Sebagai insan yang beriman dan berpancasila, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke
hadirat Allah SWT karena atas Kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“ BIOGRAFI PRESIDEN SOEHARTO ”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
mata pelajaran.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini, mudah-mudahan bantuan yang di berikan mendapatkan balasan yang
berlipat ganda dari Allah SWT.
Selain itu, penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini pasti masih banyak
kekurangan dan kesalahan baik dalam segi isi maupun penulisannya. Untuk itu, penulis mohon
kritik dan sarannya untuk perbaikan dan penulisan selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semuanya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
1. Masa Kecil Soeharto................................................................................................... 1
2. Pendidikan Soeharto.................................................................................................... 2
3. Pernikahan Soeharto.................................................................................................... 2
4. Karir Militer Soeharto................................................................................................. 3
5. Karir Politik Soeharto Sebagai Presiden Orde Baru................................................... 4
a. Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Sri Sultan Hamengkubuwono IX............. 4
b. Presiden Soeharto dan Wakil Presiden H. Adam Malik........................................ 4
c. Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah.......................... 4
d. Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Sudharmono............................................. 5
e. Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Try Sutrisno.............................................. 5
f. Presiden Soeharto dan Wakil Presiden B.J Habibie............................................... 5
Kesimpulan........................................................................................................................ 5
ii
Biografi Soeharto: Presiden Indonesia Ke-2
(Era Orde Baru)
1
Terkadang beberapa kali, ayah kandung Soeharto datang untuk melihat keadaan anaknya.
Hingga pada suatu waktu, Soeharto sangat senang kedatangan ayah kandungnya karena
dibawakan seekor kambing.
2. Pendidikan Soeharto
Saat berusia delapan tahun, Soeharto baru masuk sekolah dasar, tetapi ia beberapa pindah
sekolah. Pada awal masuk sekolah, Soeharto bersekolah di Sekolah Dasar (SD) Puluhan, Godean.
Namun, ketika ibu dan ayah tirinya pindah rumah ke Kemusuk Kidul maka Soeharto juga pindah
sekolah ke Sekolah Dasar (SD) Pedes.
Kekhawatiran Kertosudiro (ayah kandung Soeharto) akan masa depan anaknya maka ia
menitipkan Soeharto kepada keluarga Prawirowihardjo yang bertempat tinggal di Wuryantoro,
Purwodadi, Jawa Tengah.
Prawirowiharjo merupakan suami dari adik Kertosudiro atau adik ipar Kertosudiro.
Prawirowiharjo merupakan seorang mantri tani dan ayahnya adalah seorang pengusaha yang
sudah terkenal yaitu Sudwikatmono.
Saat tinggal bersama bibi dan pamannya, Soeharto sangat senang karena sering diajak ke
sawah oleh pamannya sehingga ia perlahan-lahan bisa mengerti seluk beluk tentang dunia
pertanian. Untuk melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP), Soeharto memilih untuk
pulang ke kampung halamannya di Kemusuk.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah di Yogyakarta merupakan lembaga
pendidikan yang dipilih oleh Soeharto setelah tamat Sekolah Dasar (SD). Untuk menempuh jarak
ke sekolah, ketika berangkat dan pulang sekolah Soeharto menggunakan sepeda yang hampir
rusak.
Setelah tamat dari SMP, Soeharto ingin sekali melanjutkan pendidikannya ke jenjang
Sekolah Menengah Atas (SMA). Namun, karena keadaan ekonomi keluarga dan keterbatasan
biaya yang dimiliki oleh orang tuanya membuat Soeharto harus mengurungkan niatnya itu.
Soeharto sempat mendapatkan dua surat panggilan kerja yang terjadi pada sekitar tahun
1939, surat pertama merupakan surat panggilan dari bank dan surat kedua merupakan surat
panggilan dari lembaga ketentaraan. Dan akhirnya yang dipilih oleh Soeharto adalah berkarir di
dunia militer.
3. Pernikahan Soeharto
Saat berusia 26 tahun, Soeharto menikahi Siti Hartinah yang berusia 24 tahun. Istri
Soeharto merupakan putri dari Soemoharjomo, wedana di Wuryantoro.
Soemoharjomo juga merupakan seorang pegawai Keraton Mangkunegaran, Surakarta.
Pernikahan Soeharto dan Siti Hartinah terlaksana pada tanggal 26 Desember tahun 1947 dan
dilaksanakan di Solo.
