Disusun Oleh :
Emyrilia Talentina
Erika Habibah
Nailus Sa’adah
Ninda Mulyaningsih
2019/1440-1441 H
KATA PENGANTAR
Segala puji beserta syukur kita ucapkan kepada Allah SWT Tuhan semesta alam yang
senantiasa melimpahkan rahmat, nikmat dan kasih saying kepada hamba-hambaNya dalam
menggapai kebahagian dunia dan akhirat.
Shalawat serta salam kita sanjungkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah
menuntun umat manusia kepada kedamaian dan membimbing menuju agama yang benar
disisi Allah SWT yakni agama Islam.
Namun harapan kami semoga makalah ini semoga dapat memberikan manfaat bagi
semua pembaca dan khususnya bagi kami sendiri. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.
BAB 1
PENDAHULUAN
Selain Al Qur’an sebagai sumber ilmu dan hukum syariat yang pertama seluruh umat
muslim pun harus mengetahui pentingnya menjaga hadits dengan mempelajarinya dan
mengembangakan ilmu hadits. Ini menjadi salah satu syarat mujtahid, mufasir, dan fuqaha.
Pentingnya mempelajari ilmu hadits menjadi perhatian para sahabat, tabi’in , dan
tabiut tabi’in dalam menjaga periwayatannya dari generasi ke generasi, karena mempunyai
pengaruh yang besar terhadap agama. Mereka selalu mengajak untuk mengikuti cara hidup
dan perilaku Rasulullah.
BAB 2
ISI PEMBAHASAN
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya
bagimu, maka tinggalkanlah.” (QS.Al-Hasyr : 7)
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya).” (QS.An-
Nisa : 59)
“Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan
barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk
menjadi pemelihara bagi mereka.” (QS.An-Nisa : 80)
4. Perkataan Rasul termasuk wahyu Allaah.
َاس َما نُ ِز َل اِلَ ْي ِه ْم َولَ َعلَّ ُه ْم يَتَفَ َّك ُر ْون ِ َالزب ِۗ ُِر َوا َ ْنزَ ْلنَا ٓ اِلَيْك
ِ َّالذ ْك َر ِلتُبَ ِينَ ِللن ِ ِب ْالبَ ِي ٰن
ُّ ت َو
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan
yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan
ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa
mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang
nyata.” (QS.Al-Ahzab : 36)
7. Hadits berfungsi sebagai bayan at taqrir atau memperjelas dari isi Al-Quran.
Contoh hadist sholat
“Rasulullah SAW bersabda, tidak di terima shalat seseorang yang berhadast sampai
ia berwudhu . ( HR. Bukhori dan Abu Hurairah )
Hadist di atas mentaqrirkan QS. Al Maidah 5 : 6
‘Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian
mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang
kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS.An-Nisa: 65)
9. Sunnah menjadi acuan dalam beribadah sesuai porsinya persis sebagaimana yang
dicontohkan Nabi SAW.
فمن رغب, وأتزوج النساء, وأقوم وأرقد, ولكني أصوم وأفطر, أما أني أخشاكم هلل وأتقاكم له
عن سنتي فليس مني
“Sungguh aku ini adalah yang paling takut di antara kamu kepada Allaah, dan paling
bertakwa kepadaNya. Tetapi aku adakalanya berpuasa dan tidak berpuasa, bershalat
dimalam hari dan tidur, dan mengawini perempuan. Maka barang siapa menjauh
dari sunnahku, ia tidak termasuk golonganku.” (HR. Bukhari dari Anas)
10. Hadits adalah sebagai rahmat.
“Sesungguhnya aku ini adalah rahmat yang dihadiahkan (untuk seluruh manusia).”
(Ibn Sa’d dan Tirmidzi dari Abu Shaleh secara mursal.)
11. Tuntunan jalan hidup yang lurus dan lapang.
“Sesungguhnya aku ini diutus dengan al-hanifiyyah as-samhah (yakni jalan hidup
yang lurus dan lapang.)”
12. Sebagai pedoman hidup yang harus di ikuti. Seperti dalam hadist
“ telah aku tinggalkan untukmu dua perkara, tidak sekali- kali sesat sesudahnya,
yakni : kitabullah dan sunnahku “ ( HR. Al Hakim )
13. Hadits sebagai penetap dan penguat hukum yang telah ada di dalam Al-Quran.
14. Hadist sebagai At Tasyri’ ( memberi kepastian hukum islam yang tidak ada di Al
Qur’an.
