Disusun Oleh:
Muhammad Ridho
Angger Bagus Nuryafi
Kelas : VIII D
A. Pendahuluan
Tulang merupakan salah satu organ tubuh pada mahkluk hidup. Tulang dapat berupa
tulang rawan dan tulang keras. Tulang rawan dapat terjadi jika kita banyak mengkonsumsi
larutan-larutan seperti asam cuka (HCL). Yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan sangat
rawan. Larutan HCL juga dapat digunakan sebagai pengawet. Maka dari itu, jaga lah tulang kita
dengan mengurangi makan-makan yang mengandung pengawet.
B. Tujuan
1. Mengetahui dan membandingkan efek atau dampak oleh tulang bila di awetkan dengan asam
cuka dan air biasa.
C. Manfaat
Kita menjadi mengerti apa saja dampak yang diakibatkan pada tulang bila kita terlalu
banyak menggunakan bahan pengawet misalnya asam cuka. Dapat kita lihat dampak-dampaknya
dari penelitian yang telah kita lakukan dalam percobaan ini.
D. Tanggal Penelitian
2. Air biasa
B. Cara Kerja
1. Siapkan tulang paha ayam, kemudian Bersihkanlah tulang paha ayam dari sisa daging,
kemudian cuci, setelah bersih masukkan kedalam wadah
2. Amati keadaan paha ayam sebelum direndam kedalam larutan asam cuka dan air. misalnya
kekerasan, kelenturan warnanya, catatlah hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
3. Tuangkan larutan cuka kedalam wadah I dan air biasa ke wadah II, usahakan hingga tulang
terendam.
A. Pembahasan
Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCL). Ia adalah asam, kuat, dan
merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam
industri. Seperti yang telah kita ketahui, komponen utama tulang adalah unsur Ca (kalsium). Asam
klorida (HCL) memiliki kecendrungan untuk melarutkan unsur-unsur.
Jadi kalsium pada tulang semakin sedikit karena larut dalam asam, maka pada kondisi tertentu, tulang
akan menjadi lentur/lunak karena komposisi-komposisi Ca pada tulang sudah menurun drastis. Tulang
menjadi menguap.
B. Analisis Data
Tulang yang direndam dalam air biasa merubah warna tulang menjadi pink ke ungu-unguan dan tercium
bau yang menyengat. Setelah dilakukan perendaman pada cuka, warna tulang menjadi putih pucat, tulang
juga merapuh dan lentur. Sumsum yang terdapat di dalamnya juga menghitam. Hal ini terjadi karena
asam cuka berfungsi sebagai mineral yang menyebabkan zat kapur yang mengisi ruang antar sel, keluar
dari tulang, membentuk endapan di dalam larutan cuka. Oleh sebab itu, tulang menjadi lentur dan rapuh.
Sedangkan tulang yang dibiarkan begitu saja menjadi kecoklatan dan membusuk.
C. Hasil Pengamatan
No Keadaan Tulang
Hal Yang Diamati
. Air Biasa Asam Cuka
1 Warna Putih Tulang Putih Tulang
2 Kekerasan Keras Keras
3 Kelenturan Kaku Kaku
4 Bau Tidak Berbau Tidak Berbau
Setelah dilakukan perendaman, keadaan tulang berubah seperti dalam tabel berikut:
No Keadaan Tulang
Hal Yang Diamati
. Air Biasa Asam Cuka
1 Warna Pink kemerahan Kuning Kehitaman
2 Kekerasan Keras Rapuh
3 Kelenturan Kaku Lentur
4 Bau Bau Menyengat Tidak Berbau
BAB IV
A. Kesimpulan
Setelah diamati dari hasil percobaan, diketahui bahwa air tidak mempengaruhi keadaan tulang. larutan
asam cuka dapat menyebabkan tulang kehilangan zat kapur yang membuat tulang lebih lentur dan rapuh.
Gambar alat dan bahan Gambar percobaan hari pertama Gambar Setelah Percobaan
Gambar Tulang Setelah diangkat Gambar Tulang Lentur (I) Gambar Tulang Lentur (II)