Anda di halaman 1dari 29

Sayyidul Istighfar

‫ت َر ِ ّبى‬ َ ْ ‫الل َّ ُه َّم َأن‬


‫ت‬ َ ْ ‫ال َ ِإل ََه ِإال َّ َأن‬
‫ع ْب ُد َك‬َ ‫خلَقْتَنِى َوَأنَا‬ َ
ُ ‫استَط َ ْع‬
‫ت‬ ‫ا‬‫م‬َ ‫ك‬َ ِ
‫د‬ ‫ع‬ ْ ‫و‬ َ ‫و‬
َ َ
‫ك‬ ‫د‬ِ ‫ه‬
ْ ‫ع‬َ ‫َى‬ ‫ل‬‫ع‬ َ ‫ا‬َ ‫ن‬‫َوَأ‬
ْ
ُ ‫عو ُذ ِب َك ِم ْن َش ِّر َما َصن َ ْع‬
‫ت‬ ُ ‫َأ‬
‫عل ََّى‬ َ ‫وء ل ََك ِبنِ ْع َم ِت َك‬ ُ ‫َأ ُب‬
‫َاغ ِف ْر لِى‬ ْ ‫وء ِب َذن ْ ِبى ف‬ ُ ‫َوَأ ُب‬
‫ت‬َ ْ ‫وب ِإال َّ َأن‬ َ ُ ‫َفِإن َّ ُه ال َ يَ ْغ ِف ُر ال ُّذن‬
Terdapat banyak fadhilah atau keutamaan bacaan sayyidul istighfar. Di antaranya adalah seperti berikut:

1. Jaminan Masuk Surga

Hendaknya kita membaca sayyidul istighfar ini sebanyak dua kali. Iaitu di waktu pagi dan petang hari.
Dengan demikian, maka kita akan memperoleh jaminan syurga.

Nabi Muhammad Saw. bersabda:


“Barangsiapa membacanya pada siang hari dengan hati beriman. Lalu dia mati pada hari itu sebelum
datang waktu petang. Maka dia menjadi penduduk syurga. Dan barangsiapa membacanya di waktu
malam dengan hati beriman. Lalu dia mati sebelum datang waktu subuh. Maka dia menjadi penduduk syurga.”

(HR. Bukhari)
SUBHANALLAH WABIHAMDIHI - MAHA SUCI ALLAH

‫سبحان الله وبحمده‬


1. "Barangsiapa mengucapkan 'Subhanallah wabihamdihi'
Maha suci Allah dan segala pujian hanya untuk-Nya' sehari 100x, maka kesalahan-kesalahannya
akan terampuni walaupun sebanyak buih di lautan." (HR. Bukhari: 5926)
Status hadith: Sahih

َ ‫ان الل َّ ِه ال َْع ِظي ِم َو ِب‬


‫ح ْم ِد ِه‬ َ ‫ح‬َ ْ‫ُسب‬
2. "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa saat pagi mengucapkan:
"SUBHANALLAHIL AZHIIM WA BIHAMBDIHI (Maha Suci Allah yang Maha Agung dan segala puji bangi-Nya)
sebanyak 100x, dan ketika datang waktu petang juga melakukan seperti itu, maka tidak ada satu
makhluk pun yang dapat menyamai apa yang ia lakukan." (HR. Abu Daud: 4427)
Status hadith: Sahih

3. "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barang siapa, ketika pagi dan petang, membaca doa;
Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya sebanyak seratus kali, maka pada hari kiamat tidak ada orang
lain yang melebihi pahalanya kecuali orang yang juga pernah mengucapkan bacaan seperti itu atau lebih dan itu.'"
(HR. Muslim: 4858)
Status hadith: Sahih

