Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Pusaka, Vol. 3, No.

2, 2015

Biografi KH. Hasyim Arsyad

The Biography of KH. Hasyim Arsyad

Abd. Kadir M
Balai Litbang Agama Makassar Bidang Lektur dan Khazanah Keagamaan
Jl. A.P. Pettarani No. 72 Makassar
Email: amassoweang@yahoo.co.id / Phone: 081342778799
Info Artikel Abstract
Ulama sebagai tokoh sentral dalam komunitas Islam memegang peranan penting
dalam menyerukan dan menyebarkan ajaran-ajaran Islam di tengah masyarakat.
Penelitian ini mengungkapan biografi salah seorang ulama di Sulawesi Utara.
Dengan metode kualitatif, temuan penelitian menunjukkan bahwa K.H. Hasyim
Arsyad adalah seorang ulama yang disegani dalam masyarakat, karena keluasan
ilmunya, dan keikhlasannya dalam melakukan kegiatan keagamaan. Keluasan ilmu
Diterima agamanya diperoleh secara langsung dari seorang ulama kharismatik dan pendiri
27 Perguruan Alkhaerat di Palu, yaitu Sayyid Idrus Aljufri yang dikenal dengan Guru
Juli Tua. Keikhlasan dan pesan gurunya itu dijadikan dasar dalam menempa dirinya
2015
sebagai ulama. Selama hidupnya, ia mengabdikan dirinya dalam bidang
Revisi I
pendidikan, baik di lembaga pendidikan pemerintah maupun di lembaga
4 pendidikan Alkhaerat dan lembaga swasta lainnya. Sementara kegiatannya di
Agustus bidang dakwah ditekuninya sampai akhir hayatnya.
2015
Kata Kunci: Ulama, KH. Hasyim Arsyad, penceramah, Guru tua
Revisi II Ulama as a central figure in the Islamic community plays an important role in
31 calling for and spread the teachings of Islam in society. This study express the
Agustus biography of one of the scholars in North Sulawesi. With qualitative methods, the
2015
research findings indicate that the KH Hashim Arsyad is a scholar respected in the
Disetujui community, because the breadth of his knowledge, and his sincerity in conducting
3 religious activities. Breadth of religious knowledge obtained directly from a
Nopember charismatic cleric and founder of the University Alkhaerat in Palu , namely Sayyid
2015 K. Aljufri known as Old Master. Sincerity and his teacher message basis in forging
themselves as scholars. During his life, he devoted himself to the field of education,
both in government and in educational institutions Alkhaerat educational
institutions and other private institutions. While its activities in the field as a
preacher practiced until the end.
Keywords: scholar, KH. Hasyim Arsyad, preacher, Old Master

sosiologis. Secara teologis,


Pendahuluan sebagaima tersebut di atas, ulama
Ulama dalam Islam dan adalah ahli ilmu dan ahli agama
masyarakat muslim menempati yang merupakan pewaris para nabi
posisi yang sangat penting dan dan memiliki kedudukan sebagai
strategis tidak hanya karena alasan- penerus tugas dan fungsi nabi dalam
alasan teologis tetapi juga historis risalah kenabian bagi umat manusia.

127
Biografi KH. Hasyim Arsyad - Abd. Kadir M

Secara historis sosiologis, ulama dapat dijadikan bahan masukan bagi


memiliki otoritas dalam bidang perumusan dan pengambilan
keagamaan sehingga menempati kebijakan bagi pemerintah dalam
kedudukan sosial yang tinggi dalam rangka pembinaan kehidupan
masyarakat muslim (Horikoshi, keagamaan dalam masyarakat, dan
1987: 76). Mereka tidak hanya dapat memberikan kontribusi ilmiah
sekedar dihormati dan disegani tetapi untuk kepentingan akademik.
gagasan dan pemikiran Secara etimologis, istilah
keagamaannya dalam berbagai ulama yang berasal dari bahasa Arab
dimensi dipandang sebagai merupakan bentuk jama’ dari kata
kebenaran, dipegang dan diikuti ‘alim yang berarti orang yang
secara kuat dan bahkan mengikat. mengetahui, orang yang memiliki
Ulama yang merupakan elit ilmu atau orang pandai atau “orang
agama dan mendapat pengakuan yang berilmu” atau ilmuwan, baik di
umatnya karena kedalaman ilmu bidang agama maupun non-agama.
agamanya dan ketinggian moral dan Dengan perkataan lain, “ulama” itu
akhlaknya. la tampil sebagai sama pengertiannya dengan sarjana
pemimpin panutan, terutama dari atau cendekiawan. Baru kemudian
segi keikhlasan dan dedikasinya. terjadi penyempitan arti menjadi
Pengungkapan kembali biografinya semata-mata ahli agama saja.
selain memperkaya khazanah budaya Dalam penelitian ini, yang
dan keagamaan, juga dapat dijadikan dimaksud dengan ulama adalah
patron moral dan etika dalam seseorang yang mempunyai ilmu
kehidupan masyarakat, dan dengan pengetahuan agama yang luas dan
demikian merupakan salah satu dapat juga menguasai pengetahuan
bentuk pendidikan masyarakat. umum serta mendapat pengakuan
Masalah pokok dalam masyarakat keilmuan. Pengakuan
penelitian ini ialah bagaimana tersebut didasarkan pada akhlak yang
biografi K.H. Hasyim Arsyad? lebih mulia dan aktivitas sosial
Masalah pokok tersebut dapat mereka dalam menjalankan amar
dirumuskan ke dalam beberapa ma'ruf nahi munkar di ruang publik.
pertanyaan penelitian:
1. Bagaimana kondisi lingkungan Metode Penelitian
yang mengitari kehidupan K.H. Penelitian ini dilaksanakan di
Hasyim Arsyad? Provinsi Sulawesi Utara dengan
2. Bagaimanakah kehidupan K.H. sasaran penelitian K.H. Hasyim
Hasyim Arsyad? Arsyad, seorang ulama yang
3. Bagaimana peran K.H. Hasyim memiliki peran penting dalam
Arsyad di masyarakat? kegiatan pendidikan, dakwah, dan
Tujuan penelitian adalah organisasi keagamaan di Sulawesi
mendeskripsikan lingkungan Utara. Untuk memperoleh data
kehidupan K.H. Hasyim Arsyad, dalam penelitian ini, digunakan studi
menggambarkan kehidupan dan pustaka, wawancara, dan observasi.
perannya. Studi pustaka dilakukan dengan
Sedangkan kegunaan dari menelusuri dan mengumpulkan
penelitian ini diharapkan hasilnya informasi tentang ulama. Wawancara

128
Jurnal Pusaka, Vol. 3, No.2, 2015

dilakukan dengan keluarga, murid, dari orang-orang Minahasa yang


dan orang-orang yang dianggap merupakan penduduk asli daerah ini.
mengetahui informasi tentang ulama Banyaknya penduduk
sasaran. Observasi dalam penelitian Sulawesi Utara menganut agama
ini dilakukan di lokasi penelitian Kristen disebabkan datangnya
untuk melihat secara langsung bangsa Barat (Portugis, Spanyol dan
kehidupan masyarakat di lokasi Belanda) ke daerah Minahasa sejak
ulama sasaran. abad ke-16 sampai abad ke-20 untuk
Dengan menggunakan mencari kekayaan sekaligus mem-
pendekatan kualitatif, analisis yang bawa agama Kristen. Bersamaan
digunakan dalam penelitian ini dengan masuknya bangsa Spanyol,
berpegang pada perinsip penelitian masuk pula agama Katolik yang
kualitatif, yaitu pengumpulan, pertama kali dibawa oleh seorang
pengolahan dan analisis data Paderi Katolik yang bernama Diego
dilakukan secara bersamaan selama de Magelhaes, kemudian dapat
proses penelitian. Proses analisis data membaptis Raja Manado dan 1.500
dimulai dengan menelaah data yang orang lainnya pada tahun 1563
tersedia dalam berbagai sumber, (Suwondo, 1978: 41).
yaitu wawancara, pengamatan dan Setelah Belanda memerintah
penelusuran pustaka dan dokumen. dengan VOC-nya pada tahun 1674,
Penelaahan data dilakukan dengan Agama Kristen Protestan
cara membaca dan mempelajari dikembangkan dan mengganti agama
secara seksama untuk menentukan Katolik dengan datangnya pendeta-
relevansi antara data yang diperoleh pendeta Protestan untuk
dengan permasalahan yang diteliti. melaksanakan pekabaran Injil. Suatu
Keseluruhan data dikelompokkan hal yang menambah pesatnya
kemudian diinterpretasi dan disusun perkembangan agama Kristen
dalam bentuk pernyataan-pernyataan. Protestan di Minahasa, yaitu dengan
masuknya Lompoliu, Kepala Walak
Hasil dan Pembahasan Tondano-Toulimambot ke dalam
Setting Penelitian agama Kristen pada tahun 1826,
Sulawesi Utara dalam konteks yang diberi nama Abraham
kependudukan menurut agama Dotulung. Dengan perkembangan
tergolong sangat heterogen, terdiri Kristen Protestan yang sebelumnya
atas Islam sebanyak 719.255 orang dirintis oleh NZG, maka pada tahun
(31.14%), Kristen 1.457.458 orang 1916 Gereja Protestan di Indonesia
(63.10%), Katolik 114.495 orang membentuk gereja-gereja daerah.
(4.96%), Hindu 14.368 orang Pada tahun 1934 di daerah Minahasa
(0.62%), Budha 3.607 orang terbentuk Gereja Masehi Injili
(0.15%), dan Konhucu 673 (0.02%) Minahasa (GMIM) yang sampai
(BPS, 2012:142 ). Data tersebut sekarang merupakan gereja yang
menunjukkan bahwa penduduk memiliki jangkauan lebih luas dan
Sulawesi Utara mayoritas beragama jemaatnya tersebar di semua Tingkat
Kristen. Penduduk yang memeluk II Sulawesi Utara, baik di perkotaan
agama Kristen pada umumnya terdiri maupun di pedesaan, gereja ini

129
Biografi KH. Hasyim Arsyad - Abd. Kadir M

berpusat di Tomohon pura 43 buah, vihara 31 buah dan


(Rombepayung, t.th: 41). litang 6 buah (BPS, 2012: 143).
Masuknya dan
berkembangnya agama Islam di Gambaran Ulama di Sulawesi
Sulawesi Utara karena tiga faktor, Utara
yaitu: Faktor pertama pengaruh Pada mulanya datangnya
Kerajaan Gowa dan Kerajaan ulama di Sulawesi Utara karena
Ternate pada abad keenam belas. pengasingan yang dilakukan oleh
Faktor kedua adalah pengasingan penjajah terhadap pejuang-pejuang
yang dilakukan oleh penjajah kemerdekaan yang beragama Islam.
terhadap pejuang-pejuang Ulama yang diinventarisasi adalah
kemerdekaan yang beragama Islam sebagai berikut:
dengan para pengikutnya pada 1. Kiyai Mojo.
beberapa daerah di Sulawesi Utara, Kiyai Mojo yang bernama
sehingga Islam dapat tersebar pada Muslim Muhammad Halifah lahir
daerah-daerah di mana mereka sekitar tahun 1792 M., Menjelang
tinggal. Di antara para pejuang dewasa beliau kemudian menjadi
kemerdekaan itu ialah Imam Bonjol, guru agama (ulama) yang sangat
Pangeran Diponegoro, dan Kiyai berpengaruh daerah Pajang dekat
Mojo. Faktor ketiga melalui Delangu Surakarta. Sepeninggal
perkawinan para pendatang yang ayahnya, Kyai Mojo melanjutkan
beragama Islam dengan penduduk tugas ayahnya sebagai guru agama di
setempat, seperti para pedagang dan (pesantren) Modjo di mana banyak
pekerja-pekerja yang dibawa oleh putra dan putri dari Kraton Solo
kompeni, dari beberapa daerah di belajar di pesantrennya di Modjo.
Nusantara, misalnya Jawa dan Kyai Mojo adalah penasehat
Sumatera (Taulu, 1977: 5). spiritual Pangeran Diponegoro yang
Agama Budha masuk ke mengobarkan Perang Jawa melawan
Manado dibawa oleh orang-orang pasukan kolonial Belanda pada
keturunan Cina. Satu catatan sejarah 1825-1830. Kiyai Mojo ditangkap
menyatakan bahwa dalam abad ke- oleh Belanda pada tahun 1828 di
18 sudah ada orang-orang Cina yang dusun Kembang Arum (Klaten),
datang di Manado. Sedangkan agama kemudian dibawa ke Batavia,
Hindu masuk di Sulawesi Utara selanjutnya Kiyai Mojo dan 63 orang
dibawa oleh para transmigran dari pengikutnya diasingkan Belanda
Pulau Bali. sebagai tahanan politik ke Minahasa
Pelaksanaan kegiatan dan Sulawesi Utara, dan tiba di Tondano
aktifitas keagamaan umat beragama pada tahun 1829. Kyai Mojo dan 63
pada umumnya berpusat di rumah- orang pengikutnya membangun
rumah ibadah yang telah didirikan mesjid yang dikenal sebagai Masjid
oleh penganut dan organisasi Agung Al-Falah Kiyai Mojo, di
keagamaan. Jumlah rumah ibadah tengah pemukiman yang kini disebut
yang terdapat di Sulawesi Utara Kampung Jawa Tondano (Al
sebanyak 6.013 buah terdiri atas Anshori, 2010: 86).
gereja Kristen 4.543 buah, mesjid Kiyai Mojo meninggal pada
1.048 buah, gereja Katolik 342 buah, tanggal 20 Desember 1848 dalam

130
Jurnal Pusaka, Vol. 3, No.2, 2015

usia 84 tahun. Makam Kyai Mojo mengakibatkan terjadinya perang


terletak di sebuah daerah perbukitan Padri tahun 1821-1838 M.
di Desa Wulauan, Kecamatan Pada tahun 1837, desa Imam
Tolimambot,. Kabupaten Minahasa, Bonjol berhasil diambil alih oleh
Sulawesi Utara, kurang lebih 1 km Belanda, dan Imam Bonjol akhirnya
dari kampung Jawa Tondano. menyerah. Dia kemudian diasingkan
Komplek Pemakaman Kyai Mojo di beberapa tempat, dan pada
tetap terjaga hingga kini oleh anak akhirnya dibawa ke Minahasa, dan
keturunan para pengikut Kyai Mojo. meninggal pada tanggal 6 Nopember
2. Kiyai Hasan Maulani 1864 dalam usia 92 tahun,
Kiyai Hasan Maulani yang dikebumikan di Desa Lotak Pineleng
berasal dari Lengkong, Cirebon berjarak 25 km dari Tondano ke arah
adalah guru dan sekaligus pendiri Manado (Mirnawati, 2012: 56).
tarekat Akmaliah di Cirebon. Tarekat 4. Kiyai Haji Ahmad Rifa’i
ini merupakan varian baru yang Kiyai Haji Ahmad Rifa’i
menggabungkan beberapa tarekat lahir di Desa Tempuran Kabupaten
yang berkembang sebelumnya, Semarang Jawa Tengah pada tanggal
seperti Syattariah, Rifa’iyah, dan 9 Muharram 1200 H./1786 M. Ia
Naqsyabandi-Qadiriyah (Babcock, adalah seorang ulama keturunan
1989: 277). Banyaknya pengikut Arab, memimpin suatu pesantren di
tarekat Akmaliyah menakutkan Kendal Jawa Tengah. Setelah
penguasa saat itu. Hal ini mendorong beberapa kali keluar masuk penjara
Belanda membuang Kyai Hasan Kendal dan Semarang karena
Maulani ke Tondano pada tahun dakwahnya tegas, dalam usia 30
1846 M. tahun, Ahmad Rifa’i berangkat ke
3. Imam Bonjol Mekkah untuk menunaikan ibadah
Imam Bonjol yang bernama haji, dan memperdalam ilmu di sana
Peto Syarif lahir di Kampung selama 8 tahun dan kemudian di
Tanjung Bunga, Kabupaten Mesir selama 12 tahun.
Pasaman, Sumatera Barat pada tahun Tahun 1272 H (1856 M.)
1772 M. Ia dilahirkan dalam adalah merupakan tahun permulaan
lingkungan agama. Mula-mula ia krisis bagi gerakan Kiai Haji Ahmad
belajar agama dari ayahnya, Buya Rifa’i. Hal ini disebabkan hampir
Nudin. Kemudian daribeberapa seluruh kitab karangannya disita oleh
orang ulama lainya, seperti Tuanku pemerintah Belanda, disamping itu
Nan Renceh. Imam Bonjol adalah para murid dan Ahmad Rifa’i sendiri
pendiri negeri Bonjol. Dia adalah terus menerus mendapat tekanan
pemimpin yang paling terkenal Belanda. Sebelum Haji Ahmad Rifa’i
dalam gerakan Padri di Sumatra, diasingkan dari Kaliwungu Kendal
yang pada mulanya menentang Semarang, tuduhan yang dikenakan
perjudian, adu ayam, penggunaan hanyalah persoalan menghasut
opium, minuman keras, tembakau, pemerintah Belanda dan membawa
dan lain-lain, tetapi kemudian Haji Ahmad Rifa’i dipenjara
mengadakan perlawanan terhadap beberapa hari di Kendal, Semarang
penjajahan Belanda, yang dan terakhir di Wonosobo.

131
Biografi KH. Hasyim Arsyad - Abd. Kadir M

Tahun 1859 Ahmad Rifa’i lagi dengan Ramlah Suratinoyo dan


diasingkan Belanda ke Ambon, memiliki 7 orang anak, dan dari
kemudian diasingkan lagi ke mereka menurunkan keluarga (fam)
Tondano pada tahun 1861 bergabung Assagaf di Kampung Jawa Tondano.
dengan group Kyai Modjo. Di Selain sebagai guru ngaji, Sayyid
Kampung Jawa Tondano K.H Abdullah Assaggaf juga merupakan
Ahmad Rifa’i menciptakan kesenian sosok yang berjiwa seni. Konon
terbang (rebana) disertai dengan beliaulah yang pertama kali
lagu-lagu, syair-syair, nadzam- memperkenalkan sekaligus
nadzam yang diambil dari kitab mengajarkan kesenian yang
karangannya. K.H Ahmad Rifa’i bernuansa Islami seperti
wafat di Kampung Jawa Tondano rodat/hadrah, kasidah dan zamrah.
pada Kamis 25 Robiul Akhir 1286 H 6. Syekh Arsyad Thawil
atau tahun 1872 (usia 86 tahun) dan Syekh Arsyad Thawil yang
dimakamkan dikompleks makam bernama Syeikh Muhammad Arsyad
Kyai Modjo. bin As'ad bin Mustafa bin As'ad al-
5. Sayyid Abdullah Assaggaf Bantani al-Jawi lahir di Desa Tanara,
Sayyid Abdullah Assaggaf Banten Jawa Barat tanggal 5 Sya’ban
lahir di Palembang, Sumatera Selatan 1270 H./1851. Dalam usia 8 tahun
dan diasingkan oleh Belanda ke mengikut orang tuanya yang tinggal
Tondano pada tahun 1880 M. karena di Mekah. Beliau mendapat
dianggap menghasut masyarakat pendidikan agama dari ayahnya, dan
untuk melawan Belanda. Di mengikuti pengajian yang diberikan
Palembang, Assagaf menikah dengan oleh beberapa ulama di Masjid al-
Nelly Meijer, seorang wanita Haram Mekah.
Belanda, putri Residen Bengkulu. Dalam tahun 1311
Dari perkawinannya itu, ia Hijrah/1893 Masihi, Syeikh Arsyad
memperoleh satu orang anak laki- Thawil pergi ke Banten. Saat itu
laki yang bernama Raden Nuren. terjadi peristiwa pertentangan antara
Sebelum menikah dengan Assagaf, orang-orang Islam dengan penganut
Nelly Meijer adalah janda beranak agama Budha di Banten. Pemerintah
satu dari perkawinannya dengan adik Belanda mencampuri perselisihan itu
Sultan Palembang, Mahmud dan menjalankan hukuman yang
Badaruddin II. Nelly Meijer dan tidak adil, karena memihak kepada
kedua anaknya kemudian menyusul golongan agama Budha. Oleh kerena
ke Kampung Jawa Tondano dan itu, pemimpin-pemimpin muslimin
Raden Nuren kemudian menikah (termasuk salah seorang pemimpin
dengan wanita Minahasa asal adalah Syekh Arsyad Thawil)
Remboken. Anak Nelly Meijer yang sepakat untuk mengadakan perang
satunya lagi (hasil perkawinan terhadap semua golongan yang
dengan adik sultan Palembang) bukan Islam termasuk terhadap
menikah di Kampung Jawa Tondano pemerintah kolonial Belanda.
dan menurunkan keluarga (fam) Akibat pemberontakan itu,
Catradiningrat. Belanda berhasil menangkap
Di Kampung Jawa Tondano pemimpin-pemimpin Islam Banten
Sayed Abdullah Assagaf menikah termasuk Syeikh Arsyad Thawil, lalu

132
Jurnal Pusaka, Vol. 3, No.2, 2015

dibuang ke Manado (Sulawesi (1962). Meninggal pada tahun 1982


Utara). Syeikh Arsyad Thawil al- dan dikebumikan di Komo Luar
Bantani berkali-kali berusaha untuk (Bilfagih, 2010, diakses 15 Juni
kembali ke Mekah atau ke negerinya 2013).
Banten namun tidak berhasil. Di 8. K.H. Nurhasan Nasir
negeri pembuangannya Syeikh K.H. Nurhasan Nasir adalah
Arsyad Thawil al-Bantani aktif alumni Madrasah Alkhairaat
mengajar masyarakat di Manado. angkatan III yang menerima
Beliau mengajar dalam bidang ilmu- langsung pelajaran dari Sayyid Idrus
ilmu keislaman. Di antara ilmu-ilmu Aljufri. Setelah berbekal ilmu
yang pernah dicurahkannya kepada pengetahuan agama, ia diberi
murid-muridnya ialah: fikih, nahwu, kepercayaan memimpin Madrasah
sharaf, tasawuf, hadis dan lain-lain Alkhairaat yang dibuka di Poso
(Abdullah, 2008, diakses 15 Juni Sulawesi Tengah pada tahun 1939,
2013). Syeikh Arsyad Thawil masuk di Manado tahun 1960, dan
meninggal 17 Maret 1924 di Ketua Pengadilan Agama Manado
Kampung Kumeraka dalam usia 83 tahun 1975-1978 (Sulaiman,
tahun dan dikebumikan di pekuburan 2000:101) Nurhasan meninggal pada
Lawangirung, dekat makam R.M. tahun 1995 dan dikuburkan di
Suriongidilogo dari susuhunan Kampung Kodok, dekat Mesjid Raya
keraton Solo. Ahmad Yani (Abdul Gafur,
7. Syekh Abdussamad Bahdlar wawancara, 28 Juni 2013).
Syekh Abdussamad Bahdlar 9. K.H. Abdul Rahman Nuh
berasal dari Gorontalo, dan pada K.H. Abdul Rahman Nuh,
tahun 1918 M. meninggalkan alumni Alkhaerat Palu, Dosen
Gorontalo dan tinggal di Desa Universitas Manado, imam besar
Tumbak Kecamatan Belang, Mesjid Awwalu Fathul Mubin, dan
Minahasa. dan di desa ini berhasil meninggal pada tahun 2012.
melahirkan dan mendirikan sebuah 10. K.H. Hasyim Arsyad
perkampungan Islam. Selain tekun K.H. Hasyim Arsyad lahir di
memberikan pengajaran agama di Kampung Sungai Durian Klua
pesantren, ia aktif berdakwah, Banjarmasin Kalimantan Selatan
menduduki jabatan sebagai Ketua pada tanggal 25 Januari 1932.
Mahkamah Syariah Sulawesi Utara, Meninggal pada tanggal 2 September
Penasehat Khusus Gubernur 2011, dan dikebumikan di Pekuburan
Sulawesi Utara Bpk. H. V. Worang, Islam Manado.
Dewan Pimpinan PSII Kabupaten 11. K.H. Abdul Kadir Abraham
Minahasa, dan pengusaha, yaitu K.H. Abdul Kadir Abraham
sebagai manajer pada sebuah (Ketua Pengadilan Agama Manado
perusahaan Belanda semenjak di 1979-1983). Lahir di Desa Belang,
Gorontalo. Kabupaten Minahasa pada tanggal
Ia meninggalkan beberapa 20 Pebruari 1926. Ia adalah tokoh
karya tulis, yaitu syair Wasiat Ayah, Muhammadiyah. Meninggal pada
Sya’ir Perukunan Islam (1954), tanggal 24 Januari 2013 dalam usia
Sya’ir Kiamat (1954), Pesan Ibu 87 tahun dan dikebumikan di Belang.
(1956), dan Terjemahan Al-Qur’an 12. K.H. Abdul Latif Paputungan

133
Biografi KH. Hasyim Arsyad - Abd. Kadir M

K.H. Abdul Latif 17. Drs. K.H. Sofyan Lahilote, SH.


