Anda di halaman 1dari 49

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Outing Class adalah sebuah proses pembelajaran yang dilakukan di luar

kelas ataupun di luar sekolah. Outing sendiri bertujuan untuk meningkatkan

semangat siswa dan juga untuk memperluas pengetahuan mereka. Proses

pembelajaran ini memang sangat efektif untuk menumbuhkan semangat

belajar kepada siswa karena proses pembelajaran yang santai dan tidak terlalu

kaku yang membuat siswa betah dengan konsep pembelajaran yang seperti

itu.1

Oleh karena nya, SMA Negeri 10 Depok mengadakan kunjungan

edukatif yang biasa disebut dengan Outing Class dengan tujuan

meningkatkan semangat belajar pada siswa dan juga untuk memperluas ilmu

pengetahuan siswa.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 23-30 April 2019 dengan tujuan

Malang-Bali-Bromo-Yogyakarta yang diperuntukkan untuk kelas 11. Adapun

siswa yang tidak dapat mengikuti Outing Class Regular tetap dapat mengikuti

kegiatan Outing Class Mandiri pada tanggal 24-25 April 2019 dengan tujuan

Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan dan TMII.

1
http://sitalkautsar.sch.id/2017/12/05/outing-class-dan-tujuannya/ , diakses pada tanggal 2 Mei
2019, Pukul 10.00 WIB.

1
Dengan diadakannya kegiatan outing class ini diharapkan para siswa

dapat lebih semangat dalam mengikuti proses pembelajaran baik di dalam

kelas maupun di luar kelas. Peserta didik juga lebih bisa mengenal

lingkungannya sebagai bagian dari kehidupannya. Hal ini diharapkan dapat

menimbulkan kesadaran di dalam jiwa peserta didik untuk mengenal

lingkungan, membantu menjaganya, dan berupaya untuk melestarikannya.

B. Identifikasi Masalah

1. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap sejarah Pancasila.

2. Kurangnya penerapan keBhinekaan Pancasila dalam kehidupan sehari-

hari.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah Pancasila menurut penduduk pribumi Desa Adat

Penglipuran?

2. Apakah keBhinekaan Pancasila dapat diterapkan dengan baik oleh

penduduk pribumi Desa Adat Penglipuran?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kepahaman penduduk pribumi Desa Adat Penglipuran

terhadap sejarah Pancasila.

2. Untuk mengetahui keBhinekaan Pancasila yang diterapkan di Desa Adat

Penglipuran.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Sejarah Pancasila

Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara Indonesia.

Nama ini terdiri dari dua kata bahasa Sanskerta; panca berarti lima dan sila

berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman

kehidupan berbanga dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha

Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan

yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (pembukaan)

Undang-Undang Dasar 1945.

Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila

yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila

pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.2

B. Pancasila Pada Masa Globalisasi

Posisi Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia di era globalisasi

sangat rawan terhadap pengaruh-pengaruh dari luar yang tidak sesuai dengan

kearifan lokal. Implikasi tersebut diantaranya adalah; secara formal, Pancasila

tetap diakui oleh seluruh bangsa Indonesia sebagai ideologi. Namun di tataran

aplikatif, perilaku masyarakat banyak yang mengalami pergeseran nilai.

2
https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila , diakses pada tanggal 2 Mei 2019, Pukul 11.00 WIB

3
Secara tidak langsung pergeseran nilai tersebut membuat masyarakat

perlahan-lahan melupakan Pancasila.

Contoh konkret penyimpangan-penyimpangan nilai-nilai Pancasila di

era reformasi dan keterbukaan di Indonesia sekarang ini ialah gesekan-

gesekan antar sesama warga Negara yang di latar belakangi oleh SARA.

Selain itu berkembangnya ideologi/paham-paham radikal dewasa ini yang

mencoba menodai nilai-nilai heterogenitas dan pluralitas yang telah mengakar

dalam kehidupan rakyat Indonesia. Contohnya adalah paham yang

eksklusifme yang dianut oleh Front Pembela Islam yang sangat jelas

bertentangan dengan asa ke-bhineka-an (heterogenitas) yang menjadi subtansi

eksistensi Pancasila.3

C. Kebhinekaan Pancasila di Daerah Bali

Pada daerah Bali khususnya di Desa Penglipuran, kebhinekaan

Pancasila masih terjaga dengan sangat baik. Di desa ini, masyarakat yang ada

di dalamnya sangat mencerminkan nilai-nilai kebhinekaan Pancasila. Terlihat

dari kerukunan antar warga yang menciptakan suasana aman dan tentram,

serta kegiatan-kegiatan sosial yang masih berjalan dengan baik di desa ini.

Tidak hanya di Desa Penglipuran, hampir semua masyarakat Bali masih

sangat mengideologikan Pancasila sebagai dasar negara. Contohnya,

masyarakat Bali dikenal dengan keramahannya terhadap masyarakat

pendatang maupun masyarakat asli Bali. Adat istiadat di Bali pun masih

3
https://www.academia.edu/7570074/
MAKALAH_PANCASILA_PANCASILA_DI_ERA_GLOBALISASI_STMIK_AMIKOM_YOG
YAKARTA , diakses pada tanggal 2 Mei 2019, Pukul 11.30 WIB

4
terasa sangat kental seperti Upacara ngaben atau meyanin, upacara kepada

roh-roh, Mendhem Sawa atau penguburan mayat dan lain sebagainya.

5
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Kegiatan penelitian tentunya membutuhkan tempat penelitian yang

akan dijadikan sebagai latar untuk memperoleh data yang diperlukan guna

mendukung tercapainya tujuan penelitian.

Kali ini penulis melakukan penelitian di Desa Adat penglipuran,

Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan pada

hari Kamis, 26 April 2019.

Untuk memenuhi tugas Pendidikan Kewarganegaraan, penulis

melakukan wawancara mengenai “Pancasila”. Penulis mewawancarai

beberapa penduduk di Desa Adat Penglipuran.

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda

alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada

obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang

dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

6
Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk yang tinggal di Desa

Adat Penglipuran. Peneliti memiliki beberapa pertanyaan untuk acuan

informasi yang akan ditanyakan kepada penduduk.

Sedangkan, Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,

kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel

yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).4

Peneliti mewawancarai lima orang penduduk di Desa Adat Penglipuran

sebagai sampel dari populasi yang ada untuk dijadikan objek penelitian.

1. Narasumber: Bapak Ketut Sujanah

Tempat: Desa adat Penglipuran

Waktu: 13.00 WIT

2. Narasumber: Ibu Nyoman

Tempat: Desa Adat Penglipuran

Waktu: 13.15 WIT

3. Narasumber: Ibu

Tempat: Desa Adat Penglipuran

Waktu: 13.25 WIT

4. Narasumber: Ibu Murnih

Tempat: Desa Adat Penglipuran

4
https://www.asikbelajar.com/pengertian-populasi-sampel-menurut-sugiyono/ , diakses pada
tanggal 4 Mei 2019, Pukul 11.00 WIB

7
Waktu: 13.40 WIT

5. Narasumber: Bapak Made

Tempat: Desa Adat Penglipuran

Waktu: 13.50 WIT

C. Metode Penelitian

Dalam metode penelitian, penulis menggunakan sistem wawancara

guna memenuhi tugas yang diberikan oleh guru yang bersangkutan dengan

pertanyaan yang sudah ditentukan sebelumnya.

Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan

berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara

adalah untuk mendapatkan informasi yang tepat dari narasumber yang

terpercaya.5

D. Teknik Analisa Data

Penulis menggunakan teknik analisa data kualitatif. Menurut Bogdan

dan Biklen, analisis data kualitatif dilakukan dengan cara mengorganisasi

data, memilihnya menjadi satuan yang dapat dianalisis, menemukan hal

penting, dan memutuskan bagian yang akan disampaikan kepada orang lain.

Dalam model analisis penelitian kualitatif terdapat empat komponen,

antara lain adalah sebagai berikut;

a. Pengumpulan Data. Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan seluruh

catatan lapangan yang telah dibuat berdasarkan wawancara dan

pengamatan yang telah dilakukan.

5
https://id.wikipedia.org/wiki/Wawancara , diakses pada tanggal 4 Mei 2019, Pukul 11.30 WIB

8
b. Reduksi dan Kategorisasi Data. Pada tahap ini dilakukan proses

penyederhanaan dan pengkategorian data

c. Display Data, merupakan proses menampilkan data hasil reduksi dan

kategorisasi berdasarkan kriteria tertentu.

d. Penarikan Kesimpulan, apabila hasil display data menunjukan bahwa

data yang diperoleh telah cukup dan sesuai dengan informasi yang

dibutuhkan, dimulailah penarikan kesimpulan menggunakan teori dan

hasil data lapangan.

9
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Desa Panglipuran adalah salah satu desa adat yang dikelola baik oleh

masyarakat setempat dan telah menerima banyak penghargaan baik nasional

maupun internasional karena kondisinya yang otentik serta kebersihan desa

yang sangat dengan baik terjaga.

nama desa Panglipuran sendiri berasal dari kata "Pengeling" dan "Pura"

Yang bermakna mengenang tempat suci para leluhur. Penduduk dari

desa ini kebanyakan berasal dari desa Bayung Gede, Kintamani yang

bermigrasi karena suatu alasan. Semua bangunan rumah di desa ini tampak

saling mirip satu sama lain dimana setiap rumah selalu memiliki sebuah pintu

gerbang dan uniknya lagi ukuran rumah para warga di desa ini juga sama

persis.6

B. Hasil Penelitian

Penulis melakukan wawancara dengan narasumber yang bernama Ketut

Sujanah dan mendapatkan informasi yaitu, Pancasila merupakan dasar negara

yang terdiri dari lima sila. Pancasila pun bisa tetap eksis meskipun tergerus

oleh zaman. Pancasila juga akan tetap eksis walaupun sudah terpengaruh oleh

zaman. Menurutnya, keBhinekaan Pancasila juga akan tetap terasa jika kita

berpedoman terhadap keBhinekaan tersebut. Ia pun menyebutkan bahwa di

Desa Adat Penglipuran masih diterapkan sistem gotong royong dan saling

6
https://www.bali.com/id/tamasya_Bangli_Desa-Penglipuran_5107.html , diakses pada tanggal 5
Mei 2019, Pukul 19.00 WIB

10
membantu antar sesama, hal itulah yang mencerminkan keBhinekaan

Pancasila di desa ini.

Penulis melakukan wawancara dengan narasumber yang bernama

Nyoman, namun sayangnya ibu Nyoman tidak mengetahui sejarah Pancasila.

Ia berpendapat bahwa Pancasila tidak akan tergerus oleh zaman dan akan

tetap eksis. Pancasila juga mampu menjawab tantangan bangsa kedepan

terkait maraknya isu perpecahan. Saling menghormati antar tetangga dan

saling membantu juga menjadi cerminan keBhinekaan Pancasila di Desa Adat

Penglipuran.

Penulis melakukan wawancara dengan narasumber yang bernama Putri

dan mendapatkan informasi yaitu, menurut beliau sejarah Pancasila sangat

berarti karena dapat membuat persatuan dan kesatuan di lingkungannya.

Pancasila juga akan tetap eksis dan tidak tergerus oleh zaman. Isu-isu

perpecahan bangsa juga dapat teratasi dengan adanya Pancasila. Sama seperti

narasumber sebelumnya, beliau berkata bahwa di Desa Penglipuran ini masih

sangat erat persatuan dan kesatuannya.

Penulis melakukan wawancara dengan narasumber yang bernama Murnih

dan mendapatkan informasi yaitu, Pancasila merupakan dasar negara yang

terdiri dari lima sila. Pancasila juga mampu tetap eksis serta dapat menjawab

tantangan bangsa terkait maraknya isu perpecahan. Di dalam Desa Adat

Penglipuran ini, rasa kekeluargaannya juga masih sangat hangat, itulah yang

menyebabkan desa ini tetap bersatu.

