Anda di halaman 1dari 2

KISAH ISLAMI

MUQADDIMAH

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh....

Alhamdulillahirobbilalamin.. wassholatu wassalam ala asrofil anbiyaaiwalmursaliin sayyidina wa


habibiina Muhammadin wa ala alihi wa shohbihi ajmaiin, amma ba'du.

Segala puji bagi Allah sang Penguasa alam semesta. Semoga salawat serta keselamatan tercurahkan
selalu kepada Nabi dan Rasul termulia. Beserta keluarga dan Para sahabat Semuanya.

Yang saya hormati dewan juri

Yang saya hormati ustad-ustadzah pendamping

Teman-teman peserta lomba yang saya banggakan

Pada acara Festival Anak sholeh ini, saya mewakili TPQ AL-FALAH akan membacakan kisah islami yang
berjudul :

ISTIGHFAR SANG PENJUAL ROTI

Imam Ahmad bin Hambal Rahimakumullah (Murid Imam Syafi'i) di kenal juga sebagai Imam Hambali.
Dimasa akhir hidupnya beliau bercerita.

Suatu waktu (ketika saya sudah usia tua) saya tidak tau kenapa ingin sekali bepergian menuju satu kota
di Irak. Padahal tidak ada janji sama orang dan tidak ada keperluan. Akhirnya Imam Ahmad pirgi sendiri
menuju kota Basrah.

Beliau bercerita "Begitu tiba disana waktu lsya saya ikut shalat berjamaah isya di mesjid, hati saya
merasa tenang, kemudian saya ingin istirahat. Begitu jamaah bubar Imam Ahmad ingin tidur di mesjid,

Tiba-tiba marbot mesjid datang menemui sambil betanya,"kamu mau apa disini syaikh ?...

"Marbot tidak tahu kalau beliau adalah Imam Ahmad dan Imam Ahmad pun tidak memperkenalkan
dirinya. Di Irak. Semua Orang kenal siapa Imam Ahmad, Seorang Ulama Besar dan ahli hadits, sangat
sahih dan zuhud.

Imam Ahmad menjawab "Saya mau istirahat, saya musafir"

Marbot menjawab, "Tidak boleh, tidak boleh tidur di mesjid". Lalu marbot berkata " Didalam mesjid
tidak boleh, diluar mesjid tidak boleh, di teras mesjid juga tidak boleh", Imam Ahmad di usir dan
didorong-dorong sampai jalanan.

Disamping mesjid ada penjual roti, gudang kecil. Selain sebagai tempat tinggal sekaligus sebagai tempat
membuat roti dan menjual roti. Penjual roti ini sedang menjual roti.
Imam Ahmad di panggil oleh penjual roti tadi," Mari syaikh.. anda boleh menginap ditempat saya, saya
punya tempat meskipun kecil".

Imam Ahmad masuk kerumahnya, duduk di belakang nya yang sedang membuat roti. Penjual roti itu
sambil terus melafalkan kalimat Istigfar

"Astagfirullah saat memberi garam"

"Astagfirullah saat memecberikan telur"

"Astagfirullah saat mencampur gandum"

"Astagfirullah..." Dia selalu mengucapkan kalimat Istigfar, sebuah kebiasaan yang mulia.

Imam Ahmad terus memperhatikannya.

Lalu Imam Ahmad bertanya, "sudah berapa lama kamu lakukan kebiasaan ini ?.

"Orang itu menjawab. Sudah lama sekali Syaikh, saya menjual roti 30 tahun, Semenjak itu saya
melakukannya".

"Apahasil perbuatan mu..?" Imam Ahmad bertanya.

Orang itu menjawab "lantaran Wasilah Istigfar, tidak ada hajat/keinginan yang saya minta kecuali pasti
dikabulkan Allah. Semua yang saya minta semua langsung di ijabah".

Rasulullah SAW. bersabda:

Siapa yang menjaga Istigfar, maka Allah akan menjadikan jalan keluar baginya dari semua masalah, dan
diberikan Rizki dari jalan yang tidak di sangka-sangka".

Lalu Orang itu melanjutkan, "Semua di kabulkan Allah keuali satu, yaitu di pertemukan kepada Imam
Ahmad".

Seketika itu juga Imam Ahmad bertakbir" Allahu Akbar, Allahu Akbar.... Allah telah mendatangkan saya
jauh dari Baghdad pergi ke Basrah, dan di dorong-dorong marbot keluar mesjid sampai kejalanan
ternyata karena " ISTIGFARMU"

Penjual roti terperanjat memuji Allah, ternyata la bertemu Imam Ahmad dan langsung memeluk dan
mencium Imam Ahmad, sambil bertasbih dan mengucapkan syukur " Subhanallah, Alhamdulillah".

(Diambil dari: kitab manaqib Imam Ahmad).

Anda mungkin juga menyukai