Anda di halaman 1dari 8

Anak Shaleh, Jalan Surga Orangtua*

3×( ‫)هللاُ اَك َب ْر‬3×( ‫×) هللاُ اَ ْك َب ْر‬3( ‫هللاُ اَ ْك َب ْر‬


َ ‫الح ْم ُد هّلِل ِ ُب ْك َر ًة َوأصِ ْيالً الَ ِالَه ِاال هللاُ َوهللاُ اك َب ْر هللاُ اك َب ْر َو هللِ ا‬
 ُ‫لح ْمد‬ ْ ْ َ ْ َ َّ َ َ ‫هللاُ اَ ْك َب ْر َكبِ ْي ًرا َو‬
 َ‫ش َه ُد اَنْ ال‬ ْ َ‫×) ا‬3( ‫ هللاُ اَ ْك َب ْر‬.‫ض َحى َب ْع َد َي ْو ِم َع َر َف َة‬ ْ َ‫ضانَ َو ْعي َد ْاال‬ َ ‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ الَّذِى َج َعل َ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ ِع ْي َد ْالف ِْط ِر َب ْع َد صِ يا َ ِم َر َم‬
َ
‫س ِّي ِدنا ُم َح َّم ٍد‬
َ ‫لى‬ َ ‫صل ِّ َع‬ ُ
َ ‫ الل ُه َّم‬.ُ‫س ْوله‬ ُ ‫س ِّي َدنا َ ُم َح َّمدً ا َع ْب ُدهُ َو َر‬
َ َّ‫ش َه ٌد اَن‬ ْ َ‫ش ِر ْي َك لَ ُه لَ ُه ْال َملِ ُك ْال َعظِ ْي ُم ْاالَ ْك َب ْر َوا‬ َ َ‫ِالَ َه ِاالَّ هللاُ َو ْح َدهُ ال‬
‫س َو َط َّه ْر‬ َ ‫الر ْج‬ ِّ ‫َب َع ْن ُه ُم‬ َ ‫اب ِه الَّ ِذ ْينَ اَ ْذه‬
ِ ‫ص َح‬ْ َ‫َو َعلَى اَلِ ِه َوا‬
َ‫ َف َيا ِع َبا َدهللاِ ِاتقواهللاَ َحقَّ تقاتِ ِه َوال ت ُم ْوتنَّ ِاال َوانت ْم ُم ْسلِ ُم ْون‬.ُ‫اَ َّما َب ْعد‬
ُ ْ َ َّ ُ َ َ َ ُ ُ َّ
Allahu akbar, Allahu akbar la ilaha illaLlahu Allahu akbar walillahilhamd

Kaum muslimin yang berbahagia!

Hari ini, kita kembali menjadi saksi betapa luasnya kasih-sayang Allah Azza wa Jalla kepada kita
semua. Pagi hari ini, kita kembali merasakan betapa besarnya rahmat dan ampunanNya untuk kita
semua.

Dosa demi dosa kita kerjakan nyaris sepanjang hari. Perintah demi perintahNya hampir kita abaikan
setiap saat. Tapi lihatlah, Allah Azza wa Jalla yang Maha Pengasih itu tidak pernah bosan
memberikan kesempatan demi kesempatan kepada kita untuk bertaubat dan kembali padaNya.
Allah Azza wa Jalla yang Maha Penyayang itu tidak pernah menutup pintu ampunanNya yang luas.

Allahu akbar, Allahu akbar, la ilaha illaLlahu Allahu akbar walillahilhmad

Kaum muslimin yang berbahagia!

Hari Raya Idul Adha adalah kisah tentang sebuah keluarga mulia yang diabadikan oleh Allah Azza wa
Jalla untuk peradaban manusia. Itulah kisah keluarga Ibrahim ‘alaihissalam. Melalui kisah keluarga
Ibrahim ‘alaihissalam itu, Allah Ta’ala ingin menunjukkan kepada kita betapa pentingnya posisi
keluarga dalam membangun sebuah peradaban yang besar. Sebuah masyarakat yang bahagia dan
sejahtera, tidak hanya di dunia, namun juga di akhirat.

Sebuah masyarakat tidak akan bisa menjadi bahagia dan sejahtera jika masyarakat itu gagal dalam
membangun keluarga-keluarga kecil yang ada di dalamnya.