11
Penulis melakukan wawancara dengan narasumber yang bernama Made

dan mendapatkan informasi yaitu, ujarnya; 1 Oktober merupakan Hari

Kesaktian Pancasila. Inilah saktinya pancasila yang dipake pendiri kita untuk

mengayomi bangsa Indonesia yang sampai sekarang tidak ada perpecahan.

Globalisasi dapat membawa dampak negatif serta dampak positifnya pula.

Namun, masyarakat Bali yakin bahwa Pancasila dapat mengayomi

masyarakat dari lahirnya Pancasila hingga sekarang. Karena kita, bangsa

Indonesia. Berbagai macam suku, agama, berbagai macam adat istiadat.

Pancasila adalah sesuatu yang sangat cocok untuk menaungi dan menjadikan

satu bangsa yang besar serta disegani dengan dunia luar.

12
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang sudah kami lakukan, di dalam lingkungan

Desa Adat Penglipuran, rata-rata pengetahuan mereka tentang sejarah

Pancasila sangat minim. Pengetahuan masyarakat tentang Pancasila hanya

sebatas menyebutkan kelima sila tersebut. Namun, walaupun tidak menguasai

sejarah lahirnya Pancasila, penerapan isi kelima sila tersebut dapat diterapkan

dengan baik di dalam desa ini.

B. Saran

Menurut penulis sebagai warga Indonesia yang berpegang teguh

terhadap Pancasila yang menjadi dasar Negara, sebaiknya kita harus saling

menghormati perbedaan yang ada di Indonesia. Dilihat dari suku, budaya,

agama, dan yang lainnya, Indonesia memiliki perbedaan yang cukup banyak,

karena itulah kita harus menghargai satu sama lain.

13
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian Outing Class dan tujuannya. (Wikipedia). Diakses pada tanggal 2 Mei 2019,
Pukul 10.00 WIB <http://sitalkautsar.sch.id/2017/12/05/outing-class-dan-
tujuannya/>.

https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila.

https://id.wikipedia.org/wiki/Wawancara.

https://www.academia.edu/7570074/
MAKALAH_PANCASILA_PANCASILA_DI_ERA_GLOBALISASI_ST
MIK_AMIKOM_YOGYAKARTA.

https://www.asikbelajar.com/pengertian-populasi-sampel-menurut-sugiyono/.

https://www.bali.com/id/tamasya_Bangli_Desa-Penglipuran_5107.html.

14
LAMPIRAN

Mata Pelajaran : Fisika

Materi Pelajaran : Percepatan Gravitasi

Tujuan Pembelajaran : Menentukan percepatan gravitasi dengan

metode bandul matematis

A. Dasar Teori

Bandul Matematis adalah salah satu matematis yang bergerak mengikuti

gerak harmonik sederhana.bandul matematis merupakan benda ideal yang

terdiri dari sebuah titik massa yang digantungkan pada tali ringan yang tidak

bermassa. jika banduldisimpangkan dengan sudut θ dari posisi setimbangnya

lalu dilepaskan maka bandul akan berayun pada bidang vertikal karena

pengaruh dari gaya gravitasinya.7

Osilasi adalah variasi periodik terhadap waktu dari suatu hasil

pengukuran, contohnya pada ayunan bandul. Istilah vibrasi atau getaran

sering digunakan sebagai sinonim osilasi, walaupun sebenarnya vibrasi

merujuk pada jenis spesifik osilasi, yaitu osilasi mekanis. Osilasi tidak

hanya terjadi pada suatu sistem fisik, tetapi bisa juga pada sistem biologi dan

bahkan dalam masyarakat. Osilasi terbagi menjadi 2 yaitu osilasi harmonis

7
http://praktiumfisikadasar.blogspot.com/2017/12/bandul-matematis-o-l-e-h-nama-

remigius.html

15
sederhana dan osilasi harmonis kompleks. Dalam osilasi harmonis sederhana

terdapat gerak harmonis sederhana.8

B. Alat dan Bahan:

1. Bandul

2. Benang/tali

3. Stopwatch

4. Penggaris busur

C. Langkah Percobaan

1. Menentukan sudut percobaan 30° untuk semua panjang tali.

2. Panjang tali yang digunakan 50cm dan 70cm.

3. Jumlah getaran yang dihitung waktunya adalah 10 dan 15 getaran.

4. Mengikatkan bandul/beban pada tali yang sudah diukur panjangnya.

5. Bandul diangkat dengan dengan sudut kemiringan 30° kemudian

dilepaskan bebas sehingga berayun.

6. Menggunakan stopwatch untuk menghitung waktu yang diperlukan

mulai dari awal ayunan sampai dengan 10 ayunan.

7. Mencatat hasil percobaan tersebut pada tabel yang sudah disediakan

8. Menganalisis hasil percobaan yang telah dilakukan.

D. Hasil Penelitian
8
https://id.wikipedia.org/wiki/Osilasi

16
Jumlah Waktu
No. Panjang tali
Ayunan Yogyakarta Malang Bali

1. 50 cm 10 ayunan 00.15,64 00.17,48 00.20,00

2. 50 cm 15 ayunan 00.23,73 00.23,85 00.31,44

3. 70 cm 10 ayunan 00.19,06 00.20,52 00.16,23

4. 70 cm 15 ayunan 00.27,33 00.29,41 00.23,33

E. Analisis Data

Dari hasil percobaan yang dilakukan, terdapat dua tali dengan panjang

yang berbeda yaitu, 50 cm dan 70 cm. Penulis melakukan percobaan pada tiga

tempat berbeda yaitu, Yogyakarta, Malang dan Bali. Pada percobaan pertama

yang dilakukan di kota Yogyakarta, penulis melakukan empat kali percobaan;

panjang tali 50 cm dengan 10 ayunan membutuhkan waktu 16 detik dan 15

ayunan membutuhkan waktu 24 detik, panjang tali 70 cm dengan 10 ayunan

membutuhkan waktu 19 detik dan 15 ayunan membutuhkan waktu 27 detik.