‫ح ْم ِد ِه‬
َ ‫ان الل ّ ِه َو ِب‬
َ ‫ح‬َ ْ‫ُسب‬
4. Pernah ditanya orang: 'Apakah ucapan zikir yang paling afdlal (utama), ya Rasulullah? '
Jawab beliau: 'Yaitu ucapan dzikir yang dipilihkan Allah bagi para malaikat-Nya dan hamba-hamba-Nya,
ialah; Subhanalahi wa bihamdihi (Maha Suci Allah dan Maha Terpuji Dia).' (HR. Muslim: 4910)
Status hadith: Sahih

َ ‫ان الل َّ ِه‬


‫الع ِظيْ ِم‬ َ ‫ح‬ َ ‫ان الل َّ ِه َو ِب‬
َ ْ‫ح ْم ِد ِه ُسب‬ َ ‫ح‬َ ْ‫ُسب‬
5. "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Dua kalimat yang ringan diucapkan tetapi berat
timbangannya dan disenangi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala Yang Maha Pengasih yaitu,
'Subhanallah wa bihamdihi subhaanallaahil azhim'
(Maha Suci Allah dengan segala pujian-Nya dan Maha Suci Allah Yang Maha Agung)." (HR. Muslim: 4860)
Status hadith: Sahih

Adapun cara mengamalkan doa ini yang dikutip dari buku Al-Ma'tsurat karya Hasan Al-Banna (2013:19).

ِ ‫آم‬
َ ‫ات ِم ْن َش ِّر َما‬
‫خل ََق‬ َّ َّ‫ات اهللِ الت‬ ُ ‫( َأ‬3x)
ِ ‫ع ْو ُذ ِبكَل ِ َم‬
A’udzu bikalimatillahittammati min syarri maa khalaq
Artinya, “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan ciptaan-Nya.”
(Dibaca Petang 3x) (HR. Muslim no. 2709 dan Ahmad no. 2/290)

Membaca dzikir audzubikalimatillahi tammati min syarri maa khalaq di waktu petang merupakan
permintaan seorang hamba kepada Allah SWT dari mara bahaya yang menakutkan, baik itu dari setan
yang mengganggu maupun dari binatang-binatang buas. (MZM)

Imam Ahmad (6812) dan Tirmidzi (3529) di dalam sunannya telah meriwayatkan :

‫اد ِة‬
َ ‫الش َه‬
َّ ‫ب َو‬ ِ ْ‫عال ِ َم ال َْغي‬ َ ، ‫ات َوالَْأ ْر ِض‬ ِ ‫الس َم َو‬
َّ ‫َاط َر‬ِ ‫الل َّ ُه َّم ف‬،،
‫عو ُذ ِب َك ِم ْن َش ِّر نَفْ ِسي‬ ُ ‫ َأ‬، ‫ل َش ْي ٍء َو َملِيك َ ُه‬ ِ ّ ‫ب ُك‬َّ ‫ت َر‬ َ ْ ‫ل َا ِإل ََه ِإلَّا َأن‬،،
‫ان َو ِش ْركِ ِه‬
ِ َ ‫الشيْط‬ َّ ‫و ِم ْن َش ِّر‬،َ ،
‫وءا َأ ْو َأ ُج َّر ُه ِإل َى ُم ْسل ِ ٍم‬
ً ‫عل َى نَفْ ِسي ُس‬ َ ‫َوَأ ْن َأقْتَ ِر َف‬
Allahumma fatir al-samawati wa’l-ard, ‘alim al-ghaybi wa’l-shahadah,
la ilaha illa anta, Rabba kulli shay’in wa malikahu, a‘udhu bika min sharri nafsi
wa min sharri’sh-shaytan wa shirkihi,
wa an aqtarifa ‘ala nafsi su-an aw ajurrahu ila Muslim

