2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung Jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
Kompetensi Dasar
1.2 Menghayati nilai-nilai yang sesuai dengan Islam dari tradisi Islam : Jawa, Sunda, Melayu, Bugis,
Minang, dan Madura.
1.4 Berkomitmen untuk ikut melestarikan tradisi dan adat budaya yang Islami.
1.2. Menghargai Tradisi dan upacara adat kesukuan Nusantara misalnya: Jawa, Sunda, Melayu,
Bugis, Minang, dan Madura Menghargai tradisi dan upacara adat kesukuan di Nusantara.
1.4. Menunjukkan sikap kemauan ikut melestarikan tradisi Islam misalnya: Jawa, Sunda, Melayu,
Bugis, Minang, dan Madura.
1.2. Memahami bentuk tradisi umat Islam misalnya: Jawa, Sunda, Melayu, Bugis, Minang, dan
Madura.
1.4. Membandingkan nilai-nilai tradisi umat Islam misalnya: Jawa, Sunda, Melayu, Bugis, Minang,
dan Madura.
1.2 Memaparkan bentuk tradisi umat Islam misalnya: Jawa, Sunda, Melayu, Bugis, Minang, dan
Madura Menunjukkan contoh bentuk seni budaya lokal.
1.4 Mensimulasikan contoh seni budaya lokal misalnya: Wayang, Qasidah, Hadrah.
Setelah kalian mengamati dan membaca di atas, pasti ada banyak hal yang ingin kalian
tanyakan.
2.
3.
C. Buka Cakrawalamu !
Keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia harus dipandang sebagai sebuah kekayaan bukan
kemiskinan. Bahwa Indonesia tidak memiliki identitas adat dan budaya yang tunggal bukan berarti
tidak memiliki jati diri, namun dengan keanekaragaman adat dan budaya yang ada membuktikan
bahwa masyarakat kita memiliki kualitas produksi adat dan budaya yang luar biasa, yaitu jika
mengacu pada pengertian bahwa kebudayaan adalah hasil cipta manusia. Dengan demikian adat
dan budaya maupun tradisi akan selalu mengalami dinamis dan mendapatkan akulturasi dari
berbagai aspek, seperti ajaran Islam.
Pembahasan di sini menggali sebuah adat suku Bugis di pulau bagian timur tepatnya di Sulawesi
Selatan. Adat tersebut dikenal dengan nama Upacara Adat Ammateang yang mengalami akulturasi
dengan Islam yang sejalan dengan perkembangan zaman.
Upacara Adat Ammateang atau Upacara Adat Kematian yang dalam adat Bugis merupakan
upacara yang dilaksanakan masyarakat Bugis saat seseorang dalam suatu kampung meninggal
2. Mabbarasanji (Barzanji)
Islam masuk di Sulawesi Selatan, dengan cara yang sangat santun terhadap kebudayaan dan tradisi
masyarakat Bugis Makassar. Bukti nyata dari sikap kesantunan Islam terhadap budaya dan tradisi
Bugis Makassar dapat kita lihat dalam tradisi-tradisi keislaman yang berkembang di Sulawesi
Selatan hingga kini. Seperti mengganti pembacaan kitab La Galigo dengan tradisi pembacaan
Barzanji, sebuah kitab yang berisi sejarah kehidupan Nabi Muhammad Saw, dalam setiap hajatan
dan acara, doa- doa selamatan, bahkan ketika membeli kendaraan baru, dan lain sebagainya.
Mabbarasanji/Barzanji/Barazanji yang biasa dikenal dalam masyarakat Bugis sebagai nilai lain
yang mengadung estetika tinggi dan kesakralan, mempunyai macam-macam pembagian menurut
apa yang ada dalam keseharian mereka seperti yang didapatkan sebagai berikut :
a. Barazanji Bugis ‘Ada’ Pa’bukkana’.
b. Barazanji Bugis ‘Ri Tampu’na’ Nabitta’.
c. Barazanji Bugis ‘Ajjajingenna’.
d. Barazanji Bugis ‘Mappatakajenne’.
e. Barazanji Bugis ‘Ripasusunna’.
f. Barazanji Bugis ‘Ritungkana’.
g. Barazanji Bugis ‘Dangkanna’.
h. Barazanji Bugis ‘Mancari Suro’.
i. Barazanji Bugis ‘Nappasingenna Alena’.
j. Barazanji Bugis ‘Akkesingenna’
k. Barazanji Bugis ‘Sifa’na Nabit’ ta’.
l. Barazanji Bugis ‘Pa’donganna’.
m. Barazanji Bugis ‘Ri Lanti’na’.
Maka dari ini, budaya Barazanji yang ada pada masyarakat Bugis sekiranya sulit akan pudar
dalam kebudayaan dan keseharian masyarakat khususnya Bugis Makassar, karena ini sudah
dianggap kewajiban; bukan lagi sunah yang bisa saja tidak dilakukan.
D. Kembangkan Wawasanmu!
ü Setelah selesai, kamu dan Kelompok mu berkeliling, melihat, memperhatikan, dan mencatat tema
cerita serta keteladanan yang bisa diambil dari isi cerita hasil karya kelompok lain!.
ü Lakukan tanya jawab sederhana/diskusi jika ada yang ingin kalian tanya atau sanggah dari hasil
tiap kelompok dengan menghargai pendapat kelompok lain!
E. Refleksi
Setelah kalian mempelajari tradisi Bugis yang bernuansa Islami, jawablah pertanyaan di bawah ini?
1. Pernahkah kamu mengikuti upacara atau tradisi di sekitarmu yang bernuansa Islami?
4. Apa yang kamu rasakan setelah mengikuti upacara atau tradisi yang Islami tersebut?
5. Apa usahamu untuk melestarikan budaya upacara atau tradisi Islami tersebut?
F. Rangkuman
Islam masuk di Sulawesi Selatan, dengan cara yang sangat santun terhadap kebudayaan dan tradisi
masyarakat Bugis Makassar. Bukti nyata dari sikap kesantunan Islam terhadap budaya dan tradisi
Bugis Makassar dapat kita lihat dalam tradisi-tradisi keislaman yang berkembang di Sulawesi
Selatan hingga kini.
Tradisi Islami Bugis lainnya yaitu pembacaan Barzanji, sebuah kitab yang berisi sejarah kehidupan
Nabi Muhammad Saw, dalam setiap hajatan dan acara, doa-doa selamatan, bahkan ketika membeli
kendaraan baru, dan lain sebagainya.