Percobaan selanjutnya di kota Malang, penulis melakukan empat kali

percobaan; panjang tali 50 cm dengan 10 ayunan membutuhkan waktu 17

detik dan 15 ayunan membutuhkan waktu 24 detik, panjang tali 70 cm dengan

10 ayunan membutuhkan waktu 21 detik dan 15 ayunan membutuhkan waktu

17
29 detik. Percobaan terakhir di pulau Bali, penulis melakukan empat kali

percobaan; panjang tali 50 cm dengan 10 ayunan membutuhkan waktu 20

detik dan 15 ayunan membutuhkan waktu 31 detik, panjang tali 70 cm dengan

10 ayunan membutuhkan waktu 16 detik dan 15 ayunan membutuhkan waktu

23 detik.

Dari data percobaan yang telah dilakukan, terdapat perbedaan waktu yang

dibutuhkan pada ketiga tempat yang berbeda dalam setiap ayunan dan panjang

tali yang berbeda. Hal tersebut mempengaruhi hasil frekuensi yang berbeda-

beda pula. Jadi, setiap benda memiliki frekuensi tertentu. Adapula rumus

untuk mencari periode dan getaran pada bandul yaitu,

T = 2π

Dimana:

T = Periode ayunan (detik)

l = Panjang Tali (m)

g = Konstanta kecepatan gravitasi bumi

F. Kesimpulan

Besar kecepatan gravitasi dipengaruhi oleh panjang tali, banyak ayunan,

dan besar sudut yang digunakan dalam proses percobaan. Semakin panjang

tali maka semakin banyak waktu yang dibutuhkan dan makin kecil gaya

gravitasinya. Semakin banyak ayunannya, maka semakin banyak waktu yang

dibutuhkan, sehingga gaya gravitasinya semakin besar.

18
Mata Pelajaran : Biologi

Materi Pelajaran : Ekosistem

Tujuan Pembelajaran : Menjelaskan komponen penyusun suatu

ekosistem

1. Mengidentifikasi komponen biotik dan abiotik pada suatu ekosistem.

2. Menjelaskan komponen penyusun suatu ekosistem

A. Dasar Teori

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan

timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan

lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara

utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling

memengaruhi.

Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang

melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik

sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan

terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari

sebagai sumber dari semua energi yang ada.9

Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu

ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Komponen biotik

terdiri dari 3, yakni Produsen, Konsumen, dan Pengurai.

9
https://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem

19
Komponen Abiotik meliputi berbagai komponen-komponen yang

berperan dalam keseimbangan lingkungan. Komponen-komponen abiotik

adalah sebagai berikut.10

B. Hasil Pengamatan

Tabel Hasil Pengamatan

Komponen yang diamati


No.
Biotik Lokasi Jumlah Abiotik Lokasi Jumlah

Pantai  Pantai

1. Manusia Pandawa  ∞ Batu Pandawa ∞

 Bunga  Pantai  Pantai

2. Terompet Pandawa  ∞  Pasir Pandawa  ∞

 Pantai  Pantai

3.  Monyet Pandawa 5  Udara Pandawa ∞

 Terumbu  Pantai  Pantai

4. Karang Pandawa ∞  Air Pandawa ∞

 Pantai  Pantai

5.  Anjing Pandawa 3  Patung Pandawa 5

 Pohon  Pantai  Pantai

6. Kelapa Pandawa ∞  Pura Pandawa 3

 Pantai  Pantai

7.  Rumput Pandawa ∞  Rumah Pandawa ∞

10
https://bagus-on.blogspot.com/2016/03/pengertian-biotik-dan-abiotik-beserta.html

20
G. Pertanyaan

1. Komponen biotik apa saja yang anda temukan di lokasi pengamatan?

2. Komponen abiotik apa saja yang anda temukan di lokasi pengamatan?

3. Ada berapa jenis hewan dan tumbuhan yang anda temukan di lokasi

pengamatan?

4. Jenis tumbuhan dan hewan apakah yang paling banyak anda temukan di

lokasi pengamatan?

5. Tingkat satuan organisme apa saja yang anda temukan di lokasi

pengamatan?

6. Jenis ekosistem apa yang terdapat di lokasi pengamatan?

7. Jelaskan keterkaitan antara faktor biotik, abiotik dan ekosistem!

H. Jawaban

1. Komponen biotik yang kami temukan yaitu Manusia, bunga terompet,

monyet, terumbu karang, anjing, pohon kelapa, rumput.

2. Komponen abiotic yang kami temukan yaitu Batu, pasir, udara, air, rumah,

patung, pura.

3. Dalam lokasi pengamatahn, penulis menemukan 2 jrnis hewan dan 3 jenis

tumbuhan

4. Jenis hewan yang penulis temukan adalah hewan mamalia. Dan jenis

tumbuhan yang penulis temukan adalah tumbuhan Pohon Kelapa, Bunga

Terompet dan Rumput

5. Tingkat satuan organisme yang penulis temukan di lokasi pengamatan

adalah ekosistem.