Dan jika kita berbicara tentang keluarga, maka itu artinya kita juga akan berbicara tentang salah satu
unsur terpenting keluarga yang bernama: Anak. Dalam kisah keluarga Ibrahim as, sang anak itu
“diperankan” oleh sosok Isma’il as.

Inilah sosok anak teladan sepanjang zaman yang kemudian diangkat menjadi seorang nabi oleh
Allah Azza wa Jalla. Bahkan yang luar biasanya adalah melalui keturunan Isma’il As inilah kemudian
lahir sosok nabi dan rasul paling mulia sepanjang sejarah manusia bahkan alam semesta, yaitu:
Rasulullah Muhammad SAW.

Allahu akbar, Allahu akbar, La ilaha illaLlahu Allahu akbar walillahil hamd…

Kaum muslimin rahimakumullah!

Saya kira hampir semua dari kita mengikuti bagaimana anak-anak remaja kita yang bergabung dalam
geng-geng motor mulai berani melakukan aksi tawuran dengan tindakan-tindakan anarkis yang tidak
pernah diduga sebelumnya.

1
Kita semua juga nyaris menyaksikan setiap hari di sudut-sudut jalan raya, bagaimana anak-anak kita
dieksploitasi dan diperalat menjadi anak jalanan, mengemis dan meminta-minta sambil mengisap
lem dari balik bajunya yang lusuh dan kotor.

Saya kira kita juga tahu hasil-hasil survey mutakhir yang menunjukkan bagaimana jumlah ABG yang
hamil di luar nikah terus meningkat dalam jumlah yang sangat memprihatinkan.

Dan itu semua barulah segelintir masalah dan problem anak-anak kita di masa kini… Wallahul
musta’an.

Allahu akbar Allahu akbar La ilaha illaLlah Allahu akbar walillahilhamd…

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Harus kita akui dengan jujur bahwa salah satu penyebab utama terjadinya ini semua adalah orangtua
itu sendiri. Tidak sedikit Orangtua yang terjebak dalam dua sikap ekstrem yang saling bertolak
belakang: sikap yang memanjakan terlalu berlebihan dan sikap pengabaian yang menelantarkan
anak-anak.

Ada orangtua yang menganggap bahwa kasih sayang kepada anak harus ditunjukkan dengan
pemberian dan pemenuhan segala keinginannya. Bahkan ada juga orangtua yang memanjakan anak
dengan segala fasilitas untuk mengangkat gengsinya sendiri sebagai orangtua.

Pada sisi yang lain, tidak sedikit orangtua yang tidak peduli dengan anak-anaknya. Atau
menunjukkan kepedulian dengan melakukan kekerasan demi kekerasan kepada anak.

Karena itu, di hari yang penuh berkah ini, marilah kita berhenti sejenak, membuka hati untuk sejenak
belajar dari ayahanda para nabi dan rasul, Nabiyullah Ibrahim ‘alaihissalam. Belajar tentang betapa
pentingnya nilai keluarga kita, tentang betapa pentingnya nilai seorang anak bagi orangtuanya di
dunia dan akhirat.

Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar la ilaha illaLlahu Allahu akbar, Allahu akbar walillahil hamd…

Para ayah dan bunda yang dimuliakan Allah!

Pelajaran pertama dari kisah Ibrahim ‘alaihissalam adalah bahwa untuk mendapatkan anak yang
shaleh, maka orangtua terlebih dahulu berusaha menjadi orang yang shaleh. Karena siap menjadi
orangtua artinya siap menjadi teladan untuk keluarga, bukan sekedar memberi makan dan
mencukupi kebutuhan anak.

Keberhasilan Ibrahim ‘alaihissalam mendapatkan karunia anak shaleh seperti Isma’il ‘alaihissalam


adalah karena beliau sendiri berhasil mendidik dan membentuk dirinya menjadi seorang hamba yang
shaleh. Allah SWT menegaskan:

َ ‫ت لَ ُك ْم ُأسْ َوةٌ َح َس َن ٌة فِي ِإب َْراهِي َم َوالَّذ‬


‫ِين َم َع ُه‬ ْ ‫َق ْد َكا َن‬

“Sungguh telah ada untuk kalian teladan yang baik dalam diri Ibrahim dan orang-orang yang
bersamanya.” (al-Mumtahanah: 4)

2
Pujian Allah SWT untuk Ibrahim ‘alaihissalam ini tentu saja didapatkannya setelah ia berusaha dan
berusaha menjadi sosok pribadi yang dicintai oleh Allah SWT.

