Mendidik Anak
Judul asli : كيف نريب أوالدن
Sumber : http://iswy.co/e183n6
1
DAFTAR ISI
2
BAGAIMANA KITA MENDIDIK
ANAK?
﷽
Alhamdulillah, segala puji dan sanjungan hanyalah
milik Allah ﷻsemata.
3
Imam ath-Thabari rahimahullahu berkata berkenaan
dengan tafsir ayat ini :
4
kebaikan tak terkecuali perkara adab yang juga
diperlukan, sebagaimana firman Allah Ta’ala :
}{وأْ ُمر أهلك ابلصالة واصطرب عليها
“Perintahkanlah keluargamu untuk sholat dan
bersabarlah di dalam mengerjakannya”
Juga semisal firman Allah ta’ala kepada Nabi ﷺ:
}{وأنذر عشريتك األقربني
“Dan berilah peringatan kerabat dekatmu”
Juga di dalam hadits :
»«مروهم ابلصالة وهم أبناء سبع
“perintahkanlah anakmu untuk sholat saat usia
mereka 7 tahun”
[Tafsir al-Qurthubi 18/196]
5
menetapkan beban kepada Rasulullah ﷺuntuk
berdakwah berfirman
«كلكم راع وكلكم مسئول عن رعيته اإلمام راع ومسئول عن رعيته والرجل
راع يف أهله وهو مسئول عن رعيته واملرأة راعية يف بيت زوجها ومسئولة عن
رعيتها واخلادم راع يف مال سيده ومسئول عن رعيته قال وحسبت أن قد
6
قال والرجل راع يف مال أبيه ومسئول عن رعيته وكلكم راع ومسئول عن
» رعيته
‘Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian
dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpin-
nya Seorang imam adalah pemimpin dan akan
dimintai pertanggung jawab atas rakyatnya. Seorang
laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan
dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpin-
nya. Seorang wanita adalah pemimpin di rumah
suaminya dan dimintai pertanggungjawabannya.
Seorang pelayan adalah pemimpin terhadap harta
majikannya dan dimintai pertanggungjawaban
tentangnya. Perawi berkata, aku mengira Nabi juga
berkata, seorang lelaki pemimpin atas harta ayahnya
dan dimintai pertanggungjawabannya. Setiap kalian
adalah pemimpin dan setiap kalian dimintai
7
pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya’.” [HR
Bukhari (853) dan Muslim (1829)]
8
budak, pernah suatu malam sang budak ini
membaca (al-Qur’an) dengan mengangkat
suaranya, membaca,
.َّاس ِ ٓ ِ َّٓاٰيَيُّها ال
ُ س ُك ْم َواَ ْهل ْي ُك ْم َن ًرا َّوقُ ْو ُد َها الن
َ ف
ُ ن
ْ ا
َ اوا
ْ ق
ُ اوْ ن
ُ م
َ ا ن
َ ي
ْ ذ َ
“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu”. [QS at-
Tahrim : 6]
Sang puteri pun mendengarkan bacaan budak
tersebut lalu ia berkata kepadanya, “sudah cukup”,
namun mereka tetap melanjutkannya. Sang budak
tersebut mengulang-ulangi ayat tersebut, sehingga
sang puteri berkata kembali, “sudah cukup!”
namun mereka tetap melanjutkan.
Lalu puteri tersebut meletakkan tangannya di
kantung bajunya dan merobek-robek bajunya.
Para pelayan pun segera pergi ke ayahnya dan
menceritakan kejadian ini.
Lalu sang raja menemui puterinya dan berkata,
“wahai anakku sayang, ada apa gerangan
denganmu dari semalam? Apa yang membuatmu
menangis?”. Raja itupun memeluk puterinya
dengan erat.
Sang puteri menjawab, “Aku bertanya kepadamu
dengan nama Allah wahai ayahanda, apakah Allah
9
memiliki suata negeri yang di dalamnya ada
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
bebatuan??”
