Bagaimana mencetak anak shalih? Semua orang yang telah menikah dan memiliki anak pasti
menginginkan anaknya jadi shalih dan bermanfaat untuk orang tua serta agamanya. Karena anak
jadi penyebab bagi orang tua untuk terus mendapat manfaat lewat doa dan amalannya, walau
orang tua telah tiada. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Berarti keturunan atau anak yang shalih adalah harapan bagi setiap orang tua. Terutama ketika
orang tua telah tiada, ia akan terus mendapatkan manfaat dari anaknya. Manfaatnya bukan
hanya dari doa seperti tertera dalam hadits di atas. Manfaat yang orang tua perolah bisa pula dari
amalan anak. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Ada beberapa kiat singkat yang bisa kami sampaikan dalam kesempatan kali ini.
ِ ك هم اخْل
اس ُرو َن ِئل ُأوف لِضل ِ َّ ِ
َ ُُ َ َ َ ْ ْ ُ ْ َ َ َ ْ ُ َ ُ ُ َم ْن َي ْه
ي ن م و ي د تهمْلا وهفَ هل ال د
“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan
barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi.” (QS. Al-A’rof :
178)
Karena hidayah di tangan Allah, tentu kita harus banyak memohon pada Allah. Ada contoh-contoh
doa yang bisa kita amalkan dan sudah dipraktikkan oleh para nabi di masa silam.
ُّع ِاء
الد
َ ُ يع ِك مَس
َ َّ
ن ِإ ة
ً ب
َ ي
َِّط ة
ً ي
َّ ر
ِّ ذ
ُ ك
َ ن
ْ د
ُ ل
َ ن
ْ
ِ ب هب يِل
م ْ َ ِّ َر
“Robbi hab lii min ladunka dzurriyyatan thoyyibatan, innaka samii’ud du’aa’” [Ya Rabbku, berilah
aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mengdengar doa] (QS.
Ali Imron: 38).
Yang jelas doa orang tua pada anaknya adalah doa yang mustajab. Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Oleh karenanya jangan sampai orang tua melupakan doa baik pada anaknya, walau mungkin saat
ini anak tersebut sulit diatur dan nakal. Hidayah dan taufik di tangan Allah. Siapa tahu ke
depannya, ia menjadi anak yang shalih dan manfaat untuk orang tua berkat doa yang tidak
pernah putus-putusnya.
Kalau menginginkan anak yang shalih, orang tua juga harus memperbaiki diri. Bukan hanya ia
berharap anaknya jadi baik, sedangkan ortu sendiri masih terus bermaksiat, masih sulit shalat,
masih enggan menutup aurat. Sebagian salaf sampai-sampai terus menambah shalat, cuma ingin
agar anaknya menjadi shalih.
Sa’id bin Al-Musayyib pernah berkata pada anaknya,
Bukti lain pula bahwa keshalihan orang tua berpengaruh pada anak, di antaranya kita dapat
melihat pada kisah dua anak yatim yang mendapat penjagaan Allah karena ayahnya adalah orang
yang shalih. Silakan lihat dalam surat Al-Kahfi,
يمنْي ِ يِف الْ َم ِدينَ ِة َو َكا َن حَتْتَهُ َكْنٌز هَلَُماِو ََّأما اجْلِ َدار فَ َكا َن لِغُاَل م ِ يت
َ َ َ نْي ُ َ
صاحِلًاَ َو َكا َن َأبُومُهَا
“Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada
harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang shalih.” (QS.
Al-Kahfi: 82). ‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz pernah mengatakan,
ب َع ِقبِ ِه
ِ ت ِإالَّ َح ِفظَهُ اهللُ يِف َع ِقبِ ِه و َع ِق
َ مَي ٍ
ن ِ
ُ ُْ َما ْ ُْؤ
و م م ن ِ
م
“Setiap mukmin yang meninggal dunia (di mana ia terus memperhatikan kewajiban pada Allah,
pen.), maka Allah akan senantiasa menjaga anak dan keturunannya setelah itu.” (Jami’ Al-‘Ulum
wa Al-Hikam, 1: 467)
Allah memerintahkan pada kita untuk menjaga diri kita dan anak kita dari neraka sebagaimana
disebutkan dalam ayat,
يكِ و ُكل بِي ِمينِك و ُكل مِم َّا يل، يا غُالَم س ِّم اللَّه
َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ُ َ
“Wahai anak kecil, sebutlah nama Allah (bacalah bismillah) ketika makan. Makanlah dengan
tangan kananmu. Makanlah yang ada di dekatmu.” (HR. Bukhari no. 5376 dan Muslim no. 2022)
Bukan hanya shalat dan adab saja yang diajarkan, hendaklah pula anak diajarkan untuk menjauhi
perkara haram seperti zina, berjudi, minum minuman keras, berbohong dan perbuatan tercela
lainnya. Kalau orang tua tidak bisa mengajarkannya karena kurang ilmu, sudah sepatutnya anak
diajak untuk dididik di Taman Pembelajaran Al-Qur’an (TPA) atau sebuah pesantren di luar waktu
sekolahnya. Moga kita dikaruniakan anak-anak yang menjadi penyejuk mata orang tuanya. Al-
Hasan Al-Bashri berkata,
ِ ِلَيس َشيء َأَقُّر لِع ِ املْؤ ِم ِن ِمن َأ ْن يرى زوجتَه وَأوالَده م ِطيع
هلل َعَّز َ ْ ََ َ ْ َ ُ َ ْ َ ُ ُ ْ نْي ْ َ ْ ٌ َنْي
َو َج َّل
“Tidak ada sesuatu yang lebih menyejukkan mata seorang mukmin selain melihat istri dan
keturunannya taat pada Allah ‘azza wa jalla.” (Disebutkan dalam Zaad Al-Masiir pada penafsiran
Surat Al-Furqan ayat 74) Wallahu waliyyut taufiq.