Pertanyaannya sekarang untuk kita semua adalah: siapakah di antara kita yang sejak awal menjadi
orangtua sudah berusaha untuk belajar dan berusaha menjadi orangtua yang shaleh? Apakah
kesibukan kita menshalehkan pribadi kita sudah menyamai kesibukan kita mengurus rezki dan
urusan dunia lainnya?

Prof. DR. Abdul Karim Bakkar, seorang pakar pembinaan anak dan keluarga menegaskan: “Tarbiyah
dan pembinaan keluarga yang kita capai itu adalah gambaran tentang bagaimana pembinaan pribadi
kita sendiri!”

Allahu akbar, Allahu akbar, La ilaha illaLlahu Allahu akbar, Allahu akbar walillahilhamd

Ma’asyiral muslimin rahimahukumullah!

Pelajaran kedua dari Nabi Ibrahim ‘alaihissalam adalah jika ingin memiliki anak yang shaleh, maka
bersungguh-sungguhlah meminta dan mencita-citakannya dari Allah Azza wa Jalla. Allah Ta’ala
mengabadikan doa-doa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam tentang itu di dalam al-Qur’an:

َ ‫َربِّ َهبْ لِي م َِن الصَّالِح‬


‫ِين‬

“Tuhanku, karuniakanlah untukku (seorang anak) yang termasuk orang-orang shaleh.” (al-Shaffat:


100)

‫ ُد َعآ ِء‬ ‫ َو َت َق َّب ْل‬ ‫ ُذرِّ َّيتِى َر َّب َنا‬ ‫ َومِن‬ ‫صلَ ٰو ِة‬
َّ ‫ ُمقِي َم ال‬ ‫ اجْ َع ْلنِى‬  ِّ‫َرب‬

“Ya Tuhanku, jadikanlah aku orang yang menegakkan shalat, juga dari keturunanku. Ya Tuhan kami,
kabulkanlah doaku.” (Ibrahim: 40)

Kaum muslimin yang berbahagia!

Mungkin banyak di antara kita yang sekedar “mau” memiliki anak yang shaleh. Tapi siapa di antara
kita yang sungguh-sungguh berdoa memintanya kepada Allah dengan kelopak mata yang berderai
air mata? Siapa di antara kita yang secara konsisten menyelipkan doa-doa terbaiknya untuk keluarga
dan anak-anaknya?

Allahu akbar, Allahu akbar La ilaha illaLlahu Allahu akbar wa lillahilhamd…

Jika kita memang sungguh-sungguh bercita-cita mendapatkan anak shaleh, maka kita harus berpikir
dan berusaha sungguh-sungguh pula mencari jalannya, sama bahkan lebih dari saat kita bercita-cita
ingin mempunyai penghasilan yang besar, rumah tinggal impian dan kendaraan idaman kita. Berikut
ini beberapa hal yang sungguh-sungguh harus kita jalankan untuk mewujudkan impian “anak shaleh”
tersebut:

Pertama, konsisten mencari rezki yang halal untuk keluarga:

Dalam pandangan Islam, apa yang dikonsumsi oleh tubuh manusia akan berpengaruh terhadap
perilakunya. Karena itu, Islam mewajibkan kepada setiap orangtua untuk memberikan hanya
makanan halal yang diperoleh melalui harta yang halal kepada anak-anak mereka. Bahkan nafkah

3
yang halal untuk keluarga akan dinilai sebagai sedekah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallambersabda:

‫ص َد َق ًة‬ ْ ‫ِإنَّ ْالمُسْ لِ َم ِإ َذا َأ ْنفَقَ َعلَى َأهْ لِ ِه َكا َن‬


َ ‫ت َل ُه‬

“Sesungguhnya seorang muslim itu jika ia memberi nafkah kepada keluarganya, maka itu akan
menjadi sedekah untuknya.” (HR. Ibnu Hibban dan dishahihkan oleh al-Albani)

Usaha memberikan nafkah yang halal tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua. Dan
untuk itu, kita harus selalu mengingat peringatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang
tantangan tersebut. Beliau bersabda:

‫اس َز َمانٌ الَ ُي َبالِي ْال َمرْ ُء َما َأ َخ َذ ِم ْن ُه َأم َِن ْال َحالَ ِل َأ ْم مِنْ ْال َح َر ِام‬ ‫ْأ‬
ِ ‫َي تِي َعلَى ال َّن‬

