Hidayatullah.com | MENJADI fitrah bagi kedua ibu bapa menginginkan anak yang
sholeh karena anak sholeh banyak memberi manfaat kepada kedua orang tuanya.
Lebih-lebih lagi bila sampai hari tua dan kematian. Sebab hanya doa anak sholeh yang
tidak putuh setelah orang tua meninggal dunia.
Sunnah para Rasul sentiasa berdoa untuk mendapatkan anak yang sholeh/shalihah.
Para Nabi juga berdoa kepada Allah (sebelum dikurniakan anak) agar Allah berikan
mereka anak yang sholeh, baik lagi bermanfaat.
إِ َّن هّٰللا َ َع َّز َو َج َّل لَيَرْ فَ ُع ال َّد َر َجةَ لِ ْل َع ْب ِد: صلَّى هّٰللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم هّٰللا هّٰللا
َ َض َي ُ َع ْنهُ ق
َ ِ قَا َل َرسُوْ َل،ال ِ ع َْن أَبِي هُ َر ْي َرةَ َر
) (رواه احمد وابن ماجه. َك لَك َ ار َولَ ِد ِ َ بِا ْستِ ْغف:ُ أَنَّى لِي هَ ِذ ِه ؟ فَيَقُول، ِّ يَا َرب:ُ فَيَقُول،ح فِي ْال َجنَّ ِة
ِ ِالصَّال
“Ketika seorang manusia meninggal, maka putuslah amalannya darinya kecuali dari
tiga hal: (yaitu) sedekah (amal) jariyah, atau ilmu yang dimanfaatkan, dan anak sholeh
yang mendo’akannya.” (HR. Muslim, no. 1631)
Maka alangkah beruntungnya orang tua yang beriman dan shaleh, terlebih apabila ia
memiliki anak cucu yang sholeh dan sholihah. Mereka akan berkumpul bersama di
Surga yang penuh kenikmatan dan kekal selama-lamanya.
Inilah 10 doa menurut Al-Quran dan Sunnah agar anak kita menjadi sholeh dan
shaliah;
Allhumaj’al Auladii min ahlil ilmu wa ahlil khoir, walaa taj’al min ahlissu’ wa
ahlidzoir, Allahumma baariklii fii dzurriyatii, wakhfadzhum walaa taddzurruhum
warzuknii birrohum, Allahumma aatini ridhooka fiddunyaa wal khoir, wahtimlana
bissa’aadatihim wassahaadati wal maghfirati
“Artinya: Yaa Allah jadikan anak-anakku ahli ilmu dan ahli kebaikan dan jangan
jadikan mereka ahli keburukan dan ahli madhorot .Yaa Allah berikanlah keberkahan
pada keturunanku dan peliharalah mereka dan jangan timpakan keburukan kepada
mereka dan karuniakan aku dengan kebaikan mereka. Yaa Allah berikan aku ridhomu
di dunia dan dan di akherat dan akhirilah hidup kami dengan kebahagiaan dan bacaan
syahadat dan ampunan.”
ََربِّ الَ تَ َذرْ نِى فَرْ دًا َوأَ ْنتَ خَ ْير ُْال َو ِرثِ ْين
“Ya Rabbku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah
waris yang paling baik.” (QS: Al-Anbiyaa’: 89)
Robbi hab lii min ladunka dzurriyyatan thoyyibatan, innaka samii’ud du’aa’
“Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya
Engkau Maha Mengdengar doa.” (QS: Ali Imron: 38).
Artinya: “Ya Rabbku, anugerahkanlah kepada (seorang) anak yang shaleh”. (QS:
Ash-Shaffaat:100)
“Wahai Tuhanku! Kurniakanlah kepadaku dari sisiMu zuriat keturunan yang baik;
sesungguhnya Engkau sentiasa Mendengar (menerima) doa permohonan”. (QS: Ali
Imran: 38)
“Wahai Tuhanku! Jadikanlah daku orang yang mendirikan shalat dan demikianlah
juga zuriat keturunanku. Wahai Tuhan kami, perkenankanlah doa permohonanku.”
(QS Surah Ibrahim: 40)
ضاهُ َوأَصْ لِحْ لِي فِي ُذرِّ يَّتِي ۖ إِنِّي َ ي َوأَ ْن أَ ْع َم َل
َ ْصالِحًا تَر َّ ََربِّ أَوْ ِز ْعنِي أَ ْن أَ ْش ُك َر نِ ْع َمتَكَ الَّتِي أَ ْن َع ْمتَ َعل
َّ ي َو َعلَ ٰى َوالِ َد
َك َوإِنِّي ِمنَ ْال ُم ْسلِ ِمين
َ ْت إِلَ ْي
ُ تُب
Artinya: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah
Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal
yang shaleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi
kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan
sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”. (QS: Surah al Ahqaf:
15)
“Wahai Tuhanku! Kurniakanlah kepadaku anak yang terhitung dari orang-orang yang
sholeh!” (Surah as Saffat: 100)
اجنَا َو ُذ ِّريَّاتِنَا قُ َّرةَ أَ ْعي ٍُن َواجْ َع ْلنَا لِ ْل ُمتَّقِينَ إِ َما ًما
ِ َربَّنَا هَبْ لَنَا ِم ْن أَ ْز َو
Robbana hablana min azwajina wa dzurriyyatina qurrota a’yun waj ‘alna lil
muttaqiina imama
“Wahai Tuhan kami, berilah kami beroleh dari isteri-isteri dan zuriat keturunan kami:
perkara-perkara yang menyukakan hati melihatnya, dan jadikanlah kami imam ikutan
bagi orang-orang yang (mahu) bertaqwa.” (Quran Surah al Furqan: 74)
Abdullah bin Abbads dikenal sebagai ahli hadits dan tafsir. Beliau banyak
meriwayatkan hadist, tak kalah dari sahabat Nabi Muhammad ﷺ
sekaligus perawi hadist lainnya, seperti Abu Hurairah, Anas bin Malik, dan lainnya.
Beliau tumbuh sebagai anak muda yang cerdas dan unggul, memiliki pemahaman
yang mengagumkan terhadap makna ayat Al-Qur`an.
Walaupun hanya sekitar tiga puluh bulan bermulazamah kepada Rasulullah
ﷺ, riwayat hadits Ibnu Abbas menyentuh bilangan 1.660 hadits.
Keahlian Ibnnu Abbas ini tidak lain akibat doa Rasulullah ﷺ. Inilah doa
Nabi kepada Ibnu Abbas.
“Ya Allah, pahamkanlah dia terhadap agama dan ajarkanlah (ilmu) tafsir kepadanya.”
(HR. Ahmad).
( ّ)رب ِ إِنِّي أُ ِعي ُذهَا بِكَ َو ُذرِّ يَّتَهَا ِمنَ ال َّش ْيطَا ِن الر
َ َّج ِيم
Artinya: “Wahai Allah, perbanyaklah harta dan anaknya serta berkahilah selalu
baginya apa yang telah Engkau berikan kepadanya.” (HR Bukhari).*
Rep: Ahmad