Anda di halaman 1dari 6

Alhujurat ayat 10

Arti ayat
Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat
rahmat. (Q.S. Al-Hujurat /49: 10)
Alhujurat ayat 12
Arti ayat
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka buruk (kecurigaan), karena
sebagian dari prasangka buruk itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang.” Q.S. Al-Hujurat /49: 12)
1. Hadis tentang Pengendalian Diri
Diriwayatkan dari Abi Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:

“Orang yang perkasa bukanlah orang yang menang dalam perkelahian, tetapi orang yang
perkasa adalah orang yang mengendalikan dirinya ketika marah.”(H.R. Bukhari dan Muslim)

2. Hadis tentang Prasangka Baik


Rasulullah saw. bersabda:

“Jauhkanlah dirimu dari prasangka buruk, karena sesungguhnya prasangka itu adalah
perkataan yang paling dusta.” (H.R. Bukhari)

3. Hadis tentang Persaudaraan


Diriwayatkan dari Nu’man bin Basyir ra. Bahwa Rasulullah saw. Bersabda:

“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam saling mencintai, saling


mengasihi, dan saling menyayangi, seperti satu tubuh. Apabila satu organ tubuh merasa
sakit, akan menjalar kepada semua organ tubuh, yaitu tidak dapat tidur dan merasa demam.”
(H.R. Muslim
Al isra ayat 32
Artinya : Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk. [QS. Al-Israa’ : 32]

An nur ayat 2
Artinya : Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap- tiap
seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada
keduanya mencegah kamu (menjalankan) agama Allah jika kamu beriman kepada Allah
dan hari kiamat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh
sekumpulan dari orang-orang yang beriman. (2) [QS. An-Nuur : 2]

Qs an nissa ayat 49 tebtang taat pada aturan

Qs al maidah ayat 48 tentang kompetisi dalam kebaikan

At taubah ayat 105 tntang etos kerja


Pembahasan

Surat Yunus 40 sampai dengan 41

‫بِ ْال ُم ْف ِسدِينَ أ َ ْعلَ ُم َو َرب َُّك ۚ بِ ِه يُؤْ ِم ُن َّّل َّمن َو ِم ْن ُهم بِ ِه يُؤْ ِم ُن َّمن َو ِم ْن ُهم‬
‫وك َو ِإن‬ َ ُ‫ِم َّما بَ ِريء َوأَنَا أ َ ْع َم ُل ِم َّما بَ ِريئُونَ أَنتُم ۚ َع َملُ ُك ْم َولَ ُك ْم َع َم ِلي ِلي فَقُل َكذَّب‬
َ‫ت َ ْع َملُون‬

Terjemahan: 40) Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Quran, dan di antaranya
ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang
yang berbuat kerusakan. 41) Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku pekerjaanku
dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri
terhadap apa yang kamu kerjakan".

Surat Al Maidah Ayat 32

‫سا قَت َ َل َمن أَنَّهُ ِإس َْرائِي َل َبنِي َعلَ َٰى َكت َ ْبنَا َٰذَ ِل َك أ َ ْج ِل ِم ْن‬ ً ‫ساد أ َ ْو نَ ْفس بِغَي ِْر نَ ْف‬
َ َ‫ض فِي ف‬ِ ‫ْاْل َ ْر‬
‫اس قَت َ َل فَ َكأَنَّ َما‬ َ َّ‫اس أ َ ْحيَا فَ َكأَنَّ َما أ َ ْحيَاهَا َو َم ْن َج ِميعًا الن‬
َ َّ‫سلُنَا َجا َءتْ ُه ْم َولَقَ ْد ۚ َج ِميعًا الن‬
ُ ‫ُر‬
‫ت‬ ً ِ‫ض ِفي َٰذَ ِل َك َب ْعدَ ِم ْن ُهم َكث‬
ِ ‫يرا ِإ َّن ث ُ َّم ِب ْال َبيِنَا‬ ِ ‫لَ ُمس ِْرفُونَ ْاْل َ ْر‬
Terjemahan: Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang
membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena
membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan - akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan
barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah - olah dia telah memelihara
kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan
(membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-
sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.

Hadist Tentang Ajaran Toleransi Dalam Islam

‫يَ ِزيدُ َحدَّثَنِي‬، ‫ َقا َل‬: ‫ ِإ ْس َحاقَ ب ُْن ُم َح َّمدُ أَ ْخبَ َرنَا‬، ‫ع ْن‬ َ َ‫صي ِْن ب ِْن دَ ُاود‬ َ ‫ال ُح‬، ْ ‫ع ْن‬ َ
َ‫ ِع ْك ِر َمة‬، ‫ع ِن‬
َ ‫عبَّاس اب ِْن‬ َ ‫قَا َل‬: ‫سو ِل ِقي َل‬ َّ ‫صلَّى‬
ُ ‫ّللاِ ِل َر‬ َ ‫سلَّ َم‬
َ ُ‫علَ ْي ِه للا‬ َ ‫و‬:
َ ‫ي‬ ُّ َ ‫ان أ‬
ِ ‫ْاْل َ ْد َي‬
َّ ‫قَا َل‬: ُ‫س ْم َحةُ ْال َحنِي ِفيَّة‬
ُّ‫ّللاِ؟ إِلَى أ َ َحب‬ َّ ‫ال‬
Yazid berkata; telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ishaq dari Dawud bin Al Hushain dari
Ikrimah dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata; Ditanyakan kepada Rasulullah Saw. “Agama manakah yang
paling dicintai oleh Allah?” maka beliau bersabda: “Al - Hanifiyyah As - Samhah (yang lurus lagi
toleran)” (HR. Abu Daud)

Arti Q.S Al-Imran ayat 190-191 :


 Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
 (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):
"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau,
maka peliharalah kami dari siksa neraka.

surat ali-imran ayat 159

‫ّللاِ مِ نَ َرحْ َمة فَبِ َما‬


َ َ‫ظا ُك ْنتَ َولَ ْو ۖ لَ ُه ْم ِل ْنت‬ًّ َ‫ظ ف‬ َ ‫غلِي‬ ُ ‫ع ْن ُه ْم فَاع‬
ِ ‫ْف ۖ ح َْو ِلكَ ِم ْن ََل ْنفَضُّوا ا ْلقَ ْل‬
َ ‫ب‬ ْ ‫فَ ِإذَا ۖ ْاْل َ ْم ِر فِي َوشَا ِو ْر ُه ْم لَ ُه ْم َوا‬
َ ‫ست َ ْغف ِْر‬
َ‫علَى فَت ََو َك ْل ع ََز ْمت‬ َ ۖ َ‫ّللاَ ِإن‬
َ ِ‫ّللا‬ َ ‫ب‬ ُّ ِ‫ا ْل ُمت ََو ِكلِينَ يُح‬

artinya :

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang bertawakkal kepada-Nya.

Adapun hadis mengenai berpikir kritis tersebut, sebagai berikut:


Dari Abu Ya’la yakni Syaddad Ibnu Aus, Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut: “Orang yang
cerdas adalah orang yang mampu mengintrospeksi dirinya & suka beramal untuk kehidupannya setelah
mati. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang selalu mengikuti hawa nafsu & berharap pada
Allah dengan harapan yangkosong” [HR. At-Tirmizi dan beliau berkata: Hadis Hasan]

Sementara itu, hadis yang berbicara mengenai sikap demokratis tersebut salah satunya adalah
sebagai berikut:

“Dari Abu Hurairah, Ia berkata bahwa aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih sering
bermusyawaran dengan para sahabat daripada Rasulullah SAW” [HR. At-Tirmizi]

Hadis tentang kewajiban beribadah dan bersyukur kepada Allah terdapat dalam HR. Bukhari No. 1130
dan HR Muslim No. 2820, yang bunyinya

َّ ‫ رجاله‬. ‫ عائشةُ قالت‬:


‫ وسلَّ َم عليه للاُ صلَّى للاِ رسو ُل كان‬، ‫ صلَّى إذا‬، ‫تفطر حتى قام‬
‫ هذا أتصن ُع ! للاِ رسو َل يا‬، ‫غ ِفر وقد‬ُ ‫! عائشةُ يا ” فقال ؟ تأ َّخ َر وما ذنبك من تقدَّم ما لك‬
ُ
‫أكون أفال‬ ‫شكورا عبدًا‬
ً
Artinya: “Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam biasanya jika beliau shalat, beliau berdiri
sangat lama hingga kakinya mengeras kulitnya. ‘Aisyah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, mengapa engkau
sampai demikian? Bukankan dosa-dosamu telah diampuni, baik yang telah lalu maupun yang akan
datang? Rasulullah besabda: ‘Wahai Aisyah, bukankah semestinya aku menjadi hamba yang
bersyukur?’” (HR. Bukhari no. 1130, Muslim no. 2820).

Pembahasan

Sebagai seorang mukmin yang baik, kita diwajibkan untuk senantiasa beribadah dan bersyukur
kepada Allah. Selain dari Hadits di atas, ada beberapa hadits yang menjelaskan tentang kewajiban kita
untuk beribadah dan bersyukur, diantaranya :

Hadis tentang kewajiban bersyukur :

‫ي ُه َري َْرة َ أ َ ِب ْي َع ْن‬


َ ‫ض‬ ِ ‫قَا َل َع ْنهُ للاُ َر‬: ‫س ْو ُل قَا َل‬ ُ ‫صلَّى للاِ َر‬ َ ُ‫سلَّ َم َعلَ ْي ِه للا‬ َ ‫ َو‬: ‫ظ ُر ْوا‬ ُ ‫ا ُ ْن‬
‫م ْن ُك ْم أ َ ْسفَ َل َم ْن ِإلَى‬، ُ ‫فَ ْوقَ ُك ْم َم ْن ِإلَى ت َ ْن‬، ‫للاِ نِ ْع َمةَ ت َ ْزدَ ُر ْوا ّلَ أ َ ْن أ َ ْجدَ ُر فَ ُه َو‬
ِ َ‫ظ ُر ْوا َوّل‬
‫ َعلَ ْي ُك ْم‬.
Artinya: “Lihatlah kepada orang-orang yang lebih rendah daripada kalian, dan janganlah kalian
melihat kepada orang-orang yang berada di atas kalian, karena yang demikian itu lebih patut bagi kalian,
supaya kalian tidak meremehkan nikmat Allâh yang telah dianugerahkan kepada kalian.” (HR. Al-
Bukhari, No. 6490)

Hadis tentang kewajiban beribadah


َّ ‫ يَقُ ْو ُل تَعَالَى‬: ‫ ِل ِعبَادَتِ ْي تَفَ َّر ْغ !آدَ َم ابْنَ يَا‬، ْ‫ص ْد أ َ ْمل‬
‫ّللاَ إِ َّن‬ ُ َ ‫فَ ْق َر َك َوأ‬،
َ ‫ ِغنًى َر َك‬، َّ‫سد‬
‫ش ْغالً يَدَ َك َملْتُ ت َ ْفعَ ْل ّلَ َوإِ ْن‬ ُ ‫فَ ْق َر ْك أَس‬
ُ ، ‫سدَّ َولَ ْم‬
Artinya: “Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai anak Adam!, beribadahlah sepenuhnya
kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi
kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak Aku
penuhi kebutuhanmu (kepada manusia)” (HR. At-Tirmidzi)

Anda mungkin juga menyukai