Anda di halaman 1dari 13

Teks Muhasabah ini digunakan untuk menumbuhkan Emotional

Spritual anak didik. Namun secara umum teks muhasabah ini


dapat kita gunakan untuk menumbuhkan kepekaan bagi diri
kita sendiri
Oleh : Losinin Johalin, Timbalan YDP Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) Ranau
(Teks ini digunakan dalam Kursus Pembangunan Kerohanian Remaja)
Gunakan Muzik KITARO (Caravansary)

Siapakah kita? Dari mana kita datang? Kemana kita akan


dikembalikan? Kesemua persoalan ini akan membawa kita
kepada Pencipta Yang Satu yakni Allah Rabbuljalil. Selamilah ke
dalam diri sendiri sejauh mana kita menyedari hakikat bahawa
manusia walau sehebat dan setinggi mana kedudukannya
diatas muka bumi ini namun yang memisahkan darjat manusia
disisi Allah hanyalah Iman dan Takwa.
Perhatikanlah disekeliling kita, betapa besarnya kurniaan
nikmat Allah untuk manusia. Bangkit daripada tidur adalah satu
nikmat, dapat membuka mata dan melihat adalah nikmat,
memandang cermin dan melihat diri kita dari hujung rambut ke
hujung kaki terasa begitu agungnya kejadian Allah. Itu hanya
setakat diri kita sendiri, belum lagi memandang keluar tingkap
melihat langit yang terbentang luas yang tidak ada siapa yang
mengetahui betapa luasnya ia. Sesungguhnya ilmu Allah itu
tiada batasnya sepertimana ilmu manusia kerana Dia adalah Alkhaliq. Sedarlah siapa kita wahai sekalian manusia, kita ini
adalah hamba, hamba abdi kepada Tuhan yang satu yakni
Allah.
Cuba hitungkan berapa lama sudah kita menumpang hidup
diatas bumi Allah ini? 20 tahun? 40 tahun? 60 tahun? Selama
kita hidup dengan menikmati segala nikmat yang Allah berikan
ini, apa yang telah kita lakukan untuk membayarnya? Allah
tidak menagih hambaNya untuk membayar dengan wang
ringgit dan harta benda, apa yang Allah kehendaki hanyalah
ketaatan kita sebagai hambanya. Selama kita hidup, adakah

kita benar-benar taat dengan segala perintahnya sebagai Tuan


kepada kita? Allah memerintahkan kita solat apabila masuk
waktunya, adakah kita taat? atau kita masih sibuk dengan
urusan dunia. Tidak merasa bersalahkah kita membiarkan
Tuan menanti kita untuk mengadapNya. Tanyalah diri masingmasing selama kita hidup, apa yang telah kita lakukan untuk
Allah dan agamanya? dan setiap hari berapa lama kita
mengingati Allah?. Sehari ada 24 jam dan dalam waktu
sebanyak itu, berapa saat, berapa minit, berapa jam kita
mengingati Allah?

Wahai anak-anakku
apa saja yang telah engkau perbuat.
Kemana saja engkau melangkahkan kakimu
Kemana saja engkau arahkan pandanganmu.
Apa saja yang engkau ucapkan dari lisanmu.
Atau barangkali ini yang jarang terduga oleh kalian, sudahkah engkau
mengingat bagaimana kebijakanmu kau gunakanapa saja yang
pernah engkau pikirkan engkau bayangkan.
Hitunglah! apakah yang telah kau lakukan, kebaikan?
Ataukah masih ada perbuatan dosa yang masih saja kau lakukan?
Apakah kita yakin pahala lebih banyak dari dosa?
Ingatlah janji Allah Wamayamal mistqola dzarrotin khoira yarahu,
wamayamal mistola dzarotin syarroyyarah ingatlah itu!
Sekecil-kecil kebaikan dan kejahatan semuanya akan dihitung oleh
Allah..akan dihitung wahai anak-anakku..
kalian punya mata, tapi kalian sering gunakan untuk melihat yang tidak
pantas untuk dilihat; kalian tidak menggunakannya untuk membaca ayatayat Allah
kalian punya telinga, tapi kalian sering gunakan untuk mendengar kata
sia-sia;

kalian tidak menggunakannya untuk mendengar nasehatorant tua dan


guru-guru
kalian punya lidah, tapi kalian sering gunakan untuk berbohong dan
menghina,
menyakitkan
hati
kawan-kawanmu,
kalian
tidak
menggunakannya untuk berdzikir dan saling menasehati dalam
kebenaran dengan teman-temanmu
kalian punya akal, tapi akal itu jarang digunakan untuk memikirkan
bagaimana berfikir yangbermanfaat, membiarkan akal menjadi liar liar
justru sering memakainya untuk memikirkan hal-hal yang salah
kalian punya tangan dan tapi kalian sering gunakan untuk menzalimi
orang dan menzalimi diri sendiri; kalian tidak menggunakannya untuk
menyingkirkan kemungkaran
kalian punya kaki, tapi kalian sering gunakan untuk melangkah menuju
tempat maksiat; kalian tidak menggunakannya untuk pergi ke tempat
ibadah dan kebajikan

Wahai anak-anakku.
Ingat pada ibu dan ayah kalian..
Bayangkan wajah mereka hadir di hadapan mu..
Ada di antara kalian yang ibu ayahnya masih bersama di sisi
Mungkin ada di antara kalian yang ibu atau ayah atau
keduanya telah lama pergi buat selama-lamanya
Pergi mengadap
mereka sayangi..

Ilahitelah

meninggalkan

engkau

yang

Anak-anakku..
Bayangkan wajah ibuwajah ayah
Bayangkan wajah mereka yang letih dan penat dari bekerja
mencari rezeki
Dapatkah engkau memahami apa yang mereka rasai

Dapatkah engkau memahami apa yang mereka tanggung?


Ibumu
Ingatlah bagaimana ibumu mengandungmu selama 9 bulan.
Sejak engkau dalam kandungan, ibumu sakit tak terhenti..
Melahirkanmu bertarung dengan nyawa dan keperitan..tapi ibu
tak pernah menyesal untuk melahirkan mu ke dunia..
Ingat pula bagaimana kesabaran ibumu menyusukanmu
merawatmu. Memujukmu dengan belaian kasih sayang ketika
kau menangis

Ayahmu..
Ketua keluarga yang menjaga engkau dan keluarga..
Membanting tulang dengan penuh kesungguhan untuk mencari
rezeki
Mencari wang untuk membiayai pelajaran mu

Namun,
sudahkah engkau berbakti kepada ibu kalian.. sudahkah?
Sudahkah engkau berbakti kepada ibu kaliansudahkah?
Sudahkan engkau berbakti kepada ayah kaliansudahkah?
Masihkah engkau terus menerus menyakiti mereka dengan
kata-kata mu yang melukakan?
Masihkah engkau terus dengan sikap malas ketika mereka
memohon pertolongan?

Masihkan kalian meneruskan kebencian kepada kedua orang


tuamu kerana tidak memenuhi permintaanmu
Masihkah engkau mengatakan kedua orang tua mu jahat.
Layakkah mengatakan begitu? layakkah. buat ibu yang
melahirkanmu dan ayah yang telah merawatmu dengan penuh
kasih sayang dan kesabaran.

Wahai anakku
Guru-guru kalian yang telah mengajarkan ilmu pengetahuan
kepada kalian dengan penuh keikhlashan tetapi engkau tidak
hormat kepada guru-guru mu
Padahal anak2ku. Kejayaan para ilmuan terdahulu adalah
disebabkan mereka menghormati dan memuliakan guru2nya
walaupun mereka hanya mengajarkan satu kalimat tayyibah.
Masih ingatkah dengan apa yang pernah kalian perbuat untuk
guru-gurumu saat mereka menasehatimu
Engkau
marahsinisdendam.bahkan
mengacuhkan
mereka. Malah engkau dengan senang menjawab cikgu ini
bukan urusan cikgu!, cikgu mengapa menyibuk, sayakan
bukan anak cikgu!
Anak2ku dari guru-guru mu engkau belajar sehingga menjadi
seorang yang pandai..dapat ilmu yang tinggi dan akhirnya
berjaya menjadi seorang yang berguna pada masa akan
datang.

Darimana kalian mengetahui itu.darimana.? Masihkah


engkau menafikan jasa mereka? Bukankah mereka memang
bagaikan seorang yang berbakti seperti ibu bapa mu?
Sekali lagi anak-anaku Guru-guru kalian tidak mengharapkan
balasan jadilah anak-anak yang tumbuh menjadi pemuda
sholeh/h yang dapat menjadi kebanggaan Agama kalian, orang
tua kalian, keluarga kalian, bangsa kalian, sekolah kalian,.dan
pasti diri kalian.
doa
Di malam yang baik ini, para malaikat menaungi kalian dengan
sayap-sayapnya, bertasbih untuk kalian, berdoaa untuk kalian,
sebab kalian di majelis dzikir, sebab kalian telah bertobat dan
berdzikir kepada Allah, sebab kalian ingin menjadi anak-anak
yang baik, sebab kalian ingin menyambung silaturrahmi kepada
saudara, keluarga, guru-guru dan teman
Anakku sekarang pejamkan mata kaliansekarang
hadirkan
wajah
ibumu,
ayahmu,
saudara-saudaramu,
keluargamu, ustadz/h-mu, guru-gurumu, teman-temanmu, dan
oran-orang yang kamu anggap berjasa kepadamu. lihatlah
mereka tersenyum gembira kepadmu, mereka tersenyum
karena melihat kebaikan ada padamu, mereka yakin bahwa
kelak kamu akan menjadi anak sholih/h yang dapat
membanggakan Agama,orang tua, keluarga, bangsa dan
negara., Mereka yakin kalian anak yang baik yang dapat
menyejukkan hati mereka dengan perilakumu yang baik.
Ya..Allah saksikanlah.sesungguhnya Engkau Mengetahui hatihati ini berhimpun dalam cinta kepada -MU, telah bersatu
dalam dakwah kepada-MU, telah berpadu dalam membela
syariat-MU. Teguhkanlah, yaAllah ikatannya. Kekalkanlah
cinta kasihnya. Tunjukkanlah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati
kami ini dengan cahaya-MU yang tidak pernah redup,
lapangkanlah dada-dada kami dengan kelimpahan Iman
kepada-MU. Hidupkanlah hati kami dnegan marifah kepadaMU, dan matikanlah kami dalam syahid di jalan-MU.
Ya Allah

Kau curahkan ilmu kepada kami, tetapi ilmu itu belum banyak
kami amalkan dan kami gunakan untuk membawa manusia
agar selalu ingat kepada-Mu
Kau mudahkan kami sholat, tetapi sholat itu belum membuat
kami mampu mencegah perbuatan yang keji dan mungkar;
pula sholat kami jauh dari khusyu
Kau mudahkan kami puasa, tetapi puasa kami belum membuat
kami mencintai orang-orang yang lapar dan dahaga bertahuntahun lamanya
Kau mudahkan kami shodaqoh, tetapi masih terselip perasaan
riya di dada
Kau mudahkan kami berzikir, tetapi zikir kami sebatas di masjid
dan rumah-rumah saja
Sungguh malu kami menghadapMu ya Allah, apalagi memohon
sesuatu kepadaMu
Tapi bila tidak kepadaMu, kepada siapa lagi kami harus
memohon?
Kabulkanlah permohonan kami yang hina berikut ini ya Allah
Ya Rahman Ya Rahim.
Jadikanlah mata ini penglihatanMu ya Allah, agar ia hanya
melihat hal-hal yang halal dilihatnya
Jadikanlah telinga ini pendengaranMu ya Allah, agar ia hanya
mendengar hal-hal yang halal didengarnya
Jadikanlah lidah ini gaung wahyuMu, agar manusia hanya
merasakan kedamaian dan cinta dariMu
Jadikanlah tangan ini perpanjangan Kasih SayangMu ya Allah,
Perjalankanlah kaki ini ke tempat-tempat yang Engkau ridha
Dan selimuti akal ini selalu dalam cahaya kebijaksanaanMu
wahai Al-Hakim

