11
MASUK SURGA
SEKELUARGA
M
asuk surga sekeluarga harusnya menjadi visi tertinggi dan cita terbesar
setiap keluarga muslim yang masih meyakini adanya surga dan neraka.
Selain ia adalah puncak sempurnanya karunia Allah bagi keluarga
muslim di surga, ia juga merupakan reuni abadi nan kekal yang tak akan lagi terpisah
oleh kematian ataupun tercerai oleh perselisihan sebagaimana yang banyak terjadi di
kehidupan dunia yang fana ini. Sungguh indah, bila tempat berlabuhnya suatu keluarga
muslim di akhirat kelak adalah Surga 'Adn:
ُصلَ َح ِم ْن ءَ َاابٓئِ ِه ْم َوأ َْزٰوِج ِه ْم َوذُِّرٰيّتِ ِه ْم ۖ َوالْ َم ٰلٓئِ َكة نم و ا ه ػ
َن
َ ََ َ ُ َ َ ُ َول
ُ خ د
ْ ي فٍ ج ٰنّت ع ْد
يَ ْد ُخلُو َف َعلَْي ِهم ِّمن ُك ِّل َاب ٍب
﴾٢٤-٢٣:صبَػْرُُْت ۚ فَنِ ْع َم عُ ْق ََب الدَّا ِر ﴿الرعد ِ
َ َس ٰل ٌم َعلَْي ُكم مبَا
Artinya: “(Yaitu) syurga „Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama
dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak
Daftar Isi... 70
Sketsa Cinta Dari Langit Madinah
ِ ۟ ۟ ِ َّٰٰيَٓيػُّها ال
اَلِ َج َارُة
و
َُْ َّاس
ن ال ا ى ودق
ُ و ا
ر ًن
َ مكُ يل َى
أو مك
َ ُ َ ً ْ ْ َ ْ َ ٓ َُ َ َُ سفُ َن
أ اوػ
ُق ا
و نام ء ينذ َ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu". (QS. Al-Tahrim: 6)
Alangkah bahagianya bila keluarga yang dahulunya di kehidupan dunia sama-sama
hidup berdampingan dengan penuh kasih sayang, mencintai, hidup dalam bingkai
mawaddah wa rahmah, kembali berkumpul dan bercengkerama dalam naungan surga
Allah, negeri yang tak akan pernah fana, lewat seruan syahdu para malaikat yang mulia
dengan wajah berseri-seri sembari melantunkan ucapan salam:
۟
﴾٧۰:اجلَنَّةَ أَنتُ ْم َوأ َْزٰو ُج ُك ْم َُْتبَػ ُرو َف ﴿الزخرؼ
ْ ْاد ُخلُوا
Artinya: "Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan isteri-isteri kamu
digembirakan". (QS Az-Zukhruf: 70)
Betapa besarnya rasa gembira itu, bila sang ayah mendapati istri, kedua ortunya,
saudara-saudarinya, dan anak-anaknya telah bercengkerama bersamanya dalam
surga, atau betapa senangnya jika sang bunda memancarkan wajah ceria lantaran
memandang putra-putrinya yang duduk bersamanya di atas dipan-dipan surga:
۟
ٰهم ِّم ْن َع َملِ ِهم
ََلَْقنَا ِبِِ ْم ذُِّريػَّتَػ ُه ْم َوَمآ أَلَْتػن ُػ
ْ أ ٍ
ن ٰ
ّيِِ
ِب مه يِ
ر ذ مهػتع ػبَّ
ُ َُُّّ ْ ُ َْ َ َ ين ءَ َامنُو
ػتػ ػت ا
و ا َ َ
ِ َّوال
ذ
ِّمن َش ْى ٍء
71
Sketsa Cinta Dari Langit Madinah
Artinya: "Dan orang-orang yang beriman dan anak-cucu mereka yang mengikuti
mereka dalam keimanan, kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka. Dan
kami tidak mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka." (QS Ath-Thur: 21).
Tentunya setiap visi mesti memiliki misi, dan sebuah cita-cita harus melewati satu
gerakan perjuangan dan pengorbanan, tidak bisa tidak. Demikian pula, orang yang
mendambakan kebahagiaan ukhrawi bersama keluarga tercinta, mesti meletakkan
berbagai misi dan langkah perjuangan demi meraih cita dan visi mulia tersebut. Allah
Ta‟ala dan Rasul-Nya telah menerangkan dan menggariskan misi ini dalam nas-nas Al-
Quran dan Hadis sejelas-jelasnya, dan tidak pantas bagi keluarga muslim untuk
mengabaikan dan melalaikannya, sebab hal tersebut akan berakibat fatal bagi
kebersamaan mereka di akhirat kelak. Sepasang ayah-bunda sebagai kepala rumah
tangga pastinya harus memiliki peran utama dalam mewujudkan visi misi ini,
sebagaimana dalam hadis:
فاْلمٕت الذي على الناس راع وىو مسئوؿ،كلكم راع فمسئوؿ عن رعيتو
واملرأة راعية على بيت، والرجل راع على أىل بيتو وىو مسئوؿ عنهم،عنهم
بعلها وولده وىي مسئولة عنهم
Artinya: "Kamu sekalian adalah pemimpin, dan kalian akan bertanggungjawab atas
orang yang dipimpinnya, seorang penguasa adalah pemimpin dan akan
bertanggungjawab atas orang yang dipimpinnya, seorang suami adalah pemimpin bagi
anggota keluarganya dan akan bertanggungjawab atas orang yang dipimpinnya, dan
seorang istri juga adalah pemimpin bagi rumah suami dan putra-putrinya, dan akan
bertanggungjawab atas orang yang dipimpinnya …" (HR Bukhari: 2554).
Oleh karenanya, realisasi masuk surga sekeluarga mesti diwujudkan dalam
tuntunan Allah dan petunjuk Rasul-Nya. Di antara sekian banyak tuntunan dan petunjuk
tersebut adalah:
72
Sketsa Cinta Dari Langit Madinah
ِ ِ ۟ ۟ ِ َّٰٰيَٓيػُّها ال
ُاَل َج َارة
ْ َّاس َو
ُ ن ال ا ى
َ ود
ُ ق
ُ و ا
ر ًن
َ
َ ً ْ مكُ يل َى
ْ أ
و مكُ
َْ َ سفُ َن
أ اوٓ ػ
ُق ا
و ن
ُ ام ء
ََ َ ينذ َ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu". (QS. Al-Tahrim: 6).
Ketika menerangkan makna ayat ini, para salaf rahimahumullah menyatakan
bahwa cara utama untuk menjaga diri dan keluarga dari api neraka dan agar masuk
surga sekeluarga adalah: "membina, dan mengajarkan keluarga untuk bisa beramal
ketaatan, dan menjauhi maksiat, yang dengannya mereka bisa terhalangi dari siksaan
api neraka". (Lihat: Tafsir Ath-Thabari: 23/491).
Perkara paling urgen yang wajib diperintahkan kepada anggota keluarga adalah
pemahaman dan realisasi rukun iman, dan rukun Islam yang merupakan dua tiang
agama Islam yang paling pokok dan mendasar.
Lantaran urgennya pembinaan keluarga ini, para Rasul pun tak bosan-bosannya
membina keluarga mereka meskipun sebagian anggotanya terus membangkang dalam
kekufuran, sebagaimana Nabi Luth 'alaihissalam yang memiliki istri yang kafir, atau
Nabi Nuh 'alaihissalam yang memiliki putra yang kafir, hingga akhirnya keduanya
diazab oleh Allah Ta‟ala. Tentunya kekafiran istri Luth atau putra Nuh bukan karena
kegagalan mereka berdua dalam mendidik dan membina mereka, karena mereka telah
berusaha mendakwahi dan membina mereka. Sebab itu, orang yang terus berusaha
membina anggota keluarganya, namun ada di antara mereka yang menjadi kafir atau
tukang maksiat, maka Allah tidak akan menghukumnya, lantaran ia telah mengemban
kewajiban pembinaan tersebut dengan baik, meskipun akhirnya tidak berhasil, sebab
Allah lebih banyak menilai kita lewat benar tidaknya jalan perjuangan kita, bukan out put
yang kita hasilkan.
73
Sketsa Cinta Dari Langit Madinah
Dalam Al-Quran juga, Allah telah menggambarkan kondisi orang-orang yang saling
mencintai di akhirat kelak namun tidak menjadikan takwa dan kesalehan sebagai misi
bersama:
ِ ٍ ض ُه ْم لِبَػ ْع ٍِ ِ
َ ض َع ُد ّّو إََِّل الْ ُمتَّق
﴾٦٧:ٖت﴿الزخرؼ ُ ْاْلَخ َّالٓءُ يَػ ْوَمئ ٍۭذ بَػ ْع
Artinya: "Orang-orang yang saling mencintai pada hari itu (kiamat) saling memusuhi
satu-sama lain kecuali orang-orang bertakwa". (QS Az-Zukhruf: 67).
Sentuhan nilai-nilai takwa, dan kesalehan ini sangat baik bila diwujudkan lewat
kajian Al-Quran, hadis-hadis Nabi, ataupun lewat kisah-kisah orang saleh.
Perlu diketahui, bahwa orang saleh bukan berarti mereka yang tak berdosa sama
sekali, tapi orang saleh adalah orang yang selalu berusaha taat kepada Allah, dan bila
terjatuh dalam maksiat, ia segera bertaubat kepada Allah Ta‟ala. Ayat ini menegaskan
bahwa meskipun sebagian anggota keluarga memiliki kesalehan yang agak rendah,
namun ia akan tetap diangkat derajatnya menyamai derajat kesalehan anggota
keluarga lain yang lebih tinggi. Imam Ibnu 'Aasyur rahimahullah menafsirkan ayat ini
dengan berkata: "Hal demikian (penggabungan seluruh anggota keluarganya tersebut
dalam surga) merupakan bentuk pemuliaan untuk dirinya, yaitu dengan menjadikan
ayah-bunda, kakek-nenek, anak-cucu keturunannya serta pasangan-pasangannya yang
74
Sketsa Cinta Dari Langit Madinah
pantas masuk surga karena mereka saleh = dalam satu derajat kedudukan (dalam
surga). Siapa yang derajatnya rendah, maka ia akan digabungkan dengan yang
derajatnya tinggi, kalau ada yang memiliki derajat yang lebih tinggi lagi, maka mereka
akan digabungkan juga dengan mereka." (Lihat: At-Tahrir wa At-Tanwir: 13/131).
ِ ِ ِ ِ ِِ ِِ ِ ۟ ِ َّوال
ٰهم ّم ْن َع َملهم ْ ين ءَ َامنُوا َواتػَّبَػ َعْتػ ُه ْم ذُّريػَّتُػ ُهم ِبّيٰ ٍن أ
ََلَْقنَا ِب ْم ذُّريػَّتَػ ُه ْم َوَمآ أَلَْتػن ُػ َ َذ
ِّمن َش ْى ٍء
Artinya: "Dan orang-orang yang beriman dan anak-cucu mereka yang mengikuti
mereka dalam keimanan, kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka. Dan
kami tidak mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka." (QS Ath-Thur: 21).
75
Sketsa Cinta Dari Langit Madinah
76