، آتٍ َفَأتَا ِنى، َوَ َّكلَ ِنى رَ سُو ُل اللَّ ِه – صلى هللا عليه وسلم – ِب ِح ْف ِظ زَ َكا ِة رَ مَضَ ان
َفَأخَ ْذتُ ُه َف ُق ْلتُ َألرْ َف َعنَّكَ ِإلَى رَ سُو ِل اللَّ ِه – صلى هللا عليه، َام ِ َف َج َع َل ي َْحثُو ِمنَ الطَّع
ِ ّ اشكَ َفا ْقرَ ْأ آيَ َة ا ْل ُكرْ ِس
ى لَنْ يَزَ ا َل َ يث َف َقا َل ِإ َذا َأوَ ي
ِ َْت ِإلَى ِفر َ َف َذ َكرَ ا ْل َح ِد. – وسلم
ى – صلى هللا ُّ َف َقا َل النَّ ِب. َش ْيطَانٌ َحتَّى تُصْ ِبح
َ َ وَ الَ يَ ْقرَ بُك، ٌ عَ لَيْكَ ِمنَ اللَّ ِه َحا ِفظ
» ٌش ْيطَان َ َ َذاك، ٌعليه وسلم – « صَ َد َقكَ وَ ْهوَ َك ُذوب
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menugaskan aku menjaga harta zakat Ramadhan kemudian
ada orang yang datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan, “Aku
pasti akan mengadukan kamu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam“. Lalu Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu menceritakan suatu hadits berkenaan masalah ini. Selanjutnya orang yang
datang kepadanya tadi berkata, “Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al
Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala dan syetan tidak akan dapat
mendekatimu sampai pagi“. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Benar apa yang
dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu syetan“. (HR. Bukhari no. 3275)
Kelima: Membaca do’a sebelum tidur “Bismika allahumma amuutu wa ahyaa”.
Dari Hudzaifah, ia berkata,
َ َأنَّ رَ سُو َل اللَّ ِه – صلى هللا عليه وسلم – َكانَ َي ْكرَ ُه النَّوْ َم َق ْب َل ا ْل ِع
َ شا ِء وَ ا ْل َح ِد
يث
بَعْ َد َها
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan ngobrol-ngobrol
setelahnya.” (HR. Bukhari no. 568)
Ibnu Baththol menjelaskan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak suka begadang setelah shalat ‘Isya
karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir jika sampai luput dari shalat
shubuh berjama’ah. ‘Umar bin Al Khottob sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang
setelah shalat Isya, beliau mengatakan, “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di
akhir malam tertidur lelap?!” (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 3/278, Asy Syamilah)
Semoga kajian kita kali ini bisa kita amalkan. Hanya Allah yang beri taufik.
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna. Shalawat dan
salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Sumber https://rumaysho.com/1097-adab-islami-sederhana-sebelum-tidur.html