“Dari Abu Rasyid Al Jubrani berkata: “Saya telah mendatangi Abdullah bin Amr bin Ash saya bertanya kepada beliau”,
maka saya jawab: “Tolong ceritakan kepada kami apa yang anda dengar dari Rasulullah -
lalu diberikan kepada saya selembar tulisan seraya berkata: “Inilah yang dituliskan Rasulullah –kepada
saya”. Maka saya melihatnya dan yang tertera adalah bahwa Abu Bakar As Shiddiq berkata:
“Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepada kami apa sebaiknya kami ucapkan di pagi dan sore hari ?”,
maka beliau bersabda: “Wahai Abu Bakar, ucapkanlah:

“Ya Allah Yang Maha Pencipta langit dan bumi,


Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nampak, tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau,
Tuhan segala sesuatu dan Raja mereka, aku berindung kepada-Mu dari keburukan diriku, dan dari
keburukan syetan dan sekutunya, dan aku (berlindung kepada-Mu) dari mengerjakan keburukan
atau aku menyeret (keburukan itu) kepada muslim lainnya”.

Abu Daud (5074) telah meriwayatkan dari Ibnu Umar berkata: “

ِ ‫الل َّ ُه َّم ِإ ِن ّي َأ ْسَأل َُك ال َْعا ِفيَ َة ِفي ال ُّدنْيَا َوال‬،،


‫ْآخ َر ِة‬
‫اي َوَأ ْهلِي َو َمالِي‬ َ َ‫الل َّ ُه َّم ِإ ِن ّي َأ ْسَأل َُك ال َْعفْ َو َوال َْعا ِفيَ َة ِفي ِدينِي َو ُدنْي‬،،
‫ي‬َّ ‫احفَظْنِي ِم ْن َبيْ ِن يَ َد‬ ْ ‫ الل َّ ُه َّم‬، ‫عا ِتي‬ َ ‫آم ْن َر ْو‬ ِ ‫ع ْو َرا ِتي َو‬ ْ ‫الل َّ ُه َّم‬،،
َ ‫استُ ْر‬
‫ع ْن ِش َمالِي‬ َ ‫ َو‬، ‫ع ْن يَ ِمينِي‬ َ ‫ َو‬، ‫خل ْ ِفي‬َ ‫و ِم ْن‬،َ ،
‫ال ِم ْن تَ ْح ِتي‬ َ َ‫غت‬ْ ‫عو ُذ ِب َعظ َ َم ِت َك َأ ْن ُأ‬ُ ‫ َوَأ‬، ‫َو ِم ْن ف َْو ِقي‬
“Allahumma inni as aluka al-‘afiyah fi’l-dunya wa’l-akhirah.
Allahumma inni as aluka al-‘afw wa’l-‘afiyah fi dini wa dunyaya wa ahli wa mali.
Allahumma astur ‘awrati wa amin raw‘ati.
Allahumma  ihfazni min bayna yadayya wa min khalfi wa ‘an yamini
wa ‘an shimali wa min fawqi wa a’udhu bi ‘azamatika an ughtala min tahti

“Tidaklah Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- meninggalkan semua doa ini di sore dan pagi hari:
“Ya Allah, sungguh saya memohon kepada-Mu keselamatan di dunia dan akhirat, Ya Allah,
sungguh saya memohon kepada-Mu ampunan dan keselamatan dalam agamaku, duniaku, keluarga
dan hartaku, Ya Allah tutuplah auratku, berilah rasa aman pada kegelisahanku, Ya Allah jagalah aku
dari depan, belakang, kanan, kiri, dan dari atas serta aku berlindung dengan keagungan-Mu
serangan dari bawah”. (Dishahihkan oleh Albani dalam Shahih Adab Mufrad dan yang lainnya)

Abu Daud (5068), Tirmidzi (3391) dan Nasa’i dalam Al Kubro (10323) dari Abu Hurairah dari
Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bahwa beliau pada pagi hari berucap:

