Anda di halaman 1dari 11

PERHITUNGAN GERHANA BULAN

Oleh: Muhamad Zainal Mawahib, MH.

CONTOH PERHITUNGAN GERHANA PADA RABIUL AWAL 1425 H

1. Menghitung Kemungkinan Terjadi Gerhana Bulan pada Rabiul Awal 1425 H,


dengan menggunakan Tabel Kemungkinan Terjadi Gerhana sebagaimana
terlampir (Lampiran 1) dengan cara dengan cara:
a. Ambil data dari Tabel A menurut kelompok tahunnya
b. Ambil data dari Tabel B menurut satuan tahunnya
c. Ambil data dari Tabel C pada kolom Gerhana Bulan menurut bulannya
d. Ketiga data tersebut (A, B dan C) dijumlahkan

Perhatikan : Apabila hasil penjumlahan lebih dari 360o, maka kurangilah


dengan 360o

Catatan : Gerhana Bulan mungkin akan terjadi apabila hasil penjumlahan


tersebut:
- Antara 000o s/d 014o
- Antara 165o s/d 194o
- Antara 345o s/d 360o

Maka, Rabiul Awal 1425 H


Tahun 1400 = 084o 50’ 12”1
Tahun 25 = 201o 10’ 00”2
Rabiul Awal = 076o 40’ 37”3 +
Jumlah = 362o 40’ 49”
= 360o 00’ 00” -
Hasil = 02o 40’ 49”

Keterangan:
Hasil atau angkat 02o 40’ 49” ini berada di antara 00o s/d 14o, sehingga pada
pertengahan Rabiul Awal 1425 H ada kemungkinan terjadi Gerhana Bulan.

2. Menghitung Konversi Tanggal Kemungkinan Terjadi Gerhana Bulan dari Hijriah ke


Masehi

Perhatikan : Bahwa Gerhana Bulan selalu terjadi pada saat Matahari dan
Bulan beroposisi, sehingga Gerhana Bulan itu hanya akan terjadi pada saat Bulan
Purnama, yakni sekitar tanggal 15 bulan kamariah.

Oleh karena itu, melakukan Konversi Hijriah ke Masehi tanggal 15 Rabiul Awal
1425 H atau 15 – 03 – 1425 H, ini artinya waktu yang telah dilalui 1424 tahun + 02
bulan
+ 15 hari.

1
Lihar Lampiran 1, Tabel A.
2
Lihat Lampiran 1, Tabel B.
3
Lihat Lampiran 1, Tabel C.

1
1424 tahun : 30 tahun = 47 daur, lebih 14 tahun
47 daur = 47 x 10.631 hari = 499.657 hari
14 tahun = (14 x 354) + 5 hari = 4.961 hari4
2 bulan = (29 x 2) + 1 hari = 59 hari5
15 hari = 15 hari +
Jumlah = 504.692 hari
Selisih Masehi-Hijriah = 227.016 hari
Anggaran Baru Gregorius = 13 hari +
Jumlah = 731.721 hari

504.691 : 7 = 72.098, lebih 6 = Rabu (dihitung mulai Jumat)


504.691 : 5 = 100.938, lebih 2 = Pahing (dihitung mulai Legi)

731.721 : 1461 = 500 siklus, lebih 1221 hari


500 siklus = 500 x 4 tahun = 2000 tahun
1221 hari = 1221 : 365 = 3 tahun,6 lebih 126 hari
= 126 hari = 4 bulan7 lebih 5 hari

Jadi, waktu yang telah dilalui 2003 (2000+3) tahun + 4 bulan + 5 hari
Waktu berjalan adalah hari ke 5 bulan ke 5 tahun ke 2004, oleh karena itu 15 Rabiul
Awal 1425 H, bertepatan dengan 5 Mei 2004 M.

3. Menyiapkan Data Astronomis dari Ephemeris sesuai hasil konversi tanggal


(sebagaimana yang telah dilakukan di atas) dari buku Ephemeris Hisab Rukyat
atau mencetak (print out) dari Software Winhisab versi 2.0 (1998).

Perhatikan:
Data Ephemeris menggunakan waktu Greenwich, artinya bagi tempat-tempat yang
berada di bujur timur waktunya lebih dahulu dari pada waktu Greenwich. Misal
waktu WIB lebih dahulu 7 jam dari pada waktu Greenwich. Oleh karena itu, yang
perlu diperhatikan ketika mempersiapkan data Ephemeris adalah FIB (Fraction
Illumination Bulan), yakni dilacak harga FIB Terbesar terjadi. Kalau sekiranya pada
tanggal hasil konversi yang telah dilakukan tidak ditemukan harga FIB Terbesar,
maka ambillah data Ephemeris pada satu hari sebelumnya atau sesudahnya.

Karena, pada tanggal 5 Mei 2004 M tidak terjadi FIB Terbesar, maka diambil data
Ephemeris satu hari sebelumnya, yakni tanggal 04 Mei 2004.

4. Melacak FIB Terbesar pada Tabel Ephemeris kolom Fraction Illumination bulan.
Periksa FIB Terbesar terjadi pada jam berapa menurut Greenwich.

Perhatikan:
Perikasa sekali lagi adanya kemungkinan terjadinya Gerhana Bulan, yaitu dengan
melihat nilai atau harga mutlak lintang bulan, pada kolom Apparent Latitude bulan
saat FIB Terbsar. Sebagaimana disebutkan dalam Kitab al-Khulashah al-Wafiyah
bahwa:
 Jika harga mutlak lintang bulan > 1o 05’ 07”, maka tidak terjadi Gerhana Bulan
 Jika harga mutlak lintang bulan < 1o 00’ 24”, maka pasti terjadi Gerhana Bulan

4
Lihat Lampiran 2, Tabel A.
5
Lihat Lampiran 2, Tabel B.
6
Lihat Lampiran 2, Tabel C.
7
Lihat Lampiran 2, Tabel D.
 Jika harga mutlak lintang bulan < 1o 05’ 07” dan > 1o 00’ 24”, maka ada
kemungkinan terjadi Gerhana Bulan

Pada Tanggal 04 Mei 2004 M FIB Terbesar adalah 0.99999 terjadi pada Jam 21
GMT. Pada Jam 21 GMT tersebut, harga mutlak Lintang Bulan pada Kolom
Apparent Latitude Bulan sebesar 00o 20’ 38”. Harga ini lebih kecil dari 1o 00’ 24”,
sehingga pada saat itu benar akan terjadi Gerhana Bulan.

5. Menghitung Sabaq Matahari (B1), yakni gerak Matahari setiap jam, dengan cara
menghitung harga mutlak selisih antara ELM (Ecliptic Longitude Matahari) pada
Jam FIB Terbesar tersebut dan pada satu jam berikutnya.

Perhatikan:
Apabila FIB Terbesar terjadi pada jam 24, maka satu jam berikutnya adalah jam 01
pada hari atau tanggal berikutnya.

ELM Jam 21 44o 43’ 27”


ELM Jam 22 44o 45’ 52” -
B1 00o 02’ 25”

6. Menghitung Sabaq Bulan (B2), yakni gerak bulan setiap jam, dengan cara
menghitung harga mutlak selisih antara data ALB (Apparent Longitude Bulan)
pada Jam FIB Terbesar tersebut dan pada satu jam berikutnya.

Perhatikan:
Apabila FIB Terbesar terjadi pada jam 24, maka satu jam berikutnya adalah jam 01
pada hari atau tanggal berikutnya.

ALB Jam 21 224o 57’ 24”


ALB Jam 22 225o 34’ 35” -
B2 00o 37’ 11”

7. Menghitung jarak Matahari dan Bulan (MB), dengan rumus:


MB = ELM – (ALB – 180), jika ALB lebih besar dari 180
MB = ELM – (ALB + 180), jika ALB lebih kecil dari 180

MB ELM – (ALB – 180)


44o 43’ 27” – (224o 57’ 24” – 180)
MB -00o 13’ 57”

8. Menghitung Sabaq Bulan Muaddal (SB), dengan rumus:


SB = B2 – B1

SB B2 –B1
00o 37’ 11” - 00o 02’ 25”
SB 00o 34’ 46”
9. Menghitung Titik Istiqbal, dengan rumus:
Titik Istiqbal = MB : SB
Titik Istiqbal MB : SB
-00o 13’ 57” : 00o 34’ 46”
Titik Istiqbal -00j 24m 04,49d