Ayahnya menjawab, “iya”
Sang puteri berkata, “Lantas apa wahai ayahanda
yang menghalangimu untuk menyampaikan hal ini
kepadaku? Demi Allah, aku tidak dapat lagi makan
dengan enak, tidak bisa tidur dengan nyenyak,
hingga aku tahu di mana tempat peristirahatan
terakhirku, di surga ataukah di nereka.”
[Shifatu Ash-Shofwah IV/437-438]
10
Yang demikian ini hendaknya dilakukan dari
semenjak kecilnya agar menjadi mudah bagi mereka
saat mereka telah dewasa. Biasakan mereka (di atas
kebaikan) maka akan mudah bagimu di dalam
memberikan perintah dan larangan padanya dan
lebih mudah bagi mereka di dalam menaatimu.
11
tidak malah bersikap keras lagi bengis. Berdialoglah
dengan cara yang baik, jauh dari celaan, labelling
jelek dan kekerasan fisik.
12
ini semua lebih baik daripada ia bersedekah
dengan 1 sha’ makanan.
Karena apabila ia mendidik anaknya, maka
perbuatannya ini termasuk sedekah jariyah (yang
selalu mengalirkan pahala), sementara sedekahnya
dengan 1 sha’ akan terhenti pahalanya (saat
makanan tersebut sudah habis). Dan pahala ini
akan senantiasa mengalir selama anak tersebut
masih ada.
Adab itu adalah nutrisi hati dan pendidikan jiwa
untuk akhirat, “Jagalah dirimu dan keluargamu
dari siksa neraka”. Cara penjagaanmu terhadap
dirimu dan anakmu adalah dengan menasehatinya
dan mencegahnya dari terjerumus ke dalam
neraka serta membiasakannya dengan sejumlah
pendidikan adab. Diantara bentuk pendidikan
adab seperti nasehat, ancaman, pemberian
batasan, hukuman, mencegah, memberi, apresiasi
dan perbuatan baik. Mendidik jiwa dengan
kesucian dan kemuliaan, tidak mendidik jiwa
dengan keburukan dan cemoohan.”
[Faidhul Qodir V/257]
13
sendiri. Hukuman diberikan di dalam kondisi anak
keras kepala dan membangkang.
14
mereka.” [HR Thabrani X/248. Dinilai hasan
sanadnya oleh al-Haitsami dalam Majma’uz Zawaid
VIII/106. Al-Albani di dalam Shahihul Jami’ : 4022
berkata : hasan].
15
Kemudian diantara buku-buku yang bisa dipelajari
berkaitan dengan pendidikan anak, kami
nasehatkan sebagai berikut :
16
KAIDAH PENDIDIKAN YANG
BENAR
17
dan kekerasan, namun rasa senang itu memerlukan
hal-hal sebagai berikut :
18
»ري ْ ُُْي َرِم، الرفْ َق
َْ َاْل ِٰ «م ْن ُُْي َرِم
َ
“Siapa yang terhalang dari kelemahlembutan maka ia
terhalang dari kebaikan.”
»ُ َوالَ يُنْ َزعُ ِم ْن شيء إِالَّ َشانَه، ُالرفْ َق الَ يَ ُكو ُن ِِف شيء إِالَّ َزانَه
ِٰ «إِ َّن
19
“Apabila Allah ﷻmenghendaki kebaikan terhadap
suatu keluarga maka Allah akan masukkan
kelemahlembutan kepada mereka.” [HR Ahmad dalam
Musnadnya : 24427 dan dinilai shahih oleh al-Albani
di dalam Shahih al-Jami’ ash-Shaghir : 303]
20
Anak-anak manakala mereka mencintai orang
tuanya yang lemah lembut, maka kecintaan mereka
ini dapat menjadi pendorong kuat untuk menaati
orang tuanya. Sebaliknya, hilangnya sifat lemah
lembut dan hadirnya sikap kaku lagi keras,
menyebabkan anak menjauh, kemudian anak akan
memberontak dan membangkang, atau malah
didominasi dengan ketakutan yang dapat
melahirkan anak pembohong lagi penipu.
21
kerjakan. Namun hukuman itu diberikan apabila
kelemahlembutan sudah tidak lagi berguna, nasehat,
perintah dan larangan sudah tidak lagi efektif di
dalam ta’dib.
22
3. TELADAN YANG BAIK
23
4. LINGKUNGAN YANG BAIK
24
Seumpama ada anak yang memiliki ketertarikan
tertentu dalam bidang olah raga atau seni, maka
hendaknya keluarganya berupaya untuk mencarikan
anak ini tempat-tempat olah raga atau seni yang
tepat yang dikelola oleh orang-orang Islam yang
multazim (komitmen), yang sering didatangi oleh
keluarga-keluarga muslim yang memiliki perhatian
kepada anak-anaknya dan berupaya mendidik
mereka dengan pendidikan yang baik di dalam
sebagian besar urusan mereka.
25
Apabila orang tua menafkahi anak dengan pakaian
yang indah, makanan yang lezat atau tempat tinggal
yang nyaman, maka demikian pula wajib bagi orang
tua untuk menafkahi anak agar memperoleh akhlaq
yang indah sembari mengharap balasan pahala dari
Allah ﷻ.
26
“Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami,
karuniakanlah kepada kami pasangan kami dan
keturunan kami sebagai qurrotu a’yun (penyejuk mata),
dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang
bertakwa.” [QS al-Furqon : 74]
27
kembali kepada manfaat bagi segenap kaum
Muslimin. Sebab, dengan keshalihan orang-orang
yang disebutkan di dalam doa, akan menjadi sebab
bagi keshalihan kebanyakan orang-orang yang
berhubungan dengan mereka dan (sebab untuk)
mengambil manfaat dari mereka.”
[Taysir al-Karimil Mannan fi Tafsir Kalamirrahman
hal 587]
28
PENGAWASAN AYAH BUNDA
TERHADAP ANAK
29
kan anak dari sahabat yang buruk dari semenjak
awal, dan ini lebih mudah. Namun apabila waktunya
lama (ditunda), maka membebaskan anak-anak dari
para perusak itu akan menjadi perkara yang sulit.
30
Pengawasan seperti ini dilakukan hanya saat tampak
bagi orang tua adanya tanda-tanda awal
penyelewengan anak-anaknya. Adapun jika yang
tampak pada anak kondisinya istiqomah dan jauh
dari kemungkaran, maka tidak sepantasnya bagi
kedua orang tuanya atau selainnya mengawasi
dengan cara seperti ini apalagi sampai menggeledah
barang pribadinya. Karena perbuatan ini dikategori-
kan berburuk sangka dan tajassus (mencari-cari
kesalahan) yang telah dilarang oleh Allah ﷻdi dalam
firman-Nya :
س ْوا
ُسَّ َََت
31
prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari
kesalahan orang lain.” [QS al-Hujurat : 12]
32
Imam Nawawi rahimahullahu berkata :
33
orang yang mampu merubah untuk merubah
(kemungkaran) dengan segala bentuk cara yang ia
sanggupi dalam menghilangkan kemungkaran
tersebut, baik dengan ucapan atau perbuatan,
merusak alat-alat kebatilan (seperti alat musik),
menumpahkan minuman yang memabukkan, baik
dilakukannya sendiri atau dengan cara me-
merintahkan orang yang melakukannya, atau
mengembalikan barang rampasan kepada pemilik-
nya baik dilakukannya sendiri atau dengan cara
memberintahkan kepada orang yang berkemam-
puan. Hendaknya ia berlemah lembut di dalam
melakukan upaya pengingkaran terhadap orang
bodoh, atau orang zhalim yang memiliki
kekuasaan yang dikhawatirkan kejahatannya,
karena yang demikian ini lebih diharapkan untuk
diterima perkataannya (nasehatnya).”