Sebenarnya, Soeharto dan Siti Hartinah saat di Wuryantoro sudah saling mengenal satu
sama lain sejak masih anak-anak. Soeharto termasuk orang yang pemberani bahkan ia pernah
dipuji oleh Siti Hartinah karena keberaniannya itu.
Keberanian yang dilakukan oleh Soeharto berupa ia berani masuk ke dalam pekarangan
rumah kewedanan hanya untuk menggoda Siti Hartinah. Ketika masuk ke pekarangan, Soeharto
selalu memetik bunga sehingga ketika ada bunga yang rusak maka Siti Hartinah akan bilang
kalau pelaku yang merusak bunga adalah Soeharto.
Pernikahan yang terjadi antara Soeharto dan Siti Hartinah memberikan enam orang anak
yang terdiri dari tiga anak laki-laki dan tiga anak perempuan. Berikut nama anak-anak Soeharto,
Siti Hardijanti Hastuti, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Hariyadi, Hutomo
Mandala Putra, dan Siti Hutami Endang Adiningsih.
Istri Soeharto mempunyai hubungan yang sangat baik dengan wartawan sehingga bisa
dikatakan Siti Hartinah (Ibu Tien) sangat akrab dengan wartawan.
2
Para wartawan akan segera hadir jika diminta oleh Ibu Tien di Jalan Cendana, Jakarta.
Sebelum menulis berita setiap wartawan akan diberikan pesan oleh Ibu Tien “Jangan sampai
salah ya… dalam meliput acara Pak Harto”. Hal itu dikarenakan pada saat itu, semua liputan dan
hasil wawancara lebih banyak dengan tulis tangan atau mencatat langsung.
Istri sekaligus Ibu dari enam anak Soeharto meninggal pada tanggal 28 April 1996.
Berdasarkan keterangan keluarga bahwa Ibu Tien meninggal karena menderita penyakit jantung.
Ibu Tien disemayamkan di Astana Giri Bangun, Karanganyar, Jawa Tengah.
3
5. Karir Politik Soeharto Sebagai Presiden Orde Baru
Sebenarnya Soeharto mulai menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia sejak tahun
1966, tetapi baru dilantik oleh MPRS pada tahun 1968. Dengan kata lain, Soeharto baru sah
menjadi Presiden Republik Indonesia yang kedua di tahun 1968. Pada awal menjadi Presiden
Republik Indonesia, Soeharto belum mempunyai wakil Presiden Republik Indonesia.
Sejak tahun 1973 hingga 1998, barulah Soeharto mempunyai Wakilnya. Simak ulasan
berikut tentang Wakil Presiden di masa pemerintahan Orde Baru atau masa di mana
pemerintahan dipimpin oleh Soeharto.
Wakil Presiden pertama pada kepemimpinan Soeharto ialah Sultan Hamengkubuwono IX.
Pada masa pemerintahan ini, Soeharto membentuk Kabinet Pembangunan I. Masa kerja pada
Kabinet Pembangunan I adalah tanggal 6 Juni 1968 sampai 28 Maret 1973.
Pada masa pemerintahan ini, Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban
dijabat oleh Jenderal Maraden Panggabean. Jenderal Maraden Panggabean, pada saat itu juga
menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan.
4
d. Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Sudharmono
Sudharmono menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia yang keempat di masa
kepresidenan Soeharto. Soeharto dan Sudharmono membentuk Kabinet Pembangunan V. Kabinet
ini memiliki masa kerja mulai dari tanggal 23 Maret 1988 sampai tanggal 17 Maret 1993.
Di dalam Kabinet Pembangunan, B.J. Habibie menjabat kembali sebagai Menteri Negara
Riset dan Teknologi/Ketua Badang Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Jaksa Agung Sukarton
Marmosudjono digantikan oleh Singgih, S.H. setelah beliau meninggal dunia.
Kesimpulan
Soeharto terlahir dari keluarga yang kurang mampu sehingga ia harus dititipkan beberapa
kali ke saudara orang tuanya. Meskipun lahir dari keluarga yang kurang mampu, tetapi Soeharto
tetap semangat dalam menjalani hidupnya. Ia merupakan seorang yang pekerja keras sehingga
setelah menempuh karir militer ia dapat diangkat menjadi Presiden Indonesia yang kedua.
Soeharto selama menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, nama kabinet yang sama
dan yang dibedakan hanya melalui jilid kabinetnya saja. Hampir setiap Wakil Presiden yang
dipilih Soeharto merupakan mantan seorang Menteri di kabinet sebelumnya.