Disusun oleh :
Drs. H. MOCHAMMAD NASHOR
SUMBER HUKUM ISLAM
Karena itu pula Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk atau pedoman bagi umat
manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Allah SWT
berfirman :
ت َأ َّن
ِ ون الصَّالِ َحا َ ِآن يَ ْه ِدي لِلَّتِي ِه َي َأ ْق َو ُم َويُبَ ِّش ُر ْال ُمْؤ ِمن
َ ين الَّ ِذ
َ ُين يَ ْع َمل َ ْإن ٰهَ َذا ْالقُر َّ
لَهُ ْم َأجْ ًرا َك ِبي ًرا
۟ ُُوا ۚ َوٱتَّق
وا ٱهَّلل َ ۖ ِإ َّن ٱهَّلل َ َش ِدي ُد ۟ َومٓا َءاتَ ٰى ُك ُم ٱل َّرسُو ُل فَ ُخ ُذوهُ َوما نَهَ ٰى ُك ْم َع ْنهُ فَٱنتَه
َ َ
ِ ْٱل ِعقَا
ب
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang
dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya”.
(Q.S. Al-Hasyr, 57 : 7)
Pengertian HADIST
هّٰللا هِّٰللا
سلَّ َم يُ ْع ِجبُهُ التَّيَ ُّم ُن
َ صلَّى ُ َعلَ ْي ِه َو َ س ْو ُل َ َك: ْض َي هّٰللا ُ َع ْن َها قَالَت
ُ ان َر ِ شةَ َر َ َعنْ َعاِئ
متفق عليه- شْأنِ ِه ُكلِّ ِه َ فِ ْي تَنَ ُّعلِ ِه َوتَ َر ُّجلِ ِه َوطُ ُه ْو ِر ِه َوفِ ْي
س َم َع ُه َما َما ٌء َ صاَل ةُ َولَ ْي َّ ض َر ْت ُه َما الَ سفَ ٍر فَ َح َ ي قَا َل َخ َر َج َر ُجاَل ِن فِي َ َعنْ َأ ِبي
ِّ س ِعي ٍد ا ْل ُخ ْد ِر
ضو ٍءُ صاَل ةَ ِب ُو َّ ت فََأ َعا َد َأ َح ُد ُه َما ال ِ صلَّيَا ثُ َّم َو َج َدا ا ْل َما َء بَ ْع ُد فِي ا ْل َو ْق
َ َص ِعي ًدا طَيِّبًا ف َ فَتَيَ َّم َما
هّٰللا هّٰللا
ْ سلَّ َم فَ َذ َك َرا َذلِ َك فَقَا َل لِلَّ ِذ
ي لَ ْم يُ ِع ْد َ صلَّى ُ َعلَ ْي ِه َو َ ِ سو َل ُ َولَ ْم يُ ِع ْد اآْل َخ ُر ثُ َّم َأتَيَا َر
ضَأ َوَأ َعا َد لَ َك اَأْل ْج ُر َم َّرتَ ْي ِنَّ صاَل تُ َك َوقَا َل لِلَّ ِذي تَ َو َ سنَّةَ َوَأ ْج َز ْت َك ُّ ت ال
َ ص ْب َ َأ
"Dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu ia berkata: "Pernah ada dua orang bepergian dalam
sebuah perjalanan jauh dan waktu shalat telah tiba, sedang mereka tidak membawa air, lalu mereka
berdua bertayamum dengan debu yang bersih dan melakukan shalat, kemudian keduanya
mendapati air (dan waktu shalat masih ada), lalu salah seorang dari keduanya mengulangi
shalatnya dengan air wudhu dan yang satunya tidak mengulangi. Mereka menemui Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan menceritakan hal itu. Maka beliau berkata kepada orang yang
tidak mengulangi shalatnya: "Kamu sesuai dengan sunnah dan shalatmu sudah cukup". Dan beliau
juga berkata kepada yang berwudhu dan mengulangi shalatnya: "Bagimu pahala dua kali"". (HR.
Ad-Darimi).
Fungsi HADIS
ي فـَ ْليَتَبَ َّوْأ َم ْق َع َدهُ ِم َن َ َم ْن َك َذ:ال َرس ُْو ُل هللا َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم
َّ َب َعل َ َقـ
Contoh رواه البخارى.ار ِ َّ)الن
“Barang siapa yang sengaja berdusta atas
namaku, hendaklah dia menduduki tempat
duduk di neraka”. (HR. Bukhari)
.
