Anda di halaman 1dari 2

Teks Cerita Islami “ Aku dan keteladanan Nabi Ayub a.s.

Assalamualaikum warahmatullahi wabakatuh


Hamdan wa syukran lillahi
Yang saya hormati Bapak-bapak Dewan Juri.
Dan Kawan-Kawan Peserta Lomba Mapsi Cabang Lomba Cerita Islami yang saya sayangi...
Apa kabar semua? Masih semangat?
“ Wahai Kawan semua pada kesempatan yang berbahagia ini ingin ........... sampaikan
kisah teladan Nabiallah Ayub a.s. semoga menjadikan banyak hukmah kepada kita semua

Kawan-kawan semua

Allah Subhanahu wata’ala telah menganugerahkan kepada Nabi Ayub as berlimpah ruah
kekayaan. Tanah dan kebun terhampar luas di mana-mana. Hewan ternak berbagai jenis
beratus-ratus ekor hidup bebas di sekitar rumah beliau. Belum lagi harta yang lainnya.
Meskipun demikian ketaatan kepada Allah tidak pudar. Nabi ayub as semakin rajin
menjalankan ibadah kepada Allah. Beliau ramah dan care atau peduli dengan sesama. Hal itu
beliau wujudkan dalam berinfak dan bersedekah kepada kaum papa atau kaum yang
membutuhkan. Tiada pun sikap jumawa atau sombong yang tampak di wajah Nabi Ayub as.
Suatu ketika Nabi Ayub as diuji oleh Allah. Hartanya yang berupa peternakan dan
perkebunan itu ludes terbakar. Tiada pun yang tersisa hanya abu yang terhampar di sana.
Bagaimana sikap Nabi Ayub as menghadapi situasi dan kondisi yang demikain kawan-kawan?
Ya ... beliau tetap sabar dan tabah karena merasa harta benda yang dimilikinya itu adalah
titipan. Dia ikhlas melepaskan jika Allah menghendaki. Demikian pula istrinya yang bernama
Rahmah.
Tak lama setelah musibah itu menimpa, disusul dengan peristiwa yang sangat menyedihkan.
Semua anak-anak Ayub mati tertimpa tiang rumah saudaranya. Ketika itu mereka sedang
makan malam dan angin meniup kencang dan merobohkannya.Tetapi Ayub menghadapinya
dengan sabar. Padahal para pengikutnya yang beriman merasa bersedih melihat kejadian
yang bertubi-tubi itu.
Kawan semua yang berbahagia
Menyusul kejadian itu, Ayub jatuh sakit. Semakin lama tubuhnya semakin kurus. Melihat
suaminya yang demikian itu, Rahmah ikut perihatin.Wanita itu khawatir, jangan-jangan Ayub
bersedih hati karena cobaan tersebut. Rahmah sorang istri yang sabar dan senantiasa setia
menemani suaminya
‘’Tubuhmu semakin lama semakin kurus dan kurang semangat. Apakah engkau bersedih
memikirkan kejadian yang menimpa rumah tangga kita?’’tegur Rahmah suatu ketika.
‘’Tidak istriku. Musibah yang terjadi merupakan ujian.Harta dan anak-anak adalah
titipan. Jika Allah menghendaki, maka aku harus ikhlas melepaskannya,; jawab Ayub.
‘’Tetapi engkau semakin kurus. Apa yang kau pikirkan,wahai suamiku?’’
‘’Aku tidak memikirkan apa-apa. Tetapi akhir-akhir ini aku merasa ada perubahan di
tubuhku. Mungkinkah aku terkena penyakit?’’kata Ayub.
Cobaan yang ditimpakan kepada Ayub tidaklah berhenti sampai di situ.Tetapi terus berlanjut.
Umatnya satu demi satu meninggalkan dirinya.Bahkan yang lebih menyedihkan orang-orang
di kota di kota itu mengusir Ayub. Dengan alasan takut tertular penyakitnya.
Untuk menyambung hidup, Rahmah terpaksa harus bekerja. Wanita itu kemudian diterima
untu bekerja di pabrik roti. Tetapi keadaan itu tidak berlangsung lama. Juragan roti mendengar
kalau suami Rahmah menderita penyakit yang menjijkan. Ia khawatir Rahmah membawa
baksil penyakit Ayub dan menularkan ke pabriknya. Rahmah dipecat dari pekerjaannya.
Hari-hari setelah itu tak ada lagi bahan makanan. Ayub semakin lemas. Sementara Rahmah
menunggui dengan hati pilu.Ia mencari cara bagaimana mendapatkan roti untuk menyambung
hidup mereka.
Akhirnya ia menemukan akal. Segera Rahmah menemui juragannya dan bermaksud
meminjam uang. Tetapi sang juragan menolak. Ia mau memberikan uang jika Rahmah
berkenan menjual rambutnya. Rahmah memang memiliki rambut yang sangat bagus dan
mungkin paling bagus dari wanita-wanita pada saat itu.
Apa boleh buat, dengan terpaksa Rahmah menjual rambutnya. Dengan hati pilu,ia relakan
rambutnya yang bagus itu dipotong.
Ia lalu pulang membawa dua potong roti.
Bagaimana sikap Nabi Ayub atas perjuangan istrinya dalam mencari sesuap makanan?

Di luar dugaan kawan semua ....


Ayub tidak malah senang melihat kedatangan istrinya membawa Roti. Nabi Allah itu kecewa
melihat rambut Rahmah yang menjadi pendek. Ia menganggap Rahmah tidak lagi setia
kepadanya. Namun Rahmah menjelaskan dengan tulus, semua itu dilakukan demi kesetiaan
kepada suaminya. Ringkas cerita , Allah kemudian menyembuhkan penyakit Ayub. Ia menjadi
lelaki tampan dan sehat seperti semula. Kedunya hidup bahagia kembali.
Kawan semua dan Bapak-bapak Juri yang berbahagia

Dari cerita itu dapatlah dijadikan hikmah atau pelajaran, bahwa


- Pertama
Hal yang menimpa kepada kita merupakan ujian dari Allah SWT. Kesengsaraan yang
kita alami janganlah membuat kita putus asa. Tetap berusaha dan berjuang.
- Kedua
Kebahagian yang kita rasakan janganlah membuat kita terlena sehingga kita bersikap
sombong atau jumawa. Kesombongan sangat rentan menjauhkan jarak kita dengan
kawan-kawan kita.

Semoga bermanfaat bagi kita semua


Billahittaufik walhidayah
Wassalamualikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai