungguhnya Engkau-lah yang Maha Pemberi. "
6. Hendaknya mengamalkan dzikir-dzikir berikut ini apabila bangun di pagihari:

a). Apabila bangun tidur dan sebelum bangkit dari tempat tidur hendaknya membaca,

‫و‬ ‫ُش‬ ‫ُّن‬‫ال‬ ‫يِه‬‫َل‬ ‫ا‬ ‫َن‬‫َت‬‫ا‬ ‫َاْلَحْم ُد ِلَّلِه اَّلِذي َأ اَنا َبْع َد ا َأ‬
‫ُر‬ ‫َو ِإ‬ ‫َم َم‬ ‫ْح َي‬

"Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami kembali setelah mematikan
(menidurkan) kami, dan hanya kepadaNya(kami) akan dibangkitkan kembali.

b). Hendaknya mengarahkan pandangan matanya ke atas langit dan membaca 10 ayat terakhir dari Surat Ali
Imran, bila ia hendak melakukan shalat tahajjud, karena Ibnu Abbas menuturkan, "Ketika aku bermalam di
kediaman bibiku, Maimunah, istri Rasulullah, Rasulullah bangun pada pertengahan malam atau beberapa
saat sebelumnya, atau beberapa saat sesudahnya. Beliau bangun, lalu mengusap mukanya dengan
tangannya untuk menghilangkan rasa kantuk, kemudian beliau membaca 10 ayat terakhir dari surat Ali Imran,
kemudian beliau bangkit menuju bejana berisi air yang digantung dan berwudhu dari situ dan beliau
sempurnakan wudhunya. Setelah itu beliau shalat."

Anda mungkin juga menyukai