Anak-anakku sekalian!
Kamu tidak akan pernah tau. Setiap detik, bahkan setiap menit!, do’a kebaikanlah yang
selalu teruntai dari bibir ibumu. Walau ibumu sadar sikap dan kata-kata yang sering
kalian lontarkan, banyak menyakiti hati ibumu. Sampai-sampai membuat kedua kelopak
mata ibumu basah, dia menangis, tah kuasa menahan sedih atas sikap-sikapmu. Sesakit
apapun hati ibumu, apa yang ibumu lakukan adalah untuk kamu, untuk kalian.
Disaat kalian tertidur nyenyak, ibumu terjaga dari tidurnya, dia menatap kalian dengan
penuh kasih, dia selimuti kalian. Dan tidak lupa bersyujud dalam keheningan malam.
Dalam syujutnya ibumu menjerit, memohon, Ya…Allah yang maha pemurah lagi maha
penyayang. Dzat yang maha melihat dan mendengar, jadikanlah anak-anakku sebagai
anak yang beriman dan bertakwa kepadamu ya Rob!!!!. Jadikanlah anak-anak ku
sebagai anak yang tunduk dan patuh pada ajaran-ajaranmu ya ROB!!!, anak-anak yang
memiliki kasih dan sayang , anak yang patuh dan hormat kepada kami orang tuanya.
Lindungi dan jagalah selalu anak-anak kami ini ya Allah.
Ya Allah Tuhan yang maha melihat! kami rela ya Allah meskipun kami harus banting
tulang peras keringat.
Kami rela ya Allah menjadi budak orang kaya.
Kami rela ya Allah menahan rasa lelah dan sakit, asalkan anak-anak kami bahagia.
Hambamu yang lemah ini rela ya Allah menahan lapar dan dahaga, asalkan anak-anak
hamba tidak kelaparan, tidak kehausan, dan bisa terus melanjutkan sekolah.
Hamba ikhlas ya Allah menjadi budak anak-anak hamba sendiri.
Anak-anak sekalian!
Jelas!
Betapa mulianya sosok ibu kalian. Betapa sayang dan perhatianya ibu-ibu kalian.
Sembilan bulan kalian ada dalam kandunganya, rasa sakit yang tiada bandinganya,
dirasakan sendiri oleh ibu-ibu kalian saat melahirkan kalian. Dan, sampai sekarang,
tetap saja kalian membuat susah ibu-ibu kalian. Membuat marah ibu-ibu kalian, bahkan
kalian buat ibu-ibu kalian sedih meratapi penderitaanya.
Coba kamu bertanya pada hatimu masing-masing!
Siapa yang selalu menyiapkan sarapan untukmu?
Siapa yang mencuci dan menyeterika pakaianmu?
Siapa yang menjaga kalian disaat sakit?
Tetapi, apa yang telah kalian berikan untuk ibu kalian? Hanya caci maki dan sikap
arogan yang kalian berikan untuk ibu-ibu kalian. Kalian semua memang durzja! Kalian
tidak tau diri. Kalian anak-anak yang tidak berbakti!
Ibu!
Engkau memang wanita yang paling mulia dan paling berharga dalam hidup kami.
Engkau Sosok yang kami banggakan bu!
Ibu!
Saat ini anakmu sadar bu! Maafkan kami bu!
Banyak sekali dosa yang kami perbuat. Kami yang selalu melawanmu, kami yang selalu
mengabaikan nasehat-nasehatmu, kami yang telah membuat hati ibu sedih bahkan ibu
mencucurkan air mata, menangis, karena kecewa dan khawatir dengan kelakuan kami.
Pengorbanan dan perjuangan ibu selama ini, tak akan bisa kami balas dengan apapun
bu! Saat ini anakmu telah lulus (……). Semua itu berkat perjuangan dan do’a-do’a ibu.
Terima kasih banyak bu. Berapa banyak air mata dan keringat yang telah ibu teteskan
untuk kami. Mulai saat ini kami berjanji “ Kami tidak akan lagi membuat hidup ibu
sedih”.
Ya Allah tuhan yang maha pemurah, rasanya kami tidak layak menghuni surga-Mu
sebagai perwujutan kasih sayang-Mu, tetapi kami tidak akan kuat menghuni neraka-Mu
ya Allah sebagai tempat azabmu. Seandainya engkau tidak memaafkan kami, tentulah
kami termasuk orang yang tercela.
Ya Rob… Jangan dulu kau ambil ibuku! Kami belum siap harus kehilangan dan
berpisah selamanya.
Ya Allah. Ampuni semua kesalahan orang tua kami, dan sayangi mereka, seperti
mereka menyayangiku sewaktu kecil. Amin
Anak-anakku
Jadilah kalian sebagai anak yang sholeh, sholikhah, sebagaimana yang ibu kalian
inginkan!
Buatlah orang tua kalian tersenyum bangga dengan keberhasilan kalian!
Anak-anakku
Do’a bapak dan ibu guru kalian akan selalu ada bersamamu. Selamat jalan anak-
anakku! Selamat jalan.
Kita akan bertemu, di arena pengabdian, di arena pembangunan bangsa dan negeri
tercinta ini, di dunia kerja. Raihlah segala impianmu!