Anda di halaman 1dari 26

BAB II

PEMBAHASAN
1. Karena Ayat Iddah, Tokoh Yahudi Pakar Genetika Masuk Islam
Wanita-wanita yang ditalak hendaklah
menahan diri (menunggu) tiga kali quru.
(QS. Al-Baqarah: 228).
Ayat tersebut menarik perhatian Robert
Guilhem, seorang pakar genetika dan tokoh
Yahudi di Albert Einstein College. Ia
bertanya-tanya, mengapa kitab suci umat
Islam memberikan ketentuan masa iddah
tiga bulan? Mengapa setelah bercerai
perempuan tidak boleh langsung menikah
lagi dengan lelaki lain?
Guilhem pun menyelidiki ayat itu dan melakukan penelitian. Seperti dipublikasikan
societyberty.com, hasil penelitian Guilhem menunjukkan, hubungan intim suami istri
menyebabkan laki-laki meninggalkan sidik khususnya pada perempuan. Jika pasangan
suami istri tidak bersetubuh, maka tanda itu secara perlahan-lahan akan hilang antara 25-30
persen. Kemudian ia akan hilang secara keseluruhan setelah tiga bulan berlalu. Setelah tiga
bulan dan sisik khusus suaminya hilang, perempuan yang dicerai akan siap menerima sidik
khusus laki-laki lainnya.
Guilhem kemudian melakukan penelitian dan pembuktian lain di sebuah perkampungan
Muslim Afrika di Amerika. Dalam studinya, ia menemukan setiap wanita di sana hanya
mengandung sidik khusus dari pasangan mereka saja.
Ketika ia melakukan penelitian serupa di perkampungan nonmuslim Amerika, ia
mendapatkan hasil yang berbeda. Ternyata wanita di sana yang hamil memiliki jejak sidik
dua hingga tiga laki-laki. Artinya, wanita-wanita non-muslim di sana melakukan hubungan
intim selain pernikahannya yang sah.
Pakar genetika itu juga melakukan penelitian kepada istrinya sendiri. Ternyata hasilnya
menunjukkan istrinya memiliki tiga rekam sidik laki-laki. Ia mendapati bukti bahwa
istrinya berselingkuh. Dari tiga anaknya, hanya satu yang berasal dari dirinya.
Setelah penelitian-penelitian tersebut, Guilhem akhirnya memutuskan untuk masuk Islam.
Ia bersyahadat setelah meyakini hanya Islam lah yang menjaga martabat perempuan dan
menjaga keutuhan kehidupan sosial. Ia yakin bahwa perempuan muslimah adalah
perempuan paling bersih di muka bumi ini.
1

2. Donna Eljammal, Polisi Wanita Swedia Pertama yang Mengenakan


Jilbab, Ditengah Mayoritas Masyarakat Non Muslim!
"Barangsiapa yang mengajak pada kebaikan, maka ia memperoleh pahala seperti orang
mengerjakan kebaikan itu tanpa dikurangi sedikitpun pahalanya. Dan siapa yang
mengajak pada keburukan,ia berdosa seperti orang yang mengerjakan dosa itu, tanpa
dikurangi sedikitpun dari dosa mereka yang mencontohnya itu. (HR. Muslim) .
Mungkin Hadits diatas dapat berlaku kepada
Donna Eljammal (berusia 26 tahun), yang
merupakan polisi Muslimah pertama di
Swedia yang mengenakan jilbab sebagaimana
yang dilaporkan metro.se (05/12/2011),
media lokal dalam bahasa swedia.
Donna mengungkapkan bahwa keinginannya
untuk menjadi anggota polisi jauh sebelum dirinya mengenakan hijab.."Sejak saya masih
kecil. Saya berkeinginan untuk dapat membantu orang lain dan bukan hanya duduk di
depan komputer," tuturnya.
Sebelumnya, sejak 5 tahun terakhir terdapat larangan bagi penerimaan calon Polisi swedia
untuk mengenakan jilbab sebagai bagian dari seragam regulernya.. dan kemudian masalah
ini menjadi kontroversi sejak saat itu. dan sejauh ini tidak ada wanita yang mengenakan
kerudung Muslim yang terdapat pada akademi polisi swedia.
Donna Eljammal lah yang memulai pertama kali terdapatnya polisi Muslimah yang
mengenakan jilbabnya dalam jajaran kepolisian swedia.
Mengenai jilbabnya Donna berkata :
"Untuk menunjukan kepada Public bahwa wanita (muslimah) mempunyai kebebasan untuk
memilih pakaiannya (jilbab), bahwa kita tidak dapat di tindas, tapi kita wanita (muslimah)
dapat menjadi pribadi yang kuat dan mandiri , that we are not oppressed but can be strong
and independent women'" tuturnya..
Donna Eljammal tahu bahwa ia akan menerima banyak perhatian sebagai polisi pertama
yang memakai hijab dalam jajaran kepolisian swedia. (karena ini bukanlah hal yang biasa).
Donna hanya berkata kepada The Local : "Ini justru memberikan saya suatu tanggung
jawab besar untuk dapat benar-benar memberikan contoh dan menjadi panutan bagi
orang lain," tuturnya.

3. Dr. Vyacheslav Polosin, Pejabat tinggi Gereja Rusia yang Menemukan Kebenaran
Dalam Islam!
4. Dr. Polosin Ali Vyacheslav Sergeyevich, Professor, Doctor of Philosophy, Russian Muslim,
-How I came to Islam?- Berikut penuturannya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang.
Saya dibesarkan di keluarga atheis tapi dari sejak
kecil percaya adanya Tuhan yang Maha Kuasa,
dan dalam rangka menemukan kebenaran tantang
Tuhan saya kemudian belajar di Faculty of
Philosophy of Moscow State University. disanalah
saya membuka 'Bible'' untuk pertama kalinya,
dan saya segera menemukan adanya pertantangan
dalam diri saya. Pada beberapa bagian tampak
religiusnya, sementara disisi yang lain ditunjukan
tentang siapa Tuhan yang kejam dan menghancurkan. Sedikit menambahkan,mungkin
seperti ini diantaranya yang membuat pertantangan Dr. Vyacheslav.
Jangan kamu menyangka bahwa AKU datang untuk membawa damai di atas bumi; AKU
datang bukan untuk membawa DAMAI melainkan PEDANG (Matius 10:34).
AKU datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah AKU harapkan, api itu telah
menyala ! (Lukas 12:49).
Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kataKu kepadamu, bukan damai, melainkan PERTENTANGAN (Lukas 12:51).
Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka Aku menjadi rajanya, bawalah mereka
kemari dan BUNUHLAH mereka di depan mata-Ku (Lukas 19:27).
Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap.
Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi" (Matius 15:30).
Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang di dalam kota itu, baik lakilaki maupun PEREMPUAN, baik TUA maupun MUDA, sampai kepada LEMBU,
DOMBA, dan KELEDAI (Yosua 6:21).
Firman TUHAN untuk membantai kaum Amalek: Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah
orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan
padanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun PEREMPUAN, KANAK-KANAK
MAUPUN ANAK-ANAK YANG MENYUSU, LEMBU maupun DOMBA, UNTA
maupun KELEDAI " (Samuel 15:3).
Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu
menjadi milik pusakamu, JANGANLAH KAU BIARKAN HIDUP APAPUN YANG
BERNAFAS " (Ulangan 20:16).
3

Sebab sesungguhnya, TUHAN akan datang dengan api, dan kereta-kereta-Nya akan seperti
puting beliung, untuk melampiaskan murka-Nya dengan kepanasan dan hardik-Nya dengan
nyala api.
Sebab TUHAN akan menghukum segala yang hidup dengan api dan dengan pedang-Nya,
dan orang-orang yang mati terbunuh oleh TUHAN akan banyak jumlahnya. (Yesaya 66:1516).
Setelah saya masuk dalam gereja, saya mendapatkan tradisi peninggalan kuno tentang
bagaimana cara kita beribadah kepada Tuhan dan saya memutuskan untuk mempelajarinya
lebih dalam mengenai dalil-dalil ajaran kristen dan masuk dalam seminary yang setelah itu
saya menjadi seorang "priest" pada tahun 1983. bagi saya ini adalah seakan diriku menjadi
prajurit Tuhan.
Namun, dalam melayani gereja saya juga harus melakukan berbagai ritual yang kemudian
saya sadari pada intinya ini tidak berbeda dari kesamaan tradisi pagan
(kepercayaan/praktik spiritual penyembahan terhadap berhala). Saya tidak dapat menolak
untuk tidak melakukannya karena itu menjadi bagian wajib dari kehidupan Gereja.

Isis and chil & Marry and child

Ini membuat terjadinya pertentangan batin dalam diri saya dan tugas kepada public
Gereja tidak memberikan pencerahan dan perjuangan melawan takhayul tapi Gereja sendiri
yang "construction of buildings nya" dibangun dari keuntungan pemujaan itu. Perlahanlahan saya tidak lagi merasa sebagai pejuang Tuhan melainkan sebagai "penyihir" yang
membacakan ritual dan mantra (dogma). Karena alasan inilah saya meninggalkan
kehidupan pendeta saya pada tahun 1991.
Dan dalam mecari penjelasan dari tradisi ritual ini, saya mempelajari sumber-sumber
Kristen kuno tentang sejarah gereja, sejarah layanan gereja dan sejarah teologi. Studi
menyeluruh tentang teologi dan sumber-sumber primer membawa saya kepada keraguan
yang sangat dalam tentang kebenaran teologi Roma-Bizantium, yang menjadi dasar pada
ajaran ini. (Salah satunya adalah dengan menetapkan/mengangkat Yesus menjadi
Tuhan,Council of Nicaea.)
4

Saya menyadari ini sepenuhnya pada tahun 1995, dan dari sejak itu saya menarik diri dari
berpartisipasi dalam semua kegiatan Gereja. dan setelah saya mempelajari Islam dan
Qur'an, segala keraguan saya tentang Islam sirna!! Setelah saya mengetahui uraian tentang
Jesus dalam Islam dan Qur'an.
Dia yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang telah memperkuat keyakinan saya. Isteri
saya dan saya kemudian memutuskan untuk kami masuk Islam dan mengumumkan kepada
Publik bahwa kami hanya beriman kepada Tuhan yang satu (monotheism), yaitu Allah.
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nyalah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun
terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan. (Qs. 3. Ali 'Imran 83).

4. John Ridley, Mantan Jurnalis BBC yang Menemukan Jawaban


dalam Islam
Aku mendapat kesempatan bertugas di Timur Tengah
selama enam bulan. Itu adalah petualangan pertama yang
menakjubkan yang pernah ada dalam hidupku, ujar John
Ridley, mengawali kisahnya mendapatkan hidayah.
Ia merupakan seorang jurnalis, penyiar sekaligus penulis.
Meski diawali tugas yang hanya berjangka waktu enam
bulan, ia lalu menghabiskan 30 tahun berpindah-pindah dari
satu negara ke negara lain di Timur Tengah. Berbagai
peristiwa Timur Tengah pernah menjadi bahan berita dan
tulisannya. Beragam gejolak Timur Tengah pun, ia saksikan
dan kabarkan. Ia meliput beragam peristiwa dari perang
Palestina-Israel, invasi AS ke Irak hingga yang terakhir Arab Spring. Dari pengalamannya
inilah John mendapatkan scercah cahaya hidayah.
John merupakan pria kelahiran Inggris yang dibesarkan dalam keluarga Nasrani. Bersama
orang tua dan saudara perempuannya, John rutin pergi ke gereja tiap pekan. Namun,
semakin bertambah usia John, pemikirannya pun makin kritis.
Inilah langkah pertama John menuju hidayah Islam. Kesempatan untuk mengenal Islam
pun datang saat ia diterima di BBC Worldwide sebagai jurnalis untuk dikirim ke Timur
Tengah. John yang semula tak tahu apapun tentang agama lain, mulai melihat eksistensi
Islam. Namun sebelum berangkat ke Timur Tengah, John sempat berkenalan dengan
seorang Muslim saat tengah menjalani masa pelatihan broadcasting dan jurnalistik BBC.
John pun kemudian mempelajari agama Islam. Hingga saat ia dikirim ke Timur Tengah,
tepatnya di Oman, John merasa keberuntungan memihak hidupnya. Di sana ia bebas
bercakap-cakap dengan Muslimin. Di samping membaca literatur, John pun seringkali
bertanya dan berdiskusi mengenai Islam kepada mereka. Betapa gembiranya John karena
5

ia menemukan jawaban pertanyaannnya selama ini. Ya, ia menemukan jawaban itu di


dalam ajaran Islam. Perubahan hidup John pun dimulai dari sini. Ia memilih menjadi
hamba Allah yang dirahmati.
Saat kembali ke Inggris, John mendapat ujian keimanan. Keluarganya enggan menerima
pemahamannya. Pengaruh Timur Tengah dianggap telah mengubah John dalam tingkah
lakunya. Ia pun terus membujuk keluarganya agar menerimanya kembali. Tapi dari sekian
banyak percakapan, keluarganya masih enggan menerimanya. Sementara itu, John mulai
kesulitan mendapat penghasilan di Inggris.
Di saat-saat sulit, Allah pun memberikan jalan kepada John. Sebuah stasiun radio Arab
Saudi memintanya menjadi seorang reporter selama invasi AS ke Irak pada 2003. John pun
menerima tawaran itu. Ia terbang kembali ke Timur Tengah. Saat pergi ke Riyadh, saya
mulai hidup berdampingan dengan Muslimin. Saat itu saya dapat menambah pengetahuan
keislaman saya. Disana saya benar-benar dapat melihat Islam itu begitu menarik, tutur
John dalam acara My Journey to Islam yang disiarkan PressTv yang dapat disaksikan di
Youtube.
Dari Saudi, John sempat pindah ke Kuala Lumpur, Malaysia. Makin bertambahlah
pegetahuannya tentang Islam. Delapan bulan di KL membuatnya mengerti budaya Islam
sangat menarik dipelajari. Sepulang dari KL, dimulailah petualang John yang baru. Ia
berkeliling ke negara-negara Timur Tengah dan menulis tentang Islam di setiap
kunjungannya. Setelah memeluk Islam, John memang banyak menulis tentang Timur
Tengah dan Islam.
Selama tiga puluh tahun terakhir, ia telah berkunjung ke banyak negara baik Lebanon,
Oman, Yaman, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Bahrain, Iran dan Yordania. Alhasil, John
memiliki pengetahuan dan pemahaman luar biasa tentang Timur Tengah dan dunia Islam.
Hal ini pun kemudian ia torehkan dalam bentuk tulisan. Sejak awal tahun 2000, John
menjadi penulis lepas di Bahrain dan Beirut. Namun ia juga masih rutin melakukan siaran
di radio dan televisi di Timur Tengah, serta menulis artikel untuk beberapa surat kabar
regional dan internasional, situs web, majalah dan sebagainya.
Membela Palestina
Dari sekian banyak tulisannya, John lebih sering menyerukan hak warga Palestina. Ia
sangat peduli pada hal kemanusiaan. Inilah yang juga membuatnya tertarik pada Islam. Ia
sangat terpesona pada ajaran Islam yang memperlakukan manusia dengan sangat baik.
Kemanusiaan, perdamaian, perlindungan anak, diajarkan dalam Islam. Bagaimana saling
mengerti antarmanusia dan hidup berdampingan. Saya benar-benar beruntung menemukan
Islam, ujar John bersyukur.
Dalam melakukan pekerjaannya sebagai jurnalis, John pun tak pernah berpikir untuk
mendapat penghasilan. Ia memanfaatkan profesinya untuk menyuarakan hak asasi
manusia, terutama anak-anak, di kawasan Timur Tengah yang kacau akibat perang,
6

terutama di Palestina. Kita memang membutuhkan uang. Tapi, ada hal yang lebih penting
yakni manusia dan kemanusiaan. Saya tidak mau hanya diam sementara orang-orang di
luar sana telantar dan kesulitan. Saya benar-benar ingin menjadi bagian untuk membela
mereka, kata John dengan suara serak membayangkan kondisi miris warga Palestina.
Selain menulis, John juga pernah memberikan pidato di camp-camp pengungsian Palestina
pada September 2001. Kemudian, pada 2011 ia pula yang melaporkan kerusuhan di Israel.
Tak hanya di Palestina, John juga sangat peduli pada korban kerusuhan di Lebanon pada
2011 serta kasus suram lain di Timur Tengah.

5. Eric Bilal Abidal Meyakini Islam Sepenuh Hati


Kariernya di lapangan hijau kian moncer. Penggemar La
Liga Spanyol pasti mengenal sosok Eric Abidal. Ia dikenal
sebagai bek andal yang memperkuat FC Barcelona dan
Timnas Prancis. Mei lalu, Abidal sempat menjadi pusat
pemberitaan, ketika klub sepak bola terkemuka asal Italia,
Juventus, berniat memboyongnya dari Barcelona.
Tak tanggung-tanggung, Si Nyonya Tua julukan Juventus
siap mendatangkan Abidal ke Turin dari Barcelona dengan
bonus striker David Trezequet. Namun, tawaran
menggiurkan itu ditolak Barca. Abidal yang dikenal sebagai
bek kiri, yang memiliki keunggulan dari aspek kekuatan
fisik serta teknik, memutuskan tetap bermain di Barca hingga Juni 2012 mendatang.
Ia memperpanjang kontrak dengan Barca yang semula berakhir pada 2011. Buyout clause
bagi Abidal adalah 90 juta euro, demikian keterangan yang disampaikan Barcelona
melalui situs resminya.
Abidal adalah salah satu pesepak bola dunia yang beragama Islam. Sejatinya, dia adalah
seorang mualaf. Sang bintang memeluk agama Islam baru enam tahun terakhir. Terlahir di
Lyon, Prancis, pada 11 September 1979, Abidal berasal dari keluarga imigran asal Afrika.
Sebelumnya, Abidal merupakan seorang pemeluk agama Katolik.
Pertemuan dengan wanita yang kini menjadi istrinya telah mengantarkannya pada agama
Allah SWT. Setelah menikah dengan Hayet Abidal, seorang perempuan asal Aljazair,
Abidal memeluk agama Islam. Setelah mengucap dua kalimah syahadat, ia berganti nama
menjadi Eric Bilal Abidal.
Kepada majalah Match yang terbit di Paris, Abidal mengatakan, agama Islam telah
mendorongnya untuk bekerja keras untuk memperkuat timnya. Saya memeluk Islam
dengan keyakinan penuh, ujar ayah dua anak itu. Sejak masuk Islam, Abidal berusaha
menjadi Muslim yang taat.
7

Ia tak pernah melupakan shalat. Terlebih lagi, di markas FC Barcelona, Camp Nou, masih
ada dua pemain lainnya yang beragama Islam, yakni Seydou Keita dan Yaya Toure.
Ketatnya jadwal pertandingan yang harus dilakoni, membuat Abidal sedikit terkendala saat
menjalankan ibadah puasa secara penuh pada bulan Ramadhan.
Ramadhan lalu, Abidal memutuskan tak berpuasa ketika membela Barca. Menurutnya, hal
itu terpaksa dilakukan, sebagai komitmen terhadap profesionalitasnya sebagai pemain. Hal
serupa sebenarnya juga dilakukan dua rekannya di El Barca, Seydou Keita dan Yaya Toure.
Meski begitu, ketiganya mengganti puasa di lain hari, setelah Ramadhan berakhir.
Abidal memulai karier profesionalnya bersama klub sepak bola Prancis, AS Monaco, pada
16 September 2000. Ia sempat 22 kali menyandang ban kapten bersama Monaco. Setelah
itu, dia pindah ke Lille OSC. Di klub inilah, dia bereuni dengan mantan pelatihnya, Claude
Puel, dan 62 kali membela Lille.
Di akhir 2004, dia kembali ke kota kelahirannya dan bergabung dengan Lyonnais. Ia
berhasil mengantarkan timnya meraih dua gelar di Ligue 1 berturut-turut selama dua
musim. Selama kariernya di Prancis, dia dikenal sebagai salah satu bek terbaik di Ligue 1.
Di Lyon, dia bermain bersama kiper Gregory Coupet, Francois Clerc, dan Anthony
Reveillere serta dua pemain Brasil, Cris dan Cacapa.
Pada 30 Juni 2007, Abidal hengkang ke Barcelona dengan nilai transfer 15 juta euro. Di
Camp Nou dia memakai nomor punggung 22. Sejak itu, Abidal menjadi pemain pilar
Barca. Nilai kontrak Abidal mencapai 90 juta euro dengan klausal pelepasannya, dan Lyon
akan menuai bonus sebesar 500 ribu euro jika Barca meraih gelar Liga Champions untuk
empat tahun ke depan. Dan, itu terjadi setelah Barca berhasil mengalahkan Manchester
United di Roma.
Motivasi Sang Istri
Istri adalah motivator utama bagi suami. Hal itu sangat dirasakan betul oleh bek kiri tim
nasional Prancis dan FC Barcelona, Eric Abidal. Kesuksesannya merumput di lapangan
hijau tak lepas dari peran sang istri. Motivasi dan dukungan penuh yang dipompa sang
istri, Hayet Abidal, telah membuat peformanya saat memainkan si kulit bundar bertambah
maksimal.
Bagiku, dia (Hayet) adalah sebuah permata. Dia juga pemegang kemudi yang sangat
menakjubkan. Saya beruntung mendapat perempuan seperti dia, yang sanggup
memberikan arahan dan pendapat yang logis sebelum aku memutuskan hal krusial,
termasuk dalam memilih karier, ungkap Abidal seperti ditulis France Football.
Abidal mengakui, kepindahannya ke Barcelona tak terjadi begitu saja. Saran magis sang
istrilah yang mampu menggerakkan hatinya untuk mencoba peruntungan di negeri
Matador. Betapa tidak, tanpa harus pindah ke Barcelona pun, Abidal telah memiliki
segalanya di Prancis. Tetapi, di mata sang istri, semua itu belum sempurna. Satu-satunya
cara, menurut sang istri, Abidal harus berkarier di klub luar negeri.
8

Hayet mendorongnya untuk bergabung bersama Barcelona. Aku ingin suamiku tak hanya
terpaku bermain di klub sepak bola Prancis. Penting bagi kami untuk menyiapkan masa
depan, terutama setelah ia pensiun nanti. Jadi, berkenalan dengan banyak orang di
mancanegara memberi banyak keuntungan. Nantinya, kami bisa menjalin relasi bisnis
ataupun kerja sama apa yang saling menguntungkan, ujar Hayet, yang memang terkenal
memiliki insting bisnis tinggi itu.
Besarnya peran Hayet dalam kehidupan pribadi Abidal sudah dibuktikan sejak mereka
menikah. Usai menikah, Abidal memilih memeluk Islam setelah mendapat bimbingan
intensif dari sang istri yang asli Aljazair. Semua berlangsung alami. Pilihan memeluk
agama Islam bukan karena faktor istriku, tapi sebuah hadiah yang tiba-tiba saja muncul. Itu
benar-benar terjadi apa adanya. Mengalir begitu saja dan membuatku merasa bahagia,
ungkap Abidal.
Meski dikenal sebagai seorang Muslim yang taat, Hayet juga sangat dekat dengan dunia
entertainment. Bedanya, dia sangat pandai membagi peran dan penampilan. Ia tahu saat
harus mengenakan busana sopan dan kapan harus mengenakan gaun indah. Saya seperti
istri pesepak bola lain. Bedanya, saya tak suka berfoya-foya atau larut di dunia malam.
Lebih indah jalan-jalan bareng Abidal dan belanja bersama, tutur Hayet.
Pertemuan Abidal dengan sang istri terjadi ketika ia masih remaja. Kedua sejoli ini
kemudian memutuskan untuk menikah pada Juli 2003 silam. Dari pernikahan tersebut,
keduanya dikaruniai dua orang putri, yakni Meliana yang lahir pada 2004 dan Canelia lahir
tahun 2006.

6. AR Rahman Sekeluarga Masuk Islam Setelah Sang Adik Tersembuhkan


Di dunia musik, sebelum film Slumdog Millionaire
dirilis, nama AR Rahman mungkin tidak pernah ada
yang mengenalnya. Padahal laki-laki kelahiran Chennai,
Tamil Nadu, India tanggal 6 Januari 1966 ini telah
menjual lebih dari 100 juta rekaman. Rahman yang
dijuluki Mozart of Madras oleh majalah Time itu
setidaknya telah menjadi pengarah musik lebih dari 50
film produksi Bollywood.
Dan, ketika sutradara Slumdog Millionaire, Danny Boyle
menyodori posisi penata musik, ia tidak berpikir dua kali.
Dia mulai merencanakan musik itu beberapa bulan dan
akhirnya film itu benar-benar meledak.
Seperti mayoritas penduduk India yang menganut agama Hindu, Rahman sejak lahir sudah
memeluk Hindu. Nama pemberian orang tuanya adalah AS Dileep Kumar. Ia tumbuh dan
9

dibesarkan di tengah-tengah keluarga pemusik kaya raya. Ayahnya, RK Shekhar, dikenal


luas sebagai komposer dan konduktor musik untuk film-film India berbahasa Malayalam.
Ketika usianya menginjak 9 tahun, sang ayah meninggal dunia dan peran sebagai kepala
keluarga dipegang oleh ibunya Kareema (Kashturi). Sejak saat itu, kebutuhan hidup
Rahman dan saudara-saudaranya ditutupi dari hasil menyewakan alat-alat musik
peninggalan sang ayah. Kerasnya kehidupan yang harus ia lalui sepeninggal sang ayah
telah membuatnya menjadi seorang atheis.
Berkat kecermelangannya dalam bermusik, ia pun mendapat tawaran beasiswa dari sebuah
sekolah musik di Greewich, Inggris, Trinity College of Music. Rahman berhasil
menyelesaikan pendidikan musiknya di sana dan lulus dengan gelar dalam bidang musik
klasik Barat.
Persentuhan awal Rahman dengan agama Islam terbilang unik. Ketika itu sang adik tibatiba jatuh sakit. Berbagai upaya telah ditempuh dan dilakukan oleh keluarganya demi
kesembuhan sang adik. Namun kesembuhan yang diharapkan tak kunjung tiba.
Di tengah keputusasaan yang melanda keluarga Rahman, salah seorang teman keluarganya,
memberi saran agar mereka memanjatkan doa di sebuah masjid dan bersumpah untuk
masuk Islam jika sang adik diberi kesembuhan kelak. Jadilah keluarga Rahman
menjalankan saran tersebut.
Tak lama berselang sang adik pun diberi kesembuhan. Dan sesuai dengan sumpah yang
telah mereka ucapkan, Rahman beserta seluruh anggota keluarganya menyatakan masuk
Islam. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1989, saat usia Rahman baru menginjak 23
tahun. Sejak saat itu, dia pun mengubah namanya dari AS Dileep Kumar menjadi Allah
Rakha (AR) Rahman.
Kepada majalah Time, suami dari Saira Banu ini mengungkapkan dirinya tertarik untuk
memeluk Islam setelah mempelajari sufisme Islam. Mengenai identitas keislamannya ini ia
tidak malu untuk menunjukkannya di hadapan publik.
Hal ini terlihat jelas manakala ia memberikan sambutan pada malam penganugerahan
Academy Awards ke-81. Di hadapan para pelaku industri film dunia ia mengawali kata
sambutannya dengan sebuah kalimat Tamil Ella pughazhum iraivanukke, yang secara
harfiah berarti Semua pujian didedikasikan untuk Allah.
Kendati telah memeluk Islam, hal tersebut tidak membuat Rahman berhenti dari dunia seni
musik. Dalam sebuah wawancara khusus dengan Majalah The Rolling Stone edisi 16
November 2008, Rahman mengungkapkan, pada tahun-tahun pertamanya menjadi seorang
Muslim, bersama lima orang teman masa kecilnya ia membentuk sebuah band yang
mereka beri nama Roots. Dalam band tersebut, ia ditempatkan sebagai pemain keyboard
dan penggubah lagu.

10

Setelah band tersebut bubar, Rahman kemudian mendirikan sebuah grup musik beraliran
rock. Band barunya ini ia beri nama Nemesis Avenue. Di Nemesis Avenue, ia memainkan
beberapa alat musik, mulai dari keyboard, piano, synthesizer, harmonika hingga gitar.
Namun dari kesemua perangkat alat musik ini, menurut Rahman, ia lebih tertarik dengan
synthesizer. Alat ini merupakan kombinasi yang ideal antara musik dan teknologi,
ungkap ayah dari Khadijah, Rahima dan Aameen ini kepada TFM Page Magazine edisi
Januari 2006.
Karir profesionalnya di industri film baru mulai dirintis di tahun 1992, ketika ia
mendirikan studio rekaman sendiri di rumahnya di Chennai. Studio musiknya yang
diberinya nama Panchathan Record Inn tersebut saat ini bisa dibilang sebagai salah satu
studio musik yang paling canggih dan memiliki teknologi tinggi di Asia.
Sepanjang karirnya sebagai musisi, Rahman telah memenangkan berbagai penghargaan,
baik di tingkat nasional maupun internasional. Antara lain empat belas piala Filmfare
Awards, sebelas piala Filmfare Awards South, empat piala National Film Awards, dua piala
Academy Awards, dua Grammy Awards, satu piala BAFTA Award dan satu piala Golden
Globe. Atas pencapaian ini, pada tahun 2005 lalu oleh majalah TIME ia pernah dinobatkan
sebagai penulis soundtrack film yang paling menonjol di India. Di tahun 2009 lalu,
majalah TIME kembali memberi penghargaan kepada Rahman dengan menempatkannya
dalam daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia.

7. Sue Watson, Misionaris yang Kini Mendakwahkan Islam


Apa yang terjadi padamu? Pertanyaan itu kerap diterimanya ketika bertemu mantan
teman-teman sekolah, teman dan pendeta ketika mengetahui dirinya telah memeluk Islam.
Mereka heran dan tak habis pikir mengapa Sue Watson, seorang profesor, pendeta, dan
misionaris, yang pantas disebut sebagai fundamentalis radikal, kini telah menjadi seorang
Muslimah.
Tapi itulah jalan hidup. Hidayah menghampiri Watson, membuatnya menjadi tertarik pada
Islam, dan akhirnya memeluk agama yang diturunkan melalui Nabi Muhammad SAW ini.
Semua itu bermula ketika ia baru saja lulus dari pendidikan pasca sarjana. Lima bulan
setelah mendapatkan gelar Master of Divinity (Ketuhanan) dari sekolah seminari ternama,
dia bertemu seorang wanita yang pernah bekerja di Arab Saudi dan telah memeluk Islam.
Jiwa misionarisnya muncul. Dia pun coba bertanya-tanya kepada wanita itu dengan
maksud menjalankan misi kristennya. Kepada wanita itu, Watson bertanya tentang
perlakuan Islam terhadap wanita. Saya terkejut dengan jawabannya. Jawaban itu bukan
yang saya harapkan, jadi saya bertanya lagi tentang Tuhan (Allah SWT) dan Muhammad,
ujarnya. Namun wanita itu tidak mau menjawab pertanyaan tersebut. Wanita itu justru
mengajak Watson untuk berkunjung ke Islamic Center karena di sana ada orang yang bisa
menjawab pertanyaan itu dengan lebih baik.
11

Selama delapan tahun, Watson kuliah di sekolah teologi. Sebagai seorang penganut Kristen
yang taat, dia memandang Islam sebagai agama setan. Dalam setiap doanya, dia meminta
kepada Yesus agar dilindungi dari roh-roh jahat. Namun setelah peristiwa di atas dan dia
kemudian berdialog di Islamic Center tersebut, dia seperti mendapatkan pandangan lain
tentang Islam. Saya cukup terkejut dengan pendekatan mereka (umat Islam), karena
langsung dan lugas. Tidak ada intimidasi, pelecehan (terhadap agama lain), dan tak ada
manipulasi psikologis, kisahnya.
Bahkan, Watson menceritakan, ulama atau ustadz di Islamic Center itu menawarkan
dirinya untuk mempelajari Alquran di rumahnya. Ini seperti studi tandingan untuk
Alkitab. Saya tak percaya, mereka kemudian memberikan beberapa buku mengenai Islam
dan mengatakan jika saya memiliki pertanyaan maka mereka akan bersedia menjawabnya
di kantor, katanya.
Malamnya, Watson langsung membaca semua buku itu. Itulah untuk kali pertama, dia
membaca buku tentang Islam yang ditulis oleh seorang Muslim sendiri. Selama ini, dia
hanya membaca buku-buku mengenai Islam yang ditulis oleh orang Kristen. Keesokan
harinya, dia kembali menemui Ustadz itu untuk menanyakan beberapa hal mengenai Islam
yang didapatnya dari membaca buku itu. Hal itu terus terulang setiap hari selama sepekan.
Hingga tanpa terasa, dia telah membaca sebanyak 12 buku dalam tempo sepekan itu.
Dari situ, dia mulai memahami mengapa Muslim itu merupakan orang yang paling sulit di
dunia ini untuk diajak memeluk Kristen. Mengapa? Karena tak ada lagi yang bisa
ditawarkan kepada mereka (Muslim). Islam mengajarkan hubungan dengan Tuhan,
pengampunan dosa, keselamatan, dan janji kehidupan yang kekal, paparnya.
Selama menjalani proses dialog itu, secara alamiah, pertanyaan pertamanya terpusat
kepada Allah, Tuhan-nya umat Islam. Siapakah Allah yang disembah kaum Muslim ini?
Sebagai seorang Kristen, dia diajarkan bahwa Allah itu merupakan Tuhan palsu. Namun
setelah membaca buku Islam dan berdialog, dia baru mengetahui bahwa Allah itu Maha
Kuasa, Maha Mengetahui, dan Allah itu Esa. Tak ada Tuhan lain yang mendampingi Allah.
Lantas, pertanyaan penting tentang Muhammad. Siapa ini Muhammad? Dia baru
mengetahui bahwa umat Muslim tidak berdoa kepada Muhammad, seperti orang Kristen
berdoa kepada Yesus. Dia (Muhammad) juga bukan seorang perantara, sehingga dilarang
berdoa kepadanya. Dia pun mengetahui bahwa umat Islam juga percaya pada Yesus
sebagai seorang nabi seperti Muhammad. Menurutnya, banyak kesalahpahaman dari
penganut Kristen tentang Islam.
Tanpa disadarinya, dia mulai mengakui kebenaran Islam. Tapi saya tidak beralih memeluk
Islam pada waktu itu juga karena saya belum percaya sepenuhnya di dalam hati. Saya terus
pergi ke gereja, membaca Alkitab, tapi di satu sisi juga belajar Islam di Islamic Center.
Saya benar-benar meminta petunjuk Tuhan, karena tak mudah untuk pindah agama. Saya
tak mau kehilangan keselamatan, ucapnya.

12

Dua bulan setelah proses pengenalannya tentang Islam, Watson masih terus meminta
kepada Tuhan agar diberikan petunjuk. Hingga akhirnya, suatu ketika, dia merasakan ada
sesuatu yang jatuh meresap ke dalam dirinya. Saya lantas terduduk, dan itulah untuk kali
pertama saya menyebut nama Allah SWT. Ada kedamaian yang dirasakan. Dan sejak itu,
empat tahun lalu hingga sekarang, saya percaya bahka Engkaulah satu-satunya Tuhan dan
hanya Engkau Tuhan yang sesungguhnya, tuturnya.
Keputusannya memeluk Islam bukannya tanpa risiko. Setelah menjadi mualaf, Watson
dipecat dari pekerjaan sebagai pengajar di dua Perguruan Tinggi Kolese, dikucilkan oleh
mantan teman-temannya di sekolah Teologi dan sesama profesor teologi, dan tidak diakui
lagi oleh keluarga suaminya. Pilihannya itu juga disikapi negatif oleh anak-anaknya yang
sudah dewasa dan dicurigai oleh pemerintahnya sendiri.
Tanpa adanya kekuatan iman, mungkin saya sudah tak sanggup menghadapi itu semua,
ujarnya. Saya sangat berterima kasih kepada Allah SWT yang telah menjadikan saya
sebagai Muslim. Dan saya berharap hidup dan mati sebagai Muslim.
Mantan misionaris yang kini telah bergantii nama menjadi Khadijah Watson itu, sekarang
bekerja sebagai seorang guru untuk melayani kalangan perempuan di salah satu pusat
dakwah di Jeddah, Arab Saudi.

8. H. Cahyono : Mengenal Islam Dari Jojon


Tak setiap orang diundang memeluk Islam. Cahyono,
pelawak kondang, bersyukur mendapatkan hidayah-Nya,
sehingga mengganti agamanya dari semula Nasrani yang taat
menjadi Islam. Islam, baginya, bukan sekadar kebutuhan di
dunia dan akhirat tetapi kesempatan mencurahkan cintanya
kepada Allah. Cahyono lahir di tengah keluarga Nasrani yang
taat. Sejak kecil, dia sudah mendapat didikan agama, baik
secara formal dan informal. Hingga dewasa dan masa tuanya,
personel grup lawak Jayakarta Grup ini, aktif di kegiatan
kerohanian.
Jalan berliku harus dilalui Cahyono sebelum memperoleh hidayah Islam. Saya Nasrani
selama 42 tahun, tapi Alhamdulillah, saya diberikan teman-teman yang luar biasa Jojon,
Ester, Uu di Jayakarta Grup, kisah Cahyono.
Ketiga karibnya ini, menurut Cahyono, taat dalam menjalankan ajaran agama Islam.
Mereka bahkan telah menunaikan ibadah haji. Khusus Jojon, dia itu lulusan Ponpes
Wanaraja. Nah dialah yang menjadi guru ngaji saya pada awal-awalnya. Kebetulan
mereka berjiran.

13

Periode tahun 1980-1990-an merupakan masa jaya Jayakarta Grup. Tawaran manggung ke
luar daerah terus mengalir. Di saat show ke daerah-daerah, Cahyono kerap menemukan
sesuatu yang membangkitkan rasa ingin tahunya. Yakni sewaktu melihat ketiga rekannya
shalat berjamaah. Saya selalu melihat dan mengamati saat mereka bertiga shalat
berjamaah. Entah kenapa, tiap kali mereka takbir Allahuakbar, saya berpikir inikah
Tuhannya orang Islam, katanya.
Suatu hari, rasa ingin tahunya memuncak. Kemudian, usai menyaksikan sahabatnya shalat,
dia memberanikan diri bertanya kepada Jojon, itu tadi apa sih Allahuakbar itu.
Jojon menjelaskan, Allahuakbar merupakan seruan umat Islam mengagungkan Allah SWT,
tuhan semesta alam. Tidak ada tuhan selain Allah, dan siapa yang menyekutukan Allah,
dijamin masuk neraka jahanam, Cahyono mengutip ucapan Jojon. Mendengar uraian itu,
Cahyono serasa disambar petir.
Sejak itu, ia banyak merenung. Ia memikirkan tentang konsep trinitas yang dianutnya
selama ini. Belum habis rasa gundahnya, tak berapa lama dirinya larut bercanda dengan
ketiga sahabatnya, ditambah almarhum H. Benyamin.
Mendadak Jojon nyelutuk, udahlah No, bercandanya dihabisin, mumpung masih di dunia.
Di akhirat nanti kita nggak ketemu lagi. Kita ke surga, kamu ke neraka.
Cahyono terdiam dan tak dapat menimpali. Dalam hati ia membatin, Jojon bercanda tetapi
nyelekit. No, you kan beriman zabur, taurat dan injil, tapi masih ada lagi Alquran dengan
nabi penutup Muhammad SAW. Itu dari Allah semua. Ucapan Jojon kian menghunjam ke
sanubarinya.
Cahyono kian ingin mempelajari Islam. Bahkan, suatu malam, ia bermimpi. Mungkin
mimpi ini yang lantas mengubah pendirian saya, kenangnya.
Dalam mimpinya, dia bertemu dan dikejar-kejar mahluk mengerikan. Saking takutnya,
Cahyono berdoa dan menyebut nama tuhannya. Namun mahluk itu justru bertambah besar.
Semakin lantang disebut nama tuhannya, sang mahluk makin membesar. Pada kondisi
yang putus asa, saya teringat nama tuhannya Jojon. Sekonyong-konyong, saya takbir dalam
mimpi itu, Allahuakbar, dan seketika lenyaplah mahluk tadi,kisahnya.
Paginya, Cahyono langsung menemui Jojon. Tuhanmu manjur Jon, katanya.
Kendati demikian, akhir 1992, ia menemukan hidayah-Nya. Saat itu ada pertandingan
sepakbola antarpayuban pelawak Ibukota, di Stadion Kuningan Jakarta Selatan.
Hari beranjak petang, matahari pun lingsir. Adzan Magrib mendayu-dayu. Allahuakbar
allahuakbar. Cahyono tak kuasa mendengarnya. Ia menepi ke pinggir lapangan. Tanpa
disadarinya ia sekonyong-konyong bersujud. Ia merasa tak ragu memeluk Islam. Jojon
menjadi pembimbingnya. Cahyono resmi memeluk Islam pada idul Fitri.