21
6. Jenis ekosistem yang penulis temukan di lokasi pengamatan adalah

ekosistem alami dan ekosistem buatan

7. Antara komponen abiotik dengan biotik memiliki ketergantungan.

Dikarenakan tumbuhan hijau memerlukan cahaya matahari untuk

melakukan fotosintesis. Begitupun sebaliknya, tumbuhan melepaskan

oksigen ke udara sebagai salah satu hasil fotosintesis. Dalam hal ini terjadi

hubungan timbal balik dalam lingkungannya. Ekosistem sebagai tempat

terjadinya interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

22
Mata Pelajaran : Biologi

Materi Pelajaran : Interaksi antar makhluk hidup

Tujuan Pembelajaran : Menjelaskan interaksi antar makhluk hidup

Tabel Hasil Pengamatan

Hubungan antar Pola interaksi (Kawasan Gunung Bromo)


No.
organisme Netral Predasi Mutualisme Komensalisme Parasitisme

Kuda dan 
1.
Manusia

Semut dan
2. 
Tumbuhan

Manusia dengan
3. 
Tumbuhan

Bunga dengan
4. 
Lebah

Bunga dengan 
5.
Capung

 Kupu-kupu
6. 
dengan Bunga

Semut dengan 
7.
Manusia

Kupu-kupu
8. 
dengan Manusia

Tabel Hasil Pengamatan

23
Hubungan antar Pola interaksi (Kawasan Pantai Pandawa)
No.
organisme Netral Predasi Mutualisme Komensalisme Parasitisme

Anjing dengan 
1.
Manusia

Kepiting dan 
2.
Pasir pantai

 Manusia dengan
3. 
Matahari

Lumut dengan
4. 
Pohon Kelapa

 Bulu Babi
5. 
dengan Manusia

Air laut dengan


6. 
Manusia

Pertanyaan.

1. Interaksi antar organisme apa yang paling dominan yang anda temukan di

lokasi?

2. Berilah kesimpulan dari pengamatan yang anda lakukan!

24
Jawaban.

1. Interaksi yang paling dominan yang penulis temukan di lokasi pengamatan

adalah interaksi sismbiosis netral

2. Berdasarkan pengamatan yang sudah penulis lakukan, penulis mengambil

kesimpulan bahwa jumlah interaksi yang paling banyak ditemukan pada

Gunung Bromo maupun Pantai di Bali adalah mutualisme, komensalisme,

dan parasitisme.

25
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

Interviews with Foreign Tourist in Jakarta

1. Results from Interviews with Foreign Tourist in Kota Tua.

a. Who was Interviewed

Name : Valiera

Gender : Male

From : Russia

b. Who was Interviewing

Name : Anggita Putri

Age : 16 Years Old

From : SMAN 10 high school, Depok.

c. The Recorder

Name : Pintauli Elisa

Age : 17 Years Old

From : SMAN 10 high school, Depok

Q : “First of all, may I know your name? And where do you come

from?”

A : “My name is Valiera, I’m from Russia.”

Q : “What is the reason you came to this place?” (The tourist attractions)

A : “Just traveling, I’m traveling around Asia.”

Q : “What do you think of this place that you visited?” (to the tourist

attractions)

A : “So fucking crowd in here.”

26
Q : ”Do you have an Advice for this Place? (The tourist attractions)

A : “Yea, so dirty. But its in all around Asia, it’s not only in Jakarta.”

Q : “What do you know about Pancasila? And what is their Opinion

about Pancasila?”

A : “No, I dont know anything about Pancasila.”

2. Results from Interviews with Foreign Tourist from Argentina. In Kota Tua.

a. Who was Interviewed

Name : Tom

Gender : Male

From : Germany

b. Who was Interviewing

Name : Anggita Putri

Age : 16 Years Old

From : SMAN 10 high school, Depok

c. The Recorder

Name : Pintauli Elisa

Age : 17 Years Old

From : SMAN 10 high school, Depok

Q : “First of all, may I know your name? And where do you

come from?”

A : “My name is Tom and I’m from Germany.”

Q : “What is the reason you came to this place?” (The tourist

attractions)

27
A : “I would like to see the oldtown of Jakarta.”

Q : “What’s your opinion for this place?” (The tourist attractions)

A : “In here not busy, there’s no many car, it’s good for us and

comfordtable for us.”

Q : “What do you think of this place that you visited?”

A : “Maybe holdin eye on your pocketes hahaha.”

Q : “What do you know about Pancasila? And what is your

Opinion about Pancasila?”

A : “He said, No, never heard about that.”

28
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

Nama : Anggita Putri

TRAVELING REPORT

On April 23-30, 2019 our students of SMAN 10 Depok doing Outing

Class. The event was attended by 220 students, using 5 panorama buses. First day

on April 23, we all gathered together at Villa Rizky at 2.00 am. In our schedule

we all have to leave at 3.00 am, but 3 of the buses are late, so we have to wait for

those 3 late buses. Finally we left Villa Rizky at 5.30 am after everything has been

given direction and pray together. We started our first

trip to Malang, it took 19 hours to get there. We arrived

and checked in at Grand Cakra Hotel at 12.30 am.

On the second day, at 8.00 am we checked out

from the hotel

and went to

Malang University. In there, we visited the

Faculty of Math and Science and also get

many information about the faculty.

After that, we continued our trip to Museum Angkut, we arrived at around

1.30 pm. In Museum Angkut, we took so much picture and got so many

information about transportation in 90s. I loved this place because it looks so

aesthetic. At around 2.30 pm we continued our trip to Bali. On our way to bali, we

stopped at Nguling, East Java to have a dinner. And continued, we transit at

29
Ketapang Banyuwangi Port, then we

went to Bali by ship.

We arrived at Gilimanuk Bali

Port at around 3.00 am. At 8.00 am, we

stopped to have a breakfast and clean

ourselves. On this third day, our first trip is went to Udayana University. We

arrived at around 02.00 am.

We visited the Faculty of Medical in Udayana University. After visited Udayana

University, we went to Sanur Beach, in there, first we prayed at the nearest

mosque in Sanur Beach, and then we had our time to enjoyed the view.

After that, we went to Dewata Souvenir Shop to have a dinner and

shopping. Last but not least we checked in at Dafam Savvoya Hotel. When I

arrived at the hotel I did not do any activities because I was too tired I finally went

to sleep.