Paputungan, lahir di Motoboi Kecil, K.H. Sofyan Lahilote
tamatan pesantren di Manado asuhan dilahirkan di Manado pada 10
K.H. Muh. Arsyad Thawil. Setelah Oktober 1950. Ia masuk di
menamatkan pendidikannya di Perguruan Alkhaerat Palu pada tahun
Perguruan Islam Jamiat Haco di 1963 atas kedatangan Sayyid Idrus di
Jakarta tahun 1941 kembali ke Manado dalam memperkenalkan
Bolaang Mongondow dan aktif Alkhaerat di masyarakat. setelah
berdakwah dan mendirikan Pondok menamatkan Sekolah Dasar di
Posantren Darul Ulum di Manado .Ia berada di Alkhaerat Palu
Kotamobagu. sampai Habib meninggal tahun 1969.
13. K.H. Fauzi Nurani Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian,
K.H. Fauzi Nurani, Ketua Hukum, dan Perundang-undangan
Majelis Ulama Indonesia Provinsi MUI Sulawesi Utara. Pernah
Sulawesi Utara. mantan Kabag menjabat sebagai Ketua MUI Kota
Sekretariat Kanwil Depag Sulut. Drs. Manado, Hakim Pengadilan Agama
H. Fauzie Nurani, beliau adalah Manado.
pensiunan pegawai negeri di 18. K.H. Arifin Assaggaf
Departemen Agama Provinsi K.H. Arifin Assaggaf,
Sulawesi Utara, beliau juga aktif dikenal sebagai kiyai pluralis, sering
dalam organisasi sosial keagamaan mengisi acara renungan harian di
sebagai Rois NU Cabang Manado, Radio Al-Khairat di Tuminting.
sebagai dewan pembina dan Ketua Sebagai peninjau mewakili MUI
MUI Provinsi Sulawesi Utara. Selain Sulut dalam penandatangan
itu beliau juga mengajar di pesantren Perjanjian Damai Poso.
dan melakukan ceramah-ceramah
(khatib) setiap waktu dan tempat. BIOGRAFI KIYAI HAJI
14. K.H. Rizali M. Noor HASYIM ARSYAD
K.H. Rizali M. Noor, 1. Kelahirannya
Pimpinan Pesantren Pondok Karya Kiyai Haji Hasyim Arsyad
Pembangunan (PKP) Manado dan dilahirkan pada hari Senin pagi
pengawas pendidikan Agama Islam tanggal 25 Januari 1935 M.
di Kementerian Agama. bertepatan dengan tanggal 17
15. K.H. Abdurrahman Latukau Ramadhan 1350 H. di Toli-Toli,
Drs. K.H. Abdurrahman Sulawesi Tengah. Kampung Sungai
Latukau, Lc., Ketua Komisi Fatwa Durian, Kluak, sekitar 30 kilometer
MUI Sulawesi Utara. Guru di dari Kota Banjarmasin, Kalimantan
Pesantren PKP. Selatan. Nama lengkapnya adalah
16. K.H. Abdul Wahab Abdul Kiyai Haji Hasyim Arsyad. Namanya
Gafur sendiri adalah Hasyim, nama yang
K.H. Abdul Wahab Abdul telah diberikan oleh orang tuanya
Gafur, Lc., Ketua MUI Kota Manado sejak ia masih kecil. Bapaknya
(periode 2011-2016) dan Pimpinan bernama Muhammad Arsyad dan
Pondok Pesantren Alkhairat di Koka berasal dari kampung Sungai Durian
Mapanget Barat Kota Manado. Kluak, sekitar 30 kilometer dari Kota
Banjarmasin Kalimantan Selatan,

134
Jurnal Pusaka, Vol. 3, No.2, 2015

sedang ibunya bernama Fatmah di Kalimantan Selatan menuju ke


(Jadaihi, wawancara, 30 Juni 2013). Palu, Sulawesi Tengah adalah untuk
Hasyim bersaudara sebanyak mengikuti jejak Rustam Arsyad,
empat orang, dua laki-laki dan dua kakak sepupunya yang lebih dahulu
perempuan. Dia merupakan anak melanjutkan pendidikannya dan
sulung, sedangkan ketiga adiknya, merupakan salah seorang alumni
masing-masing bernama Sitti yang banyak membantu kemajuan
Maryamah, Sitti Norsyamah, dan dan perkembangan Pesantren
Ahmad. Setelah Hasyim berumur Alkhairat (Sulaiman, 2000: 102).
dua tahun, ia pindah ke Kota Selama di Pesantren
Samarinda mengikuti orang tuanya Alkhairat, Hasyim memperoleh
yang bekerja sebagai tukang jahit, pengetahuan agama dan bahasa Arab
dan tinggal di Jalan Mahakam Kota dengan menkaji secara langsung dari
Samarinda. kitab-kitab kuning yang diajarkan
2. Pendidikannya Guru Tua sebagai pendiri pesantren
Hasyim memulai kegiatan ini dan guru-guru lainnya, termasuk
pendidikan formalnya di Sekolah Rustam Arsyad yang merupakan
Dasar Negeri (SDN) Samarinda pada kakak sepupunya dari Kalimantan
tahun 1941 setelah menetap di kota Selatan. Pengetahuan agama dan
ini selama empat tahun, dan tamat bahasa Arab ibilah yang menjadi
pada tahun 1947. bekal dan modal bagi Hasyim untuk
Setelah tamat Sekolah Dasar, menjadi guru dan ulama di tengah-
Hasyim kembali ke kampung tengah masyarakat.
kelahirannya bapaknya dan memulai Selain pendidikan
kembali pendidikannya di tingkat kepesantrenan, Hasyim mengikuti
dasar dengan memasuki Madrasah pendidikan formal yang dibina oleh
Ibtidaiyyah al-Irsyadiyyah dalam pesantren, yaitu Madrasah Muallimin
rangka memperdalam pengetahuan 4 tahun Alkhaerat pada tahun 1950
agama dan bahasa Arab yang dan tamat pada tahun 1954. Setelah
menjadi ciri khas madrasah. Ia tamat di madrasah ini, ia
menamatkan pendidikannya di melanjutkan pendidikan formalnya di
madrasah ini selama empat tahun, Madrasah Muallimin 6 tahun selama
yaitu pada tahun 1950. dua tahun dan tamat pada tahun
Untuk lebih memperdalam 1956. Untuk memperoleh ijazah
pengetahuan agama dan bahasa negeri, Hasyim mengikuti ujian
Arab, ia melanjutkan pendidikannya persamaan PGA 4 tahun pada tahun
di Pondok Pesantren Alkhairat yang 1957, dan ujian persamaan PGA 6
telah melahirkan cukup banyak tahun pada tahun 1958.
ulama yang tersebar di berbagai 3. Perkawinannya
daerah di Indonesia. Pesantren ini Dua tahun setelah
didirikan oleh Sayyid Idrus bin Salim menyelesaikan pendidikannya di
Aljufri (Guru Tua) pada tanggal 11 Madrasah Muallimin 6 tahun
Juni 1930 di Kota Palu, Provinsi Alkhaerat dan mengajar di Pesantren
Sulawesi Tengah (Jumat, 2012: 207). Alkhaerat, Hasyim mengakhiri masa
Keberangkatan Hasyim dengan remajanya pada tahun 1958 dan
meninggalkan kampung halamannya umur 25 tahun dengan mengawini