14

Hatinya kian tentram dan damai. Namun, ganjalan dari keluarga membayangi. Ketika ia
memberitahu bila dirinya telah Islam, anak dan istrinya kaget. Papa masuk Islam pasti
mau kawin lagi, istrinya sinis.
Cahyono berusaha menjelaskan. Saya masuk Islam karena mendapat hidayah dari Allah.
Saya nggak mau ke neraka, sebab selama ini sudah di jalan yang salah. Cahyono pun
mengajak istri dan anaknya mengikutinya masuk Islam. Permintaan yang sangat sulit
karena mereka penganut Nasrani yang taat.
Tak menemui kata sepakat, mereka pisah ranjang. Beberapa lama kemudian, keduanya
bertemu lagi dan tetap dengan sikap masing-masing. Tapi, Cahyono telah berketetapan
hati. Benar Mah.. di hadapan orang-orang kau adalah istriku, tapi di hadapan Allah kau
bukan istriku.
Kalau begitu bagaimana caranya supaya kita bisa rukun lagi, tanya istrinya.
Kita kawin lagi tapi syaratnya harus masuk Islam. Sang istri menampik.
Suatu hari, ketika rekaman di Purnama Record, Cahyono duduk termenung. Ia hampir
putus asa menghadapi kekerasan istrinya. Tiba-tiba seorang tukang sapu di studio itu
menyapa, kenapa Pak Cahyono?
Tak dapat memendam galau, Cahyono mengisahkan problema rumah tangganya. Seusai
mendengarnya, tukang sapu itu sembari tetap memegang sapu, tegas mengatakan, buang
yang haram, cari yang halal.
Cahyono kembali ke rumah berbekal ultimatum. Ada tiga bulan ia memberi batas waktu
bagi istrinya. Kalau mama tetap dengan keyakinan selain Islam, berarti bukan jodoh saya.
Tapi kalau mama mau ikut masuk Islam, maka mama memang jodoh saya.
Batas waktu terlampaui. Istrinya mengatakan, aku nggak bisa masuk Islam. Maka
berakhirnya pernikahan yang dibina selama sekitar 20 tahun. Aku cinta istri dan anakanak, tapi lebih cinta Allah. Setelah mengucap kalimat tersebut, Cahyono bergegas
meninggalkan rumah dan seluruh isinya.
Waktu terus bergulir. Selama waktu itu, Cahyono memutuskan tinggal di pondok pesantren
untuk memperdalam Islam. Beberapa saat kemudian, dia melaksanakan ibadah haji.
Dua tahun dia menduda. Suatu ketika saat rekaman di salah satu stasiun televisi swasta, ia
bertemu wanita yang menjadi murid sebuah pesantren. Cahyono langsung terpaut hatinya.
Mau nggak kawin sama saya, pintanya tanpa basa-basi. Si wanita merespon positif,
kalau bapak mau, saya juga mau.
Beberapa hari kemudian, dia pergi melamar dan diterima baik oleh orang tua si wanita.
Kini pasangan ini telah dikaruniai dua putra.
15

Setelah mengharungi jalan berliku untuk mendapatkan hidayah-Nya, apa yang terpetik pria
berpostur tinggi-besar ini? Ia merasa yang paling mahal di dunia dan akhirat adalah nikmat
Islam. Ia pun menyitir ayat Alquran, Hai orang yang beriman, taqwalah kepada Allah
dengan sebenar-benar taqwa. Dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Islam.
Peringatan Allah tersebut benar-benar diresapinya sebagai perintah untuk memperbanyak
amal ibadah selagi masih hidup. Mencari nikmat dunia setengah mati, tapi saat meninggal
nanti semua itu tidak akan berguna di hadapan Allah, terkecuali iman Islam. Saya baru 11
tahun masuk Islam. Dan sebelum itu kehidupan saya dipenuhi gemerlap dunia dan hurahura. Ya namanya juga pelawak terkenal serta banyak uang.

Terbayang di benaknya bila seseorang meninggal dalam keadaan tidak Islam. Dia menilai,
mati dalam keadaan tidak beriman, sudah pasti masuk neraka. Manusia tidak tahu kapan
akan dipanggil Allah. Dengan demikian, untuk berjaga-jaga hendaknya perbanyak ibadah
dan iman.
Sekarang ini waktunya banyak diisi dengan kegiatan dakwah. Latar belakangnya sebagai
artis menjadikan Cahyono kerap diminta hadir mengisi acara agama di berbagai tempat. Ini
merupakan berkah tersendiri karena memaparkan kebenaran agama kepada umat.

9. Ahmad Thomson : Ku Temukan Tuhan dalam Islam


Pemilik nama kecil Martin Thomson ini dikenal sebagai pengacara terkemuka di Inggris.
Ia juga mengetuai Wynne Chambers, badan hukum Islam yang didirikannya pada 1994.
Berislam 38 tahun lalu, Thomson meyakini cara
terbaik mengamalkan ajaran Islam adalah
memahami dan meneladani sumbernya, yakni
Alquran dan Sunah Rasulullah SAW. Seperti
pepatah yang mengatakan bahwa semakin dekat
kita pada sumber mata air, semakin murni air
yang kita minum, ujar pria kelahiran Afrika ini.
Dilahirkan di Rhodesia Utara (sekarang
Zambia), Thomson menempuh pendidikan dasar
serta menengahnya di Rhodesia Selatan
(sekarang Zimbabwe). Masa awal hidupnya, ia lalui di daerah-daerah terpencil Afrika yang
kala itu belum tersentuh peradaban modern, seperti listrik, gas, dan saluran air bersih.
Lahir dan besar di Afrika, Thomson muda merasa tidak puas pada ajaran Kristen. Ia mulai
mempertanyakan banyak hal seperti, Jika setiap manusia itu sama di hadapan Tuhan, lalu
16

mengapa kaum Afrika kulit putih seperti dia harus beribadah di gereja yang berbeda
dengan kaum kulit hitam?
Pertanyaan lain yang kerap mengganggunya sebagai pemeluk Kristen adalah soal
ketuhanan Yesus. Jika Yesus adalah Tuhan, kepada siapa dahulu ia berdoa? Jika Yesus
adalah Tuhan dan disalib, lalu siapa yang menghidupi surga dan dunia? Pertanyaan itu tak
pernah terjawab selama aku memeluk ajaran Kristen, ujar lulusan Exeter University,
Inggris, ini.

Ketika berusia 12 tahun, Thomson sampai pada satu titik di mana ia memercayai Tuhan
dan Yesus. Hanya saja, aku tidak yakin pada gereja. Terhenti pada berbagai pertanyaan
itu, Thomson mulai membaca apa pun dan memikirkan kehidupan yang dijalaninya sejauh
itu. Ia mengunjungi berbagai kelompok spiritual dan mencoba meditasi selama beberapa
bulan. Itu menenangkan, tapi sama sekali tak mengubah gaya hidupku.
Hingga akhirnya, Thomson bertemu Syekh Abdalqadir as-Sufi (tokoh tarbiyah, penggagas
Gerakan Dunia Murabitun). Pertemuan itu menjadi awal perkenalannya dengan Islam,
agama yang tak pernah terpikirkan oleh Thomson sebelumnya.
Saat berbicara dengan Syekh Abdalqadir dan mendengarkan berbagai hal yang
disampaikannya, Thomson merasa telah menemukan jalan menuju transformasi yang ia
butuhkan. Sejak itu, perlahan aku menemukan jawaban atas semua pertanyaan yang
memenuhi otakku, katanya. Thomson pun rutin mengunjungi pusat kajian Islam Syekh
Abdalqadir. Ia juga membaca The Book of Strangeryang ditulis Sang Syekh.
Thomson mantap mengakhiri pencariannya pada 13 Agustus 1973. Ia pun mengikrarkan
syahadat dan berhaji empat tahun kemudian. Sepulang haji, ia menyelesaikan pelatihannya
sebagai pengacara. Lalu, pada 26 Juli 1979, ia dipanggil ke Pengadilan England & Wales
dan mulai meniti karier di bidang advokasi dan hukum Islam.
Thomson pertama kali memperoleh perhatian publik pada 2001, saat tampil dalam sebuah
film dokumenter berjudul My Name is Ahmed yang menyabet sebuah penghargaan. Ia pun
tampil di film dokumenter lainnya, Prince Naseems Guide to Islam. Kedua film itu
ditayangkan di BBC2 pada Agustus 2001. Setelah itu, wajahnya kerap mewarnai layar kaca
dalam berbagai program, terutama program-program Islam.
Kini, hari-harinya diisi dengan aneka kegiatan keislaman, mulai dari memberikan ceramah
rutin tentang Islam di berbagai wilayah di Inggris, menulis untuk Jurnal al-Kala, sampai
menjadi kontributor tetap dalam konferensi lintas agama yang digelar setiap tahun di
Masjid Regents Park dan Pusat Kebudayaan.
17

10. Mualaf Karena Matahari


Demitri Bolykov, seorang ahli fisika yang sangat menggandrungi kajian serta riset-riset
ilmiah, mengatakan bahwa pintu masuk ke Islamannya adalah fisika. Sungguh suatu yang
sangat ilmiah, bagaimanakah fisika bisa mendorong Demitri Bolyakov masuk Islam?
Demitri mengatakan bahwa ia tergabung dalam sebuah penelitian ilmiah yang dipimpin
oleh Prof. Nicolai Kosinikov, salah seorang pakar dalam bidang fisika.