The next day,the journey started to the

Barong Dance. we saw barong performance

that lasted for 1 hour. After barong dance we

continued the journey to Panglipuran Village

30
which was very clean, in Panglipuran Village I and my friends were busy

interviewing the community about the job and taking pictures only a little because

it was too busy but there was very comfortable because it was very clean and had

no garbage. After that we continued the journey to Jimbaran Beach but bus 1didnt

get the sunset. There we did a night of intimacy before the night of intimacy we

had dinner together, there were many friends who contributed their talents to fill

the event. After the event is over we returned to the hotel to got ready to check out

tomorrow.

The next day, before checking out, we did

breakfast then on the way to Pandawa. On the

beach of Pandawa I and my group worked on

Sundanese language assignments. There I took

quite a lot of photos but there was very crowded

because there were lots of people visited.On the

beach of Pandawa was very hot, we had stayed

there quite long. after beach of Pandawa we

continued the journey to the center of souvenirs

Krisna, before buying souvenirs we had unch first, you know, there I bought some

souvenirs to take to Depok, after finished shopping we continued our trip to Kuta

beach, on Kuta beach was very hot so I just sat in a stall while drinking orange

ice, and after that proceeded to the center of the joger souvenir there I only bought

sweaters and returned to the bus to continue to lot land but we got there late at

night, so we didn't get a good view, there was only dinner and ishoma. After

31
finishing from the lot lot, we continued the journey to Gilimanuk Harbour to

Bromo.

After along journey we arrived at Bromo, but we did not get sunrise because

of a long journey, I really like Bromo because it is very cold, we went to Bromo

used a jeep and the driver was very kind.

There I took very many photos, our

visited to both places was the teletubbies hill

and whispering sand. I also bought some

snacks there which were very tasty and

cheap. After a long time in Bromo, we

continued the trip to Malioboro. We arrived

at Malioboro at night, Malioboro at that time

was very crowded I bought souvenirs for my

friends who did not participate. After buying

souvenirs I returned to the bus to continued

the journey to the hotel. At the hotel I immediately went to sleep because I was

too tired.

The last day, we had the breakfast first after that check out the hotel. We

visited one of the most famous university in Yogyakarta, namely the Gadjah

Mada University, an engineering faculty. After that we visited 25 bakpia, it was

very crowded there. On the edge of the breccia I did not take photos at all because

I was not interested there I just did the assignment and returned to the bus to

32
continue the journey home with a very tired body. I arrived in Depok at dawn and

headed straight for the house safely.

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

Nama : Rossida Ahmad S

TRAVELING REPORT

33
On the first day, April 23th, I’m preparing for Outing Class and gathering

together at Villa Rizky. On that day, I came at 2.00 am because the teachers said

we are going to be leaving at 3.00 am. But it turns out, the bus that we ride got

some traffic issues. Until dawn, the bus still doesn’t come. So, the teachers told us

to go prayer first. Finally the bus came after we prayer. At 4.00 am we left the

Villa Rizky and headed to Malang. After we arrived at Malang, we immediately

checked in to Grand Cakra Hotel and rest.

In the morning, we had breakfast and continue headed to Malang

University. After we arrived at Malang University Faculty of Math and Science,

we did a question and answer. After that we

headed to Museum Angkut. At Museum

Angkut, we saw a history about antique

vehicles. At Museum Angkut, there alsoPlane

Simulation, and we can enter the Plane.And then, we continue the journey to Bali

through KetapangBanyuwangi Port. After arrived at the Port, we directly headed

to Gilimanuk Bali Port by a ship. Arrived at Gilimanuk Port, we immediately

headed to Bedugul. But evidently, on our way there is an accident, so we should

turn around and we can’t have the time to go to Bedugul. But we only pass

through the Bedugul and we can see the river from the bus.

Because there is an accident, the

rundown changed. We

immediately headed to

Udayana University, we

34
went to the Faculty of Medical and did a question and answer. And then, we went

to Sanur Beach. At Sanur Beach we didn’t get much time so we can only saw the

Sunset. After from Sanur Beach, we directly went to the Shopping Center of

Dewata. At Dewata we should interview people about Pie Susu to fulfill our task.

At Dewata I bought a pajamas for my mom. After that, we checked in to

DafamSavvoya Hotel. In this hotel, I got a room in the corner and on the top floor,

that is 6th floor. And we rest.

In day four, we went to Barong Dance Performance. There we watch the Barong

Dance. After watching Barong Dance, we went to DesaAdatPanglipuran. There

we did an interview to the natives about Pancasila to fulfill the task. At the night,

we went to Jimbaran Beach for Gathering Night at the Coastline. At that

Gathering Night, I sang the song to filling the event so the event can be more

rousing. Then we go back to the Hotel.

The morning, as usual we checked out and continue headed to Pandawa Beach.

But when it’s on our way to Pandawa, I just

realized my shoes that I usually wear is lost.

And when I try to find it again, still lost. So

I should try to let go of my shoes. At

Pandawa Beach I ride a boat with my two

friends. Because the wave is too high, me

and my friends fell in to the water. Because we were wet already, then okay, we

continued swimming and got a lot of nice pictures with a very clean Pandawa

Beach.

35
After that, we went to the Shopping Center, named Krisna. At Krisna I bought

Barong T-Shirt for my friends. Then, we went to Kuta Beach and did an interview

with the tourists. After that, we headed to the Shopping Center again, named

Joger. There I bought a sandal for my nephew and bought a beachy cloth. From

Joger, we went to Tanah Lot. But

because the inefficient time, we arrived

at the Tanah Lot at the night. So we

can’t get to see the good view. Then we

go back to the Port, do crossings and

headed to Bromo.

We went to Bromo by a Jeep. We go

up towards the

tourists

attraction, Teletubbies Hill. At Teletubbies Hill, the weather

is cool. Then we headed to PasirBerbisik. At this place, I

took a lot of pictures because this spot is very nice. We

arrived at Bromo at the afternoon so we can’t get to see the

Sunrise and we can’t get to the top of Mountain because the number of visitors is

only up to 10.000 afraid the time is not enough. Enough taking pictures at Bromo,

we directly continue headed to Malioboro. Time at Malioboro is very short. So I

choose to just ate Satai at Malioboro and enjoy the atmosphere. Then we checked

in to DafamSavvoya Hotel and rest.

36
In the morning, we prepare and headed to GadjahMada University, that is the best

University in Indonesia. We visited the Faculty of Technique and as usual doing a

question and answer. After that, we went to BakpiaPathok 25 that is very

crowded. To get that BakpiaPathok 25, I get to jostling around until my clothes is

wet. Then we continue headed to TebingBreksi. Time at TebingBreksi is also very

short, so we only get a couple of pictures. TebingBreksi is the last location that we

visited. Then traveling home that is very tiring. We arrived at the gathering spot at

4.00 am.

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

Nama : Nada Nisrina

On april 23 – 30 2019 our student of SMAN 10 DEPOK doing outing

class . the event was attended by 224 student , using 5 panorama buses .on april

37
23 , we all gathered in the housing at 2.30 am. But as it turned out , the bus I was

taking had not arrived because of a slight problem so we were waiting for the bus

to arrived around 4.05 am . the whole tributes started out of prayer. After

everything has been given direction and prayer together ,leaving at 4.30 am.we

started the first trip to malang . it tooks 19 hours to get there . as soon as we were

in malang , we checked in at the grand cakra hotel at 23.30.

Malang at 07.30 am , we checked out and headed to

malang university.there we visited the faculty of

MIPA and get many information about the faculty.

After that , then we continue our journey to museum

batu angkut and be there at 13.00 am . in museum

batu angkut we learned a lot there . after that ,we head to the harbour of ketapang

to make a pass to bali , travel to bali in about an hour.

When we arrived in Bali we headed to bedugul, but in the middle of our

trip there was a traffic jam due to a bus accident, then our bus turned back through

the road which took more time. We stopped first at the restaurant to do lunch,

after that we continued our trip to Denpasar to meet the original Balinese Tour

Guide. The tour guide explained that the possibility of not coming to bedugul was

from that destination to the Sanur beach, Dewata for first day, Barong dance the

second day, and Kuta beach the last day.

38
So the first day in Bali we

headed to Udayana University after that

we went to Sanur beach to see the sunset

and there were also some students doing

English assignments by interviewing

tourists after on Sanur beach we all

headed to the Dewata namely the center

of souvenirs, When I visited Dewata,

My friend and I interviewed Pie Susu maker directly from the factory.

And we also eat the night there after it we shoping of souvenir , food and

tshit.Then headed to the hotel Dafam Savvoya to check in. When I arrived at the

hotel, my roommate and I did physics assignments again and after that we took a

shower and rested.

The second day in Bali, our first

destination was to watch Barong

Dance after that we all go to

Penglipuran Village to learn about

the customs in the village and

students from our school interviewed the village's indigenous people to fulfill

their Citizenship Education assignments while some interviewed tourists to fulfill

their duties English. After the breakdown of all students changing clothes on the

39
toilet to do Familiar Night or having dinner together at Jimbaran beach as a

memento in Outing Class, there we had fun and did a class performance.

Last time in Bali we all checked out from the

hotel, then our first goal, which was to visit

the Pandawa beach there was very full of

other visitors, after that we visited the

souvenir place, Krishna. Then we went to

Kuta Beach by using a very hot Elf vehicle,

after from Kuta beach we were taken by Elf to

Jogger after from the Jogger shopping area we

went back to the bus waiting place, then we

went to Tanah lot, but unfortunately when we arrived Tanah Our lot cannot visit it

because we came when the lot lot could no longer be visited. We are all

disappointed that we cannot visit Tanah Lot. After a very long journey, through

the land and the sea, I learned something about nature and human products.

Although it took a lot of my energy, I felt so happy because I spent all of my time

with my friends.

Last night in Bali, we rushed to the Ketapang port to get to Bromo, after

we stopped for a moment to replace the vehicle by using a Jeep to Bromo. After

we went from Bromo to Yogyakarta, it took quite a long time to go to

Yogyakarta. Arriving in Yogyakarta, we visited Malioboro to shop by typical

Yogyakarta. After checking out from Malioboro we checked in to a hotel in

Yogyakarta.

40
Other next day we checked out of the Yogyakarta hotel. In the mrning we

all headed to Gajah Mada University after from UGM we continued our trip to the

typical Bakpia factory in Yogyakarta after all of our Bakpia factories went straight

to the Breksi Cliff in Yogyakarta. The last place we visited in Yogyakarta we all

went straight to Jakarta (Depok) to finish our Outing Calss trip, we arrived in

Depok at 4 am. We felt tired but felt so happy to visit some places with school

friends, teachers, and some Tour Leader. And this is the story of my journey

during Outing Class, so all of the time is the most beautiful memories in my High

School Years!!!.

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

Nama : Pintauli Elisa

TRAVELLING REPORT

41
On April 23-30, 2019 our students of SMAN 10 Depok doing Outing

Class. The event was attended by 224 students, using 5 Panoramic buses. The first

day on April 23, we all gathered in Villa Rizki at 2:00 am. After everything has

been given direction and prayer together, we leaving at 5:00 am. We started the

first trip to Malang. It took 20 hours on the road. When we arrived in Malang, we

checked in at Grand Cakra Hotel at 12:00 am.

The second day, at 8:30 am, we checked out and headed to Malang

University. There, we visited the Faculty of Math and Sains and get many

information about the faculty, like “How to enter the university”or“Passing grade

to the faculty”.

After that, then we continue our journey to

Museum Angkut and be there at 1:50 pm. In

Museum Angkut there is so many collection of

motorcycle, car, aircraft, tricycles, etc. This

place is famous because so many interesting

photo spots. By the way, if you bring camera

(SLR or DSLR), you will be charged Rp 30.000,

but for me it is very valuable because in there

you can take a photo as much as you want. When we there, there was a parade

too. In that parade, you can see people drive a classic car and their dancing. That

was always done at 4:00 pm. At 5:00 pm, we continued our journey to Bali.