“Akan datang kepada manusia suatu zaman di mana seseorang tidak lagi peduli apa yang ia
kumpulkan; apakah dari yang halal atau dari yang haram?” (HR. al-Bukhari)

Apakah kita termasuk yang disebutkan Rasulullah SAW dalam hadits ini? Orang yang tidak peduli dari
mana mengais dan membawa pulang nafkah untuk keluarga; apakah itu dari hasil suap, korupsi dan
manipulasi seperti yang sekarang ini sedang menjadi trend sebagian pejabat di negeri ini?! Semoga
saja tidak, karena nafkah yang tidak halal yang tumbuh menjadi daging dalam tubuh. Dan Rasulullah
telah berpesan:

‫ ال َّنا ُر َأ ْولَى ِب ِه‬9،‫ت‬


ِ ْ‫اَل َي ْد ُخ ُل ْال َج َّن َة َلحْ ٌم َن َبتَ م َِن السُّح‬

“Tidak akan masuk surga daging tumbuh dari harta haram, karena neraka lebih pantas
untuknya.”(HR. al-Tirmidzi dengan sanad yang shahih)

Allahu akbar, Allahu akbar, la ilaha illaLlahu Allahu akbar walillahilhamd…

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Yang kedua, memberikan kasih sayang kepada anak tapi tidak memanjakannya:

Pada hari ini, seiring dengan perkembangan teknologi yang nyaris tak terbendung, kita sudah tidak
aneh lagi melihat anak-anak yang dibekali oleh para orangtua dengan peralatan-peralatan
komunikasi yang bisa apa saja, termasuk mengakses tayangan-tayangan pornografi.

Di samping dampak lain seperti kecanduan game dan semacamnya yang semakin merenggangkan
hubungan komunikasi antara anak dan orangtua. Ini adalah satu contoh kasus di mana mungkin saja
kita menganggap itu sebagai bukti kasih sayang kita kepada mereka.

Namun marilah memikirkan dengan jernih bahwa bukti cinta dan sayang kita yang sesungguhnya
kepada mereka adalah dengan berusaha menyelamatkan mereka dari api neraka.
Allah Ta’alaberfirman:

َ ‫ِين آ َم ُنوا قُوا َأ ْنفُ َس ُك ْم َوَأهْ لِي ُك ْم َنارً ا َوقُو ُد َها ال َّناسُ َو ْالح َِج‬
ُ‫ارة‬ َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬

“Wahai orang-orang yang beriman! Jagalah diri dan keluarga kalian dari api nerakan yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu…” (al-Tahrim: 6)

4
Apakah Anda rela membiarkan anak-anak Anda terpanggang di dalam kobaran api neraka? Apakah
kita rela membiarkan anak-anak yang kita sayangi itu menjadi bahan bakar neraka Allah?Na’udzu
billah min dzalik.

Kaum muslimin rahimakumullah!

Para ayah dan bunda yang berbahagia!

Selanjutnya yang ketiga adalah terus belajar dan belajar menjadi orangtua yang shaleh dan cakap:

Apakah kita sudah mengetahui semua panduan dan petunjuk Rasulullah SAW dalam mendidik anak?
Apakah kita sudah memahami bagaimana menghadapi karakter anak kita yang berbeda-beda itu?

Kita tidak dilarang mempelajari konsep pendidikan anak dari siapa saja, tapi selalu ingat bahwa
konsep pendidikan dan pembinaan Rasulullah SAW adalah yang terbaik dan yang wajib untuk kita
jalankan. Tentu saja kita tidak lupa untuk meneladani jejak para sahabat Nabi dan Ahlul bait beliau
secara benar, dan tidak berlebih-lebihan.

Cobalah kita renungkan betapa banyaknya hal yang harus kita pelajari sebagai orangtua. Karenanya
sesibuk apapun urusan dunia kita, kita harus menyediakan waktu untuk belajar menjadi orangtua
yang shaleh dan cakap.  Itulah harga yang harus kita bayar untuk menyelamatkan keluarga kita dari
kobaran api neraka yang membara.

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, La ilaha illaLlahu Allahu akbar walillahil hamd…

Kaum muslimin yang berbahagia!