10. Menghitung Waktu Istiqbal, dengan rumus:


Waktu Istiqbal = Waktu FIB Terbesar + Titik Istiqbal – 00:01:49,29

WaktuIstiqbal (Waktu FIB Terbesar + Titik Istiqbal) – 00:01:49,29


(21j 00m 00d + -00j 24m 04,49d)– 00j 01m 49,29d
Waktu Istiqbal 20j 34m 06,22d

11. Melacak data-data Ephemeris pada saat terjadi Istiqbal dengan Interpolasi,
adapun data-data yang diperlukan sebagai berikut ini:
a. Semidiameter Bulan (SDb) pada kolom Semi Diameter Bulan
SDb Jam 20j 34m 06,22d A – (A – B) x C
SDb Jam 20 00o 16’ 31,99” A
SDb Jam 21 00o 16’ 32,26” B
00j 34m 06,22d 00j 34m 06,22d C
SDb Jam 20j 34m 06,22d 00o 16’ 32,14”

b. Horizontal Parallaks Bulan (HPb) pada kolom Semi Horizontal Parallaks Bulan
HPb Jam 20j 34m 06,22d A – (A – B) x C
HPb Jam 20 01o 00’ 40,00” A
o
HPb Jam 21 01 00’ 41,00” B
00j 34m 06,22d 00j 34m 06,22d C
HPb Jam 20j 34m 06,22d 01o 00’ 40,57”

c. Lintang Bulan (Lb) pada kolom Apparent Latitude Bulan.


Lb Jam 20j 34m 06,22d A – (A – B) x C
Lb Jam 20 -00o 17’ 12,00” A
Lb Jam 21 -00o 20’ 38,00” B
00j 34m 06,22d 00j 34m 06,22d C
Lb Jam 20j 34m 06,22d -00o 19’ 09,09”

d. Semidiameter Matahari (SDm) pada kolom Semi Diameter Matahari


SDm Jam 20j 34m 06,22d A – (A – B) x C
SDm Jam 20 00o 15’ 51,49” A
SDm Jam 21 00o 15’ 51,48” B
00j 34m 06,22d 00j 34m 06,22d C
SDm Jam 20j 34m 06,22d 00o 15’ 51,48”

e. Jarak Bumi (JB), pada kolom True Geocentric Distance Matahari


JB Jam 20j 34m 06,22d A – (A – B) x C
JB Jam 20 1.0085549 A
JB Jam 21 1.0085651 B
00j 34m 06,22d 00j 34m 06,22d C
JB Jam 20j 34m 06,22d 1.0085601
12. Menghitung Horizon Parallaks Matahari (HPo), dengan rumus:
sin HPm = sin 08,794” : JB

sin HPm sin 08,794” : JB


sin 00o 00’ 08,794” : 1.0086601
HPm 00o 00’ 08,72”

13. Menghitung Jarak Bulan dari Titik Simpul (H), dengan rumus:
sin H = sin Lb : sin 5

sin H sin Lb : sin 5


sin -00o 19’ 09,09” : sin 5
H -3o 39’ 53,26”

14. Menghitung Lintang Bulan Maksimal Terkoreksi (U), dengan rumus:


tan U = [tan Lb : sin H]

tan U [tan Lb : sin H]


[tan -00o 19’ 09,09” : sin -3o 39’
53,26”]
U 04o 58’ 52,12”

15. Menghitung Lintang Bulan Minimum Terkoreksi (Z), dengan rumus:


sin Z = [sin U x sin H]

sin Z [sin U x sin H]


[sin 04o 58’ 52,12” x sin -3o 39’
53,26”]
Z 00o 19’ 04,77”

16. Menghitung Koreksi Kecepatan Bulan Relatif terhadap Matahari (K), dengan rumus:
K = cos Lb x SB : cos U

K cos Lb x SB : cos U
cos -00o 19’ 09,09” x 00o 34’ 46” :
cos 04o 58’ 52,12”
K 00o 34’ 53,88”

17. Menghitung besar Semidiameter Bayangan Inti Bumi (D), dengan rumus:
D = (HPb + HPm – SDm) x 1,02

D (HPb + HPm – SDm) x 1,02


(01o 00’ 40,57” + 00o 00’ 08,72” - 00o
15’ 51,48”) x 1,02
D 00o 45’ 51,77”

18. Menghitung jarak Titik Pusat Bayangan Inti Bumi sampai Titik Pusat Bulan ketika
piringan Bulan mulai bersentuhan dengan bayangan inti Bumi (X), dengan rumus:
X = D + SDb

X D + SDb
00o 45’ 51,77” + 00o 16’ 32,14”
X 01o 02’ 23,91”

19. Menghitung jarak Titik Pusat Bayangan Inti Bumi sampai Titik Pusat Bulan ketika
seluruh piringan mulai masuk pada Bayangan Inti Bumi (Y), dengan rumus:
Y = D - SDb

Catatan:
- Apabila Y lebih besar dari pada Z, maka akan terjadi Gerhana Bulan Total.
- Apabila Y lebih kecil dari pada Z, maka akan terjadi Gerhana Bulan Sebagian.
Y D - SDb
00o 45’ 51,77” - 00o 16’ 32,14”
Y 00o 29’ 19,63”
Karena Y lebih besar dari pada Z, maka akan terjadi Gerhana Bulan Total.

20. Menghitung jarak Titik Pusat Bulan ketika piringan Bulan mulai bersentuhan
dengan Bayangan Inti Bumi sampai Titik Pusat Bulan saat segaris dengan
Bayangan Inti Bumi (C), dengan rumus:
cos C = cos X : cos Z

cos C cos X : cos Z


cos 01o 02’ 23,91” : cos 00o 19’
04,77”
C 00o 59’ 24,62”

21. Menghitung waktu yang diperlukan oleh Bulan untuk berjalan mulai dari ketika
piringan Bulan bersentuhan dengan Bayangan Inti Bumi sampai ketika Titik Pusat
Bulan segaris dengan Bayangan Inti Bumi (T1), dengan rumus:
T1 =C:K

T1 C:K
00o 59’ 24,62” : 00o 34’ 53,88”
T1 1j 42m 08,64d

22. Menghitung jarak Titik Pusat Bulan saat segaris dengan Bayangan Inti Bumi
sampai Titik Pusat Bulan ketika seluruh piringan Bulan Masuk pada Bayangan Inti
Bumi (E), dengan rumus:
cos E = cos Y : cos Z

Catatan:
Apabila Y lebih kecil dari pada Z, maka akan terjadi Gerhana Bulan Sebagian,
oleh karena itu, E dan T2, berikut ini tidak perlu dihitung.

cos E cos Y : cos Z


cos 00o 29’ 19,62” : cos 00o 19’
04,77”
E 00o 22’ 16,33”

23. Menghitung waktu yang diperlukan oleh Bulan untuk berjalan mulai dari Titik Pusat
Bulan saat segaris dengan Bayangan Inti Bumi sampai Titik Pusat Bulan ketika
seluruh piringan Bulan masuk pada Bayangan Inti Bumi (T2), dengan rumus:
T2 =E:K
Catatan:
Apabila Y lebih kecil dari pada Z, maka akan terjadi Gerhana Bulan Sebagian,
oleh karena itu, E dan T2, berikut ini tidak perlu dihitung.

T2 E:K
00o 22’ 16,33” : 00o 34’ 53,88”
T2 00j 38m 17,55d

24. Koreksi Pertama terhadap kecepatan Bulan (Ta), dengan rumus:


Ta = cos H : sin K

Ta cos H : sin K
cos -3o 39’ 53,26” : sin 00o 34’
53,88”
Ta 98o 18’ 31,19”

25. Koreksi Kedua terhadap kecepatan Bulan (Tb), dengan rumus:


Tb = sin Lb : sin K

Tb sin Lb : sin K
sin -00o 19’ 09,09”: sin 00o 34’
53,88”
Tb -00o 32’ 55,65”

26. Menghitung Waktu Gerhana, dengan rumus:


T0 = [sin 0,05 x Ta x Tb]

T0 [sin 0,05 x Ta x Tb]


[sin 0,05 x 98o 18’ 31,19” x -00o 32’
55,65”]
T0 00j 02m 49,49d

27. Menghitung Waktu Titik Tengah Gerhana (Tgh), dengan cara: Perhatikan Lintang
Bulan (Lb) dalam Kolom Apparent Latitude Bulan pada Jam FIB Terbesar dan
pada satu jam berikutnya:
- Jika harga mutlak Lintang Bulan semakin mengecil, maka:
Tgh = Istiqbal + T0 - ΔT
- Jika harga mutlak Lintang Bulan semakin membesar, maka
Tgh = Istiqbal - T0 - ΔT

Catatan:
- ΔT adalah koreksi waktu TT menjadi GMT8
- Bila dikehendaki dengan waktu WIB, maka tambahkanlah 7 jam
- Bila hasil penambahan tersebut lebih dari 24, maka kurangilah dengan 24,
sisanya itulah waktu titik tengah gerhana, tetapi pada tanggal berikutnya dari
tanggal data Ephemeris.

Tgh Istiqbal - T0 - ΔT

8
Rumus ΔT = (102,3 + 123,5 x t + 32,5 x t2) : 3600, adapun untuk mendapatkan nilai dengan
rumus t = (tahun yang dikehendaki – 2000) : 100.
20j 34m 06,22d - 00j 02m 49,49d - 00j 01m 47,29d
Tgh 20j 29m 29,44d GMT: Tanggal 4 Mei 2004
j m d
07 00 00,00 +
TGH 03j 29m 29,44d WIB: Tanggal 5 Mei 2004

28. Menghitung Waktu Mulai Gerhana, dengan rumus:


Mulai Gerhana = Tgh – T1

Mulai Gerhana Tgh – T1


03j 29m 29,44d - 1j 42m 08,64d
Mulai Gerhana 01j 47m 20,80d

29. Menghitung Waktu Mulai Gerhana Total, dengan rumus:


Mulai Total = Tgh – T2

Mulai Total Tgh – T2


03j 29m 29,44d - 00j 38m 17,55d
Mulai Total 02j 51m 11,89d

30. Menghitung Waktu Selesai Gerhana Total, dengan rumus:


Selesai Total = Tgh + T2

Selesai Total Tgh + T2


03j 29m 29,44d + 00j 38m 17,55d
Selesai Total 04j 07m 46,99d

31. Menghitung Waktu Selesai Gerhana, dengan rumus:


Selesai Gerhana= Tgh + T1

Catatan:
Apabila awal gerhana lebih besar dari pada waktu Matahari terbit di suatu tempat,
atau akhir gerhana lebih kecil dari pada waktu terbenam atahari di tempat
tersebut, maka Gerhana Bulan tidak tampak dari tempat tersebut.

Selesai Gerhana Tgh + T1


03j 29m 29,44d + 1j 42m 08,64d
Selesai Gerhana 05j 11m 38,08d

32. Menghitung lebar piringan Bulan yang masuk dalam Bayangan Inti Bulan pada
Gerhana Bulan Sebagian (LG), dengan rumus:
LG = (D + SDb – Z) : (2 x SDb) x 100%
Catatan:
Perhitungan ini untuk menghitung Gerhana Bulan Sebagian.

33. Mengambil Kesimpulan dari hasil perhitungan, yakni menyatakan Hari, Tanggal
dan Jam terjadi Gerhana Bulan.
Gerhana Bulan Total terjadi pada Hari Rabu Pahing, 5 Mei 2004 M.
Mulai Gerhana = 01:47:20,80 WIB
Mulai Total = 02:51:11,89 WIB
Tengah Gerhana = 03:29:29,44 WIB
Selesai Total = 04:07:46,99 WIB
Selesai Gerhana = 05:11:38,08 WIB
LAMPIRAN-

LAMPIRAN LAMPIRAN

JADWAL GERHANA
TABEL A: TAHUN MAJMUAH
TH DATA TH DATA TH DATA
00 331O 05’ 12” 1400 084O 50’ 12” 1700 338O 50’ 12”
30 212O 29’ 12” 1430 326 O 14’ 12” 1730 220O 14’ 12”
60 093O 53’ 12” 1460 207O 38’ 12” 1770 101O 38’ 12”
90 335O 17’ 12” 1490 089O 02’ 12” 1800 343O 02’ 12”
1220 076O 26’ 12” 1520 330O 26’ 12” 1830 224O 26’ 12”
1250 317O 50’ 12” 1550 211O 50’ 12” 1800 105O 50’ 12”
1280 199O 14’ 12” 1580 093O 14’ 12” 1890 347O 14’ 12”
1310 080O 38’ 12” 1610 334O 38’ 12” 2010 228O 38’ 12”
1340 322O 02’ 12” 1640 216O 02’ 12” 2040 110O 02’ 12”
1370 203O 26’ 12” 1670 097O 26’ 12” 2070 351O 26’ 12”

