- PROLOG:
- Berkumpul bersama keluarga merupakan momen yang dirindukan oleh kita semua. Bersama
dengan orang tua, istri, ataupun anak serta sanak kerabat kita. Kerinduan berkumpul bersama
keluarga merupakan fitrah yang merupakan manifestasi dari ghorizah nau’ yang dimiliki manusia.
- Hal ini sebagai mana menjelang hari Raya, terdapat tradisi mudik. Masyarakat muslim
berbondong-bondong untuk untuk pulang kampung dalam rangka bertemu dengan keluarga
yang ada di desa. Walaupun saat ini mudik tidak diperbolehkan karena pandemic wabah covid
19.
1
- Apabila menikah maka visinya bukan sekedar bahagia sampai kakek nenek, tapi visinya harus
bahagia sampai masuk surga. Apabila mendidik anak, maka visinya tidak hanya sukses di dunia,
tapi sukses sampai akherat yaitu masuk surga.
- Alangkah bahagianya ketika kita mendapat kenikmatan masuk surga memperoleh kenikmatan
yang tiada tara bersama keluarga kita, selama-lamanya.
- Kenikmatan berupa berkumpul dan masuk surga bersama keluarga, juga telah disediakan oleh
Allah. Allah berfirman:
- Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan maksud ayat ini, Allah akan mengumpulkan seseorang
bersama keluarganya, orang tua, istri dan anak-cucunya di surga. Ini adalah dalil satu keluarga
bisa masuk surga bersama. Beliau berkata:
- ممن ه و ص احل ل دخول، جيم ع بينهم وبني أحب اهبم فيه ا من اآلب اء واألهلني واألبن اء
، حىت إنه ترفع درجة األدىن إىل درجة األعلى، اجلنة من املؤمنني; لتقر أعينهم هبم
من غري تنقيص لذلك األعلى عن درجته
“Allah mengumpulkan mereka dengan orang-orang yang mereka cintai di dalam surga yaitu
orang tua, istri dan anak keturunan mereka yang mukmin dan layak masuk surga. Sampai-
sampai, Allah mengangkat derajat yang rendah menjadi tinggi tanpa mengurangi derajat
keluarga yang tinggi (agar berkumpul di dalam surga yang sama derajatnya, pent).”
- Takutlah pada suatu hari yang ortu tidak bisa menolong anak, atau sebaliknya. Itulah hari kiamat,
hari yang pedih.
- Maka Allah perintahkan kepada orang tua, takutlah kalian semua akan meninggalkan keturunan
yang tidak mengindahkan sholat. Mereka itulah yang akan terjerumus dalam kesesatan.
- Pertanyaannya apakah kita sebagai anak sudah memintakan ampun kepada ortu kita. Berapa kali
kita mintakan ampun untuk orang tua kita. Karena itulah yang ditunggu-tunggu orang tua kita.
Padahal orang tua kita sudah susah payah mengasuh kita.
- Apakah kita berharap masuk surga bersama-sama orang tua kita, tapi kita masih bakhil untuk
beristighfar kepada Allah untuk ortu kita.
- Kita perlu meniru Nabi Ya’qub dan Nabi Ibrahim, kumpulkan anak-anak kita apa yang kalian
sembah setelah kita meninggal. Berapa kali kalian memintakan ampun ortu kepada Allah. Anak-
anak kita hanya sibuk dengan HP nya. Kalau kita belum melakukan itu, maka jangan menyesal
kalau kita tidak bisa masuk surga bersama-sama.
3
ِ ِ َّ و ْاعلَموا أَمَّنَا أَموالُ ُكم وأَواَل ُد ُكم فِْتنَةٌ وأ
- يم ْ َن اللَّهَ عْن َدهُ أ
ٌ َجٌر َعظ َ ْ ْ َ ْ َْ ُ َ
Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan
sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.
- QS. At-Taghobun, Al Anfal : 28. Peringatan Allah bahwa harta dan anak-anak kita adalah fitnah.
Tapi di sisi Allah terdapat pahala besar.
- Bagaimana kita bisa masuk surga bersama-sama kalau anak kita jadi sumber fitnah.
- Nabi Nuh: Istri dan anaknya kafir
- Anaknya tidak mau naik kapal Nabi Nuh
- Nabi Nuh berdoa agar anaknya diampuni, tapi kemudian diingatkan Allah bahwa anaknya
bukanlah termasuk ahlinya karena dia telah kafir.
- Tugas kita semua agar keluarga kita tidak ada yang ingkar, amalannya tidak sholeh.
- Mari kita jaga keimanan keluarga kita
- Berita gembira (QS. Ath Thur : 21) Orang yang beriman dikumpulkan bersama-sama keluarganya
di surga.
- Perintah Allah untuk bersabar, karena istri dan anak bisa jadi fitnah.
- Atau suami dan anak yang jadi fitnah seperti Asiyah (istri firaun).
- Hadits Rosulullah: Apakah kalian melihat apa yang aku lihat, aku melihat fitnah sudah masuk ke
dalam rumah seperti masuknya tetesan air hujan.
