Anda di halaman 1dari 41

SUMBER HUKUM ISLAM

Disusun oleh :
Drs. H. MOCHAMMAD NASHOR
SUMBER HUKUM ISLAM

o Sumber hukum adalah segala sesuatu yang


menimbulkan aturan yang mempunyai kekuatan, yang
bersifat mengikat, yang apabila dilanggar akan
menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata

o Sumber hukum Islam adalah segala sesuatu yang


dijadikan dasar, acuan, atau pedoman dalam
menentukan syariah Islam ( Ulama Fiqih )
AL-QUR’AN SUMBER HUKUM ISLAM
PERTAMA
Al-Qur’an sebagai kitab Allah SWT menempati posisi sebagai sumber hukum
Islam pertama dan utama dari seluruh ajaran Islam. Dalam penetapan segala
keputusan hukum, seorang muslim harus berpegang teguh pada al-Qur’an dan
tidak boleh bertentangan dengan al-Qur’an. Hal ini sesuai dengan firman Allah
swt :

َ ‫ك ٱهَّلل ُ ۚ َواَل تَ ُكن لِّ ْل َخٓاِئ ِن‬


ِ ‫ين َخ‬
‫صي ًما‬ َ ‫اس بِ َمٓا َأ َر ٰى‬
ِ َّ‫ق ِلتَحْ ُك َم بَي َْن ٱلن‬ َ َ‫ك ْٱل ِك ٰت‬
ِّ ‫ب بِ ْٱل َح‬ َ ‫ِإنَّٓا َأن َز ْلنَٓا ِإلَ ْي‬

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa


kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah
Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang
yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat”. (QS. An-
Nisa’, 4:105)
AL-QUR’AN SUMBER HUKUM ISLAM
PERTAMA

Karena itu pula Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk atau pedoman bagi umat
manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Allah SWT
berfirman :

‫ت َأ َّن‬
ِ ‫ون الصَّالِ َحا‬ َ ِ‫آن يَ ْه ِدي لِلَّتِي ِه َي َأ ْق َو ُم َويُبَ ِّش ُر ْال ُمْؤ ِمن‬
َ ‫ين الَّ ِذ‬
َ ُ‫ين يَ ْع َمل‬ َ ْ‫إن ٰهَ َذا ْالقُر‬ َّ
‫لَهُ ْم َأجْ ًرا َك ِبي ًرا‬

“Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang


lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang
mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar”, (QS.
Al-Isra’, 17:9)
Pengertian AL-QUR’AN

Bahasa : bacaan atau himpunan

Istilah : Kalam Allah yang diturunkan kepada


Nabi Muhammad saw, lafad-lafadnya
mengandung mukjizat, membacanya bernilai
ibadah, disampaikan secara mutawatir, dan
ditulis pada mushaf, diawali dari surat Al-
Fatihah dan diakhiri pada surat An-Nas
NAMA LAIN ALQUR’AN
 Al-Furqan; pembeda antara yang hak dan yang batil
 At-Tanzil; yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW melalui malaikat Jibril
 Adz-Dzikru; Al-Qur’an sebagai peringatan
 Al-Huda; Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi kaum
muslimin
 As-Syifa; Al-Qur’an sebagai obat bagi rohani kaum
muslimin
ISI POKOK KANDUNGAN
AL-QUR’AN
1. Akidah (keimanan) yang berhubungan dengan rukun iman
yang wajib dipercayai oleh seorang muslim dan muslimat
2. Ibadah yang berkaitan dengan hubungan manusia kepada
Allah maupun hubungan manusia dengan sesama manusia
3. Akhlak mulia yang menjadi hiasan hidup seorang muslim dan
muslimah dalam kehidupannya
4. Hukum, yang menyangkut baik hukum haram, halal maupun
sunah dan wajib
5. Janji dan ancaman Allah kepada hambaNya.
6. Cerita Nabi dan umat terdahulu
PROSES TURUNNYA AL-QUR’AN
o Pertama, Al-Qur’an diturunkan secara
sekaligus dari Allah SWT ke Lauhul
Mahfudh
o Kemudian, Al-Qur’an diturunkan dari
Lauhul Mahfud ke Baitul Izzah
o Lalu, Al-Qur’an diturunkan dari Baitul
Izzah kepada Nabi Muhammad saw
melalui malaikat Jibril secara
berangsur-angsur sesuai kejadian.
SEJARAH TURUNNYA AL-QUR’AN
 Al-Qur’an diturunkan dalam waktu 22 tahun 2
bulan dan 22 hari.
 Al-Qur’an diturunkan pertama kali kepada Nabi

Muhammad saw melalui malaikat Jibril pada saat


beliau berkhilwat (ibadah) di gua Hira’, pada malam
Senin tanggal 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran
Nabi Muhammad saw (06 Agustus 61 M).
 Ayat pertama yang diturunkan kepada Rosulullah

saw adalah surat al-Alaq ayat 1-5 dan ayat terakhir


surat al Maidah ayat 53 sewaktu beliau
melaksanakan ibadah haji wada’ tanggal 9
Dzulhijjah tahun 10 Hijriyah
PEMBAGIAN AL-QUR’AN

Al-Qur’an sebagai kitab suci umat


Islam terdiri dari 30 juz, 114 surat,
dan 6.236 ayat, dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu :
 Ayat Makkiyah, sebanyak 1.456 ayat
yang diturunkan sebelum Nabi
hijrah ke Madinah.
 Ayat Madaniyah, sebanyak 4.780
ayat yang diturunkan setelah Nabi
hijrah ke Madinah.
HIKMAH AL-QUR’AN TURUNNYA SECARA
BERTAHAP

 Memantapkan hati Nabi Muhammad saw.


 Menentang dan melemahkan para
penentang Al-Qur’an
 Memudahkan untuk dihafal dan difahami
 Mengikuti setiap kejadian, dan
 melakukan petahapan dalam penetapan
syariat.
 Membuktikan dengan pasti bahwa Allah
Maha Bijaksana.
HADIST SUMBER HUKUM ISLAM KEDUA

Para ulama Islam berpendapat bahwa hadist menempati


kedudukan pada tingkat kedua sebagai sumber hukum Islam
setelah Al-Qur’an. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT :

َ ‫ُول لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُم‬


‫ون‬ ۟ ‫َوَأ ِطيع‬
َ ‫ُوا ٱهَّلل َ َوٱل َّرس‬
“Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat”
(Q.S. Ali Imran, 3: 132)

۟ ُ‫ُوا ۚ َوٱتَّق‬
‫وا ٱهَّلل َ ۖ ِإ َّن ٱهَّلل َ َش ِدي ُد‬ ۟ ‫َومٓا َءاتَ ٰى ُك ُم ٱل َّرسُو ُل فَ ُخ ُذوهُ َوما نَهَ ٰى ُك ْم َع ْنهُ فَٱنتَه‬
َ َ
ِ ‫ْٱل ِعقَا‬
‫ب‬
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang
dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya”.
(Q.S. Al-Hasyr, 57 : 7)
Pengertian HADIST

BAHASA : Hadist berarti ; baru, ucapan , pembicaraan,


dan cerita.

ISTILAH : Hadist adalah segala sesuatu yang


disandarkan kepada Nabi Muhammad saw baik berupa
perkataan, perbuatan, maupun ketetapan (takrir).
Macam-macam Hadist Nabi saw

Hadits Qauliyah : adalah Hadist Nabi yang berupa ucapan, baik


dalam bentuk pernyataan, perintah, anjuran, maupun larangan

‫هّٰللا‬ ‫هِّٰللا‬ ‫هّٰللا‬


ُ ‫اَل‬ ِّ َّ
ُّ ‫سل َم ِان ْي ا ِحل‬ َ َّ
َ ‫صلى ُ َعل ْي ِه َو‬ َ ُ ‫ قال َ َر‬: ‫ش َة َرضِ َي ُ َعن َها قالت‬
ُ ‫س ْول‬ َ ْ َ َ ْ َ ‫َعنْ َعاِئ‬
‫ رواه ابو داود وصححه ابن خزيمة‬- ‫ب‬ ٍ ‫اِئض َواَل ُج َن‬
ٍ ‫ا ْل َم ْس ِج َد ل َِح‬

“Dari Siti Aisyah ra berkata, Rasulullah SAW bersabda :


sesungguhnya aku tidak menghalalkan masjid (dimasuki dan berdiam
diri) bagi wanita haid dan orang yang junub - HR. Abu Dawud dan
dishohihkan oleh Ibnu Khuzaimah".
Macam-macam Hadist Nabi saw

Hadist Fi’liyah : adalah hadist Nabi yang berupa perbuatan dan


tindakan Rasulullah SAW

‫هّٰللا‬ ‫هِّٰللا‬
‫سلَّ َم يُ ْع ِجبُهُ التَّيَ ُّم ُن‬
َ ‫صلَّى ُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ‫س ْو ُل‬ َ ‫ َك‬: ْ‫ض َي هّٰللا ُ َع ْن َها قَالَت‬
ُ ‫ان َر‬ ِ ‫شةَ َر‬ َ ‫َعنْ َعاِئ‬
‫ متفق عليه‬- ‫شْأنِ ِه ُكلِّ ِه‬ َ ‫فِ ْي تَنَ ُّعلِ ِه َوتَ َر ُّجلِ ِه َوطُ ُه ْو ِر ِه َوفِ ْي‬

"Dari Siti Aisyah ra berkata : Rasulullah SAW membuat heran (selalu


melakukan) dengan mendahulukan sisi kanan di dalam memakai
sandalnya, menyisir rambutnya, cara bersucinya, dan di dalam setiap
keadaannya - Disepakati keshohihan hadits oleh Imam Bukhari dan
Imam Muslim".
Macam-macam Hadist Nabi saw
Hadist Taqririyah: adalah hadist Nabi yang memuat tentang
perbuatan para sahabat yang telah didiamkan oleh beliau.
Rosulullah tidak mengatakan sesuatu, tidak menyuruh dan tidak
pula melarangnya

‫س َم َع ُه َما َما ٌء‬ َ ‫صاَل ةُ َولَ ْي‬ َّ ‫ض َر ْت ُه َما ال‬َ ‫سفَ ٍر فَ َح‬ َ ‫ي قَا َل َخ َر َج َر ُجاَل ِن فِي‬ َ ‫َعنْ َأ ِبي‬
ِّ ‫س ِعي ٍد ا ْل ُخ ْد ِر‬
‫ضو ٍء‬ُ ‫صاَل ةَ ِب ُو‬ َّ ‫ت فََأ َعا َد َأ َح ُد ُه َما ال‬ ِ ‫صلَّيَا ثُ َّم َو َج َدا ا ْل َما َء بَ ْع ُد فِي ا ْل َو ْق‬
َ َ‫ص ِعي ًدا طَيِّبًا ف‬ َ ‫فَتَيَ َّم َما‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
ْ ‫سلَّ َم فَ َذ َك َرا َذلِ َك فَقَا َل لِلَّ ِذ‬
‫ي لَ ْم يُ ِع ْد‬ َ ‫صلَّى ُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ِ ‫سو َل‬ ُ ‫َولَ ْم يُ ِع ْد اآْل َخ ُر ثُ َّم َأتَيَا َر‬
‫ضَأ َوَأ َعا َد لَ َك اَأْل ْج ُر َم َّرتَ ْي ِن‬َّ ‫صاَل تُ َك َوقَا َل لِلَّ ِذي تَ َو‬ َ ‫سنَّةَ َوَأ ْج َز ْت َك‬ ُّ ‫ت ال‬
َ ‫ص ْب‬ َ ‫َأ‬
"Dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu ia berkata: "Pernah ada dua orang bepergian dalam
sebuah perjalanan jauh dan waktu shalat telah tiba, sedang mereka tidak membawa air, lalu mereka
berdua bertayamum dengan debu yang bersih dan melakukan shalat, kemudian keduanya
mendapati air (dan waktu shalat masih ada), lalu salah seorang dari keduanya mengulangi
shalatnya dengan air wudhu dan yang satunya tidak mengulangi. Mereka menemui Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan menceritakan hal itu. Maka beliau berkata kepada orang yang
tidak mengulangi shalatnya: "Kamu sesuai dengan sunnah dan shalatmu sudah cukup". Dan beliau
juga berkata kepada yang berwudhu dan mengulangi shalatnya: "Bagimu pahala dua kali"". (HR.
Ad-Darimi).
Fungsi HADIS