[Syarh Shahih Muslim II/22-25]
34
NASEHAT DI DALAM MENGAJAR
DAN MENDAKWAHI ANAK
35
mereka sendiri dan untuk umat. Dan di dalam hal ini,
Anda akan memperoleh balasan pahala yang besar.
36
MENJAGA ANAK DARI GEMPURAN
ASING
DI DALAM RUMAH
37
4. Hendaknya berbicara dengan bahasa al-Qur’an
(yaitu bahasa Arab) semampunya.
5. Hendaknya menjaga adab-adab keluarga dan
sosial yang telah diterangkan oleh Allah Rabbul
Alamin di dalam Kitab-Nya diantaranya di dalam
surat an-Nur.
6. Hendaknya tidak memperbolehkan baik orang tua
sendiri ataupun anak-anak untuk menyaksikan
film-film yang tidak senonoh, fajir lagi fasiq.
7. Hendaknya anak-anak bermalam dan tinggal di
dalam rumahnya selama mungkin sebagai bentuk
penjagaan dari pengaruh buruk di luar rumah, dan
bersikap tegas di dalam melarang mereka untuk
tidur di luar rumah.
8. Hindarkan mengirim anak-anak kita ke kampus-
kampus yang jauh agar mereka tidak tinggal di
asrama kampus. Karena apabila tidak kita bisa
38
kehilangan anak-anak kita, yang sangat mungkin
mereka akan melebur dengan komunitas kafir.
9. Hendaknya berupaya semaksimal mungkin untuk
memberikan makanan yang halal dan menjauhkan
sejauh-jauhnya dari sesuatu yang haram seperti
ganja, mariyuana atau yang semisalnya yang
banyak menyebar di negeri kafir.
DI LUAR RUMAH :
39
3. Hendaknya berupaya membentuk program-
program pendidikan dan olah raga untuk anak-
anak dan pemuda di tempat-tempat yang
dikelola oleh kaulm muslimin.
4. Mendirikan camp-camp pendidikan yang dapat
dikunjungi oleh seluruh anggota keluarga.
5. Ayah dan Ibu berupaya untuk bisa berkunjung
ke tanah suci (Makkah dan Madinah) dalam
rangka menunaikan umroh atau kewajiban haji
dengan membawa serta anak-anak.
6. Melatih anak untuk berbicara tentang Islam
dengan bahasa yang sederhana yang bisa
difahami orang dewasa atau anak kecil, muslim
atau non muslim.
7. Mempersiapkan anak untuk menghafal al-
Qur’an dan mengirimkan mereka jika
memungkinkan ke negeri Islam Arab untuk
40
mendalami agama, kemudian setelah itu
kembali ke negerinya untuk menjadi da’i yang
sudah berbekal dengan ilmu, agama dan
bahasa al-Qur’an al-Karim.
8. Melatih sebagian anak untuk menyampaikan
khutbah Jum’at dan mengimami kaum
muslimin, agar mereka bisa menjadi pemimpin
generasi Islam berikutnya.
9. Mendorong anak untuk menikah dini dalam
rangka menjaga agama dan dunia.
10. Hendaknya mendorong anak laki-laki untuk
menikahi wanita-wanita muslimah dari
keluarga yang dikenal kebaikan agama dan
akhlaqnya.
11. Berupaya untuk menyelesaikan problematika
keluarga dengan cara merujuk kepada pejabat
41
komunitas Islam, imam atau khatib di Islamic
Center.
12. Tidak menghadari pesta-persta dansa, musik,
nyanyian, festival pesta pora yang penuh
kefasikan, atau menyaksikan perayaan orang
kafir, atau melarang anak-anak secara hikmah
untuk tidak pergi bersama teman sekolahnya
yang Nasrani ke gereja pada hari Ahad.
42