KEMISKINAN
Yang kuat memakan yang lemah, yang pintar memakan yang bodoh.
Homo homoni lupus to be polity in society, penghisapan manusia
terhadap manusia menjadi peradaban. Hanya membawa derita dan
untaian air mata bagi kaum dhuafa. Dalam polemic tersebut muncul
konsep yang ketiga, yaitu konsep Islam dengan unsur keseimbangan
dalam pemberdayaan:
Artinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendo`alah untuk
mereka. Sesungguhnya do`a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi
mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Pertama, Tathir
untuk membersihkan harta dari hak-hak
fakir miskin, orang yang tak berharta, orang yang terbaring di pinggir-
pinggir jalan yang tiap hari merasakan pekik getirnya kehidupan, hanya
Bukan termasuk orang mukmin, orang yang hidupnya kenyang sendirian
sementara tetangganya hidup dalam kelaparan.
Dengan demikian, orang kaya yang tidak peduli dengan nasib kaum
dhuafa, konglomerat yang acuh terhadap kaum melarat, pejabat yang
apriori terhadap nasib rakyat, bukan saja mencerminkan orang yang jahat,
tetapi mencerminkan orang yang tidak beriman dan orang seperti ini
harus minggir dari Negara kita tercinta ini. Setuju hadirin? Sebab Negara
kita Indonesia akan jaya apabila dipimpin oleh orang-orang yang peduli
dengan nasib kaum dhuafa.
Oleh karena itu hadirin, semangat zakat, infaq dan shodaqoh wajib
kita aplikasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Timbul
pertanyaan, kepada siapa zakat itu diberikan? Sebagai jawabannya mari
kita renungkan firman Allah swt dalam al-Quran Surat al-Taubah ayat : 60
Hadirin Rahimakumullah.
Oleh karena itu, kita harus menyambut baik usaha pemerintah yang
berhasil membuat Badan Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh (BAZIS), kita
patut mengacungkan jempol dengan usaha pemerintah yang berhasil
membuat peraturan pemerintah No. 34 tahun 99 tentang pengelolaan
zakat. Semoga usaha yang telah dilakukan dapat menyadarkan
masyarakat kita untuk taat mengeluarkan zakat, infaq dan shodaqoh
sehingga dapat mengurangi kemiskinan dan mensejahterakan
masyarakat kita. Amin ya robbal alamin.
Jika Zakat, Infaq dan Shodaqoh telah kita tumbuh kembangkan, Allah
akan mencatatnya sebagai amal shaleh dalam konteks pembangunan
yang akan mendapat balasan dari Allah, sebagaimana terangkai dalam
surat al-Maidah ayat 9: