8 Januari 2023
Allah ‘Azza Wajalla adalah Zat Yang mengatur rezeki setiap makhluk-Nya. Tidak ada satu pun makhluk,
kecuali jatah rezekinya telah dicatat. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda,
ك ُمضْ َغةً ِم ْث َل َ ثُ َّم يَكونُ في ذل، َ ثُ َّم يَكونُ في ذلكَ َعلَقَةً ِم ْث َل ذلك،ط ِن ُأ ِّم ِه َأرْ بَ ِعينَ يَوْ ًما ْ َإن َأ َح َد ُك ْم يُجْ َم ُع خَ ْلقُهُ في ب َّ
َأوْ َس ِعي ٌد، َو َشقِ ٌّي، َو َع َملِ ِه، َوَأ َجلِ ِه، ِر ْزقِ ِه ب ٍ َويُْؤ َم ُر بَِأرْ بَ ِع َكلِ َما،وح
ِ بِ َك ْت :ت ُ َ ثُ َّم يُرْ َس ُل ال َمل، َذلك
َ ُّك فَيَ ْنفُ ُخ فيه الر
“Sungguh masing-masing kalian telah digenapkan penciptaannya di perut ibunya selama 40 hari dalam
bentuk nuthfah, kemudian berbentuk gumpalan darah selama 40 hari, kemudian berbentuk gumpalan
daging selama 40 hari, kemudian diutuslah malaikat yang bertugas meniupkan ruh dan menuliskan
empat hal: (1) rezekinya, (2) ajalnya, (3) (dia) celaka, (4) atau (dia) bahagia.” (HR. Muslim no. 2643)
Dan jalan terbaik yang diupayakan seorang hamba dalam memperoleh rezeki adalah dengan berdoa
kepada Allah ‘Azza Wajalla. Di antara doa-doa yang diajarkan dan berkaitan dengan rezeki, meliputi
keberkahan, kecukupan, kelapangan, dan lain-lain, adalah:
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama mengajarkan kepada Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu,
Terbebasnya seorang hamba dari jeratan utang juga merupakan rezeki, terlebih di masa sekarang yang
kesempatan berutang (bahkan dengan cara yang haram) begitu merajalela. Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallama mengajarkan doa,
ك ِمنَ ْال َعجْ ِز َو ْال َك َس ِل َوَأ ُعوْ ُذبِكَ ِمنَ ْال ُج ْب ِن َو ْالب ُْخ ِل َوَأ ُعوْ ُذبِكَ ِم ْن
َ ِك ِمنَ ْالهَ ِّم َو ْال َح ْز ِن َوَأ ُعوْ ُذب
َ ِاَللّٰهُ َّم ِإنِّى َأ ُعوْ ُذب
ت ال َّدي ِْن َوقَه ِْر الرجال ِ ََغلَب
“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari gundah gulana dan kesedihan. Aku berlindung kepada-Mu dari
lemah dan malas. Aku berlindung kepada-Mu dari sifat penakut dan pelit. Aku berlindung kepada-Mu
dari terlilit utang dan pemaksaan dari orang lain.” (HR. Abu Dawud no. 1555 dan dilemahkan oleh
beberapa ulama hadis)
Amalan lain yang hendaknya diperhatikan seorang hamba agar urusannya dipermudah, termasuk dalam
urusan rezeki, adalah memohon ampun kepada Allah ‘Azza Wajalla sebanyak-banyaknya. Allah ‘Azza
Wajalla berfirman,
ٍ ) َويُ ْم ِد ْد ُك ْم بَِأ ْم َو١١( ) يُرْ ِس ِل ال َّس َما َء َعلَ ْي ُك ْم ِم ْد َرارًا١٠( ت ا ْستَ ْغفِرُوا َربَّ ُك ْم ِإنَّهُ َكانَ َغفَّارًا
ال َوبَنِينَ َويَجْ َعلْ لَ ُك ْم ُ فَقُ ْل
)١٢( ت َويَجْ َعلْ لَ ُك ْم َأ ْنهَارًا ٍ َجنَّا
“Maka, aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah
Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan
harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya)
untukmu sungai-sungai.’ ” (QS. Nuuh: 10-12)
© 2023 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/81806-amalan-amalan-pelancar-rezeki.html