Encyclopaedia Britannica

Posisi matahari
Mereka sedang dalam penelitian terhadap sebuah sampel yang diuji di laboratorium untuk
mempelajari sebuah teori moderen yang menjelaskan tentang perputaran bumi dan
porosnya. Mereka berhasil menetapkan teori tersebut.
Akan tetapi Demitri mengetahui bahwasanya diriwayatkan dalam sebuah hadis dari nabi
saw yang diketahui umat Islam, bahkan termasuk inti akidah mereka yang menguatkan
keharusan teori tersebut ada, sesuai dengan hasil yang dicapainya. Demitri merasa yakin
bahwa pengetahuan seperti ini, yang umurnya lebih dari 1.400 tahun yang lalu sebagai
sumber satu-satunya yang mungkin hanyalah pencipta alam semesta ini.
Teori yang dikemukan oleh Prof. Kosinov merupakan teori yang paling baru dan paling
berani dalam menafsirkan fenomena perputaran bumi pada porosnya. Kelompok peneliti
ini merancang sebuah sampel berupa bola yang diisi penuh dengan papan tipis dari logam
18

yang dilelehkan , ditempatkan pada badan bermagnit yang terbentuk dari elektroda yang
saling berlawanan arus.
Ketika arus listrik berjalan pada dua elektroda tersebut maka menimbulkan gaya magnet
dan bola yang dipenuhi papan tipis dari logam tersebut mulai berputar pada porosnya
fenomena ini dinamakan Gerak Integral Elektro Magno-Dinamika. Gerak ini pada
substansinya menjadi aktivitas perputaran bumi pada porosnya.
Pada tingkat realita di alam ini, daya matahari merupakan kekuatan penggerak yang bisa
melahirkan area magnet yang bisa mendorong bumi untuk berputar pada porosnya.
Kemudian gerak perputaran bumi ini dalam hal cepat atau lambatnya seiring dengan daya
insensitas daya matahari. Atas dasar ini pula posisi dan arah kutub utara bergantung.

11. Joseph Cohen, Yahudi Amerika yang Menemukan Islam di Gaza

Ketika memutuskan pindah ke Israel sekitar sepuluh tahun lalu, Joseph Cohen, seorang
Yahudi asal Amerika Serikat, hanya berkeinginan untuk menerapkan ajaran Yudaisme yang
lebih baik. Dia sangat yakin, hijrah dirinya itu akan membuat keyakinan agamanya kian
tebal.
Pindah dari Amerika, Cohen kemudian menetap di pemukiman Yahudi di Gush Qatif di
Gaza, sebelum wilayah itu ditinggal pergi oleh tentara Israel pada 2005. Setelah tiga tahun
menetap di rumah barunya, tanpa diduga, Cohen bertemu dengan seorang Syaikh asal Uni
Emirat Arab. Pertemuan itu ternyata membuka pintu dialog antara dirinya dengan tokoh
Muslim tersebut.
Keduanya lantas asik terlibat dalam dialog teologi meski dijalin secara berjauhan melalui
internet. Rupanya, dialog itu secara perlahan menuntun Cohen pada cahaya Islam. Hatinya
seperti mulai terbuka untuk menerima hidayah. Hingga kemudian, dia benar-benar
memutuskan untuk mengucap dua kalimat syahadat setelah yakin akan kebenaran Islam
19

yang disampaikan oleh Syaikh itu melalui proses dialog. Bahkan tanpa ragu, dia kemudian
mengganti namanya dengan Yousef al-Khattab.
Alhamdulillah, langkah Cohen yang telah berganti nama menjadi Yousef itu diikuti oleh
istri dan empat orang anaknya. Mereka mengikut keputusannya untuk menjadi mualaf.
Namun tidak halnya dengan keluarga besarnya. Keluarganya yang dikenal taat pada ajaran
Yahudi tak lagi mau mengakui dirinya. Keluarganya tak suka melihatnya masuk Islam.
Apalagi Yousef kemudian aktif berdakwah di kalangan Yahudi.
Saya sudah tidak lagi berhubungan dengan keluarga saya. Kita tidak boleh memutuskan
hubungan kekeluargaan, tapi pihak keluarga saya adalah Yahudi dengan entitas ke-Yahudiannya. Saya tidak punya pilihan lain, selain memutuskan kontak untuk saat ini. Kata-kata
terakhir yang mereka lontarkan pada saya, mereka bilang bahwa saya barbar, ujar Yousef
menceritakan hubungan dengan keluarganya suatu ketika.

Yousef tak sekadar menjadi Muslim. Dia memutuskan untuk menjadi pendakwah bagi
kalangan Yahudi. Dia mengakui, berdakwah di kalangan Yahudi bukan pekerjaan yang
mudah. Pertama kali yang harus dilakukan untuk mengenalkan Islam adalah, bahwa hanya
ada satu manhaj dalam Islam yaitu manhaj yang dibawa oleh Rasululullah SAW yang
kemudian diteruskan oleh para sahabat dan penerusnya hingga sekarang.
Cara yang paling baik untuk membuktikan bahwa Islam adalah agama untuk semua umat
manusia adalah dengan memberikan penjelasan berdasarkan ayat-ayat Alquran dan yang
membedakan antara umat manusia adalah ketaqwaannya pada Allah semata, tuturnya.
Islam bukan agama yang rasis. Kita punya bukti-bukti yang sangat kuat, firman Allah dan
perkataan Rasulullah SAW. Kita berjuang bukan untuk membenci kaum kafir. Kita
berjuang hanya demi Allah semata, untuk melawan mereka yang ingin membunuh kita,
yang menjajah Tanah Air kita, yang menyebarkan kemungkaran dan menyebarkan ideologi
Barat di negara kita, sambungnya.
Berdasarkan pengalamannya, dia melihat dasar ajaran agama Yahudi sangat berbeda
dengan Islam. Perbedaan utamanya adalah dalam masalah tauhid. Agama Yahudi, kata
Yousef, percaya pada perantara dan perantara mereka adalah para rabbi. Orang-orang
Yahudi berdoa lewat perantaraan rabbi-rabbi. Yudaisme adalah kepercayaan yang
berbasiskan pada manusia. Berbeda dengan Islam, agama yang berbasis pada Alquran dan
Sunnah. Di semua masjid di seluruh dunia, Alquran yang kita dengarkan adalah Alquran
yang sama, katanya.
Selain itu, Yousef mengungkapkan, Yahudisme juga berpatokan pada tradisi oral,
misalnya kitab Talmud yang disusun berdasarkan informasi dari mulut ke mulut yang
kemudian dibukukan. Sehingga keabsahan kitab tersebut bisa dipertanyakan. Menurutnya,
kitab Taurat yang diyakini kaum Yahudi sekarang memiliki sebelas versi yang berbeda dan
naskah-naskah Taurat itu bukan lagi naskah asli.
20

Alhamdulillah, Allah memberikan rahmat pada kita semua dengan agama yang mudah, di
mana banyak orang yang bisa menghapal Alquran dari generasi ke generasi, jelasnya
seraya mengatakan dialog merupakan cara terbaik dalam berdakwah di kalangan Yahudi.

