Anda di halaman 1dari 3

Fenomena Prank dalam Islam

Youtube adalah salah satu platform yang sedang digandrungi oleh semua kalangan, terutama
kaum milenial. Banyak konten yang tersedia di Youtube, baik itu konten yang edukatif, hiburan,
maupun konspirasi semuanya ada. Konten yang sejak tahun 2019 tren di kalangan Youtuber,
khususnya di negara Indonesia, adalah konten prank yang dikenalkan oleh salah satu Youtuber
ternama di Indonesia. Prank yang dilakukan adalah dengan melakukan penyamaran menjadi
seorang gelandangan lalu mengungkapkan identitas aslinya.

Apa sih prank itu? Prank atau dalam Bahasa Indonesianya adalah gurau, menurut KBBI adalah
(1) percakapan untuk bermain-main saja; kelakar; lelucon; (2) senda kelakar; lelucon; main-main
(seperti olok-olok untuk tertawa-tawa).

Membuat konten yang berbau prank adalah salah satu konten yang cukup menarik minat
viewers, bagi warganet prank yang dilakukan cukup menghibur dan mengundang gelak tawa, tak
jarang pula warganet yang merespons buruk terhadap prank yang dilakukan oleh Youtuber
karena melampaui batas. Apa pun komentar yang dilontarkan oleh warganet, tidak serta merta
membuat Youtuber berhenti membuat konten prank. Lalu bagaimanakah pandangan Islam
mengenai fenomena prank ini?

Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki
merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan
jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang
direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil
dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang
buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka itulah orang-orang
yang zalim.” (QS. Al-Hujurat: 11)

Sejak maraknya konten prank yang beredar di media sosial, membuat orang-orang mengunggah
prank versi mereka. Terlebih saat ini bisa dikatakan cukup mudah untuk menjadi terkenal, cukup
dengan mengunggah video atau foto di media sosial dapat menjadi terkenal, entah terkenal dalam
hal baik atau buruk. seorang lelaki asal Bandung yang melakukan prank kepada transpuan
dengan memberikan sembako berisi sampah seperti yang telah dibagikan ulang oleh salah satu
akun Youtube yang bernama C-MOL.

“Tidak halal bagi seorang Muslim menakut-nakuti Muslim yang lain.”


(HR Abu Daud, shahih). Larangan ini sifatnya tetap dalam arti seorang muslim dilarang
menakut-nakuti muslim lainnya walaupun tujuannya hanya untuk bercanda. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak boleh seorang dari kalian mengambil barang
saudaranya, baik bercanda maupun serius.” (HR. Abu Daud, hasan)
Tidak hanya prank kepada sesama manusia saja yang dilakukan oleh sebagian orang, adapula
yang melakukan prank tentang agama. Seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu ada
perempuan yang mempermainkan sholatnya dengan berjoget-joget. Mirisnya ia tanpa malu
mengunggahnya di media sosial miliknya. Sebuah akun Instagram bernama
@indah_ayu******* membagikan ulang video perempuan tersebut ke akun media sosialnya.
Tidak akan ada reaksi tanpa aksi, ketika ia mengunggah video tersebut ke media sosial teknisnya
hal tersebut sudah milik publik dan ia akan menerima respons dari publik, baik respons yang
positif maupun negatif. Mengetahui hal ini, warganet pun langsung merespons beragam di kolom
komentar.

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntung.” (Q.S. Ali Imran:104)
Sekali pun tujuan prank adalah untuk menghibur orang lain, tidak serius, setting-an, ini semua
dilarang oleh agama. Karena prank memberikan lebih banyak mudarat ketimbang manfaatnya,
terlebih prank mengenai agama. Bercanda diperbolehkan dalam Islam asal sesuai dengan syariat
serta bermedia sosial lah dengan bijak.

Nadya

Anda mungkin juga menyukai