Agama : Islam
Tgl Pemeriksaan : 26 Januari 2018
Rumah Sakit : RS. Wahidin Sudirohusodo
Keluhan utama: Nyeri Punggung Bawah
Anam Nyeri dirasakan sejak 2 bulan yang lalu, pasien tidak bisa berjalan dan tidak
dapat menggerakkan kedua kakinya. Diawali kaki sebelah kiri lalu pada kaki
nesis kanan. Pasien juga mengeluh tidak merasakan rangsangan yang diberikan
pada kedua tungkai. Pasien merasakan nyeri seperti berdenyut (nyut-
nyutan) saat batuk sehingga pasien sering merasa kesakitan. Keluhan lain
seperti demam ada ketika mulai nyeri punggung muncul. Sesak, nyeri dada,
mual dan muntah disangkal. Buang air besar dan buang air kecil
inkontinensia.
Riwayat Keluarga :
Riwayat dengan keluhan yang sama sebelumnya tidak ada.
Riwayat keluhan yang sama dalam keluarga tidak ada.
Pemeriksaan Fisis
Compos Mentis
Ambulansi tidak mandiri
Tidak dapat bejalan
Pengguna tangan kanan
TD : 110/ 80 mmHg
N : 91x / menit
PEMFIS Tanda P : 28 x / menit
S: 35,6 C
Vital
Lainnya
Pemeriksaan Fisis
Kepala : Mata :
Pupil : Isokor,
2,5 mm ODS
Pem. Telinga : Mulut :
Tonsil : T1-T1,
ROM Extension
Lateral Flexion
Full 0-450)
Full/Full (0-450)
5
5/5
Rotation Full/Full (0-600) 5/5
Trunk
Flexion Full (0-800) 5
Extension Full (0-300) 5
Lateral Flexion Full/Full (0-350) 5/5
Rotation Full/Full (0-450) 5/5
Shoulder
Flexion Full/Full (0-1800) 5/5
Extension Full/Full (0-600) 5/5
Abduction Full/Full (0-1800) 5/5
Adduction Full/Full (0-450) 5/5
Ext. Rotation Full/Full (0-700) 5/5
Int. Rotation Full/Full (0-900) 5/5
Elbow
Flexion Full/Full (0-1350) 5/5
Extention Full/Full (135-00) 5/5
Wrist
Flexion Full/Full (0-800) 5/5
Extension Full/Full (0-700) 5/5
ROM Abduction
Adduction
Ext. Rotation
Full/Full
Full/Full
(0-450)
Full/Full (0-200)
(0-450)
5/5
5/5
5/5
Int.
KneeRotation Full/Full (0-450) 5/5
Pemeriksaan Khusus
Laseque Sign : (-)
Patrick and Kontra Patrick test : (+)
Tightness Ileopsoas : (-)
Pemeriksaan
Pemeriksaan MRI
Penunjang
HASIL:
Spondilitis thorakalis level T9-T10 disertai
paravertebra abscess setinggi T7-T11 yang
menekan medula spinalis pada level
tersebut.
Spinal degeneration sesuai MODIC tipe II/
Infiltrasi lemak pada CV T6
MR Myelografi : Stenosis canalis spinalis
level T9-10
Pemeriksaan
Foto Thoracal AP/Lateral
Penunjang
HASIL:
Fraktur kompresi CV Th9-T19 disertai
paravertebral abscess sugestif
spondilitis
Spondilitis Thoracolumbalis
Diagnosis Low Back Pain ec Paraplegia ec Spondylitis TB
- M. stretching iliopsoas
- Latihan Jalan
RESUME mentis, ambulasi tidak mandiri, tidak dapat berjalan, pengguna tangan
kanan. Tanda Vital didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 91
x/menit, pernapasan 28 x/menit, suhu 35,6oC. Pada ekstremitas bawah
didapatkan atrofi pada kedua tungkai. Pemeriksaan Laseque Sign
negatif. Patrick and Kontra Patrick test positif. Tightness Ileopsoas
negatif. Didiagnosa sebagai low back pain ec spondylitis TB.