21

12. Kaci Starbuck, dari Aktivis Kristen Menjadi Aktivis Muslim

Kesadararan Kaci Starbuck tentang ajaran Kristen bermula ketika dibaptis di sebuah
Gereja Baptis. Dari Sekolah Minggu, Kaci tahu doktrin agamanya mengajarkan bahwa
jika seseorang tidak dibaptis, maka ia akan masuk neraka.
Tapi kesediaan Kaci dibaptis bukan karena takut masuk neraka, tapi karena ia ingin
membahagiakan banyak orang, terutama ibunya yang mendorong Kaci agar mau dibaptis.
Sejak taman kanak-kanak hingga remaja, Kaci sudah aktif dalam berbagai kegiatan gereja,
mulai dari ikut paduan suara gereja, perkemahan tahunan remaja gereja dan kegiatan
lainnya. Kaci tumbuh sebagai anak yang memegang teguh ajaran agamanya, hingga kedua
orang tuanya bercerai dan mengubah pandangannya pada agama, khususnya agama Kristen
yang dianutnya.
Selama ini, Kaci melihat orang tuanya sebagai pasangan yang sempurna. Ayahnya salah
seorang petinggi gereja, ibunya juga membina anak-anak muda gereja. Ketika orang
tuanya bercerai, ibunya pergi dan Kaci tinggal bersama ayah dan dua saudara lelakinya.
Tapi, tiga tahun setelah perceraian, Kaci dan dua saudara lelakinya pindah ke rumah
ibunya.
Ketika itu, Kaci menyaksikan ibunya tidak lagi pergi ke gereja dan itu mempengaruhi dua
saudara lelaki Kaci yang akhirnya beranggapan bahwa pergi ke gereja tidak lagi penting.
Sementara Kaci, lebih senang menikmati masa remajanya di bangku sekolah menengah
pertama, bertemu dengan dengan banyak teman baru.
22

Kaci mulai bingung dengan ajaran Kristen ketika ia bertemu dengan seorang teman
sekolahnya yang menganut Kristen dari aliran yang berbeda. Temannya itu mengundang
Kaci datang ke rumah bertemu keluarganya, dan mengunjungi gerejanya. Kaci memenuhi
undangan itu. Ia jadi akrab dengan keluarga sahabatnya itu, bahkan sering mengunjungi
gereka mereka di akhir pekan.
Keluarga itu adalah penganut Kristen sekte Perjanjian Baru. Penganut Kristen sekte ini
tidak menggunakan alat musik dalam misa-misa gereja, tapi hanya menggunakan vokal
dalam menyanyikan lagu-lagu gereja. Tidak ada pendeta khusus, tapi para sesepuh
komunitas itu yang memberikan khutbah setiap minggu di gereja.
Perempuan dilarang bicara di gereja, tidak ada perayaan natal, paskah dan hari besar
Kristen lainnya, anggur dan roti komune diberikan setiap misa Minggu dan pembaptisan
sangat penting bagi penganut sekte ini. Meski Kaci sudah pernah dibaptis, sekte ini tidak
mengakui Kaci sebagai penganut Kristen jika belum dibaptis dengan cara mereka.
Karena bingung, Kaci mendiskusikan keyakinan sekte tersebut pada ibunya. Kaci merasa
ia tidak perlu dibaptis lagi. Ia akhirnya meninggalkan gereja itu, ketika ia masuk kuliah.
Saat itu Kaci memutuskan untuk tidak terikat pada gereja tertentu. Ia hanya sesekali pergi
ke gereja untuk mendengarkan khutbah yang menurutnya penting.
Di tahun kedua kuliahnya, Kaci bergabung dengan Gereja Wake Forest sebagai penyanyi
untuk mencari uang, bukan karena mengikuti aliran gereja itu. Di tahun kedua kuliahnya
itu pula, Kaci bertemu dengan seorang muslim yang tinggal satu asrama dengannya.

Belajar Islam Kesana Kemari


Lewat teman muslimnya itu, Kaci sering berdiskusi tentang apa saja. Hingga suatu sore,
Kaci menanyakan pada temannya yang muslim itu sebuah pertanyaan filosofis tentang
keimanan dan agama.
Dari penjelasan sahabatnya itu tentang Islam, Kaci jadi bertanya pada dirinya tentang
agama yang dianutnya. Tapi sayang, setelah lama berkomunikasi, Kaci merasa sahabat
muslimnya itu tidak lagi menjawab rasa ingin tahu dan memenuhi kebutuhan spiritual yang
diinginkan Kaci.
Pada musim panas, Kaci bekerja di sebuah toko buku dan di sanalah ia banyak menemukan
buku-buku tentang Islam. Ia bertemu lagi dengan seorang muslim lain di kampusnya, dan
Kaci mulai melontarkan banyak pertanyaan padanya tentang Islam.
Temannya itu selalu mengarahkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan Kaci pada AlQuran yang membuat Kaci, mau tak mau membaca isi Quran. Selama satu tahun itu, Kaci
23

dua kali berkunjung ke masjid lokal untuk mencari tahu lebih banyak tentang Islam, dan di
sana Kaci merasakan kehidupan komunitas yang akrab.

Setelah banyak membaca tentang Islam, saya jadi lebih sensitif jika mendengar
pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan Muslim. Ketika mengambil kursus
pengenalan tentang Islam, saya frustasi mendengar komentar seorang profesor tentang
Islam yang saya tahu tidak benar, tapi saya tidak bisa mendebatnya, kata Kaci.
Di sela-sela kuliahnya, Kaci juga aktif dalam organisasi Islam Awareness di kampusnya. Ia
bahkan menjadi orang Kristen dan perempuan satu-satunya yang aktif dalam organisasi itu.
Kaci tak peduli dengan pandangan orang tentang aktivitasnya itu.
Bergaul dengan muslim dan banyak membaca buku tentang Islam, membuat Kaci tidak
lagi mengkonsumsi daging babi, tidak minum minuman beralkohol, dan mulai ikut
berpuasa di bulan Ramadan. Perubahan ekstrim dilakukannya, ketika ia memutuskan untuk
menutup rambutnya, meski bukan berjilbab.
Sekali lagi, saya merasakan sebuah keindahan dan saya berpikir bahwa hanya suami saya
yang boleh melihat rambut saya. Selama ini, saya tidak tahu menahu soal kewajiban jilbab
dalam Islam, karena banyak muslimah di masjid yang saya kunjungi tidak mengenakan
jilbab, ujar Kaci.
Untuk mencari tahu lebih banyak tentang Islam, Kaci bergabung dengan sebuah komunitas
di sebuah situs Islam. Ia lalu bertemu dan berkorespondensi dengan seorang muslim yang
juga tinggal di AS.
Pada bulan Juli 1996, Kaci menelpon sahabatnya itu, ia menanyakan banyak hal tentang
Islam dan Muslim dan mendapatkan jawaban yang masuk akal dan memuaskan.
Keeseokan harinya, Kaci langsung datang ke masjid di kawasan Wake Forest, ditemani dua
orang temannya, yang satu muslim dan satunya lagi non-Muslim. Tapi Kaci tidak
menceritakan maksudnya datang ke masjid untuk apa.
Di masjid, Kaci mengatakan ingin bertemu imam masjid setelah memimpin salat dan
memberikan ceramah. Ketika imam masjid datang padanyanya, Kaci bertanya apa yang
perlu dilakukan untuk menjadi seorang muslim. Sang imam menjawab, pengetahuan dasar
tentang Islam dan bersyahadat. Kaci lalu mengatakan bahwa ia sudah mempelajari Islam
selama setahun dan sekarang ia siap menjadi seorang muslim.
Dan hari itu, tanggal 12 Juli 1996, Kaci mengucapkan dua kalimat syahadat dan resmi
menjadi seorang muslimah dan menambahkan namanya menjadi Kaci Raihanah
Starbuck. Setelah masuk Islam, Kaci sempat menemui kendala di tempat kerjanya karena
ia mengenakan jilbab. Namun Kaci tetap mempertahankan jilbabnya. Di kampus, Kaci

24

justru menjadi pemimpin organisasi Islam dimana ia dulu aktif di dalamnya. Dan ia dikenal
dengan panggilan Bunda Kaci.

25

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dalam hal ini adalah kita harus yakin untuk mengimani
Islam dan bertaqwa kepada Allah SWT. Meyakini bahwa sesungguhnya Islam adalah satusatunya agama yang benar menuju nikmat akhirat kelak. Melaksanakan segala yang
diperintahkan Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, meyakini apa yang ada di dalam
Al-Quran dan Al-Hadits, serta melaksanakan rukun iman dan rukun Islam.

Saran
Kita sebagai umat muslim, sebaiknya senantiasa beribadah kepada Allah SWT. Berikhtiar,
berdoa, dan tawakal kepada Allah untuk mencapai hal-hal yang kita inginkan.

Harapan
Semoga dengan membaca perjalanan hidup tokoh-tokoh dunia yang mendapat hidayah
Allah ini, kita dapat lebih semangat beribadah dan meningkatkan tingkat keimanan dan
ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

26

Anda mungkin juga menyukai