42
Day three, at 2:00 am, we arrived at Ketapang

Banyuwangi to cross to Bali by ship. After 2 hours of

travel, we arrived at Gilimanuk Bali Port at 4:00 am.

The first place in Bali that we visited was Udayana

University. We arrived at 2:00 pm. There, we visited

Faculty of Medicines. So many information that we

get in there. Then, we went to Sanur Beach. In there,

we just take a photo and doing task from school. After

that, we went to Dewata Bali. We arrived at 6 pm. It is the place that sell souvenir

like t-shirt, pants, fabris, food, etc. In there too we getting a dinner. Next, we went

to hotel at 9:00 pm. We stayed at Dafam Savvoya Hotel. Day three is finished.

Day

four,

at

8:00

am,

we

went

to

the

watch Barong Dance. After that we all go to

Penglipuran Village to learn about the customs in the

village and students from our school interviewed the

43
village's indigenous people to fulfill their Citizenship Education assignments

while some interviewed tourists to fulfill their duties English. After the

breakdown of all students changing clothes on the toilet to do Familiar Night or

having dinner together at Jimbaran beach as a memento in Outing Class, there we

had fun and did a class performance.

44
Last time

in Bali we all

checked out

from the hotel,

then our first

goal, which was

to visit the

Pandawa beach there was very full of other

visitors, after that we visited the souvenir place, Krishna. Then we went to Kuta

Beach by using not AC Elf vehicle. After from Kuta beach we were taken by Elf

to Jogger after from the Jogger shopping area we went back to the bus waiting

place. Then, we went to Tanah Lot, but unfortunately when we arrived, Tanah Lot

cannot visit because we came to Tanah Lot when is closed. We are all

disappointed that we cannot visit Tanah Lot. After a very long journey, through

the land and the sea, I learned something about nature and human products.

Although it took a lot of my energy, I felt so happy because I spent all of my time

with my friends.

Last night in Bali, we rushed to the Ketapang port to get to Bromo, after

we stopped for a moment to replace the vehicle by using a Jeep to Bromo. After

we went from Bromo to Yogyakarta, it took quite a long time to go to

Yogyakarta. Arriving in Yogyakarta, we visited Malioboro to shop by typical

Yogyakarta. After checking out from Malioboro we checked in to a hotel in

Yogyakarta.

45
Other next day, we checked out of

the Yogyakarta hotel. In the morning we all

headed to Gajah Mada University. After

from UGM we continued our trip to the

typical Bakpia factory in Yogyakarta after

all of our Bakpia factories went straight to the Breksi Cliff in Yogyaka.

The last place we visited in Yogyakarta we all went straight to Depok to

finish our Outing Calss trip. We arrived in Depok at 4 am. We felt tired but felt so

happy to visit some places with school friends, teachers, and some Tour Leader

and this is the story of my journey during Outing Class, so all of the time is the

most beautiful memories in my High School Years.

46
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan

Materi Pelajaran : Industri Pengolahan

Tujuan Pembelajaran : Menjelaskan strategi pemasaran produk

industri pengolahan

A. Pertanyaan Wawancara

1. Sejak kapan Pie Susu menjadi produk unggulan di Bali?

2. Bahan-bahan apa saja yang diperlukan dalam industri pengolahan “Pie

Susu”?

3. Bagaimana tahap-tahap dalam proses pembuatan “Pie Susu”?

4. Bagaimana cara menjaga kualitas “Pie Susu” sehingga tetap menjadi

produk unggulan di Bali?

5. Kiat-kiat apa saja yang diperlukan agar produk “Pie Susu” tetap menjadi

produk unggulan di Bali?

6. Bagaimana strategi pemasaran “Pie Susu” sehingga bisa menjadi produk

unggulan di Bali?

B. Hasil Wawancara

Pewawancara : “Ini mba pertanyaan pertama. Sejak kapan pie susu

menjadi produk unggulan di Bali?”

Narasumber : “Sekitar 5 tahunan.”

Pewawancara : “Terus biasanya bahan-bahan apa aja sih yang

diperlukan industri pembuatan pie susu?’

47
Narasumber : “Bahan dasarnya tepung terigu, mentega, susu, sama

kuning telur.”

Pewawancara : “Kalau begitu, tahap-tahap pembuatan pie susunya

gimana tuh mba?”

Narasumber : “Pertama, tepung terigu sama mentega di mixer.

Terus, dimasukin tepungnya kayak gini. Terus di pencet. Setelah itu, dikasih

susu sama kuning telur. Abis itu baru dimasukin ke oven selama 3 jam.”

Pewawancara : “Kalau habis itu, gimana cara menjaga kualitas pie

susu sehingga tetap menjadi produk unggulan di Bali tuh mba?”

Narasumber : “Pertama, pie susu ini tidak mengandung pengawet

sama tidak berisi gula atau pun pemanis lainnya. Jadi semuanya alami.”

Pewawancara : “Terus, kiat-kiat apa aja yang ditentuin agar produk

pie susu tetap menjadi produk unggulan di bali?”

Narasumber : “Karena pie susunya bisa dimakan oleh siapa aja,

karena tidak berisi gula.”

Pewawancara : “Pertanyaan terakhir, bagaimana strategi pemasaran

pie susu sehingga bisa menjadi produk ungulan di Bali?”

Narasumber : “Karena kalau kita datang ke Bali,tidak beli pie susu.

Karena oleh ciri khas Balinya tuhkan pie susu sama kacang Bali.”

Pewawancara : “Jadi kalau kayak ngga beli di Bali tuh ngga afdol gitu

ya?”

Narasumber : “Iyaa.”

48
Pewawancara : “Berarti udah ide pie susu itu udah identik sama Bali

sendiri?”

Narasumber : “Iya”

Pewawancara : “Oh ya udah. Makasih ya mba atas waktunya, maaf

mengganggu.”

49

Anda mungkin juga menyukai