135
Biografi KH. Hasyim Arsyad - Abd. Kadir M

Fathmah Jadaihi Intje Ote (umur 17 mendirikan cabang Alkhairat


tahun), salah seorang alumni yang (Sulaiman, 2000: 99)
pernah diajar di Madrasah Alkhaerat. Setelah menamatkan
Perkawinan ini berlangsung atas pelajaran di Madrasah Muallimin 6
usaha yang dilakukan oleh Sayyid tahun pada tahun 1956, Hasyim
Idrus bin Salim Aljufri (Guru Tua) Arsyad mengabdikan diri di
setelah adanya persetujuan dari Madrasah Muallimin Pesantren
orang tua Hasyim dan Fathma. Alkhairat dengan mengajar mata
Dari perkawinannya itu, pelajaran bahasa Arab (Nahwu dan
Hasyim dikaruniai lima orang anak, Sharaf) dan Fiqhi. Dua tahun
terdiri atas empat laki-laki dan satu kemudian diangkat menjadi Wakil
perempuan. Kelima anaknya tersebut Kepala Madrasah Lanjutan Pertama
adalah Ahmad Sayuthi Arsyad, (MLP) di Pesantren Alkhaerat.
Muhammad Fachri Arsyad, Pada tahun 1964, Hasyim
Muhammad Syauki Arsyad, meninggalkan Kota Palu atas tugas
Muhammad Helmi Arsyad, dan Sitti yang diberikan oleh Guru Tua untuk
Sri Ratu Humaira Arsyad. Kelima membuka Madrasah Ibtidaiyyah
anak Hasyim tersebut telah Alkhairat di Tondano, Kabupaten
menyelesaikan pendidikannya di Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.
perguruan tinggi. Walaupun tugas tersebut dianggap
4. Aktifitasnya berat, karena harus meninggalkan
a. Bidang Pendidikan pekerjaannya sebagai PNS yang
Salah satu bidang yang diangkat pada tahun 1963 di Kantor
banyak ditekuni oleh K.H. Hasyim Kementerian Agama Provinsi
Arsyad adalah bidang pendidikan. Sulawesi Tengah dan pekerjan
Hal itu disebabkan karena sekolah tambahan sebagai tukang jahit,
formal yang ditempati menimba namun karena perintah dan doa Guru
ilmu, baik tingkat SLTP maupun Tua, Hasyim dan isterinya dengan
tingkat SLTA adalah Madrasah penuh keikhlasan dan tawakkal
Muallimin yang membina siswanya mendirikan dan membina Madrasah
untuk dapat menjadi guru setelah Ibtidaiyah Alkhairat di Tondano
tamat. Selain itu, Pesantren Alkhairat selama tujuh tahun sampai tahun
memberikan penugasan kepada 1971.
setiap alumninya untuk mengabdikan Setelah satu tahun membina
diri dengan membuka cabang madrasah di Tondano, Hasyim
lembaga pendidikan di berbagai diangkat sebagai Kepala Pendidikan
daerah atau menjadi guru pada Guru Agama (PGA) 4 tahun Filial
lembaga pendidikan yang telah Manado, sehingga ia memiliki
didirikan dan dibina oleh Pesantren jabatan ganda dalam membina
Alkhairat. Pemberian tugas kepada lembaga pendidikan, yaitu Kepala
setiap alumni Pesantren Alkhairat Madrasah Ibtidaiyah Alkhairat
oleh Sayyid Idrus bin Salim Aljufri sekaligus sebagai Kepala PGAN 4
sebagai pendiri pesantren adalah tahun.
untuk memenuhi permintaan Setelah berhasil mendirikan
masyarakat di berbagai daerah untuk dan membina Madrasah Ibtidaiyah
Alkhairat selama tujuh tahun

136
Jurnal Pusaka, Vol. 3, No.2, 2015

sekaligus membina PGAN Filial itu diwarisi oleh Hasyim dari orang
Manadi, Hasyim dimutasi ke Kota tuanya, sehingga ketika berada di
Manado dan ditugaskan sebagai guru Palu ia mendirikan usaha penjahitan
di Pendidikan Guru Agama Negeri yang diberi nama dengan “Penjahit
(PGAN) 6 Tahun Kota Manado pada Sederhana”.
tahun 1971. Dua tahun setelah di Usaha penjahitan ini
Kota Manado, aktifitasnya di bidang menempati rumah milik Rustam
pendidikan sebagai PNS berakhir Arsyad, kakak sepupunya dari
setelah dimutasi sebagai Kepala Kalimantan Selatan. Untuk kemajuan
Kantor Urusan Agama (KUA) usahanya, ia bekerjasama dengan
Kecamatan Manado Utara, kemudian beberapa orang keluarganya yang
dimutasi sebagai Kepala ada di Palu. Dalam
Kepenghuluan di Kantor Kemenag perkembangannya, usaha penjahitan
Kota Mando pada tahun 1975, ini maju dan mendapatkan order
kemudian dimutasi pada tahun 1990 penjahitan baju dinas dari beberapa
sebagai Kepala Seksi Penyuluhan kantor pemerintah di Kota Palu.
Haji pada Kantor Kemenag Provinsi Usaha ini ditinggalkan oleh
Sulawesi Utara, dan pensiun sebagai Hasyim setelah mendapat tugas ke
PNS pada tahun 1994 dengan Tondano. Setelah ia sibuk dengan
golongan III/b. kegiatan pendidikan dan dakwah.
Selain pekerjaan pokoknya Usaha penjahitan ini tidak lagi
sebagai PNS, Hasyim tetap aktif dilanjutkan, dan keterampilan
membina lembaga pendidikan yang menjahit hanya dilakukan untuk
didirikan oleh pesantren Alkhairat di kebutuhan keluarga.
Kota Manado dengan jabatan Kepala c. Organisasi Keagamaan
Pendidikan Guru Agama (PGA) 4 Kegiatan Hasyim Arsyad di
tahun Alkhairat Kota Manado pada bidang organisasi keagamaan, tidak
tahun 1980, dan Pimpinan Pondok begitu menonjol di banding dengan
Pesantren Alkhairat Komo Luar Kota kegiatannya di bidang pendidikan.
Manado pada tahun 1980. Namun demikian, ia tetap terlibat
b. Usaha Penjahitan dalam beberapa organisasi, walaupun
Hasyim lahir dan besar dalam tidak menempati jabatan yang
keluarga yang berprofesi sebagai startegis dalam oragnisasi. Selama
tukang jahit. Muhammad Arsyad, berada di Palu, Hasyim aktif di
ayah Hasyim meninggalkan organisasi keagamaan sebagai Wakil
kampung halamannya di Sungai Ketua Tanfiziyah Pengurus Wilayah
Durian, Kalimantan Selatan ke Toli- Nahdhatul Ulama (PWNU) Sulawesi
Toli Sulawesi Tengah untuk Tengah. Kegiatannya di bidang
mengembangkan usahanya di bidang organisasi keagamaan terhenti ketika
penjahitan, dan di sini pula bertemu berada di Tondano. Kegiatan
jodohnya dengan Fatmah, ibu organisasi keagamaan dilakukannya
Hasyim. Dua tahun setelah Hasyim ketika berada di Kota Manado
lahir, Muhammad Arsyad pindah ke sebagai Ketua Syuriah NU Sulawesi
Samarinda, Kalimantan Timur untuk Utara pada tahun 1983, dan pada
melanjutkan usahanya sebagai tahun 1985 sebagai anggota komisi
tukang jahit. Keterampilan menjahit Fatwa MUI Sulawesi Utara, dan

137
Biografi KH. Hasyim Arsyad - Abd. Kadir M

terakhir pada tahun 1990 sebagai majelis taklim di rumahnya yaitu


Ketua komisi Fatwa MUI Sulawesi Majelis Taklim Raudhatul Jannah.
Utara. Kegiatan dakwah ini, tidak
d. Bidang Dakwah dan hanya dalam lingkungan majelis
Kemasyarakatan taklim, tetapi sudah tersebar dalam
Sebagai alumni Pesantren berbagai tempat dan acara, bahkan
Alkhairat, Hasyim Arsyad selain kadang di luar Provinsi Sulawesi
memberikan pemahaman keagamaan Utara.
melalui lembaga pendidikan formal, 5. Tulisan dan Karyanya
juga melalui lembaga informal, a. Kumpulan Puisi
seperti khutbah dan ceramah agama Puisi ini dikumpulkan oleh
di mesjid, majelis taklim, dan pengurus majelis taklim yang
ceramah dalam peringatan hari-hari didirikan dan dibina oleh K.H.
besar Islam. Kegiatan ini mulai Hasyim Arsyad dalam buku Yasinan
ditekuninya ketika berada di Kota dan Tahlilan dalam rangka
Manado. Hal ini pula yang membuat memperingati 40 hari wafatnya
masyarakat lebih mengenalnya almarhum. Dalam buku tersebut
sebagai seorang ulama yang terhimpun 10 buah puisi yang ditulis
memiliki ilmu keislaman yang luas oleh K.H. Hasyim Arsyad sejak
dan mengkaji ilmu agama dari tahun 1957 sampai tahun 2009, di
sumbernya yang asli dengan antaranya berjudul: Malam Hitam,
kemampuan bahasa Arab yang Mencari Ketenangan, Mayapada,
dimiliki. Selain itu, Hasyim Dalam Penantian, dan Pesona untuk
merupakan murid langsung dari Perpisahan Nanti.
Sayyid Idrus bin Salim Aljufri (Guru
Tua). b. Ceramah Agama Islam yang
Awal kedatangannya di Kota disampaikan dalam acara
Manado, Hasyim mendirikan dan ”Mimbar Agama Islam” di Radio
membina Majelis Taklim Al-Ikhwan Republik Indonesia Manado.
atas permintaan masyarakat Islam Konsep ceramah Agama
yang berdomisili di Kelurahan Islam Islam diketik dalam kertas HVS
Kota Manado. Beberapa tahun Folio dan berjumlah sembilan buah
kemudian, majelis taklim ini naskah. Judul-judul yng disampaikan
membangun sebuah mushalla dalam ceramah tersebut di antaranya:
sebagai tempat beribadah, dan Sikap Hidup dan Akhlak Rasulullah
melaksanakan kegiatan pengajian SAW., Akhlak Pergaulan dengan
dan ceramah. Materi yang diberikan Orang yang Lebih Muda, Memupuk
secara rutin dalam majelis taklim ini Perasaan Malu, Hormat pada Ibu,
adalah tauhid, fiqhi, akhlak, dan dan Dengki Kanker Masyarakat.
sejarah Islam. c. Makalah Penataran
Selain membina beberapa Makalah yang disusun untuk
majelis taklim di Kota Manado, penetaran berjudul: Salat Safar
seperti Majelis Taklim Islamic (Perjalanan): Qashar Jama’ Taqdim
Center, Majelis Taklim Raudhatul dan Ta’khir.
Khairat, dan Majelis Taklim Nahdhat d. Doa
al-Thullab, Hasyim juga membina

138
Jurnal Pusaka, Vol. 3, No.2, 2015

Teks doa ditulis dalam satu 6. Wafatnya


lembar kertas HVS Folio dalam K.H. Hasyim Arsyad
bahasa dan tulisan Arab, kemudian meninggal di rumahnya pada hari
diterjemahkan dalam bahasa Jumat, 2 September 2011 dan
Indonesia. Doa ini ditulis di Manado, dikuburkan pada Pekuburan Islam
pada tanggal 22 Rajab 1425 H., Kota Manado. Satu bulan sebelum
bertepatan dengan tanggal 27 meninggalnya, Hasyim tidak lagi
Agustus 2005. melakukan aktifitas kecuali hanya
e. Himpunan Konsep Khutbah dan berbaring di tempat tidur, bahkan
Ceramah seminggu sebelum meninggal,
Konsep khutbah dan ceramah matanya terpejam dan tidak terbuka
ini ditulis tangan dengan aksara Arab lagi, dan hanya seperti berzikir saja
dan Arab Jawi menggunakan bahasa (Hamzah, wawancara, 29 Juni 2013).
Arab dan Indonesia. Konsep ini Makam K.H. Hasyim Arsyad
merupakan intisari dan pedoman terletak di bagian timur kompleks
yang dijadikan pegangan dalam Pekuburan Islam berdampingan
menyampaikan khutbah dan dengan makam Hj. Hafsah binti
ceramah. Himpunan konsep khutbah H.M. Taher (sebelah barat) dan
dan ceramah terdiri dari 88 judul sebelah timur masih kosong. Bentuk
yang disampaikan sejak tahun 1975 dan model makamnya mengikuti
sampai tahun 2002. Khutbah dan bentuk dan model makam dalam
ceramah tersebut disampaikan dalam kompleks pekuburan Islam, dengan
berbagai acara, di antaranya: model bangunan segi empat yang
Khutbah Jumat, Ceramah Manasik dilapisi dengan keramik warna hijau,
Haji, Nasehat Perkawinan, Ceramah lebar 80 cm, panjang 150 cm, tingi
Memperingati Tahun Baru Islam, 30 cm, dan di bagian utara tinggi 50
Ceramah Isra Miraj, Takziah, cm. Pada bagian utara makam,
Ceramah Tarwih, dan Ceramah di terdapat tulisan nama, tanggal lahir
berbagai Majelis Taklim. dan tanggal wafatnya.
d. Klipping Media Cetak
Klipping ini diberi judul Penutup
dalam sampulnya ”Apa Tulis Media K.H. Hasyim Arsyad adalah
Cetak tentang Pendidikan Islam seorang ulama yang disegani dalam
Alkhairaat Pusat di Palu Sulawesi masyarakat di Sulawesi Utara,
Tengah”. Klipping ini berisi karena keluasan ilmunya, dan
guntingan beberapa majalah dan keikhlasannya dalam melakukan
surat kabar yang terbit sejak tahun kegiatan keagamaan. Keluasan ilmu
1956 sampai tahun 1991 yang agamanya diperoleh secara langsung
memuat tentang al-Kahiraat, dari seorang ulama kharismatik dan
diataranya adalah: Majalah pendiri Perguruan Alkhaerat di Palu,
Mingguan Gembira, Harian Abadi, yaitu Sayyid Idrus Aljufri yang
Gema Islam, Majalah Kiblat, Harian dikenal dengan Guru Tua.
Manado Post, Harian Kompas, Keikhlasan dan pesan gurunya itu
Majalah Panji Masyarakat, Majalah dijadikan dasar dalam menempa
Amanah, dan Surat Kabar Mingguan dirinya sebagai ulama di Sulawesi
Alchairat. Utara.

139
Biografi KH. Hasyim Arsyad - Abd. Kadir M

Selama hidupnya, K.H. Perhimpunan Pengembangan


Hasyim Arsyad mengbadikan dirinya Pesantren dan Masyarakat
dalam bidang pendidikan, baik di (P3M).
lembaga pendidikan pemerintah
maupun di lembaga pendidikan oleh Jumat, Gani. 2012. Nasionalisme
Alkhaerat dan lembaga swasta Ulama: Pemikiran Politik
lainnya. Kegiatannya sebagai abdi Kebangsaan Sayyid Idrus bin
negara ditekuninya sampai masa Salim Aljufri. Jakarta:
pensiun. Sementara kegiatannya di Kementerian Agama.
bidang dakwah ditekuninya sampai
akhir hayatnya. Mirnawati. 2012. Kumpulan
Pahlawan Indonesia
Daftar Pustaka Terlengkap. Jakarta: Penerbit
CIF.
Abdullah, Wan Mohd. Shaghir.
2006. Syeikh Arsyad Thawil al- Rombepayung, J.P. dkk. T.th.
Bantani-Ulama Jihad di Banten. Monografi Daerah Sulawesi
http://ulama- Utara. Jakarta: Proyek
nusantara.blogspot.co.id/ Pengembangan Media
(diakses 15 Juni 2013). Kebudayaan Depdikbud.

Al Anshori, M. Junaedi. 2010. Sulaiman, M. Noor., 2000. Peranan


Sejarah Nasional Indonesia: Alkhairat dalam Perubahan
Masa Prasejarah Sampai Masa Sosial Budaya Masyarakat Kaili
Proklamasi Kemerdekaan. di Sulawesi Tengah (1930-
Jakarta: Mitra Aksara Panaitan. 1996). Yogyakarta: IAIN Sunan
Kalijaga.
Babcock, Tim G. 1989. Kampung
Jawa Tondano: Religion and Suwondo, Bambang. 1978. Sejarah
Cultural Identity. Yogyakarta: Kebangkitan Nasional Daerah
Gadjah Mada University Press. Sulawesi Utara. Jakarta: Proyek
Penelitian dan Pencatatan
Badan Pusat Statistik. 2012. Kebudayaan Daerah Sulawesi
Sulawesi Utara dalam Angka Utara.
2012. Manado: Badan Pusat
Statistik Provinsi Sulawesi Taulu, HM. 1977. Sejarah Ringkas
Utara. Masuknya Agama Islam di
Sulawesi Utara. Manado:
Bilfagih, Taufik. 2010. Dapatkan Yayasan Manguni Rondor.
Syair Wasiat Ayah Karangan
Syekh Abd. Samad Bachdlar. Tumenggung, dkk. 1977. Adat
http://www.alhikam- Istiadat Daerah Sulawesi Utara.
indonesia.com/, (diakses 15 Juni Jakarta: Proyek Penelitian
2013). Sejarah dan Budaya Depdikbud.

Horikoshi, Hiroko. 1987. Kyai dan


Perubahan Sosial. Jakarta:

140

Anda mungkin juga menyukai