Perencanaan terapi yang diberikan adalah latihan jalan, fisioterapi
dengan menggunakan MWD (Micro Wave Diathermy), dan pelatihan M.
Stretching Ilepsoas, dievaluasi 3 kali seminggu selama 1 bulan
DISKUSI KASUS
Low Back Pain
“ Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain didefinisikan sebagai nyeri dan
ketidaknyamanan, yang terlokalisasi di bawah sudut iga terakhir (costal
margin) dan di atas lipat bokong bawah (gluteal inferior fold), lama perjalanan
penyakitnya, nyeri punggung bawah diklasifikasikan menjadi tiga yaitu akut,
subakut, dan kronis. Nyeri punggung bawah akut didefinisikan sebagai
timbulnya episode nyeri punggung bawah yang menetap dengan durasi kurang
dari enam minggu. Untuk durasi antara 6-12 minggu didefinisikan sebagai nyeri
punggung bawah subakut, sedangkan untuk durasi lebih lama dari 12 minggu
adalah nyeri punggung bawah kronis.
”
Spondylitis TB
“
Spondilitis tuberkulosa merupakan penyakit kronik dan lambat berkembang
dengan gejala yang telah berlangsung lama. Riwayat penyakit dan gejala klinis
pasien adalah hal yang penting, namun tidak selalu dapat diandalkan untuk
diagnosis dini. Nyeri adalah gejala utama yang paling sering. Gejala sistemik
muncul seiring dengan perkembangan penyakit. Nyeri punggung persisten dan
lokal, keterbatasan mobilitas tulang belakang, demam dan komplikasi
neurologis dapat muncul saat destruksi berlanjut. Gejala lainnya
menggambarkan penyakit kronis, mencakup malaise, penurunan berat badan
dan fatigue. Diagnosis biasanya tidak dicurigai pada pasien tanpa bukti
tuberkulosa ekstraspinal.
”
Paraplegia
“ Paraplegia dapat timbul dari lesi baik di dalam atau di luar
sumsum tulang belakang atau cauda equina. Ini
dikelompokkan sebagai komprehensif. Kompresi
disebabkan oleh tulang atau massa lainnya. Penyebab
utama adalah penyakit Pott (TBC tulang belakang) dan
tumor (biasanya metastase). Penyebab utama non
kompresif adalah myelitis transversal akibat infeksi virus,
HIV, TB dan kadang sifilis. Penyebab yang tidak spesifik
”
termasuk penyakit Devic, infeksi B-12 dan infeksi cacing
Epidemiologi
“
Masalah NPB pada pekerja pada umumnya dimulai pada usia
dewasa muda dengan puncak prevalensi pada kelompok usia 45-
60 tahun dengan sedikit perbedaan berdasarkan jenis kelamin.
Berdasarkan perjalanan penyakitnya, NPB terbagi menjadi NPB
akut, sub-akut, dan kronis. NPB akut merupakan bentuk yang
paling sering ditemui, 9 dari 10 penderita NPB akut akan sembuh
dengan sendirinya dalam kurun waktu 8-12 minggu. Namun, tidak
sedikit yang kemudian akan menjadi kronis dan menimbulkan
disabilitas. Disabilitas terkait dengan NPB merupakan masalah
”
utama di negara Barat. Sekitar 45- 55% populasi pekerja
diperkirakan mengalami NPB dalam periode 12 bulan
Etiologi
“
Umumnya penyakit ini terjadi selama kegiatan sehari-hari yang
mengharuskan seseorang untuk membungkukkan punggung
belakang ke arah depan dalam waktu yang lama, seperti
berkebun, menyapu, mencuci piring. Dalam olahraga, Low Back
Pain Postural sering terjadi pada atlet yang kegiatannya
mengharuskan seseorang untuk membungkuk dalam waktu yang
lama seperti bersepeda, pemain hoki, penangkap bisbol dan
penjaga gawang dalam kriket.
”
Penyebab LBP dapat dibagi
menjadi
Vaskular
“
Neurogenik
Viscerogenik
Psikogenik
Spondilolistesis
Infeksi
Trauma ”
Anatomi
Vertebra terdiri dari 7pedicles, dua lamina,
cervical, 12 thorakal, 5empat facet articular,
“
lumbal, dan tulangdan proccesus spinous.
yang menyatu denganSetiap foramen
vertebra sacral,berbatasan dengan
bersama dengan 5superior dan inferior
tulang coccygeal.dari pedicles,
Dalam struktur cervical,intervertebral discus
thorakal, dan lumbalanterior dan
sama, kecuali untukberdekatan permukaan
atlas dan axis vertebravertebra, dan facet joint
cervical. Standarposterior. .
”
masing-masing
vertebra terdiri dari dua
Anatomi
Diskus intervertebralfibrosus, yang
adalah cartilago danmengelilingi gelatinous
“
struktur articulatingnucleus pulposus.
antara tubuh vertebra.Serat collagen dari
Diskus intervertebraannulus yang diatur
memiliki peran ganda,oblique untuk arah
yaitu support primeralternative di lapisan
dari colum tulang(lamellae), yang
vertebra sementaramemungkinkan untuk
cukup elastik untukflexibility sambil
gerakan spine (fleksi,mempertahankan
ekstensi dan rotasi).strengthening. Lima
”
Setiap diskus terdiribelas sampai dua
dari cincin kolagenpuluh lima lamella dan
elastic, annulusannulus
Anatomi
Ada beberapa ligamentum yang
“
memperkuat collumna vertebralis sehingga
membentuk postur tubuh sesorang,
ligamentum-ligamentum itu antara lain :
Ligamentum flavum
Ligamentum Intertransversum
Ligamentum interspinosum
Ligamentum supraspinale ”
Anatomi
Foramen intervertebralis terletak
“
disebelah dorsal collumna vertebralis
antara tulang belakang atas dan
bawahnya. Pada bagian superior
dibatasi oleh pendikulus vertebrae
bawahnya dan pada bagian anterior
oleh sisi dorso lateral discus serta
sebagian korpus dan pada bagian
dorsal oleh processus articularis
facetnya dan tepi lateral ligament
flavum. Pada foramen intervertebralis
”
terdapat jaringan yang penting meliputi
radiks, saraf sinuvertebra, pembuluh
darah, jaringan penyanggah.6
Anatomi
Sendi facet dibentuk oleh articularis
“
inferior pada bagian atas dan facies
superior (dari vertebra bawahnya)
pada facies inferior. Sendi facet
merupakan sendi datar dengan
gerak utama adalah gerak geser
(glide) menekuk (tilt) dan rotasi.
Sendi facet dibentuk dari sendi
synovial dimana permukaan sendi
dilapisi kartilago, hialin, dan
”
sinovialis yang memproduksi cairan
sinovium yang berfungsi sebagai
pelican dan member zat gizi
Anatomi
Persarafan mengikuti saraf segmental
“
dimana disarafi oleh sinuvertebral
nerve segmen yang bersangkutan dan
satu segmen atas, serta satu segmen
bawahnya. Saraf persegmen yang
terdapat pada columna vertebralis
terdiri dari saraf sensorik, motorik, dan
vegetative. Untuk semua sumber nyeri
berhubungan dengan system saraf.
Pada lumbal bagian posterior terdapat
”
foramen intervertebral dan semua
persarafan yang percabangannya
terletak disana
Anatomi
Spasme otot seringkali juga
“
menyebabkan rasa nyeri akibat iskemia
oleh karena otot yang berkontraksi
secara berkepanjangan yang dapat
mengakibatkan timbulnya sampah
metabolik didalam otot, sedangkan
pada saat itu juga dapat terjadi
vasokonstriksi, penimbunan sampah
metabolik itu bertindak sebagai iritasi
yang mengakibatkan perasaan sakit
”
yang umumnya dijumpai pada otot
tegang sehingga toleransi jaringan
terhadap suatu regangan yang diterima
Patofisiologi Low Back Pain
Deviasi sikap atau postur tubuh dalam posisi statis (duduk atau berdiri)
“
dapat menyebabkan peningkatan sudut lumbosakral (sudut antara
segmen vertebra L5 dan S1 yang normalnya sebesar 300 – 400) atau
peningkatan lengkung lordotik lumbal dalam waktu cukup lama, serta
dapat menyebabkan pergeseran titik pusat berat badan yang normalnya
berada di garis tengah sekitar 2,5 cm di depan segmen vertebra S2.
Peningkatan sudut lumbosakral dan pergeseran titik pusat berat badan
tersebut akan menyebabkan peregangan pada ligament dan kontraksi
otot-otot yang berusaha untuk mempertahankan postur tubuh yang
normal, akibatnya dapat terjadi strain atau sprain pada ligamen dan otot-
”
otot di daerah punggung bawah yang menimbulkan nyeri
Patofisiologi Low Back Pain
Setiap gerakan otot akan menimbulkan nyeri sekaligus akan
“
menambah spasme otot. Karena terdapat spasme otot, lingkup
gerak punggung bawah menjadi terbatas. Mobilitas lumbal menjadi
terbatas, terutama untuk gerakan membungkuk (fleksi) dan
memutar (rotasi). Nyeri dan spasme otot seringkali membuat
individu takut menggunakan otot-otot punggungnya untuk
melakukan gerakan pada lumbal. Selanjutnya akan menyebabkan
perubahan fisiologis pada otot-otot tersebut, yaitu berkurangnya
massa otot dan penurunan kekuatan otot. Akhirnya individu akan
”
mengalami penurunan tingkat aktivitas fungsionalnya
Patofisiologi Spondilitis TB
Spondilitis TB dapat terjadi akibat penyebaran secara
“
hematogen/limfogen melalui nodus limfatikus para-aorta dari fokus
tuberkulosis di luar tulang belakang yang sebelumnya sudah ada.
Pada anak, sumber infeksi biasanya berasal dari fokus primer di
paru, sedangkan pada orang dewasa berasal dari fokus
ekstrapulmoner (usus, ginjal, tonsil)
”
Gambaran Klinis
Low Back Pain
”
Lebih baik saat beraktivitas.
Gambaran Klinis
Pada Test Movement didapatkan.:
”
Gambaran Klinis
Manifestasi klinis spondilitis TB relatif indolen (tanpa nyeri).10
“
Pasien biasanya mengeluhkan nyeri lokal tidak spesifik pada
daerah vertebra yang terinfeksi. Demam subfebril, menggigil,
malaise, berkurangnya berat badan atau berat badan tidak sesuai
umur pada anak yang merupakan gejala klasik TB paru juga terjadi
pada pasien dengan spondilitis TB.16 Pada pasien dengan serologi
HIV positif, rata-rata durasi dari munculnya gejala awal hingga
diagnosis ditegakkan adalah selama 28 minggu.17 Apabila sudah
ditemukan deformitas berupa kifosis, maka patogenesis TB
”
umumnya spinal sudah berjalan selama kurang lebih tiga sampai
empat bulan.
Diagnosis
“
Dari anamnesis dapat ditanyakan hal yang berhubungan dengan
nyerinya. Pertanyaan itu berupa.15
”
Lokasi nyeri: nyeri yang disertai penjalaran ke arah tungkai
menunjukkan keterlibatan radiks saraf.
Diagnosis
Hal-hal yang meringankan atau memprovokasi nyeri: bila
”
Klaudikasio intermitens dibedakan atas jenis vaskuler dan
neurogenik, jenis neurogenik memperlihatkan pulsasi pembuluh
darah perifer yang normal dan nyeri berkembang menjadi
Diagnosis
Adanya demam selama beberapa waktu terakhir menyokong
”
Nyeri berpindah-pindah dan tidak wajar mungkin nyeri
psikogenik.
Diagnosis
Untuk sponylitis TB, diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis
”
Demam lama merupakan keluhan yang paling sering ditemukan
namun cepat menghilang (satu hingga empat hari) jika diobati
secara adekuat
Diagnosis
Pemeriksaan Fisis :
“ Posisi berdiri
Posisi duduk
Posisi berbaring
”
Pemeriksaan Neurologis
Untuk memastikan bahwa nyeri yang timbul termasuk dalam
”
misal APR (Achilles Pess Reflex) menurun atau menghilang
berarti menunjukkan segmen S1 terganggu.
thankyou