Anda di halaman 1dari 4

MUQADDIMAH

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Alhamdulillahirobbil a’lamin.. wassholatu wassalam ala asrofil anbiyaa iwalmursaliin sayyidina


wa habibiina Muhammadin wa a’la alihi wa shohbihi ajmaiin, amma ba’du.

Segala puji bagi Allah sang Penguasa alam semesta. Semoga salawat serta keselamatan
tercurahkan selalu kepada Nabi dan Rasul termulia. Beserta keluarga dan Para sahabat
Semuanya.

Yang saya hormati dewan juri

Yang saya hormati ustad-ustadzah pendamping

Teman – teman peserta lomba yang saya banggakan.

Pada acara Festival Anak sholeh yang Ke 11 saya mewakili TPA AL-MUDDAKIR akan
membacakan kisah islami yang berjudul ;
Istigfar Sang Penjual Roti

Imam Ahmad bin Hambal Rahimakumullah ( Murid Imam Syafi’I ) di kenal juga sebagai
Imam Hambali. Dimasa akhir hidupnya beliau bercerita.

Suatu waktu ( ketika saya sudah usia tua ) saya tidak tau kenapa ingin sekali bepergian
menuju satu kota di Irak. Padahal tidak ada janji sama orang dan tidak ada keperluan. Akhirnya
Imam Ahmad pergi sendiri menuju kota Basrah.

Beliau bercerita “ Begitu tiba disana waktu Isya’ saya ikut shalat berjamaah isya’ di
mesjid, hati saya merasa tenang, kemudian saya ingin istirahat. Begitu jamaah bubar ,Imam
Ahmad ingin tidur di mesjid, Tiba-tiba marbot mesjid datang menemui ambil bertanya “ kamu
mau apa disini syaikh ?... “ Marbot tidak tau kalau beliau adalah Imam Ahmad dan Imam Ahmad
pun tidak memperkenalkan dirinya. Di Irak , Semua Orang kenal siapa Imam Ahmad, Seorang
Ulama Besar dan ahli hadits, sangat sahih dan zuhud.

Imam Ahmad menjawab “ Saya ingin istirahat, saya musafir” Marbot menjawab, “ Tidak
boleh, tidak boleh tidur di mesjid”. Lalu marbot berkata “ Didalam mesjid tidak boleh, diluar
mesjid tidak boleh, di teras mesjid juga tidak boleh “, Imam Ahmad di usir dan didorong-dorong
sampai jalanan.

Disamping mesjid ada penjual roti, rumahnya kecil. Selain sebagai tempat tinggal
sekaligus sebagai tempat membuat roti dan menjual roti. Penjual roti ini sedang menjual roti.
Imam Ahmad di panggil oleh penjual roti tadi, “ Mari syaikh.. anda boleh menginap ditempat
saya, saya punya tempat meskipun kecil”.

Imam Ahmad masuk kerumahnya, duduk di belakangnya yang sedang membuat roti.
Penjual roti itu sambil terus melafalkan kalimat Istigfar.

“ Astagfirullah saat memberi garam”

“ Astagfirullah saat memecahkan telur”

“ Astagfirullah saat mencampur gandum”

“ Astagfirullah…” Dia selalu mengucapkan kalimat Istigfar, sebuah kebiasaan yang


mulia. Imam Ahmad terus memperhatikannya.

Lalu Imam Ahmad bertanya, “ sudah berapa lama kamu lakukan kebiasaan ini ?.. ” Orang
itu menjawab “ Sudah lama sekali Syaikh, saya menjual roti 30 tahun, Semenjak itu saya
melakukannya” . “ apa hasil perbuatan mu..? ” Imam Ahmad bertanya. Orang itu menjawab
“lantaran Wasilah Istigfar, tidak ada hajat/keinginan yang saya minta kecuali pasti dikabulkan
Allah. Semua yang saya minta semua langsung di ijabah”.
Rasulullah pernah bersabda :

“ Siapa yang menjaga Istigfar, maka Allah akan menjadikan jalan keluar baginya dari
semua masalah, dan diberikan Rizki dari jalan yang tidak di sangka-sangka”.

Lalu Orang itu melanjutkan, “ Semua di kabulkan Allah kecuali satu, yaitu di pertemukan kepada
Imam Ahmad ”.

Seketika itu juga Imam Ahmad bertakbir “ Allahu Akbar, Allahu Akbar…. Allah telah
mendatangkan saya jauh dari Baghdad pergi ke Basrah, dan di dorong-dorong marbot keluar
mesjid sampai kejalanan ternyata karena “ ISTIGFARMU”. Penjua roti terperanjat memuji Allah,
ternyata Ia bertemu Imam Ahmad dan langsung memeluk dan mencium Imam Ahmad, sambil
bertasbih dan mengucapkan syukur “ Subhanallah, Alhamdulillah”.

(Diambil dari: kitab manaqib Imam Ahmad).


NABI MUHAMMAD

Ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad S.A.W yaitu Islam, merupakan agama yang
sempurna yang seluruh umat manusia sepanjang masa. Nabi Muhammad merupakan Rasul akhir
zaman. Sebagai rasul yang terakhir dan penutup para nabi, beliau di utus oleh Allah S.W.T untuk
melihat umat manusia tanpa melihat asal suku dan bangsanya.

Misi Nabi Muhammad S.A.W antara lain ; Menyempurnakan Akhlak manusia, memberi
kabar gembira dan peringatan kepada umat manusia dan menyampaikan ajaran dari Allah S.W.T
kepada Umat manusia.

Nabi Muhammad di utus oleh Allah ditengah-tengah kejahilan (kebodohan) masyarakat


pada zaman jahiliyah. Saat itu akhlak dan perilaku masyarakat sangat biadab sehingga bisa di
ilustrasikan “ kucing pun menangis melihat akhlak manusia” saat itu saking biadabnya, Anak-
anak perempuan yang baru dilahirkan dikubur hidup-hidup. Selain memperkenalkan Allah S.W.T
sebagai satu-satunya Tuhan yang wajib di sembah, Rasulullah dalam dakwahnya juga menuntun
umatnya berperilaku mulia dan memberikan teladan kepada meraka dengan sikap sabar dan
keteguhan hati beliau mampu mengubah moral yang sudah rusak menjadi berakhlak mulia.
Usaha yang dilakukan dalam membina akhlak benar-benarterwujud sebagai masyarakat
bermoral, beretika dan beradab.Akhlak Nabi Muhammad tiada bandingannya, sangat agung dan
Allah memuji Nabi Muhammad S.A.W dalam Al-qur’an surah Al Qalam ayat 4 yang artinya ; “
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti agung”.

Nabi Muhammad merupakan Rasul pilihan pembawa risalah islam. Beliau Khatamul
Anbiya’wal mursalin di muka bumi. Rasulullah mempunyai pribadi yang mulia dan Akhlak yang
terpuji. Oleh sebab itu, Beliau adalah Uswatun Hasanah bagi umat islam. Muhammad di lahirkan
di tengah-tengah masyarakat terbelakang yang senang dengan pertempuran dan kekerasan. Nabi
Muhammad senang menyendiri ke Gua Hira, Sebuah bukit dekat mekkah, Disinilah dia sering
berpikir dengan mendalam, memohon kepada Allah untuk memusnahkan kekafiran dan
kebodohan.

Rasulullah bersabda “ Sesengguhnya aku di utus kemuka bumi ini hanyalah untuk
menyempurnakan akhlak”. Kelurusan Akhlan beliau tercermin di seluruh aspek kehidupan,
kecintaan pada masyarakat yang di pimpinnya menunjukkan kasih sayang yang tulus. Ketika
berdakwah beliau memperoleh cemoohan, hinaan, tantangan, ancaman, dan pemboikotan dari
kaum Quraisy, namun beliau tidak marah, Nabi Muhammad S.A.W tidak membenci bahkan
mendoakan mereka agar di ampuni Allah S.W.T, berikut doa Nabi Muhammad “ Wahai tuhanku
ampunilah dosa-dosa kaumku sebab sesungguhnya mereka tidak mengetahui”.sungguh mulia
Nabi Besar kita Muhammad S.A.W.

Anda mungkin juga menyukai