Anda di halaman 1dari 6

JAGALAH DIRIMU DAN KELUARGAMU DARI API NERAKA

Oleh

Ustadz Abu Isma’il Muslim al-Atsari

MUQADDIMAH

Kebaikan keluarga akan berpengaruh kepada kebaikan masyarakat, dan kebaikan masyarakat akan
berpengaruh kepada kebaikan negara. Oleh karena itulah agama Islam banyak memberikan
perhatian masalah perbaikan keluarga. Di antara perhatian Islam adalah bahwa seorang laki-laki,
yang merupakan kepala rumah tangga, harus menjaga diri dan keluarganya dari segala perkara yang
akan menghantarkan menuju neraka. Marilah kita perhatian perintah Allâh Yang Maha Kuasa berikut
ini :

َ ُ‫ُون هَّللا َ َما َأ َم َر ُه ْم َو َي ْف َعل‬


‫ون َما‬ ٌ ‫ارةُ َعلَ ْي َها َماَل ِئ َك ٌة غِ اَل‬
َ ‫ظ شِ َدا ٌد اَل َيعْ ص‬ َ ‫ِين آ َم ُنوا قُوا َأ ْنفُ َس ُك ْم َوَأهْ لِي ُك ْم َنارً ا َوقُو ُد َها ال َّناسُ َو ْالح َِج‬
َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬
َ ‫يُْؤ َمر‬
‫ُون‬

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan.

[at-Tahrîm/66:6]

Tafsir Ayat

Firman Allâh Azza wa Jalla :

َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬


‫ِين آ َم ُنوا‬

Hai orang-orang yang beriman

Tafsir :
Allâh Maha kasih sayang kepada para hamba-Nya. Jika Dia memberikan perintah, pasti itu
merupakan kebaikan dan bermanfaat, dan jika Dia memberikan larangan, pasti itu merupakan
keburukan dan berbahaya. Maka sepantasnya manusia memperhatikan perintah-perintah-Nya.

Abdullah bin Mas’ûd Radhiyallahu anhuma dan para Ulama Salaf rahimahumullâh berkata, “Jika
engkau mendengar Allâh Azza wa Jalla berfirman dalam al-Qur’ân ‘Hai orang-orang yang beriman’,
maka perhatikanlah ayat itu dengan telingamu, karena itu merupakan kebaikan yang Dia
perintahkan kepadamu, atau keburukan yang Dia melarangmu darinya”. [Tafsir Ibnu Katsir, 1/80]

Firman Allâh Azza wa Jalla :

‫قُوا َأ ْنفُ َس ُك ْم َوَأهْ لِي ُك ْم َنارً ا‬

peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka

Tafsir :

Kebaikan yang Allâh perintahkan dalam ayat ini, adalah agar kaum Mukminin menjaga diri mereka
dan keluarga mereka dari api neraka. Bagaimana caranya?

Abdullah bin Abbâs Radhiyallahu anhu berkata, “Lakukanlah ketaatan kepada Allâh dan jagalah
dirimu dari kemaksiatan-kemaksiatan kepada Allâh, dan perintahkan keluargamu dengan dzikir,
niscaya Allâh Azza wa Jalla akan menyelamatkanmu dari neraka”.

Mujâhid rahimahullah berkata tentang firman Allâh ‘peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka’, “Bertakwalah kepada Allâh, dan perintahkan keluargamu agar bertakwa kepada Allâh Azza
wa Jalla ”.

Qatâdah rahimahullah berkata, “(Menjaga keluarga dari neraka adalah dengan) memerintahkan
mereka untuk bertakwa kepada Allâh dan melarang mereka dari kemaksiatan kepada Allâh Azza wa
Jalla , dan mengatur mereka dengan perintah Allâh Azza wa Jalla , memerintahkan mereka untuk
melaksanakan perintah Allâh Azza wa Jalla , dan membantu mereka untuk melaksanakan perintah
Allâh. Maka jika engkau melihat suatu kemaksiatan yang merupakan larangan Allâh, maka engkau
harus menghentikan dan melarang keluarga(mu) dari kemaksiatan itu”. [Lihat semua riwayat di atas
dalam Tafsir Ibnu Katsir, surat at-Tahrîm ayat ke-6]
Imam Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullah berkata, “Allâh Yang Maha Tinggi sebutannya berfirman,
‘Wahai orang-orang yang membenarkan Allâh dan RasulNya ‘Peliharalah dirimu!’, yaitu maksudnya,
‘Hendaklah sebagian kamu mengajarkan kepada sebagian yang lain perkara yang dengannya orang
yang kamu ajari bisa menjaga diri dari neraka, menolak neraka darinya, jika diamalkan. Yaitu
ketaatan kepada Allâh. Dan lakukanlah ketaatan kepada Allâh.

Firman Allâh ‘dan keluargamu dari api neraka!’, Maksudnya, ‘Ajarilah keluargamu dengan melakukan
ketaatan kepada Allâh yang dengannya akan menjaga diri mereka dari neraka. Para ahli tafsir
mengatakan seperti yang kami katakan ini.’ [Tafsir ath-Thabari, 23/491]

Imam al-Alûsi rahimahullah berkata, “Menjaga diri dari neraka adalah dengan meninggalkan
kemaksiatan-kemaksiatan dan melaksanakan ketaatan-ketaatan. Sedangkan menjaga keluarga
adalah dengan mendorong mereka untuk melakukan hal itu dengan nasehat dan ta’dîb (hukuman) …
Yang dimaksukan dengan keluarga, berdasarkan sebagian pendapat mencakup: istri, anak, budak
laki, dan budak perempuan. Ayat ini dijadikan dalil atas kewajiban seorang laki-laki mempelajari
kewajiban-kewajiban dan mengajarkannya kepada mereka ini”. [Tafsir al-Alûsi, 21/101]

Semakna ayat ini adalah firman Allâh Azza wa Jalla :

‫ك ۗ َو ْال َعاقِ َب ُة لِل َّت ْق َو ٰى‬ َ ُ‫صاَل ِة َواصْ َط ِبرْ َعلَ ْي َها ۖ اَل َنسْ َأل‬
َ ُ‫ك ِر ْز ًقا ۖ َنحْ نُ َنرْ ُزق‬ َ َ‫َوْأمُرْ َأهْ ل‬
َّ ‫ك ِبال‬

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam
mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. dan
akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. [Thaha/20: 132]

Dan termasuk juga semakna dengan ayat ini adalah sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

َ ‫ِين َواضْ ِربُو ُه ْم َعلَ ْي َها َو ُه ْم َأ ْب َنا ُء َع ْش ِر سِ ن‬


َ ‫ِين َو َفرِّ قُوا َب ْي َن ُه ْم فِى ْال َم‬
‫ضا ِج ِع‬ َ ‫صالَ ِة َو ُه ْم َأ ْب َنا ُء َسب ِْع سِ ن‬
َّ ‫ُمرُوا َأ ْوالَدَ ُك ْم ِبال‬

Perintahkanlah anak-anak kalian shalat ketika berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka ketika
berumur sepuluh tahun (jika mereka enggan untuk shalat) dan pisahkanlah mereka di tempat-
tempat tidur mereka masing-masing. [HR. al-Hâkim, Ahmad dan Abu Dâwud; disahihkan al-Albâni
dalam al-Irwâ`]
Mengajari ibadah kepada anak-anak bukan hanya shalat, namun juga ibadah-ibadah lainnya.

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Para ahli fiqih berkata: ‘Demikian juga (anak-anak dilatih)
tentang puasa, agar hal itu menjadi latihan baginya untuk melaksanakan ibadah, supaya dia
mencapai dewasa dengan selalu melaksanakan ibadah dan ketaatan, serta menjauhi kemaksiatan
dan meninggalkan kemungkaran, dan Allâh Yang Memberikan taufiq”. [Tafsir Ibnu Katsîr, surat at-
Tahrîm ayat ke-6]

Firman Allâh Azza wa Jalla :

َ ‫َوقُو ُد َها ال َّناسُ َو ْالح َِج‬


ُ‫ارة‬

yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.

Tafsir :

Imam asy-Syaukâni rahimahullah berkata, “Yaitu api neraka yang sangat besar, dinyalakan dengan
manusia dan batu, sebagaimana api yang lain dinyalakan dengan kayu bakar”. [Fat-hul Qadîr, 7/257]

Imam Ibnu Katsîr rahimahullah berkata, “Yaitu kayu api neraka yang dilemparkan ke dalamnya
adalah anak-anak Adam, ‘dan batu’, ada yang mengatakan bahwa yang dimaksudkan dengan ‘batu’
adalah patung-patung yang dahulu disembah (di dunia) berdasarkan firman Allâh Azza wa Jalla :

َ ‫ُون هَّللا ِ َح‬


‫صبُ َج َه َّن َم‬ َ ‫ِإ َّن ُك ْم َو َما َتعْ ُبد‬
ِ ‫ُون مِنْ د‬

Sesungguhnya kamu (orang-orang musyrik-pen) dan apa yang kamu sembah selain Allâh, adalah
umpan Jahannam. [Al-Anbiya’/21: 98]

Ibnu Mas’ûd Radhiyallahu anhu, Mujâhid, Abu Ja’far al-Baqir, dan as-Suddi, mereka berkata, “Itu
adalah batu-batu kibrit (batu bara)”, Mujâhid menambahkan, “lebih busuk daripada bangkai”.[Tafsir
Ibnu Katsîr, 8/167]
Firman Allâh Azza wa Jalla :

ٌ ‫َعلَ ْي َها َماَل ِئ َك ٌة غِ اَل‬


‫ظ شِ َدا ٌد‬

penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras

Tafsir :

Imam Ibnu Katsîr rahimahullah berkata, “Yaitu watak mereka kasar, rasa kasih sayang terhadap
orang-orang kafir yang kepada Allâh Azza wa Jalla telah dicabut dari hati mereka. ‘Syidâd’, yaitu
tubuh mereka sangat kuat, kokoh dan penampilan mereka menakutkan”.[Tafsir Ibnu Katsîr, 8/167]

Imam asy-Syaukâni rahimahullah berkata, “Yaitu para penjaga neraka adalah para malaikat, mereka
mengurusi neraka dan menyiksa penghuninya, mereka kasar kepada penghuni neraka, keras
terhadap mereka, tidak mengasihi mereka ketika mereka minta dikasihani, karena Allâh Azza wa Jalla
menciptakan mereka dari kemurkaaan-Nya, menjadikan mereka berwatak suka menyiksa makhluk-
Nya.

Ada yang berpendapat, mereka kasar hatinya, keras badannya. Atau kasar perkataannya, keras
perbuatannya. Atau ghilâzh: besar badan mereka, syidâd: kuat”. [Tafsir Fat-hul Qadîr, 7/257]

Firman Allâh Azza wa Jalla :

َ ُ‫ُون هَّللا َ َما َأ َم َر ُه ْم َو َي ْف َعل‬


َ ‫ون َما يُْؤ َمر‬
‫ُون‬ َ ‫اَل َيعْ ص‬

dan mereka tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Tafsir :

Imam asy-Syaukâni rahimahullah berkata, “Yaitu mereka melakukan pada waktunya, tidak
terlambat, mereka tidak memundurkannya dan tidak memajukannya”. [Tafsir Fat-hul Qadîr, 7/257]
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Yaitu apapun yang Allâh Azza wa Jalla perintahkan kepada
mereka, mereka akan bergegas untuk melakukannya, tidak menundanya sekejap matapun, dan
mereka mampu mengerjakannya, mereka tidak lemah dalam melakukannya. Mereka ini adalah
malaikat Zabâniyah, kita mohon perlindungan kepada Allâh Azza wa Jalla dari mereka”.[Tafsir Ibnu
Katsîr, 8/167]

PETUNJUK-PETUNJUK AYAT:

1. Mengetahui kasih-sayang Allâh Azza wa Jalla kepada para hamba-Nya yang beriman, karena
Allâh Azza wa Jalla telah memberikan perintah yang membawa kebaikan, dan melarang dari
keburukan yang membawa kepada kecelakaan.
2. Kewajiban mempelajari bentuk-bentuk ketaatan untuk diamalkan serta mempelajari bentuk-
bentuk kemaksiatan untuk ditinggalkan. Dengan ini seseorang bisa menjaga diri dari neraka.
3. Kewajiban memberikan perhatian kepada istri, anak-anak, dan orang-orang yang
ditanggung, mendidik mereka, dan memerintahkan mereka untuk taat kepada Allâh dan
Rasul-Nya, serta melarang mereka dari kemaksiatan. Ini berarti menjaga mereka semua dari
api neraka.
4. Meyakini bahwa bahan bakar neraka adalah manusia dan batu. Maka seharusnya manusia
menjaga dirinya, untuk selalu beriman dan beramal shalih, sehingga tidak menjadi bahan
bakar neraka.
5. Meyakini bahwa para penjaga neraka adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras,
sehingga mereka tidak bisa dikalahkan oleh para penghuni neraka.
6. Meyakini bahwa di antara sifat-sifat malaikat adalah selalu taat. Mereka tidak pernah
mendurhakai Allâh Azza wa Jalla dan mereka mampu melaksanakan perintah-Nya.

Wallahu a’lam bishawaab.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 12/Tahun XVII/1435H/2013M. Penerbit Yayasan Lajnah
Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197
Fax 0271-858196]

Anda mungkin juga menyukai