CONTOH :
Rosulullah SAW bersabda :
“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan sekaligus,
akan tetapi Allah mencabutnya dengan diwafatkannya para
ulama.” (HR. Bukhari)
PEMBAGIAN HADIS BERDASARKAN JUMLAH
PERAWINYA
Hadis sahih yaitu hadis yang memenuhi lima syarat, yaitu : (1)
rawinya adil, (2) rawinya kuat ingatan, (3) sanadnya bersambung,
(4) tidak bertentangan dengan dalil yang lebih kuat (Al-Qur’an),
dan (5) tidak ada cacat.
ق يَ ْه ِديْ اِلَى ْالبِ ِّر اِ َّن ْالبِ ِّريَ ْه ِديْ اِلَى ْال َجنَّ ِة ِّ ق فَاِ َّن
َ الص ْد ِّ َِعلَ ْي ُك ْم ب
ِ الص ْد
Artinya : “Hendaknya kamu selalu jujur karena kejujuran itu akan
membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu akan membawa ke dalam
surga.” [HR. Bukhari dan Muslim]
PEMBAGIAN HADIS BERDASAR PADA
KESAHIHANNYA
َ َأ ْع َما ُر اُ َّمتِي َما بَي َْن ال ِّستِّي َْن اِل َي ال َّس ْب ِعي َْن َوَأقَ ُّلهُ ْم َم ْن يَج ُْو ُز َذا ِل
ك
“Usia umatku antara 60 sampai 70 tahun dan sedikit sekali yang
melebihi demikian itu."
PEMBAGIAN HADIS BERDASAR PADA
KESAHIHANNYA
Ijma’ adalah sebagai sumber hukum Islam yang ketiga dan sebagai dalil
terhadap suatu masalah bila tidak diketemukan ketentuan hukum masalah
tersebut pada Al-Qur’an maupun Al-Hadis. Hal ini sesuai dengan sabda
Rasulullah saw :
) (كيف تقضي إذا عرض لك قضاء؟: قال له،ولما بعث النبي معاذ بن جبل إلى اليمن قاضيا
، فبسنة رسول هللا صلى هللا عليه وسلم: فإن لم تجد ؟ قال: قال، أقضي بكتاب هللا تعالى: قال
فضرب رسول هللا صلى هللا عليه وسلم: قال معاذ، أجتهد رأيي وال آلو: فإن لم تجد؟ قال:قال
الحمد هلل الذي وفق رسول رسول هللا لما يرضي رسول هللا:في صدري وقال
Artinya:Ketika Nabi mengutus Sahabat Muadz bin Jabal ke Yaman sebagai
hakim Nabi bertanya: Bagaimana cara kamu menghukumi suatu masalah
hukum? Muadz menjawab: Saya akan putuskan dengan Quran. Nabi bertanya:
Apabila tidak kamu temukan dalam Quran? Muadz menjawab: Dengan sunnah
Rasulullah. Nabi bertanya: Kalau tidak kamu temukan? Muadz menjawab: Saya
akan berijtihad dengan pendapat saya dan tidak akan melihat ke lainnya.
Muadz berkata: Lalu Nabi memukul dadaku dan bersabda: Segala puji bagi
Allah yang telah memberi pertolongan pada utusannya Rasulullah karena
Nabi menyukai sikap Muadz.
Pengertian IJMA’
Bahasa : kesepakatan
ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْٓوا اَ ِط ْيعُوا هّٰللا َ َواَ ِط ْيعُوا ال َّرس ُْو َل َواُولِى ااْل َ ْم ِر ِم ْن ُك ۚ ْم فَاِ ْن تَنَا َز ْعتُ ْم فِ ْي
ك َخ ْي ٌر َّواَحْ َس ُن َ َش ْي ٍء فَ ُر ُّد ْوهُ اِلَى هّٰللا ِ َوال َّرس ُْو ِل اِ ْن ُك ْنتُ ْم تُْؤ ِمنُ ْو َن بِاهّٰلل ِ َو ْاليَ ْو ِم ااْل ٰ ِخ ۗ ِر ٰذ ِل
ࣖ تَْأ ِو ْياًل
BAHASA:
menyamakan, mengukur, membandingkan
sesuatu dengan semisalnya.
ISTILAH
Menyamakan hukum suatu masalah yang
belum diketahui hukumnya, dengan masalah
lain yang sudah ditetapkan hukumnya
berdasarkan nash, karena persamaan “illat”
(yang menjadi dasar penentu hukum)
UNSUR-UNSUR QIYAS