Anda di halaman 1dari 5

2007-2012 Malaysia klaim tujuh budaya Indonesia

Selasa, 19 Juni 2012 21:39 WIB | 5284 Views

Tari Tor-tor asal Sumatera Utara yang diklaim oleh Malaysia. (istimewa)
... kita minta secara tertulis maksud mereka mencatat itu dalam kategori apa... klaim itu cukup panjang... Berita Terkait Tari Tor-Tor Di Kantor Polisi Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Windu Nuryanti, membentang catatan klaim Malaysia atas kekayaan budaya asli Indonesia selama ini. Pada rentang 2007-2012, Malaysia sudah tujuh kali mengklaim budaya Indonesia sebagai warisan budaya mereka. "Melihat sejarah klaim itu cukup panjang, dalam catatan saya sudah tujuh kali," kata Nuryanti di Jakarta, Selasa. Ini juga pertama kalinya seorang pejabat negara Indonesia menyatakan perihal klaim budaya oleh Malaysia itu kepada publik. Dia mengurai klaim Malaysia itu bermula pada November 2007 terhadap kesenian reog ponorogo, selanjutnya pada Desember 2008 klaim atas lagu Rasa Sayange dari Kepulauan Maluku. Lalu klaim batik pada Januari 2009. Tari pendet yang jelas-jelas dari Bali juga diklaim Malaysia pada Agustus 2009 yang muncul dalam iklan pariwisata negeri jiran yang suka menyatakan diri sebagai The Truly Asia itu. Selanjutnya instrumen dan ansambel musik angklung pada Maret 2010.

Masih kurang? Pangan kekayaan kita juga diincar Malaysia, itu adalah beras asli Nunukan, Kalimantan Timur, yaitu beras Adan Krayan. Di MaLaysia, beras organik bergizi tinggi itu dijual dengan merk Bario Rice. Lalu yang terbaru adalah klaim Malaysia atas tari tor-tor dan gondang sambilan yang merupakan asli kesenian dari Sumatera Utara. "Mereka menyatakan tidak mengklaim tari tor-tor tapi hanya mencatat, kita minta secara tertulis maksud mereka mencatat itu dalam kategori apa," katanya.

Terjadi karena

Sebagai negara yang berbudaya, dalam artian negara yang kaya akan budaya, Indonesia tetap memiliki beberapa masalah budaya Indonesia yang memerlukan penanganan khusus. Masalah budaya Indonesia

tersebut bila tidak segera ditangani maka akan berakibat pada punahnya budaya Indonesia sehingga dikhawatirkan akan terjadi krisis budaya di jaman anak cucu kita kelak. Berikut ini adalah beberapa masalah budaya Indonesia: 1. KURANGNYA REGENERASI Jarang sekali generasi muda yang mau "nguri-uri" budaya sehingga dikhawatirkan bila tidak diadakan regenerasi maka kedepannya generasi muda tidak mengenal lagi kebudayaan bangsa sendiri 2. KURANGNYA RASA MEMILIKI Masih ingat peristiwa Malaysia yang ingin mematenkan reog, tari tor - tor, batik, dll? Bagaimana reaksi kita saat itu? marah, emosi, geram? mengapa perasaan seperti itu baru muncul setelah negara tetangga tersebut ingin mengklaim budaya yang selama ini menjadi milik kita? Karena kurangnya rasa memiliki sehingga kita cenderung menyepelekan budaya yang telah kita miliki 3. KURANGNYA PENGHARGAAN DARI PEMERINTAH Harus diakui bahwa pemerintah kita kurang memperhatikan budaya Indonesia. Para pelaku serta pemerhati dunia budaya masih kurang mendapatkan apresiasi dari pemerintah sehingga bisa dikatakan bahwa budaya masih menjadi prioritas kesekian dari jumlah daftar prioritas bagi pemerintah. Ini terlihat dari minimnya anggaran yang disediakan pemerintah untuk program - program budaya Indonesia 4. KONSEP PELESTARIAN BUDAYA YANG KURANG TEPAT Melestarikan budaya tidak berarti hanya melakukan sesuatu demi tetap adanya sebuah budaya tersebut, tetapi lebih dari itu. Pelestarian budaya sangat berhubungan dengan regenerasi dan sikap memiliki. Karena tanpa kedua hal tersebut, mustahil pelestarian budaya bisa dilakukan dengan maksimal 5. MASYARAKAT YANG TERLALU MUDAH MENYERAP BUDAYA LUAR Bisa dibilang generasi muda sekarang lebih menyukai film box office bila dibanding dengan menonton wayang semalam suntuk. Remaja sekarang lebih senang mengenakan baju model Korea bila dibanding mengenakan batik ataupun kebaya. Ini terjadi karena masih adanya anggapan bahwa keren = luar negeri sehingga budaya - budaya dari luar negeri lebih mudah diserap oleh masyarakat Indonesia

Upaya Upaya Pelestarian Kebudayaan Asli Bangsa Indonesia Bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa dan unsur kebudayaan yang semua sebagaimana tersirat dalam Bhineka Tunggal Ika yang artinya walaupun berbeda beda tetap satu jua Kebudayaan lama atau yang sering disebut kebudayaan asli bangsa indonesia dimana kebudayaan ini belum terjamah oleh kebudayaan asing merupakan suatu harus tetap kita pertahankan karena ini meryupakan suatu kebanggaan atau kekayaan bangsa kita, oleh karena itu supay kebudayaan kebudayaan asli bangsa indonesia ini tetap ada marilah kita jaga bersama, adapun cara memelihara kebudayaan asli bangsa indonesia adalah sebagai berikut : 3.1.1 Melalui Media Massa

Media massa mempunyai tugas dan kewajibanselain menjadi sarana dan prasarana komunikasiuntuk mengakomodasi segala jenis isi dunia dan peristiwa-peristiwa di dunia ini melalui pemberitaan atau publikasinya dalam aneka wujud (berita, artikel, laporan penelitian, dan lain sebagainya)dari yang kurang menarik sampai yang sangat menarik, dari yang tidak menyenangkan sampai yang sangat menyenangkan tanpa ada batasan kurun waktu. Oleh karenanya, dalam komunikasi melalui media massa, media massa dan manusia mempunyai hubungan saling ketergantungan dan saling membutuhkan karena masing-masing saling mempunyai kepentingan, masing-masing saling memerlukan. Media massa membutuhkan berita dan informasi untuk publikasinya baik untuk kepentingan media itu sendiri maupun untuk kepentingan orang atau institusi lainnya; di lain pihak, manusia membutuhkan adanya pemberitaan, publikasi untuk kepentingan-kepentingan tertentu. Televisi sebagai media publik mempunyai daya tarik yang kuat tidak perlu dijelaskan lagi, kalau radio mempunyai daya tarik yang kuat disebabkan unsur-unsur kata-kata, musik dan sound effect, maka televisi selain ketiga unsur tersebut, juga memiliki unsur visual berupa gambar. Dan gambar ini bukan gambar mati, melainkan gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan yang mendalam pada penonton. Daya tarik ini selain melebihi radio, juga melebihi film bioskop, sebab segalanya dapat dinikmati di rumah dengan aman dan nyaman, sedang televisi itu selain menyajikan film juga programa yang lain seperti seni tradisional. Sesuai fungsinya, media massa (termasuk televisi), selain menghibur, ada tiga fungsi lainnya yang cukup penting. Harold Laswell dan Charles Wright (1959) membagi menjadi empat fungsi media (tiga dicetuskan oleh Laswell dan yang ke empat oleh Wright). Keempat fungsi media tersebut adalah: - Pengawasan (Surveillance) - Korelasi (Correlation) - Penyampaian Warisan Sosial (Transmission of the Social Heritage) - Hiburan (Entertainment) 3.1.2 Pementasan Pementasan walau tidak mudah upaya-upaya pelestarian budaya kita harus tetap gencar dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah pementasan-pementasan seni budaya tradisional di berbagai pusat kebudayaan atau tempat umum yang dilakukan secara berkesinambungan. Upaya pelestarian itu akan berjalan sukses apabila didukung oleh berbagai pihak termasuk pemerintah dan adanya sosialisasi luas dari media massa termasuk televisi. Maka cepat atau lambat, budaya tradisional kembali akan bergairah

3.1.3

Melibatkan peran pemerintah Mengembalikan peran aparat pemerintah sebagai pengayom dan pelindung, dan bukan sebaliknya justru menghancurkannya demi kekuasaan dan pembangunan yang berorientasi pada dana-dana proyek atau dana-dana untuk pembangunan dalam bidang ekonomi saja . Dan tugas utama yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan, melestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa yang akan megharumkan nama Indonesia. Dan juga supaya budaya asli negara kita tidak diklaim oleh negara lain.

3.1.4

Menyelenggarakan mata pelajaran muatan lokal Dengan adanya Sekolah Selenggarakan Mata Pelajaran Muatan dan ekstrakurikuler wajib berbasis pelestarian seni budaya setempat, dapat menimbulkan rasa cinta dan bangga memiliki kebudayaan tersebut, dengan demikian para genarasi muda dapat mengetahui kebudayaan kebudayaan yang ada di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai