Nabi Ayyub A.S. adalah salah seorang nabi dari keturunan Nabi Ibrahim
A.S. Ketika Nabi Ayyub A.S. dipilih menjadi nabi, Beliau mulai
mengajarkan penduduk tentang agama Allah dan menasihati mereka
untuk melakukan kebaikan dan menjauhi kejahatan. Seperti nabi-nabi yang
lain, mulanya sedikit saja yang mau mendengar ajaran Ayyub , tetapi
akhirnya jumlahnya semakin bertambah.
Pada saat itu Nabi Ayyub merupakan orang terkaya di negerinya, tiba-tiba
saja kehilangan semua harta yang dimilikanya. Sesuatu yang sangat
mengejutkan, bagaimana mungkin dari orang terkaya di negerinya, hingga
menjadi orang termiskin di negerinya.
Pasti banyak tanggapan orang mengenai hal yang terjadi pada Ayyub
mengenai harta-hartanya yang tiba-tiba hilang terkena musibah, orang
berpikiran kalau Ayyub merupakan orang yang berdosa, dan itu hukuman
dari dosa-dosanya, padahal Ayyub adalah orang baik dan taat kepada
Tuhan, dan memang benar adanya. Namun karena hal-hal yang terjadi
padanya tersebut, orang jadi menganggap dia orang jahat, dan kebaikan
yang dilakukannya hanya pura-pura semata, dan karena itulah makanya
dia mendapatkan hukuman tersebut.
Nabi Ayyub A.S. adalah seorang yang memiliki sifat rendah diri dan
bertakwa kepada Allah. Nabi Ayyub A.S adalah seorang yang sangat
penyabar. Beliau menderita dengan berbagai cobaan tetapi tidak sedikit
pun mengeluh tentang nasib yang menimpanya. Suatu hari, ladang yang
besar telah diserang oleh sekumpulan perompak. Mereka membunuh para
pekerja dan membawa lari sebahagian besar binatang ternakan. Nabi
Ayyub A.S. tidak berasa sedih atas kerugian tersebut tetapi bersyukur
kepada Allah. Tidak berapa lama selepas kejadian itu, bumbung rumah
baginda pula runtuh dan ramai ahli keluarganya terlibat dalam kejadian
tersebut. Nabi Ayyub A.S. sangat terkejut tetapi Beliau tetap bersabar
dengan berpegang pada iman yang kukuh. Beliau tidak menangis maupun
goyah imannya kepada Allah. Nabi Ayyub menganggap bahawa
kesenangan dan anak-anak adalah titipan daripada Allah. Sekiranya Allah
mengambil semua pemberian-Nya, tiada gunanya menangisi kehilangan
tersebut.
Namun begitu Rahima juga menjadi semakin letih hidup bersama dengan
Ayyub. Dia berdoa supaya suaminya meninggal dunia daripada terpaksa
menahan kesakitan yang berlarut - larut. Dia mencela suaminya yang
ikhlas bertahan dengan kesakitan dialami. Semasa Nabi Ayyub A.S. dalam
keadaan yang menyedihkan, beliau berdoa:
Nabi Ayyub A.S. adalah salah seorang nabi yang terkenal dan menjadi
teladan bahwa siapa yang sabar menahan cobaan dan ujian dalam apapun
keadaan, akhirnya akan mendapat ganjaran yang tinggi.
Kesimpulan :
Banyak hal yang bisa kita pelajari dari kisah hidup Ayub ini, bagaimana
kesetiaanya untuk percaya Kepada Tuhan, walaupun dengan segala
cobaan yang dialaminya, mulai dari kehilangan harta dan tiba-tiba jatuh
miskin, lalu meninggalnya semua anak-anaknya, penyakit kusta yang
dialaminya, istrinya yang tidak setia dan meninggalkannya, hingga
sahabat-sahabatnya yang meninggalkannya.
Semua penderitaan itu dijalaninya dengan setia, dia tetap percaya dan
hanya berharap kepada Tuhan. Semakin dia setia semakin dia dberi
cobaan oleh iblis, walaupun dia sempat mempertanyakan apa yang dia
alami namun pada akhirnya dia meminta maaf, dan tetap setia berharap
kepada Tuhan.
Dari kejadian yang dialami Ayub dengan kehilangan hartanya juga, saya
mendapat pelajaran bahwa harta bukanlah segalanya, bukan hanya harta
yang menjadi tujuan hidup kita. Memang selama hidup di dunia kita
membutuhkan uang, namun percaya saja kalau Tuhan akan memenuhi
semua kebutuhan kita.
Dengan harta yang kita punya kita dapat membantu orang, sebelum kita
nantinya mungkin akan di bantu. Harta kita tidak akan abadi, setiap saat
Tuhan dapat dengan mudah mengambilnya.
Saran :
Sebagai seorang pelajar saya menyarankan agar kita dapat menjadikan
kisah Nabi Ayyub A.S. ini sebagai panutan dan pelajaran yang sangat
berharga dalam menguji kesabaran dan ketabahan serta ketaatan kita
kepada Allah SWT.
Amiiinnn
Makalah Agama Islam
DISUSUN OLEH :
KELAS : XI MIPA 9