Doa orang tua, baik bapak atau ibunya adalah doa yang mustajab, baik itu berisi doa
kebaikan maupun keburukan. Di antara manfaat seringnya mendoakan kebaikan
untuk anak adalah:
Pertama, doa kedua orang tua untuk anak adalah termasuk doa yang mustajab dan
akan dikabulkan oleh Allah berdasarkan keterangan dalam hadis Nabi.
Kedua, mendoakan anak akan menambah semangat dan motivasi dalam mendidik
anak.
Ketiga, mendoakan anak akan memperkuat rasa kasih sayang dan kedekatan hati
dari kedua orang tua.
Keempat, hal ini merupakan sunah para nabi dan rasul, karena mereka selalu
mendoakan kebaikan untuk anak dan juga keturunannya di masa yang akan datang
sebagaimana banyak disebutkan dalam Alqur’an.
اجنَا َوذُ ِريَّا ِتنَا قُ َّرة َ أ َ ْعي ٍُن َواجْ َع ْلنَا ِل ْل ُمتَّقِينَ ِإ َما ًما
ِ َربَّنَا هَبْ لَنَا ِم ْن أ َ ْز َو
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai
penyenang hati (jiwa) kami, dan jadikanlah kami teladan bagi orang-orang yang
bertakwa” (QS. Al-Furqan: 74).
ََربَّنَا َواجْ َع ْلنَا ُم ْس ِل َمي ِْن لَكَ َو ِم ْن ذُ ِريَّتِنَا أ ُ َّمةً ُم ْس ِل َمةً لَك
“Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada-Mu dan
(jadikanlah) di antara anak keturunan kami umat yang tunduk patuh kepada-Mu” (QS.
Al-Baqarah: 128).
Keempat, doa khalilullah Nabi Ibrahim ‘Alaihis salam
َصا ِل ِحين
َّ ب هَبْ ِلي ِمنَ ال
ِ َر
“Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang
shalih” (QS. Ash-Shaffat: 100).
Demikian pula doa beliau yang lain,
اء
ِ عَ ُص َالةِ َو ِم ْن ذُ ِريَّتِي َربَّنَا َوتَقَب َّْل د َ ب اجْ عَ ْلنِي ُم ِق
َّ يم ال ِ َر
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan dari anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan
shalat. Ya Tuhan kami, kabulkanlah doaku” (QS. Ibrahim: 40).
Beliau juga berdoa,
َام
َ صنْ َ ي أ َ ْن نَ ْعبُدَ ْاْل
َّ َِواجْ نُ ْبنِي َوبَن
“Jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala” (QS. Ibrahim: 35).
Perhatikan pula doa Nabi Ibrahim tatakala telah mencapai usia matang yaitu usia 40
tahun,
ْ َ ضاهُ َوأ
صلِحْ ِلي َ ي َوأ َ ْن أ َ ْع َم َل
َ صا ِل ًحا ت َْر َّ َعلَى َوا ِلد َ َب أ َ ْو ِز ْعنِي أ َ ْن أ َ ْش ُك َر نِ ْع َمتَكَ الَّتِي أ َ ْنعَ ْمت
َّ َعل
َ ي َو ِ َر
ُ
فِي ذ ِريَّتِي
“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan
kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat beramal shalih yang Engkau
ridhai. Berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak
cucuku” (QS. Al-Ahqaf: 15).
Oleh karena itu, Nabi pun melarang untuk mendoakan keburukan bagi anak melalui
sabda beliau,
ً عة
َ سا ِ َ َال ت ُ َوا ِفقُوا ِمن،علَى أ َ ْم َوا ِل ُك ْم
َ هللا ُ َو َال ت َ ْد،علَى أ َ ْو َال ِد ُك ْم
َ عوا ُ َو َال ت َ ْد،علَى أ َ ْنفُ ِس ُك ْم
َ عوا ُ َال ت َ ْد
َ عوا
يب لَ ُك ْم َ ع
ُ فَيَ ْست َِج،طا ٌء َ يُسْأ َ ُل فِي َها
“Janganlah kalian mendoakan keburukan untuk diri kalian, dan juga untuk anak-anak
kalian, atau harta kalian. Jangan sampai kalian menepati suatu waktu yang pada waktu
itu Allah Subhanahu wa Ta’ala diminta sesuatu lantas Dia kabulkan doa kalian
tersebut” (HR. Muslim).
Demikian, semoga bermanfaat dan menjadi pengingat serta motivasi bagi kita untuk
terus senantiasa mendoakan dan mengulang-ulang doa kebaikan untuk anak-anak
kita