TABEL B: TAHUN MABSUTHAH


TH DATA TH DATA TH DATA
01 008O 02’ 48” 11 088O 30’ 48” 21 168O 58’ 48”
02 016O 05’ 36” 12 096O 33’ 36” 22 177O 01’ 36”
03 024O 08’ 24” 13 104O 36’ 24” 23 185O 04’ 24”
04 032O 11’ 12” 14 112O 39’ 12” 24 193O 07’ 12”
05 040O 14’ 00” 15 120O 42’ 00” 25 201O 10’ 00”
06 048O 16’ 48” 16 128O 44’ 48” 26 209O 12’ 48”
07 056O 19’ 36” 17 136O 47’ 36” 27 217O 15’ 36”
08 064O 22’ 24” 18 144O 50’ 24” 28 225O 18’ 24”
09 072O 25’ 12” 19 152O 53’ 12” 29 233O 21’ 12”
10 080O 28’ 00” 20 160O 56’ 00” 30 241O 24’ 00”

TABEL C: BULAN HIJRIAH


GERHANA
NAMA BULAN MATAHARI BULAN
Muharram 030O 40’ 15” 015O 20’ 07”
Shafar 061O 20’ 30” 046O 00’ 22”
Rabi’ul Awal 092O 00’ 45” 076O 40’ 37”
Rabi’ul Akhir 122O 41’ 00” 107O 20’ 52”
Jumadil Ula 153O 21’ 15” 138O 01’ 07”
Jumadil Akhirah 184O 01’ 30” 168O 41’ 22”
Rajab 214O 41’ 45” 199O 21’ 37”
Sya’ban 245O 22’ 00” 230O 01’ 52”
Ramadhan 276O 02’ 15” 260O 42’ 07”
Syawwal 306O 42’ 30” 291O 22’ 22”
Dzulqa’dah 337O 22’ 45” 322O 02’ 37”
Dzulhijjah 008O 03’ 00” 352O 42’ 52”
LAMPIRAN 2

TABEL A: JUMLAH HARI TAHUN HIJRIAH


TH HARI TH HARI TH HARI
1 354 11 3898 21 7442
2 709 12 4252 22 7796
3 1063 13 4607 23 8150
4 1417 14 4961 24 8505
5 1772 15 5316 25 8859
6 2126 16 5670 26 9214
7 2481 17 6024 27 9568
8 2835 18 6379 28 9922
9 3189 19 6733 29 10277
10 3544 20 7087 30 10631

TABEL B: UMUR DAN JUMLAH HARI BULAN-BULAN HIJRIAH


No Bulan Hijriah Umur Jumlah Hari
1 Muharram 30 30
2 Shafar 29 59
3 Rabi’ul Awal 30 89
4 Rabi’ul Akhir 29 118
5 Jumadil Ula 30 148
6 Jumadil Akhirah 29 177
7 Rajab 30 207
8 Sya’ban 29 236
9 Ramadhan 30 266
10 Syawwal 29 295
11 Dzulqa’dah 30 325
12 Dzulhijjah 29 / 30 354 / 355

TABEL C: JUMLAH HARI TAHUN MASEHI


Tahun Jumlah Hari Tahun Jumlah Hari
1 365 3 1095
2 730 4 1461

TABEL D: UMUR DAN JUMLAH HARI BULAN-BULAN MASEHI


Jumlah Hari
No Bulan Umur
Basitah Kabisat
1 Januari 31 31 31
2 Februari 28 / 29 59 60
3 Maret 31 90 91
4 April 30 120 121
5 Mei 31 151 152
6 Juni 30 181 182
7 Juli 31 212 213
8 Agustus 31 243 244
9 September 30 273 274
10 Oktober 31 304 305
11 November 30 334 335
12 Desember 31 365 366
LAMPIRAN 3
DATA EPHEMERIS 04 MEI 2004 M

Anda mungkin juga menyukai