‫ َو ِب َك َأ ْم َسيْنَا‬، ‫الله َّم ِب َك َأ ْص َب ْحنَا‬،


ُ ،
ُ ‫ َوِإل َيْ َك الن ُّ ُش‬، ‫وت‬
‫ور‬ ُ ‫ َو ِب َك ن َ ُم‬، ‫َو ِب َك ن َ ْحيَا‬
“Allahumma bika asbahna wa bika amsayna, wa bika nahya
wa bika namut wa ilayka’an-nushur"
dan apabila petang menjelma, beliau mengucapkan :

‫ َو ِب َك ن َ ْحيَا‬، ‫ َو ِب َك َأ ْص َب ْحنَا‬، ‫الل َّ ُه َّم ِب َك َأ ْم َسيْنَا‬،،


ُ ‫ َوِإل َيْ َك ال َْم ِص‬، ‫وت‬
‫ير‬ ُ ‫َو ِب َك ن َ ُم‬
“Allahumma bika amsayna wa bika asbahna,
wa bika nahya wa bika namut wa ilayka’al-masir

“Ya Allah dengan-Mu kami berada di pagi hari, dan dengan-Mu kami berada di sore hari, dan
dengan-Mu kami hidup, dengan-Mu kami meninggal, dan kepada-Mu kami kembali”.
Dan pada sore hari beliau berucap: “Ya Allah dengan-Mu kami berada di sore hari, dan dengan-Mu
kami berada di pagi hari, dan dengan-Mu kami hidup, dengan-Mu kami meninggal, dan kepada-Mu
kami kembali”. (Dishahihkan oleh Albani dalam Shahih Tirmidzi)

Al Bukhori (6040) telah meriwayatkan dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu- bahwa Rasulullah
–shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda

‫يك ل َُه‬ َ ‫ل َا ِإل ََه ِإلَّا الل َّ ُه َو ْح َد ُه ل َا َش ِر‬،،


‫ير‬ ٌ ‫ل َش ْي ٍء قَ ِد‬ ِ ّ ‫عل َى ُك‬ َ ‫ل َُه ال ُْمل ُْك َول َُه ال َْح ْم ُد َو ُه َو‬
‘La ilaha ill-Allah wahdahu la sharika lah,
lahu’l-mulk wa lahu’l-hamd wa huwa ‘ala kulli shay’in qadir

“Barang siapa yang berucap: “Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah semata,
tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kekuasaan, segala puji hanya bagi-Nya, Dia-lah yang Maha Kuasa
atas segala sesuatu. Dalam satu hari dibaca 100 kali, maka baginya sama dengan (memerdekakan) 10 budak,
dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus baginya 100 keburukan, dia akan dijaga dari syetan pada hari itu
sampai sore hari, dan tidak ada seorang pun yang datang mendapatkan yang lebih utama dari apa
yang dia kerjakan, kecuali seseorang yang melakukan yang lebih banyak darinya”.

Abu Daud (5077) telah meriwayatkan dari Abi Ayyasy bahwa Rasulullah
–shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

،‫ ل َُه ال ُْمل ُْك‬،‫يك ل َُه‬ َ ‫ل َا ِإل ََه ِإلَّا الل َّ ُه َو ْح َد ُه ل َا َش ِر‬، ،


ٌ ‫ل َش ْي ٍء قَ ِد‬
،‫ير‬ ِ ّ ‫عل َى ُك‬ َ ‫ َو ُه َو‬،‫ول َُه ال َْح ْم ُد‬،َ ،
‘La ilaha ill-Allah wahdahu laa sharika lah, lahu’l-mulk wa lahu’l-hamd
wa huwa ‘ala kulli shay in qadir '

Barang siapa yang berkata pada pagi hari: “Tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah semata,
tidak ada sekutu bagi-Nya, Dia-lah pemilik kekuasaan, segala puji bagi-Nya, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”
, maka baginya sama dengan (memerdekakan) budak dari keturunan Nabi Ismail, dan dicatat baginya
10 kebaikan dan dihapus darinya 10 keburuan dan diangkat baginya 10 derajat. Dia juga akan dijaga dari
syetan sampai sore, dan jika dia ucapkan pada sore hari maka (fadhilahnya) sama seperti itu sampai pagi”
. (Dishahihkan oleh Albani dalam Shahih Abu Daud)

An Nasa’i (227) di dalam Al Kubro dari Anas bin Malik berkata: “


Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda kepada Fatimah:

‫ َأ ْصل ِ ْح لِي َشْأ ِني ُكل َّ ُه‬، ‫يث‬ ُ ‫يَا َح ُّي يَا قَيُّو ُم ِب َر ْح َم ِت َك َأ ْستَ ِغ‬،،
‫عيْ ٍن‬ َ ‫َول َا تَكِلْنِي ِإل َى نَفْ ِسي ط َ ْر َف َة‬
Ya Hayyu ya Qayyum, bi rahmatika astaghith, aslih li sha’ni kullahu,
wa la takilni ila nafsi tarfata ‘ayn

“Apa yang mengahalangimu untuk mendengarkan apa yang aku wasiatkan agar kamu mengucapkan
di waktu pagi dan sore hari: “Wahai Dzat Yang Maha Hidup, Yang Maha Berdiri sendiri,
dengan rahmat-Mu aku meminta tolong, perbaikilah urusanku semuanya, dan jangan Engkau serahkan
aku kepada diriku sendiri walaupun hanya sekedip mata”.
(Dihasankan oleh Albani di dalam Ash Shahihah: 227)

Muslim (2723) telah meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud berkata: “Bahwa Nabi
–shallallahu ‘alaihi wa sallam- pada Petang hari bersabda:

ُ‫ َوال َْح ْم ُد لِل َّ ِه ل َا ِإل ََه ِإلَّا اهلل‬، ‫َأ ْم َسيْنَا َوَأ ْم َسى ال ُْمل ُْك لِل َّ ِه‬،،
ٌ ‫ل َش ْي ٍء قَ ِد‬
‫ير‬ ِ ّ ‫عل َى ُك‬ َ ‫ ل َُه ال ُْمل ُْك َول َُه ال َْح ْم ُد َو ُه َو‬، ‫يك ل َُه‬ َ ‫و ْح َد ُه ل َا َش ِر‬،َ ،
‫خيْ َر َما َب ْع َد َها‬ َ ‫خيْ َر َما ِفي َه ِذ ِه اللَّيْل َِة َو‬ َ ‫ب َأ ْسَأل َُك‬ ِّ ‫ر‬،َ ،
‫عو ُذ ِب َك ِم ْن َش ِّر َما ِفي َه ِذ ِه اللَّيْل َِة َو َش ِّر َما َب ْع َد َها‬ ُ ‫وَأ‬،َ ،
‫ل َو ُسو ِء الْكِ َب ِر‬ ِ ‫عو ُذ ِب َك ِم َن الْك َ َس‬ ُ ‫ب َأ‬ ِّ ‫ر‬،
َ ،
‫َاب ِفي الْقَ ْب ِر‬ ٍ ‫عذ‬ َ ‫َاب ِفي الن َّا ِر َو‬ ٍ ‫عذ‬ َ ‫عو ُذ ِب َك ِم ْن‬ ُ ‫ب َأ‬ ِّ ‫َر‬
“Amsayna wa amsa al-mulku Lillahi, wa’l-hamdu Lillah, la ilaha ill-Allah
wahdahu la sharika lah, lahu’l-mulku wa lahu’l-hamd wa huwa ‘ala kulli shay’in qadir.
Rabbiy as aluka khayra ma fi hadhihi’l-laylah wa khayra ma ba‘daha,
wa a‘udhu bika min sharri ma fi hadhihi’l-laylah wa sharri ma ba‘daha.
Rabbiy a'udhu bika min al-kasali wa su il-kibari; Rabbiy a‘udhu bika min
‘adhabin fin-nari wa ‘adhabin fi’l-qabr