Memperkuat hukum-hukum yang telah ditentukan dalam


Al-Qur’an (bayan at-taqriri.
CONTOH :
o Allah SWT berfirman : “Maka jauhilah olehmu berhala-
berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan
dusta”. (QS. Al-Haj :30)

o Rasulullah SAW bersabda :“Ingatlah aku akan menjelaskan


kepadamu sekalian tentang sebesar-besar dosa besar.
“Jawab kami: “Ya hai Rasulullah. “Beliau meneruskan
sabdanya: “Syirik kepada Allah, durhaka kepada orangtua.
“Saat itu Rasulullah sedang bersandar, tiba-tiba duduk
seraya bersabda: “Awas jauhilah perkataan dusta”. (HR.
Muttafaqun alaih)
Fungsi HADIS

Memberikan rincian dan penjelasan terhadap ayat-ayat Al-


Qur’an yang bersifat umum (bayan at-tafsir)
CONTOH :
o Allah SWT berfirman :“Diharamkan bagimu (memakan)
bangkai, darah, dan daging babi… “(QS. Al-Maidah, :3)

o Rasulullah SAW bersabda :“Dihalalkan bagi kita dua


macam bangkai dan dua macam darah. Adapun dua
macam bangkai tersebut adalah ikan dan belalang, sedang
dua macam darah adalah hati dan limpa”. (HR. Muslim,
Ahmad, Abu Dawud dan Baihaqi)
Fungsi HADIS

o Menetapkan hukum atau aturan-aturan tidak terdapat


dalam Al-Qur’an (bayan at-tasyri’)

CONTOH : (Tatacara menyucikan tempat yang dijilat anjing)

Rasulullah SAW bersabda : “Menyucikan bejana yang dijilat


anjing, dengan membasuh sebanyak tujuh kali salah satunya
dicampur dengan tanah”. (HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud
dan Baihaqi)
UNSUR-UNSUR HADIS

o Sanad, yaitu silsilah orang yang


menghubungkan hadis dengan
Rosulullah. Misalnya, Ibnu Abbas, Abu
Hurairah, dan lainnya
o Matan hadis, yaitu isi hadis
o Rawi hadis, yaitu orang-orang yang
meriwayatkan hadis. Misalnya, Imam
Bukhari, Imam Muslim, Imam Ahmad dan
lainnya
Contoh Unsur Hadist
PEMBAGIAN HADIS BERDASARKAN JUMLAH
PERAWINYA

Hadis yang diriwayatkan oleh


1. Hadist sekelompok orang yang jumlahnya
Mutawatir tidak mungkin untuk sepakat
berbohong, dari awal sampai akhir
sanad

‫ي فـَ ْليَتَبَ َّوْأ َم ْق َع َدهُ ِم َن‬ َ ‫ َم ْن َك َذ‬:‫ال َرس ُْو ُل هللا َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َّ َ‫ب َعل‬ َ َ‫قـ‬
Contoh ‫ رواه البخارى‬.‫ار‬ ِ َّ‫)الن‬
“Barang siapa yang sengaja berdusta atas
namaku, hendaklah dia menduduki tempat
duduk di neraka”.  (HR. Bukhari)

Dalam Kitab Qathf Al-Azhar Al-Mutanatsirah Fi Al-Akhbar Al-


Mutawatirah karya Al Imam Al Hafizh Jalaluddin Al-Suyuthi, bahwa
hadis tersebut diriwayatkan oleh 78 sahabat Rasulullah
PEMBAGIAN HADIS BERDASARKAN JUMLAH
PERAWINYA

Hadist yang diriwayatkan oleh beberapa


2. Hadist orang perawi yang jumlahnya kurang
Ahad dari 10 orang

(Terkenal) Hadits yang diriwayatkan oleh


Hadist 3 perawi atau lebih pada setiap thabaqah
Masyhur (tingkatan) dan belum mencapai batas
mutawatir.

.
CONTOH :
Rosulullah SAW bersabda :
“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan sekaligus,
akan tetapi Allah mencabutnya dengan diwafatkannya para
ulama.” (HR.  Bukhari)
PEMBAGIAN HADIS BERDASARKAN JUMLAH
PERAWINYA

(Sedikit) Suatu hadits yang diriwayatkan


Hadist ‘Aziz dengan minimal dua sanad yang
berlainan rawinya

Rosulullah SAW bersabda :


“Tidak beriman salah seorang di antara
Contoh kalian sehingga aku (Nabi) lebih ia
cintai daripada orangtuanya, anaknya
dan manusia seluruhnya.” (HR. Bukhari
dan Muslim).

Boleh beramal dan berhujjah dengan Hadits ‘Aziz yang


sahih dan hasan saja. Jika ia dhaif dan Maudu’, tidak
boleh beramal dengannya
PEMBAGIAN HADIS BERDASARKAN JUMLAH
PERAWINYA

(Tunggal) Suatu hadits yang hanya


Hadist Gharib diriwayatkan oleh seorang perawi
secara sendiri.

Rosulullah SAW bersabda :


Contoh “Sesungguhnya setiap amal itu
tergantung niatnya…” (HR. Bukhari dan
Muslim)

Boleh beramal dan berhujjah dengan Hadits Gharib yang


sahih dan hasan saja. Jika ia dhaif dan Maudu’, tidak
boleh beramal dengannya
PEMBAGIAN HADIS BERDASAR PADA
KESAHIHANNYA

Hadis sahih yaitu hadis yang memenuhi lima syarat, yaitu : (1)
rawinya adil, (2) rawinya kuat ingatan, (3) sanadnya bersambung,
(4) tidak bertentangan dengan dalil yang lebih kuat (Al-Qur’an),
dan (5) tidak ada cacat.

Contoh Hadis sahih

‫ق يَ ْه ِديْ اِلَى ْالبِ ِّر اِ َّن ْالبِ ِّريَ ْه ِديْ اِلَى ْال َجنَّ ِة‬ ِّ ‫ق فَاِ َّن‬
َ ‫الص ْد‬ ِّ ِ‫َعلَ ْي ُك ْم ب‬
ِ ‫الص ْد‬
Artinya : “Hendaknya kamu selalu jujur karena kejujuran itu akan
membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu akan membawa ke dalam
surga.” [HR. Bukhari dan Muslim]
PEMBAGIAN HADIS BERDASAR PADA
KESAHIHANNYA

Hadis hasan, yaitu hadis yang memenuhi syarat sahih tetapi


rawinya kurang kuat ingatannya

Contoh Hadis hasan :


Hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu
Hibban dari Al-Hasan bin Urfah Al-Maharibi dari Muhammad bin
Amr dari Abu salamah dari Abi Hurairah, bahwa Nabi SAW
bersabda :

َ ‫َأ ْع َما ُر اُ َّمتِي َما بَي َْن ال ِّستِّي َْن اِل َي ال َّس ْب ِعي َْن َوَأقَ ُّلهُ ْم َم ْن يَج ُْو ُز َذا ِل‬
‫ك‬
“Usia umatku antara 60 sampai 70 tahun dan sedikit sekali yang
melebihi demikian itu."
PEMBAGIAN HADIS BERDASAR PADA
KESAHIHANNYA

Hadis dhaif yaitu hadis yang tidak memenuhi persyaratan hadis


sahih dan hasan

Contoh Hadis dhaif :

Diriwayatkan dari Musa bin Ubaidah, dari Abu Hurairah ra mengatakan


Rasulullah bersabda, “Segala sesuatu itu ada zakatnya. Zakat badan
adalah puasa. Puasa itu separuh kesabaran.”

Hadist di atas digolongkan sebagai hadits dhaif karena Musa bin


Ubaidah dinilai lemah oleh sekelompok ulama ahli hadits. Sebagaimana
dijelaskan dalam kitab Tahdibut Tahdzin, Musa dikisahkan adalah
seorang yang soleh dan ahli ibadah, namun lemah dalam periwayatan
hadits.
TINGKATAN HADIS SAHIH

1. Hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam


Muslim.
2. Hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari
3. Hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim
4. Hadis sahih yang diriwayatkan oleh imam-imam lain
berdasarkan syarat Imam Bukhari dan Imam Muslim
5. Hadis sahih yang diriwayatkan oleh imam-imam lain
berdasarkan syarat Imam Bukhari
6. Hadis sahih yang diriwayatkan oleh imam-imam lain
berdasarkan syarat Imam Muslim
7. Hadis yang dianggap sahih oleh ulama lain dan tidak
memenuhi syarat Imam Bukhari dan Imam Muslim
HADIST DHAIF MENJADI DALIL HUKUM

Hadis dhoif masih dapat dipakai sebagai dalil dengan syarat :


o Ada hadis lain yang semakna, baik sederajat apalagi lebih
tinggi
o Untuk mendorong melakukan perbuatan baik
o Untuk kehati-hatian
o Sudah terkandung dalam ajaran yang umum
IJMA’ SUMBER HUKUM ISLAM KETIGA

Ijma’ adalah sebagai sumber hukum Islam yang ketiga dan sebagai dalil
terhadap suatu masalah bila tidak diketemukan ketentuan hukum masalah
tersebut pada Al-Qur’an maupun Al-Hadis. Hal ini sesuai dengan sabda
Rasulullah saw :

)‫ (كيف تقضي إذا عرض لك قضاء؟‬:‫ قال له‬،‫ولما بعث النبي معاذ بن جبل إلى اليمن قاضيا‬
،‫ فبسنة رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬:‫ فإن لم تجد ؟ قال‬:‫ قال‬،‫ أقضي بكتاب هللا تعالى‬: ‫قال‬
‫ فضرب رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬:‫ قال معاذ‬،‫ أجتهد رأيي وال آلو‬:‫ فإن لم تجد؟ قال‬:‫قال‬
‫ الحمد هلل الذي وفق رسول رسول هللا لما يرضي رسول هللا‬:‫في صدري وقال‬
Artinya:Ketika Nabi mengutus Sahabat Muadz bin Jabal ke Yaman sebagai
hakim Nabi bertanya: Bagaimana cara kamu menghukumi suatu masalah
hukum? Muadz menjawab: Saya akan putuskan dengan Quran. Nabi bertanya:
Apabila tidak kamu temukan dalam Quran? Muadz menjawab: Dengan sunnah
Rasulullah. Nabi bertanya: Kalau tidak kamu temukan? Muadz menjawab: Saya
akan berijtihad dengan pendapat saya dan tidak akan melihat ke lainnya.
Muadz berkata: Lalu Nabi memukul dadaku dan bersabda: Segala puji bagi
Allah yang telah memberi pertolongan pada utusannya Rasulullah karena
Nabi menyukai sikap Muadz.
Pengertian IJMA’

Bahasa : kesepakatan

Istilah : Ijma’ adalah kesepakatan para


sahabat atau para ulama mujtahid dalam
periode tertentu terhadap ketentuan hukum
suatu masalah
MACAM-MACAM IJMA’
Kesepakatan para sahabat atau para
mujtahid terhadap hukum sesuatu
Ijma’ Sarih
dengan menyajikan pendapat masing-
masing dengan jelas.

o Para shahabat pada zaman Khalifah Umar


bin Khatthab sepakat, bahwa seorang
Contoh pezina yang bodoh dan dungu. Sehingga
dia tidak tahu bahwa zina itu haram.
Maka dia tidak dihukum dengan hukuman
hadd.
MACAM-MACAM IJMA’
Kesepakatan dimana sebagian ulama
menyampaikan pendapat dengan jelas
Ijma’ Sukuti tentang suatu kejadian, sedangkan ulama
yang lain diam dan tidak mengingkari
pendapat tersebut.
.