- Tanggung jawab kita sangat berat. Ini menjadi tugas kita semua.
- PENUTUP
- Nasihat agung Lukman Al Hakim: Wahai anak-anakku janganlah menyekutukan Allah, karena
syirik adalah kedholiman yang besar. Berbuat baik kepada kedua orang tua. Akhlaq yang mulia.
Tegakkan sholat. Amar ma’ruf nahi munkar. Bersabar terhadap yang menimpa. Jangan bersikap
sombong.
- Inilah pesan-pesan yang harus kita sampaikan kepada anak-anak kita.
- QS. Luqman: 13-19
- ُصْينَا اإْلِ نْ َسا َن بَِوالِ َديْ ِه مَحَلَْت هُ أ ُُّمهَّ ) َو َو13( يم ِ ِِ ِ ِ ِ ِ اِل
ٌ َوإ ْذ قَ َال لُْق َما ُن بْنه َو ُه َو يَعظُهُ يَا بُيَنَّ اَل تُ ْش ِر ْك باللَّه إ َّن الش ِّْر َك لَظُْل ٌم َعظ
ِ
ِ ِ ِ ْ صالُهُ يِف َع َامنْي ِ أ َِن ِ
س ِ يِب
َ اه َد َاك َعلَى أَ ْن تُ ْش ر َك َم ا لَْي َ ) َوإِ ْن َج14( ُك إِيَلَّ الْ َمص ري َ ْاش ُك ْر يِل َول َوال َدي َ َو ْهنًا َعلَى َو ْه ٍن َوف
اب إِيَلَّ مُثَّ إِيَلَّ َم ْر ِجعُ ُك ْم فَ أَُنبِّئُ ُك ْم مِب َ ا ُكْنتُ ْم ِ ِ يِف
َ ص احْب ُه َما ال ُّد ْنيَا َم ْعُروفً ا َواتَّب ْع َس ب
َ َيل َم ْن أَن
ِ ك بِ ِه ِع ْلم فَاَل تُ ِطعهم ا و
َ َ َ ُْ ٌ َ َل
ت هِبَ ا ِ ْض ي أ ِ
َ ِ الس َم َاوات أ َْو يِف اأْل َْر َّ ص ْخَر ٍة أ َْو يِف ٍ ٍِ
َ ك م ْث َق َال َحبَّة م ْن َخ ْر َدل َفتَ ُك ْن يِف
ِ ُ َ) ي ا ب إِنَّه ا إِ ْن ت15( َتعملُ و َن
َ ََّ ُيَن َْ
ِ ِ َّ ) يَا بُيَنَّ أَقِ ِم16( ٌيف َخبِ ري
كَ ك إِ َّن ذَل َ ََص اب َ اص ْ َعلَى َم ا أ
وف وانْ هَ َع ِن الْمْن َك ِر و ْ رِب
َ ُ
ِ
َ الص اَل ةَ َوأْ ُم ْر ب الْ َم ْعُر ٌ اللَّهُ إِ َّن اللَّهَ لَ ِط
ِ َّك لِلن ِ
)18( ب ُك َّل خُمْتَ ٍال فَ ُخ و ٍر ُّ ِض َمَر ًح ا إِ َّن اللَّهَ اَل حُيِ ش يِف اأْل َْر ِ َّْاس َواَل مَت َ ص ِّع ْر َخ د َ ُ) َواَل ت17( م ْن َع ْزم اأْل ُُم و ِر
ِ
ِ
)19( ت احْلَ ِم ِري ُ ص ْو َ ََص َوات ل ْ ك إِ َّن أَنْ َكَر اأْل َ ِص ْوت ِ ك وا ْغض
َ ض م ْن ْ ُ َ َ َِواقْص ْد يِف َم ْشي
ِ
4
- 1. Melarang berbuat syirik kepada Alloh
- 2. Memerintahkan berbuat baik kepada orang tua
- 3. Memerintahkan bersyukur kepada Alloh
- 4. Memerintahkan bersyukur kepada orang tua
- 5. Melarang menta’ati orang tua bila menyuruh ma’shiyat
- 6. Memerintahkan mentaati dan memperlakukan orang tua sebaik mungkin dalam hal duniawi,
walaupun keduanya berbeda ideologi.
- 7. Memerintahkan untuk tetap waspada atas amal yang dilakukan dimanapun berada, sebab
Alloh maha mengetahui dan akan menghisab setiap kebaikan dan keburukan kelak.
- 8. Memerintahkan untuk sholat
- 9. Memerintahkan untuk amar ma’ruf nahyi munkar dan bersabar atas resiko yang akan
menimpa karenanya.
- 10. Melarang takabbur
- 11. Memerintahkan untuk tawadlu
ٍ ض ُه ْم َعلَ ٰى َب ْع
(25). ض َيتَ َساءَلُو َن ُ َوأَْقبَ َل َب ْع
Dan sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain saling tanya-menanya.
ِِ ِ
َ قَالُوا إِنَّا ُكنَّا َقْب ُل يِف أ َْهلنَا ُم ْشفق
(26). ني
Mereka berkata: "Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa
takut (akan diazab)".