Mengapa kita harus benar-benar serius merancang kehadiran anak shaleh di dalam rumah tangga
kita? Menjawab pertanyaan itu, marilah merenungkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ini:

َ ‫ َأ ْو َولَ ٍد‬،ِ‫ َأ ْو عِ ْل ٍم ُي ْن َت َف ُع ِبه‬،ٍ‫ار َية‬


‫صال ٍِح َي ْدعُو َل ُه‬ َ ْ‫ مِن‬:‫ات اِإْل ْن َسانُ ا ْن َق َط َع َع ْن ُه َع َملُ ُه ِإاَّل مِنْ ثَاَل َث ِة َأ ْش َيا َء‬
ِ ‫ص َد َق ٍة َج‬ 9َ ‫ِإ َذا َم‬

“Apabila seorang insan meninggal dunia, akan terputuslah seluruh amalnya kecuali dari 3 hal: dari
sedekah jariyah, atau dari ilmu yang bermanfaat, atau anak shaleh yang berdoa untuknya.”(HR. Abu
Dawud dan dishahihkan oleh al-Albani)

Melalui hadits ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan bahwa anak yang shaleh
adalah investasi yang tak ternilai harganya. Anak yang shaleh adalah pelita yang tak padam meski
kita telah terkubur dalam liang lahat. Anak yang shaleh adalah sumber pahala yang tak putus meski
tubuh kita telah hancur berkalang tanah.

Sebaliknya, anak-anak yang tidak shaleh kelak akan menjadi sumber bencana bagi kehidupan kita
para orangtua di akhirat, wal ‘iyadzu biLlah.

Allahu akbar, Allahu akbar walillahil hamd…

Kaum muslimin yang berbahagia!

Namun jika kita merasa gagal setelah mengerahkan upaya sungguh-sungguh untuk menghadirkan
sosok anak shaleh dalam rumah kita, janganlah kita berputus asa kepada Allah Azza wa Jalla. Dalam
kondisi putus asa seperti itu, kita harus belajar dari kesabaran dan keteguhan Nabi Nuh As yang

5
terus mengajak anaknya ikut bersamanya, meski kemudian anaknya memilih untuk durhaka kepada
Allah Ta’ala hingga akhir hayatnya.

Kesabaran juga hal paling mendasar yang harus kita miliki dalam mengarungi bahtera rumah tangga.
Maraknya kasus perceraian adalah bukti bahwa banyak orangtua yang egois memikirkan dirinya
sendiri dan lupa bahwa anak-anak sangat membutuhkan sebuah keluarga yang utuh. Karenanya,
bersabarlah karena Allah selalu bersama dengan orang-orang yang sabar.

Selanjutnya kepada para pemilik dan pelaku media, ingatlah bahwa media-media yang Anda miliki
dan kelola telah terbukti sebagai alat paling efektif  menyampaikan kebaikan dan keburukan.
Ingatlah, jika Anda mencari nafkah dengan cara menyebarkan nilai-nilai kebatilan melalui media,
maka itu akan menjadi nafkah haram untuk diri dan keluarga Anda.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Sebelum mengakhiri khutbah ini, marilah sejenak kita menyimak panduan singkat menunaikan
ibadah kurban kita hari ini hingga 3 hari ke depan.

Hewan yang dapat dikurbankan adalah domba yang genap berusia 6 bulan, kambing yang genap
setahun, sapi yang genap 2 tahun. Syaratnya, hewan kurban tidak boleh memiliki cacat atau penyakit
yang bisa berpengaruh pada dagingnya, jumlah maupun rasanya, misalnya: kepicakan pada mata,
kepincangan pada kaki dan penyakit pada kulit, kuku atau mulut.

Seekor domba atau kambing hanya mencukupi untuk kurban satu orang saja, sedangkan seekor sapi
boleh berserikat untuk tujuh orang, kecuali berserikat pahala maka boleh pada semua jenis tanpa
batas. Sebaiknya pemilik kurban yang menyembelih sendiri hewan kurbannya, tetapi bisa diwakilkan
kepada penjagal, dengan syarat seorang muslim yang menjaga shalatnya, mengetahui hukum-
hukum menyembelih dan upahnya tidak diambilkan dari salah satu bagian hewan kurban itu sendiri,
kulit atau daging, meskipun dia juga bisa mendapat bagian dari hewan kurban sebagai sedekah atau
hadiah.

Waktu penyembelihan hewan kurban adalah seusai pelaksanaan shalat Idul Adha hingga tiga hari
tasyriq setelahnya. Pembagian hewan kurban yang telah disembelih dapat dibagi tiga bagian,
sepertiga buat pemiliknya, sepertiga buat hadiah dan sepertiga buat sedekah kepada fakir miskin.
Pahala yang kita peroleh sangat bergantung pada keikhlasan niat kita dalam menunaikan ibadah
kurban ini.

Mudah-mudahan perayaan Idul Adha kali ini, mampu menggugah kita untuk terus bersemangat, rela
berkorban demi kepentingan agama, bangsa dan negara amiin 3x ya robbal alamin.

‫ك ه َُو اَأْل ْب َت ُر‬


َ ‫ك َوا ْن َحرْ ِإنَّ َشا ِنَئ‬
َ ‫ص ِّل ل َِر ِّب‬ َ ‫ ِإ َّنا َأعْ َط ْي َن‬.‫ِيم‬
َ ‫اك ْال َك ْو َث َر َف‬ ِ ْ‫هللا الرَّ ح‬
ِ ‫من الرَّ ح‬ ِ ‫أع ُْو ُذ ِبا‬
ِ ‫هلل م َِن ال َّشي‬
ِ ‫ ِبسْ ِم‬.‫ْطن الرَّ ِجي ِْم‬

.‫ِالو َت ُه ِا ّن ُه ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ْا َلع ِل ْي ُم‬ ِّ ‫ت َو‬


َ ‫ َو َت َق َّب ْل ِم ِّنيْ َو ِم ْن ُك ْم ت‬.‫الذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬ ِ ‫ َو َن َف َعنِي َو ِايِّا ُك ْم بما فيه م َِن اآل َيا‬.‫آن ْال َعظِ ي ِْم‬ ِ ْ‫ك هللاُ لِي َولَ ُك ْم فِي ْالقُر‬ َ ‫ار‬ َ ‫َب‬
‫َفاسْ َت ْغفِر ُْوا ِا َّن ُه ه َُو ْال َغفُ ْو ُر الرَّ ِح ْي ُم‬

ِ ‫ان هللا ب ُْك َر ًة َو َأصْ ْيالً الَ ِالَ َه ِاالَّ هللاُ َوهللاُ َو هللاُ اَ ْك َبرْ هللاُ اَ ْك َبرْ َو‬
‫هلل‬ َ ‫هلل َك ِثيْرً ا َو ُسب َْح‬ َ ‫×) هللاُ اَ ْك َبرْ كبيرا َو ْا‬4( ْ‫×) هللاُ اَ ْك َبر‬3( ْ‫هللاُ اَ ْك َبر‬
ِ ‫لح ْم ُد‬
َ ‫ْا‬
‫لحمْ ُد‬

