Anda di halaman 1dari 3

[D'Rise-#17] Masih hangat dalam ingatan, tentang berita sekumpulan kaum wanita penganut nilai-nilai kebebasan yang berunjuk

rasa mengadili pernyataan Foke alias Fauzi Bowo sang Gubernur DKI Jakarta di depan bundaran HI (18/9) lalu. Foke menyatakan bahwa pemicu perkosaan salah satunya akibat dari banyaknya perempuan saat ini yang memakai rok mini dan celana pendek ketat. Protes keras tertuang di atas karton-karton para pendemo: Bukan Rok Kami yang Salah, Tapi Otak Kalian yang Mini!, Jangan Salahkan Bajuku, Salahkan Pemerkosa!, dlsb. Hingga hal itu, mau tidak mau membuat Foke akhirnya menelan kembali ludahnya sendiri. Ia meminta maaf terhadap pernyataannya kepada para pendemo yang salah tafsir terhadap rok mini dan mengutuk keras para pemerkosa. [www.gardaberita.com]. Busanamu, Harga Dirimu!

Perempuan yang berbusana seksi bisa jadi salah satu penyebab dari tingginya tindak perkosaan. Itu adalah fakta. Bukan tuduhan. Sehingga para pendemo seharusnya bisa merenungi. Bukan merasa terdiskriminasi. DRISE teringat kalimat yang ditulis Mbak Kholda Tim Tabloid Media Umat di rubrik Muslimah Edisi 67; Ibarat kucing, kalau disodori ikan mana nolak? Kira-kira kenapa ya, sekarang makin banyak saja teman-teman kita yang berani pakai baju seksi??? Gue merasa lebih pede ajah kalau tampil dengan dandanan gue yang begini. Lagian kulit gue mulus ini. Nggak ada salahnya kan?! imbuh salah satu perempuan muda pengunjung Mall BTM saat DRISE dengan hati-hati bertanya tentang baju seksi yang dipakainya. Dan ada lagi yang lain berkomentar; Oh. Ini mah udah biasa kali. Hot pants kan emang lagi modis. Nggak asik lah temen-temen pada pake, gue nggak. Masyaa ALLAH Ya. Itulah beberapa pernyataan yang DRISE dapat dari beberapa remaja muslimah. Mereka merasa lebih bangga tampil seksi ketimbang jadi Muslimah sejati. So, marilah para wanita. Sadarilah. Mulailah untuk belajar lebih bijak dan introspeksi. Meski baju seksi bukan satu-satunya pemicu kemaksiatan (perkosaan). Namun, kalo aurat dan daya tarik seksual para wanita diobral di luar rumah seringkali menimbulkan inspirasi jahat. Jagalah harga diri dengan menutup aurat sebagai bentuk ketaatan kita kepada ALLAH yang telah menciptakan kita ke dunia ini. Jangan mau termakan oleh kampanye kebebasan individu dan berekspresi dari HAM, demokrasi dan sekularisasi. Kau akan lebih cantik dan terhormat dengan pakaian taqwamu kok. Dengan jilbab dan khimar, kekuatan aqliyah dan nafsiyah yang terbangun dari keimanan pasti akan menjadikanmu lebih mempesona. Percaya deh! Think out of the box! Kalo mau maen salah-salahan, pastinya nggak akan pernah kelar polemik antara pelaku tindakan pelecehan seksual dengan korban yang menginspirasi pake baju seksi. Kalo para aktivis baju seksi bilang Bukan Rok Kami yang Salah, Tapi Otak Kalian yang Mini!, kaum adam juga bela diri, Tolong Jangan Provokasi Otak Kami Yang Mini Dengan Rok Mini Kalian...!!. Debat kusir deh jadinya.

Sebagai seorang Muslim, kita kudu pake kacamata Islam buat ngeliat masalah ini. Biar nggak kejebak cara berpikir HAM untuk cari solusinya. Kaum hawa yang pake rok mini atau berbusana seksi, apalagi muslimah, udah jelas salah. Karena melanggar syariah. Eits, ini yang bilang bukan manusia lho, tapi Allah swt. Kaum Adam yang jadi pelaku pelecehan juga sama salahnya. Busana seksi yang memancing birahi, nggak jadi alasan pembenaran untuk melakukan tindakan pelecehan. Yang perlu digaris bawahi biar inget, kaum hawa dan kaum adam dalam masalah ini, keduanya adalah korban. Yup, korban dari aturan kapitalis sekuler yang langgeng di sekitar kita. Aturan kapitalis sekuler mendudukkan wanita sebagai objek seksual. Sehingga di lingkungan kerja, daya tarik seksual (sex appeal) mereka yang lebih sering ditonjolkan dengan berbusana seksi. Parahnya, gaya hidup kapitalis sekuler juga menanamkan perasaan bangga pada diri para wanita kalo lawan jenis terpesona dengan daya tarik seksualnya atau busananya yang mengumbar aurat nggak ketinggalan jaman. Akhirnya, mereka merasa nyaman pake hot pants, rok mini, tank top, atau jenis busana seksi lainnya. Sementara kaum Adam, setiap hari dicekoki tayangan dan informasi seputar pornografi, pornoaksi, hingga film percintaan yang mengokohkan kedudukan wanita sebagai pemuas kebutuhan seksualnya. Akibatnya, hubungan laki dalam perempuan akan mengarah pada perilaku seks bebas. Setiap ada kesempatan, bisa kejadian. Inilah yang terjadi dalam kehidupan kapitalis sekuler. Waspadalah! Jadi, jelas banget kalo biang keladi dari kasus rok mini vs otak mini adalah gaya hidup kapitalis sekuler yang dipelihara oleh negara. Solusinya, tendang gaya hidup kapitalis sekuler keluar dari muka bumi dan beralih pada aturan hidup Islam yang diterapkan oleh negara. Sehingga kemuliaan dan kehormatan wanita akan terjaga dengan kewajiban menutup aurat ketika keluar rumah. Dan tindakan pelecehan seksual bisa diminimalisir dengan tidak merajalelanya busana seksi yang menginspirasi ditambah hukuman cambuk sampai mati (jilid) bagi pelaku pemerkosaan. Kapok-kapok dah! Kini, saatnya aku, kamu, dan masyarakat gencar ngingetin pemerintah agar segera mentalak tiga aturan kapitalis sekuler yang dinikahinya dalam bingkai rumah tangga demokrasi. Dan segera menggandeng syariah Islam untuk ngatur kehidupan rakyat dalam ikatan resmi daulah khilafah ala minhaj an-nubuwwah. Dengan tata aturan Islam semuanya akan menjadi lebih....sempurna! Insyaa ALLAH. [Hikari] BOX: Pakai Baju Seksi Boleh, Asal Pakai baju seksi juga tak masalah jika kita memakainya sesuai dengan apa yang dianjurkan ALLAH. Berikut rambu-rambunya jika DRISEr mau pakai baju seksi: 1. Di dalam rumah atau di wilayah yang privat seperti di dalam kamar. Jadi boleh saja jika ingin menyenangkan dirimu sendiri dengan tampil memakai baju-baju yang sifatnya menyingkap aurat. Pakai baju lengan pendek, celana selutut, kaos oblong, daster, asal di dalam rumah atau di dalam kamar ya sah-sah saja. 2. Di hapadan suami. Yang ini bahkan berpahala. Karena tampil lebih menarik di hadapan suami dan menyenangkan suami, adalah salah satu ibadah kita kepada ALLAH.

3. Dipakai di dalam jilbab/baju luar. Tidak sah memakai jilbab jika tanpa baju rumah (mihnah) di dalamnya. Jadi sekeren dan sebagus apa pun bajumu, kalau keluar rumah tetap jilbab dan kerudung yang terlihat. Nggak mungkin kan pakai baju yang membuka aurat keluar rumah? Malu dong! Nah, itulah beberapa aturan berbusana seksi yang harus kita perhatikan dengan serius. Ingat! Sekali lagi jangan obral auratmu. Takutlah kepada ALLAH. Cantik, seksi tapi syari. Kita bangeeet! [Hikari]

Anda mungkin juga menyukai