“Kami berada di sore hari, dan pada sore hari ini pula seluruh kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah
, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya seluruh
kerajaan dan seluruh pujian, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah aku memohon kepada-Mu
kebaikan apa yang ada pada malam hari ini dan kebaikan setelahnya, dan aku berlindung kepada-Mu
dari keburukan apa yang ada pada malam hari ini, dan keburukan setelahnya.
Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan buruknya kesombongan, Ya Allah aku berlindung
kepada-Mu dari adzab di neraka dan adzab di kubur”.

Dan jika untuk pagi hari juga mengucapkan hal itu:


“((Diganti dengan) kami berada di pagi hari, dan pada sore hari ini pula seluruh kerajaan hanya milik Allah…).

  ‫َأ ْص َب ْحنَا َوَأ ْص َب َح ال ُْمل ُْك لِل َّ ِه‬ 

Ahmad (18967) telah meriwayatkan dari pembantu Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- berkata:
“Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

‫ َو ِبالِْإ ْسل َامِ ِدينًا‬، ‫يت ِباهللِ َر ّبًا‬ ُ ‫ر ِض‬، َ ،


‫عل َيْ ِه َو َسل َّ َم ن َ ِبيًّا‬
َ ُ‫َو ِب ُم َح َّم ٍد َصلَّى اهلل‬
Raditu Billahi Rabban wa bil Islami dinan
wa bi Muhammadin sall-Allahu ‘alayhi wa sallama Nabiyyan

“Tidaklah seorang hamba yang muslim berucap pada pagi dan sore hari sebanyak tiga kali:
“Aku telah ridho kepada Allah sebagai Tuhan, dengan Islam sebagai agama,
dengan Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam- sebagai Nabi”,
maka dia mendapatkan hak keridhoan Allah pada hari kiamat”.

Dari Abdullah bin Khubaib –radhiyallahu ‘anhu- bahwa


Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda kepadanya:

‫الم َع ِّو َذتَيْ ِن‬ُ ‫ َو‬، " ‫ " ق ُْل ُه َو الل َّ ُه َأ َح ٌد‬: ‫ ق ُْل‬،
‫ل َش ْي ٍء‬ ِ ّ ‫يك ِم ْن ُك‬
َ ‫ تَك ْ ِف‬، ‫ات‬ ٍ ‫ث َم َّر‬ َ َ ‫ين تُ ْم ِسي َوتُ ْص ِب ُح َثال‬
َ ‫ِح‬
(surat Al-Ikhlas), dan kedua surat perlindungan
“Katakanlah: “Katakanlah bahwa Allah itu Maha Esa”
(surat Al-Falaq dan An-Nas), pada waktu Petang dan Pagi hari sebanyak 3x,
dan kamu akan dicukupkan dari segala sesuatu”. (HR. Tirmidzi: 3575 dan telah dishahihkannya,
dan Abu Daud: 5082 dan telah dishahihkan oleh Nawawi di dalam Al Adzkar: 107 dan telah dihasankan
oleh Ibnu Hajar dalam Nataij Al Afkar: 2/345 dan Albani di dalam Shahih Tirmidzi)

Dari Utsman bin Affan –radhiyallahu ‘anhu- berkata:


“Saya telah mendengar Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

‫اس ِم ِه َش ْيءٌ ِفي الَْأ ْر ِض‬ ْ ‫ِب ْس ِم الل َّ ِه ال َّ ِذي ل َا يَ ُض ُّر َم َع‬
ُ ِ ‫يع ال َْعل‬
‫يم‬ ُ ‫الس ِم‬ َّ ‫َول َا ِفي‬
َّ ‫الس َما ِء َو ُه َو‬
‘Bismillah illadhi la yadurru ma ‘a ismihi shay’un fi’l-ardi wa la fi’s-samai
wa huwa as-Sami‘ ul-‘Alim