6
َ ‫ َواَ ْش َه ُد اَنْ الَ ِالَ َه ِاالَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي‬.ِ‫لى َت ْوفِ ْيقِ ِه َواِمْ ِت َنا ِنه‬
ُ‫ك لَ ُه َواَ ْش َه ُد اَنَّ َس ِّي َد َنا م َُح َّم ًدا َع ْب ُده‬ َ ‫لى اِحْ َسا ِن ِه َوال ُّش ْك ُر َل ُه َع‬ َ ‫هلل َع‬ِ ‫اَ ْل َحمْ ُد‬
‫ص ِّل َعلَى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد ِو َعلَى اَلِ ِه َواَصْ َح ِاب ِه َو َسلِّ ْم َتسْ لِ ْيمًا كِثيْرً ا‬ َ ‫ الل ُه َّم‬.ِ‫ِلى ِرضْ َوا ِنه‬ َ ‫َو َرس ُْولُ ُه ال َّداعِ ى ا‬
‫واهللا فِ ْي َما اَ َم َر َوا ْن َته ُْوا َعمَّا َن َهى َواعْ لَم ُْوا اَنَّ هللاّ اَ َم َر ُك ْم ِبا َ ْم ٍر َب َدَأ فِ ْي ِه ِب َن ْفسِ ِه َو َثـ َنى ِب َمآل ِئ َك ِت ِه ِبقُ ْدسِ ِه َو َقا َل َتعاَلَى‬ َ ُ‫اَمَّا َبعْ ُد َفيا َ اَ ُّي َها ال َّناسُ ِا َّتق‬
ِّ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسل ْم‬ َ َ
َ ‫ص ِّل َعلى َس ِّي ِدنا م َُح َّم ٍد‬ َ ِّ َ
َ ‫ الل ُه َّم‬.‫صل ْوا َعل ْي ِه َو َسلم ُْوا تسْ لِ ْيمًا‬ ُّ ُ َّ َ
َ ‫لى الن ِبى يآ ا ُّي َها ال ِذي َْن آ َمن ْوا‬ َّ َ ‫صلُّ ْو َن َع‬
َ ‫اِنَّ هللاَ َو َمآل ِئ َك َت ُه ُي‬
َ ْ َ
‫ك َومَآلِئك ِة ال ُمقرَّ ِبي َْن‬ ْ َ
َ ‫آل َس ِّيدِنا َ م َُح َّم ٍد َو َعلى ان ِب‬
َ ِ‫يآِئك َو ُر ُسل‬ َ ِ ‫َو َعلَى‬
ْ
‫ك َو ْال ُمش ِر ِكي َْن‬ ‫َأ‬
َ ْ‫ت الل ُه َّم اَعِ َّز ْاالِسْ الَ َم َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ِذ َّل ال ِّشر‬ ْ
ِ ‫ت اَالَحْ يآ ُء ِمن ُه ْم َو ْاالَم َْوا‬ 9ِ ‫ت َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما‬ ْ
ِ ‫اغفِرْ لِلمُْؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َنا‬ْ ‫اَلل ُه َّم‬
َْ‫ الل ُه َّم ْادفع‬.‫ْن‬ ِّ
ِ ‫ك ِالى َي ْو َم الدي‬ َ َ َ
َ ‫ْن َواعْ ِل كلِ َمات‬ ِّ َ ْ َ َ ُ
ِ ‫ص َر الدي َْن َواخذ ْل َمنْ خذ َل المُسْ لِ ِمي َْن َو َدمِّرْ اعْ َدا َءالدي‬ ْ ِّ َ ْ
َ ‫ادَك الم َُوحِّ دِين َوانصُرْ َمنْ ن‬ ْ َ ‫َوا ْنصُرْ عِ َب‬
‫َان ْالمُسْ لِ ِمي َْن‬ ِ ‫اِئر ْالب ُْلد‬ِ ‫الزالَ ِز َل َو ْالم َِح َن َوس ُْو َء ْالفِ ْت َن ِة َو ْالم َِح َن َما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن َعنْ َبلَ ِد َنا ِا ْندُو ِنيْسِ يَّا خآص ًَّة َو َس‬ َّ ‫َع َّنا ْال َبالَ َء َو ْا َلو َبا َء َو‬
‫عآم ًَّة َيا َربَّ ْال َعالَ ِمي َْن‬.

َّ ‫ك َأ ْنتَ َأهْ ُل ْال َمجْ ِد َو‬


‫الثنا َ ِء‬ َ ‫ك َأهْ ٌل َأنْ ُت ْش َكر َو ُن ْثنِيْ َعلَي‬
َ ‫ْك ْال َخي َْر ُكلَّ ُه َفِإ َّن‬ َ ‫ك ِبَأ َّن‬
َ ‫ك َأهْ ٌل َأنْ ُتحْ َمد َو َن ْش ُك ُر‬ َ ‫ُك ِبَأ َّن‬
َ ‫ اللَّ ُه َّم ِإ َّنا َنحْ َمد‬،
‫الر ِحيْم‬َ ‫ك َأ ْنتَ ْال َغفُ ْو ُر‬
َ ‫ك َوارْ َح ْمنا َ ِإ َّن‬ ْ ‫ب ِإالَّ َأ ْنتَ َف‬
َ ‫اغفِرْ َلنا َ َم ْغف َِر ًة مِنْ عِ ْن ِد‬ ُّ ‫ظ ْلما ً َك ِثيْراَ َوِإ َّن ُه الَ َي ْغفِ ُر‬
َ ‫الذ ُن ْو‬ ُ َ ‫َربَّنا َ َظلَ ْمنا َ َأ ْنفُ َسنا‬

Ya Allah, Engkaulah Tuhan yang menciptakan kami, Engkaulah satu-satuNya yang berhak untuk kami
sembah…Hari ini kami datang mengetuk pintu ampunanMu. Hari ini kami hadir bersimpuh dengan
peluh-peluh dosa yang melekat di tubuh kami yang lemah ini. Ya Allah, betapa kami sering lupa
bahwa kehidupan dunia ini sangat singkat, hingga kami pun jatuh dan jatuh lagi dalam kedurhakaan
terhadap perintahMu. Ya Allah, ampunilah kami, ampunilah kami, ampunilah kami. Ya Allah, jika
Engkau menutup pintu ampunanMu yang agung, kepada siapa lagi kami harus mencari ampunan…