Ya Aziiz.. Ya Jabbar.. Ya Muttakkabir


Jadikanlah agar ilmu yang Kau bagi pada kami, bermanfaat dan
menyelamatkan kami di dunia dan di akherat
Jadikanlah agar harta yang Kau titipkan pada kami, selalu
barokah bagi manusia, terutama kaum dhuafa
Jadikanlah agar jabatan yang Kau amanahkan pada kami,
senantiasa kami gunakan untuk melayani ummat, melindungi
yang lemah dan tertindas, dengan menerapkan syariatMu
Jadikanlah keluarga kami keluarga yang penuh cinta, sakinahmawaddah wa rahmah
Jadikanlah anak-anak kami anak-anak sholeh, yang doanya
akan menerangi kubur-kubur kami
Jadikanlah makanan yang kami makan energi ibadah kami
Jadikanlah pakaian yang kami pakai, manifestasi ketaqwaaan
kami
Ya Mujibud Dua
Berilah hidayah pada para pemimpin kami, agar mereka
mengurus dan melayani kami dengan syariatMu yang penuh
berkah, dan jadilahkan kami bersatu dalam menerapkan
syariatMu ya Allah
Kami rindu dengan Rasulullah, dengan Khulafaur Rasyidin,
dengan para Khalifah, dengan keadilan, kemakmuran dan
keberkahan yang diciptakan oleh penerapan SyariahMu,
dengan keberanian Thariq bin Ziyad ketika membakar kapalnya
untuk
menghapus
keraguan
pasukannya
dengan
kesederhanaan Umar bin Abdul Aziz sehingga rakyat tak ada
lagi
yang
pantas
menerima
zakat
dengan kebijakan Harun ar-Rasyid ketika membangun pusatpusat ilmu pengetahuan di Baghdad dengan kemuliaan jihad
Salahuddin al-Ayubi ketika memperlakukan Richard Lion Heart
yang
terluka
dengan keyakinan Muhammad al-Fatih ketika masuk

Konstantinopel untuk memenuhi nubuwah Rasul Berilah kami


nikmat sebagaimana Engkau telah beri nikmat kepada mereka
ya Allah
Kami yakin bahwa RasulMu benar, Khilafah ala minhajin
Nubuwwah akan datang lagi, Berilah kesempatan kami untuk
menyaksikan kebesaranMu itu ya Allah, dan berilah kami
kekuatan dan kesabaran untuk menyumbangkan harta dan jiwa
kami dalam perjuangan itu.
Amien ya Rabbal Alamien

naskah muhasabah sungkeman menjelang UN


Terima kasih ya Allah, Engkau telah berikan aku ayah dan ibuku. Terima
kasih ya Allah, hingga hari ini aku masih bisa menatap wajahnya yang senantiasa
dipenuhi kasih sayang dan kerinduan; masih bisa menatap matanya yang penuh
cinta dan pengorbanan. Kabulkanlah doa-doa ayah dan ibu, yang tiada henti dan
tiada lelah meminta agar anak-anaknya menjadi anak yang soleh, berbakti, dan
menyenangkan hati. Jadikanlah ayah dan ibu kami penghuni surga-Mu. Sayangi
ayah dan ibu kami sebagaimana mereka telah menyayangi kami sewaktu kami kecil.
ALLAHUMMAGHFIRLI WALIWALIDAYYA WARHAMHUMA KAMA
RABBAYANI SOGHIROO.

Ayah, ibu,
Terimalah permintaan maaf anakmu. Sebanyak itu bukti kasih sayangmu
kepada kami, sebanyak itu pula salah dan dosa kami pada ayah dan ibu.
-

Pandangan mata yang sinis, penuh kebencian, jika ada satu saja permintaan
kami yang tidak engkau kabulkan.

Kata-kata yang tajam mengiris hati, untuk membalaskan kekesalan,


melampiaskan kedongkolan kami kepadamu.

Kami tidak acuhkan permintaan tolongmu, suruhan-suruhanmu, nasihatnasihatmu.

Caci maki dan doa-doa keburukan memenuhi dada kami jika ada yang tidak
kami senangi darimu.

Inikah balasan dari derita ibu mengandung dan melahirkan. Inikah balasan
dari memberi makan, pakaian, merawat, membesarkan, dan menyekolahkan.
Andai diri ini tak pernah dilahirkan, mungkin lebih baik bagimu.
Ya Allah, balaslah tiap tetes air mata yang jatuh dari pipi ibu dengan
permata-permata mulia di surga-Mu.
Ya Allah, timbanglah tiap tetesan keringat ayah dengan timbangan yang
lebih berat dari bumi dan seluruh isinya.

Ampun ayah, ampun ibu,


Cukupkah air mata penyesalan ini sebagai tebusan dosa dan salah selama
ini. Kami bersimpuh di pangkuanmu, menghinakan diri yang tak berarti. Biarlah
kami binasa, hancur berkeping-keping menjadi debu, jika air mata dan permintaan
maaf kami tidak mampu lagi melembutkan hati ayah dan ibu.
Ayah, ibu,
Ini kami, buah hati yang dulu senantiasa engkau timang, peluk, cium,
dengan segenap kasih sayang. Masihkah bisa kami dapat dan rasakan mata air kasih
sayang itu setelah semua salah dan dosa yang kami lakukan.
Ayah, ibu,
Hari ini penghuni langit, penghuni bumi, jadi saksi.

Ampuni kami ayah.


Ampuni kami ibu.
Ampuni semua salah dan dosa kami.
Terima kasih telah merawat, membesarkan, mendidik kami hingga hari ini.
Ibu, relakan air susu yang telah kami minum. Ayah, relakan nasi yang telah kami
makan.
Tetap doakan kami agar menjadi anak yang soleh, berguna, dan bisa
merawat dan memberi kasih sayang jika ayah dan ibu telah tua nanti. DOAKAN
KAMI SUKSES DALAM MENJALANI UJIAN NASIONAL.
Ya Allah, ampuni dosa ayah dan ibu, sebesar dan seberat apa pun dosa itu.
Ya Allah, selamatkan ayah dan ibu dari azab neraka, dan masukkan ke surgaMu.
Ampunkan juga dosa-dosa guru-guru kami yang telah mendidik kami
dengan sepenuh hati. Lapangkan riskinya, solehkan anak-anaknya.
KUMPULKAN KAMI SEMUA DI SURGA-MU KELAK.
AMIIN.

Anakku,
Buah hati belahan jantung. Obat letih pelerai demam. Sejak kecil engkau
ditimang, diayun, didendangkan.
Sungguh besar harapan ayah dan ibu kalau engkau besar nanti, engkau akan
menjadi anak yang soleh, santun pada orang tua, membawa kemaslahatan di mana
pun engkau berada. Kami khawatir kalau harapan-harapan ini tidak terwujud.
Dengan terpaksa, kadang kami marah untuk perbuatan-perbuatanmu yang tidak
baik, kurang sopan, malas, dan sebagainya. Semoga kemarahan itu bisa
mengingatkanmu akan kesalahanmu dan kauperbaiki.
Makin besar dirimu, makin kikis harapan-harapan itu. Wajah manis yang
dulu senantiasa menggemaskan itu, berganti dengan wajah cemberut, penuh kesal
dan amarah. Bola mata indah berbinar itu, sekarang tajam mengiris, menantang
penuh perlawanan. Kata-kata ayah dan ibu seperti angin lalu, tidak engkau acuhkan.
Apalagi kalau sampai ada permintaanmu yang tidak dikabulkan. Engkau marah,
membanting pintu, tidak menegur, atau lari dari rumah.

Kebanggaan akan buah hati sibiran tulang tak kunjung datang. Malah yang
datang surat peringatan dan surat panggilan dari sekolah berkenaan dengan ulahmu.
Alangkah malu ibu pergi ke sekolah menemui gurumu. Berat, sangat berat terasa
langkah-langkah kaki ini. Alangkah letih mengasuh dan membesarkan, alangkah
perih hati oleh pembangkangan, dan alangkah malu ayah ibu oleh ulahmu yang
tidak terpuji. Hanya Allah yang Mahatahu, hanya kepada Allah seluruh harapan
digantungkan.
Baiklah Nak. Mungkin dirimu senang jika ayah dan ibu mengakui kesalahankesalahan yang kami lakukan.
-

Ibu terlalu nyinyir, cerewet, dan sebagainya

Ibu marah jika engkau salah, tapi diam saja jika engkau benar atau melakukan
kebaikan.

Ayah ibu kurang perhatian kepadamu, sibuk dengan urusan dan pekerjaan yang
tiada habis-habisnya.

Ayah/ibu kadang merendahkan dirimu dengan membanding-bandingkan


dirimu dengan orang lain yang menurut kami pantas ditiru.

Ayah dan ibu lebih mendahulukan kemarahan daripada kelembutan dan kasih
sayang dalam banyak hal dalam menghadapimu.

Ayah dan ibu belum mampu memberi teladan dalam berbuat kebaikan.
Silakan engkau tambah lagi daftar kesalahan ini sebanyak-banyaknya agar
dirimu senang.
Asal dirimu bahagia, ayah dan ibu rela walau harus menyerahkan nyawa.
Biarlah kami sakit asal engkau sehat; biarlah kami kelaparan asal engkau kenyang;
biarlah kami kedinginan asal dirimu berpakaian. Biarlah kami tanggungkan semua
azab dan sengsara dunia fana ini demi kebahagiaanmu.
Sungguh, ayah ibu ingin punya anak yang soleh. Yang rajin solat, mengaji.
rajin belajar menuntut ilmu. Taat pada orang tua. Kami harap jika telah tua renta
nanti, kami akan disayang, dirawat, dan diperhatikan. Setelah mati, doa-doa anak
yang soleh bisa mengurangi beratnya azab kubur, bisa melapangkan sempitnya
kubur.
Selagi ayah dan ibu mampu, dan itu baik bagimu, semua permintaanmu
akan ayah ibu kabulkan. Semua salah dan dosamu pada ayah dan ibu kemarin,
sekarang, dan esok sudah kami maafkan. Semoga engkau sukses dalam menjalani
Ujian Nasional yabg sebentar lagi datang.
Bahagialah hidupmu hingga akhirat kelak.

Ya Allah, sayangi anak-anak kami.


Tuntunlah langkah-langkah mereka.
Teguhkan mereka dalam menghadapi godaan fitnah dunia yang
menyesatkan dan menjerumuskan.
Jadikan anak-anak kami anak-anak yang soleh, ya Allah.
Basahkan lidah mereka dengan doa-doa kebaikan untuk ayah dan ibunya.
Kumpulkan kami di jannatun firdaus-Mu kelak.
Amiin.

Anda mungkin juga menyukai