“Barang siapa yang berkata: “Dengan menyebut nama Allah yang dengan nama-Nya tidak akan
berbahaya apa yang ada di bumi dan apa yang ada di langit, Dia-lah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
Sebanyak 3x, maka ia tidak akan tertimpa bala’ yang datang tiba-tiba sampai pagi, dan
barang siapa yang mengucapkannya pada pagi hari sebanyak 3 kali, maka tidak akan terkena bala’
sampai sore”. (HR. Abu Daud: 5088)

Abu Daud (5081) telah meriwayatkan dari Abu Darda’ –radhiyallahu ‘anhu- berkata:

‫ب ال َْع ْر ِش ال َْع ِظي ِم‬ ُ ‫عل َيْ ِه تَ َو َّكل‬


ُّ ‫ْت َو ُه َو َر‬ َ ، ‫َح ْس ِب َي الل َّ ُه ل َا ِإل ََه ِإلَّا ُه َو‬
‘Hasbi Allah, la ilaha ill-Allah, ‘alayhi tawwakaltu wa Huwa Rabb ul-‘Arsh il-‘azim

“Barang siapa yang berkata jika pada pagi dan sore hari: “Cukuplah Allah bagiku, tiada Tuhan
(yang berhak disembah) kecuali Dia (Allah), kepada-Nya aku bertawakkal, Dia-lah Rabnya ‘Arsy yang agung”.
Sebanyak 3x, maka Allah akan mencukupkannya apa yang menjadi perhatiannya”.
(Hadits ini mauquf namun berkedudukan marfu’, sanadnya sudah dianggap baik oleh
Syiekh Abdul Aziz bin Baaz –rahimahullah-)

Muslim (2726) telah meriwayatkan dari Juwairiyyah bahwa Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam-
telah keluar dari rumahnya pada waktu subuh untuk melaksanakan shalat  subuh, sementara Juwairiyah
berada di masjidnya (musholla rumah), kemudian beliau kembali pada waktu dhuha sedang ia dalam
keadaan duduk seraya beliau bersabda:
‫خل ْ ِق ِه َو ِر َضا نَفْ ِس ِه‬ َ ، ‫ان اهللِ َو ِب َح ْم ِد ِه‬
َ ‫ع َد َد‬ َ ‫ُس ْب َح‬
‫اد َكل ِ َما ِت ِه‬
َ ‫ع ْر ِش ِه َو ِم َد‬
َ ‫َو ِزن َ َة‬
Subhan Allahi wa bi hamdih ‘adada khalqihi wa rida nafsihi
wa zinata ‘arshihi wa midada kalimatihi

“Kamu masih dalam kondisi yang sama semenjak aku tinggalkan tadi ?, ia menjawab: “Iya”.
Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda: “Aku telah membaca setelahmu empat kalimat,
sebanyak 3x. Kalau kalimat itu ditimbang dengan apa yang telah kamu baca sejek dari tadi maka
akan menyamainya: “Maha suci Allah dan dengan pujian kepada-Nya sebanyak makhluk-Nya, dan
keridhoan diri-Nya, dan beratnya ‘arsy dan banyaknya tinta kalimat-kalimat-Nya”. 
etang hari.

duduk syurga.”
n segala puji bangi-Nya)

tau lebih dan itu.'"


‫ل َا ِإل ََه ِإل ّا‬،،

anya kepada beliau”,


‫‪،،‬الل َّ ُه َّم ِإ ِن ّي‬
‫استُر‬ ‫‪،،‬الل َّ ُه َّم ْ‬
ekakan) 10 budak,
s segala sesuatu”

‫و ْح َد ُه ل َا ش‬،َ ،
hay’in qadir.

puji bagi Allah

milik Allah…).
a Mengetahui”.

‫َح ْس ِب َي ا‬

yang agung”.

Anda mungkin juga menyukai