Ya Allah, ya Rabbana, dari Masjid Bait Nusantara ini, perkenankan doa kami untuk saudara-saudara
muslim kami yang terjajah dan tertindas di berbagai belahan bumiMu. Kerahkan bala tentaraMu di
alam semesta ini untuk meluluhlantakkan para penindas mereka sehancur-hancurnya… Lindungilah
kehormatan mereka… Jadikan mereka yang gugur sebagai syuhada’ yang selalu hidup di sisiMu…
Segerakan pertolonganMu untuk mereka, Ya Rabbal ‘alamin…

Ya Allah, ya Rabbana, di sisa-sisa hidup kami ini, berikanlah kekuatan kepada kami untuk selalu
berbakti dan menjadi anak yang shaleh untuk ayah-bunda kami. Jika mereka masih hidup, izinkanlah
kami untuk berkhidmat dan melayani mereka dengan sebaik-baiknya di sisa-sisa usia mereka… Jika
ayah-bunda kami telah tiada, maka izinkanlah kami untuk menjadi sisa-sisa kebaikan mereka yang
terus-menerus menjadi ladang kebaikan penerang alam kubur mereka… Ya Allah, ampuni, ampuni,
ampuni durhaka kami kepada ayah-bunda kami…

Ya Allah, ya Rabbana, berikan kami kekuatan dan kemampuan untuk menjadi orangtua yang terbaik
untuk putra-putri kami… Hanya Engkau satu-satuNya yang dapat memberikan kekuatan untuk
mendidik mereka dengan sebaik-baiknya… Ya Allah, jadikan anak-anak kami sebagai penyejuk hati
kami, yang selalu mendoakan kami saat kami sendiri dalam kegelapan alam kubur… Ya Allah,
karuniakan kepada kami anak-anak yang mencintai al-Qur’an dan Sunnah NabiMu…

Ya Allah, selamatkan negeri ini dari pemimpin-pemimpin yang zhalim… Selamatkan negeri ini dari
kerakusan para koruptor yang tidak bertanggung jawab… Ya Alloh .. berilah kekuatan kepada para
pemimpin kami, Para wakil rakyat kami yang ada diparlemen sehingga mereka mampu mengelola
bangsa ini, hingga menjadi baldatun thayyibatun warabbun ghofuur

Karuniakan untuk kami para pemimpin yang adil dan mencintai SyariatMu…

Ya Allah, Zat Yang Maha Mengabulkan doa kabulkanlah doa kami, penuhilah permintaan kami,
kamilah hamba-Mu yang lemah, harapan kami hanya kepadaMu, Engkau Maha Mendengar,
Engkaulah Penguasa satu-satunya Yang Haq, Engkaulah sebaik-baik Pemberi yang diharap.

7
‫ك َأ ْنتَ ْال َوهَّابُ‬ ‫َربَّنا َ الَ ُت ِز ْغ قُلُ ْو َبنا َ َبعْ َد ِإ ْذ َه َد ْي َتنا َ َو َهبْ لَنا َ مِنْ َل ُد ْن َ‬
‫ك َرحْ َم ًة ِإ َّن َ‬

‫لحمْ‪ُ 9‬د ِ‬
‫هلل‬ ‫ص‪9‬فُ ْو َن َو َس‪9‬الَ ٌم َعلَى ْالمُرْ َس‪9‬لِي َْن َو ْا َ‬ ‫ك َربِّ ْالع َّ‬
‫ِ‪9‬ز ِة َعمَّا َي ِ‬ ‫ان َر ِّب َ‬
‫ار‪ُ ،‬سب َْح َ‬ ‫َر َّب َنا آ ِت َنا فِي ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي اآلخ َِر ِة َح َس َن ًة َوقِ َنا َع َذ َ‬
‫اب ال َّن ِ‬
‫َأ‬ ‫َّ‬
‫صلى هللاُ َو َسل َم َعلَى َن ِب ِّي َنا م َُح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َ‬
‫صحْ ِب ِه جْ َم ِعي َْن‬ ‫َّ‬ ‫‪ .‬ربِّ ْا َلعالَ ِمي َْن ‪َ ،‬و َ‬
‫َ‬

‫‪8‬‬

Anda mungkin juga menyukai