Contoh mengenai zakat fitrah.
“ Rasulullah telah mewajibkan zakat fitrah kepada umat islam pada bulan
Ramadhan, baik dia itu merdeka atau hamba, laki-laki atau perempuan yaitu satu sha
kurma atau sha gandum.”
Hadist di atas mentasyri’ QS. At Taubah 9 : 103
ع ِل ْي ٌم
َ س ِم ْي ٌع
َ َُّللا َ َص ٰلوتَك
ٰ س َك ٌن لَّ ُه ِۗ ْم َو َ علَ ْي ِه ِۗ ْم ا َِّن َ ُ صدَقَةً ت
َ ط ِه ُر ُه ْم َوتُزَ ِك ْي ِه ْم ِب َها َو
َ ص ِل َ ُخ ْذ ِم ْن ا َ ْم َوا ِل ِه ْم
“Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka,
dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman
jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” ( QS. At Taubah :
103 )
15. Hadits sebagai Bayan At Tafsir (menafsirkan) dari isi Al Qur’an yang masih bersifat
umum serta memberikan batasan-batasan pada ayat – ayat yang bersifat mutlak.
Contoh; penjelasan Nabi Muhammad SAW mengenai hukum pencurian.
“Rasulullah SAW didatangi seseorang yang membawa pencuri tersebut dari
pergelangan tangan.”
32. Perwujudan dari Al-Quran yang ditafsirkan untuk manusia, serta ajaran Islam yang
dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari. (akhlak-akhlak Rasul).
Sebagaimana perkataan Aisyah RA,
“Akhlak beliau adalah Al-Quran.”
(HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawyd, An-Nasaiy)
33. Mengetahui metodologi praktis Islam dengan segala karakteristik dan pokok-pokok
ajarannya.
34. Bisa mengenal dan mengetahui kehidupan Rasulullah secara terperinci.
35. Bisa mengentahui mana yang merupakan sunnah Rasul mana yang termasuk firman
Allah secara langsung.
36. Hadist bagian dari islam.
37. Allah tidak akan menerima ibadah seseorang yang tidak berdasarkan tata cara yang
telah di tetapkan Al Qur’an dan Sunnah.
38. Sebagai bentuk pembuktian iman dan mencapai derajat takwa.
39. Hadist termasuk tiang agama yang paling kokoh dan keyakinan yang paling teguh.
Imam syafi’i berkata,
“ Demi umurku, ilmu hadist ini termasuk tiang agama yang paling kokoh dan
keyakinan yang paling teguh. Tidak digemari selain oleh orang – orang jujur lagi
bertakwa , dan tidak dibenci selain oleh orang-orang munafik.”
40. As-Sunnah sebagai sumber utama dalam penetapan hukum ibadat dan muamalat yang
berkaitan dengan individu, keluarga, ataupun negara.
BAB 3
Ada sebagian orang sejak zaman dulu hingga saat ini yang mencukupkan diri dengan
Al Qur’an sebagai sumber hokum dan tidak menganggap as-sunnah sebagai sumber hukum.
Mereka itulah yang yang disebut golongan Ingkar Sunnah.
Mereka juga mengatakan bahwa apa-apa yang bersumber dari Rasulullah SAW hanya
dalam kapasitasnya sebagai pemimpin kaum muslimin yang ber ijtihad saja sesuai masalah
dan kondisi pada waktu tersebut.
Al-Qaththan,Syeikh Manna. 2004. ( مباحث في علوم الحديثPengantar Studi Ilmu Hadits). Jakarta
, Pustaka Al Kautsar
Qardhawi,Yusuf. 1993. ( كيف نتعامل مع السنة النبويةBagaimana Memahami Hadits Nabi SAW).
Bandung, Karisma
http://budikolonjono.blogspot.com/2010/03/pentingnya-mempelajari-hadits.html?m=1
https://www.bacaanmadani.com/2018/04/fungsi-hadis-pengertian-bayan-tasyri.html?m=1
http://budikolonjono.blogspot.com/2010/03/pentingnya-mempelajari-hadist.html?m=1
https://dalamislam.com/landasan-agama/hadist/fungsi-hadist-dalam-islam
https://bumiislam.wordpress.com/2014/05/31/keutamaan-mempelajari-hadist-hadist-
rasulullah/