Diadakannya adzan dua kali dan iqomah


untuk sholat jum’at, yang diprakarsai oleh
Contoh sahabat Utsman bin Affan r.a. pada masa
kekhalifahan beliau. Para sahabat lainnya
tidak ada yang memprotes atau menolak
ijma’ beliau tersebut dan diamnya para
sahabat lainnya adalah tanda menerimanya
mereka atas prakarsa tersebut
QIYAS SUMBER HUKUM ISLAM KEEMPAT

QIYAS adalah sebagai sumber hukum Islam yang keempat dan


sebagai dalil terhadap suatu masalah bila tidak diketemukan
ketentuan hukum masalah tersebut pada Al-Qur’an maupun
Al-Hadis. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt :

‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْٓوا اَ ِط ْيعُوا هّٰللا َ َواَ ِط ْيعُوا ال َّرس ُْو َل َواُولِى ااْل َ ْم ِر ِم ْن ُك ۚ ْم فَاِ ْن تَنَا َز ْعتُ ْم فِ ْي‬
‫ك َخ ْي ٌر َّواَحْ َس ُن‬ َ ‫َش ْي ٍء فَ ُر ُّد ْوهُ اِلَى هّٰللا ِ َوال َّرس ُْو ِل اِ ْن ُك ْنتُ ْم تُْؤ ِمنُ ْو َن بِاهّٰلل ِ َو ْاليَ ْو ِم ااْل ٰ ِخ ۗ ِر ٰذ ِل‬
‫ࣖ تَْأ ِو ْياًل‬

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah


Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu
berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.
(QS. An-Nisa’ 4: 59)
Pengertian QIYAS

BAHASA:
menyamakan, mengukur,  membandingkan
sesuatu dengan semisalnya.

ISTILAH
Menyamakan hukum suatu masalah yang
belum diketahui hukumnya, dengan masalah
lain yang sudah ditetapkan hukumnya
berdasarkan nash, karena persamaan “illat”
(yang menjadi dasar penentu hukum)
UNSUR-UNSUR QIYAS

1. Al-Ashlu ( pokok ) yaitu suatu perkara yang telah


disebutkan dalam nash al-Qur’an atau al-Hadis
(KHAMR)
2. Al-Far’u ( cabang ) yaitu suatu hal yang belum
diketahui hukumnya (yang akan disamakan dengan
hukum asal) (NARKOBA)
3. Hukum asal yaitu hukum syara’ yang terdapat pada
asal (HARAM)
4. Illat hukum yaitu suatu hal yang menjadi alasan
adanya ketentuan hukum pada asal. (MEMABUKAN)
MACAM-MACAM QIYAS

yaitu qiyas dimana illat yang terdapat pada


Qiyas cabang lebih berat bobotnya daripada illat
Aulawi yang ada pada asal (nash)

Hukum haram (larangan) memukul kedua


orangtua, diqiyaskan dengan adanya hukum
haram (larangan) berkata “ah” kepada kedua
orangtua, karena keduanya sama-sama bentuk
Contoh tindakan yang menyakitkan orangtua. Allah swt
berfirman: “…maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan “ah”
dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia.  ” (QS. Al-Isra: 23).
MACAM-MACAM QIYAS

yaitu qiyas dimana illat yang terdapat pada


Qiyas cabang sama bobotnya dengan illat yang ada
Musawi pada asal (nash)

Hukum haram (larangan) minum MIRAS dan


mengusumsi NARKOBA disamakan dengan hukum
haram (larangan) mengusumsi Khamr, karena
keduanya bentuk perbuatan yang sama-sama
sangat membahayakan kesehatan seseorang baik
Contoh jasmani maupun rohani.
Allah swt berfirma: "Hai orang-orang yang beriman,
sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan
panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan.” (QS. Al-Maidah: 90)
MACAM-MACAM QIYAS

yaitu qiyas dimana illat yang terdapat pada


Qiyas cabang lebih rendah bobotnya dengan illat
Adna yang ada pada asal (nash)

Hukum haram (larangan) meminum BiR


disamakan dengan hukum haram
(larangan) meminum Khamr, Meskipun BiR
Contoh lebih rendah dari sifat yang membuat
mabuk dibanding dengan minuman khamr,
karena keduanya termasuk minuman keras
yang memabukan yang diharamkan di
dalam Al-Qur’an.
MACAM-MACAM QIYAS

Qiyas yaitu qiyas dimana illat tidak disebutkan


Dilalah tetapi hanya menyebutkan hal-hal yang
menunjukkan adanya illat

Nabiz diqiyaskan dengan khamar, dimana


dasarnya adalah keduanya sama-sama
Contoh mengeluarkan bau yang terdapat pada
minuman memabukan.

Anda mungkin juga menyukai