Anda di halaman 1dari 2

URGENSI KETELADANAN AKHLAK KARIMAH

BAGI PEMIMPIN BANGSA

Hadirin sebangsa dan setanah air yang saya Hormati

The Greates Problem that has confronted man from immemoral is the moral problem [masalah
terbesar manusia sejak zaman dahulu sampai saat ini adalah dekadensi moral], Demikian
ungkapan Abu a’la al –Maududi dalam bukunya ETHICAL VIEW POINT OF ISLAM

Kini ,di tengah tengah kehidupan kita dalam berbangsa dan bernegara,masalah dekadensi
moral sedang menggejala dan mewabah, marak dan merebak,dalam berbagai bidang kehidupan.
Kita saksikan dalam bidang sosial :perjudian ,perzinaan ,mabuk-mabukan , pencurian , bahkan
pembunuhan merajalela. Dalam bidang Hukum: ketidak adilan, jual beli hukum,mafia
pengadilan ada di mana mana.Dalam bidang politik pemerintahan : desakralisasi kekuasaan,
degradasi kredibilitas, budaya HIPOKRIT, Budaya korupsi, kolusi, dan nepotisme,bahkan akhir
akhir ini kita masih mendengar betapa moralitas pemimpin kita sering memalukan , memilukan
, serta menghawatirkan bahkan menyakitkan kita sebagai warga negara yang beradab dan
beragama.

Pertanyaannya, apakah mungkin terbentuk balda thayyibah[negara negara yang makmur]


kalau pemimpin tidak memiliki akhlak kharimah? Tidak mungkin. Oleh karena itu , betapa
penting peran akhlak dalam membangun bangsa,maka pada kesempatan ini kami akan
membahas URGENSI KETELADANAN AKHLAK KARIMAH BAGI PEMIMPIN.
.Dengan Landasan QS. AL-AHZAB AYAT 21:

“SESUNGGUHNYA TELAH ADA PADA (DIRI) RASULULLAH ITU SURI TAULADAN YANG BAIK
BAGIMU,(YAITU) BAGI ORANG YANG MENGHARAP ( RAHMAT) ALLAH DAN (KEDATANGAN) HARI
KIAMAT DAN DIA BANYAK MENYEBUT ALLAH”

Ayat tersebut menegaskan bahwa Rasulullah adalah teladan yang baik bagi seluruh manusia
,apapun kedudukannya. Beliau adalah figur dari orang tua. Beliau adalah contoh para pedagang
. bahkan , beliau adalah teladang bagi para pemimpin bangsa .Beliau memiliki akhlaq yang mulia
sehingga patut di teladani. Dengan akhlak muliia ini rasulullah berhasil membangun sebuah
bangsa yang makmur dan jaya, Yitu kota madinah AL-Munawarah . Oleh karena itu, bagi para
pemimpin bangsa ini hendaknya menjadikan rasulullah sebagai figur sejati.

Namun sangat disayangkan , yang terjadi justru sebaliknya, Kita tidak mungkin menutup
mata , persada nusantar indonesia tercinta saat ini tengah di pertontonkan oleh kenyataan para
pemimpin yang memiliki akhlak tercela. Disepqn rakyat mendendangkan lagu-lagu demokrasi
dan syair syair perlindungan,Tapi dibelakang rakyat seringkali membuat kebijakan yang
membuat rakyat sakit hati dan kelimpungan. Tampangnya sok bersahaja, padahal aslisnya Hura
Hura dan berfoya-foya, Bahkan pada akhir akhir ini kita sering mendengar pemimpin yang suka
berbicara mendukung pemimpin yang bersih, namun di balik itu ia masih mencari kesempatam
untuk berbuat korupsi. Gayanya Bak ORATOR padahal biangnya Koruptor, Laganya bak
proklamator padahal biangnya provokator. Pantas.jika bangsa kita sampai saat ini masih berada
dalam keterpurukan dan krisis berkepanjangan . Reformasi Yang kita cita-citakan tapi destruksi
yang di rasakan.Pembangunan nasional yang didambakan tapi bencana nasional yangg di
rasakan.

Bagaimana akhlaq rasulullah dalam memimpin sebuah bangsa?? Sebagai jawabannya kita
renungkan firman allah dalam surat ALI IMRAN AYAT 159:
“maka di sebabkan rahmat dari allah-lah kamu berlaku lemah –lembut terhadap mereka.
Sekiranya lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.Karena itu
maaf kanlah mereka, Mohon kanlah ampunan bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan
mereka dengan urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulat kan tekad,maka
bertaqwalah kepada ALLAH. Sesungguhnya Allah menyukai orang orang yang bertaqwa
kepada-nya”
Prof. Dr. Quraish Syihab, dalam Tafsir al-Mishbah menjelaskan , ayat tersebut mengandung
tiga cara rasulullah dalam berdakwah yang berisi Pesan moral bagi pemimpin sebuah bangsa.
Pertama, rasulullah senantiasa bersikap lemah lembut, baik terhadap kawan maupun lawan,
kedua, rasulullah senantiasa bersikap lapang dada , mudah memaafkan dan memohonkan
amupunan bagi setiap kesalahan siapapun, ketiga, rasulullah selalu mentradisikan hidup
bermusyawarah dalam setiap mengambil keputusan.,AL-Imam ibn Taimiyah dalam As-syiasah
asy –syar’iyah mengatakan, : ”Tidak seorangpun di dunia ini yang paling sering melakukan
musyawarah dengan para sahabat kecuali rasulullah saw”

Itulah cara dan strategi rasulullah sebagi seorang pemimpin tyang selalu menjadi teladan
dalam membangun bangsa dengan berlandaskan akhlak karimah.Dengan demikian jika bangsa
kita ingin maju , bangkit dari keterpurukan dan krisis berkepankangan selama ini ada dua hal
yang haroes dilakukan.

Pertama, harus adanya pemimpin yang berakhlak mulia sebagai figur sentral setiap warga
negara.sebab sejarah membuktikan, kehancuran sebuah negara bukan saja di sebabkan karena
kondisi ekonomi, dan bukan pula kebodohan politik, tapi faktor utamanya adalah karena
dekadensi moral para pemimpinnya.kita lihat, Jerman hancur lebur karenakekejaman Adolf
hitler,Uni soviet rusak binasa karena kebiadaban Michael gorbacev,Rumania jatuh binasa
karena ketamakan Nicholas susecno, Iran merana menderita karena kejahatan Reza Pahlevi,
Bahkan kita indonesia saat ini sedang menangis, menjerit , dan merintih karena ulah sebagian
pemimpin kita yang hanya mengejar kursi , jabatan dan popularitas diri.

Kedua, kita sebagai warga negara harus ikut berpartisipasi dalam bentuk mengawasi,
mengontrol dan mengkritik pemerintah dengan cara cara terbaik serta melakukan hal –hal
teeerpuji sebagai implementasi akhlak karimah. Sebab menurut Sauqi Bekh ,”suatu bangsa
hanya akan jaya dan bangsa hanya akan mauj jika di topang dengan akhlak mulia, tapi bangsa
akan hancur terungkur dan rusak binasa jika tidak di topang akhlaq mulia”

Jika pemimpin suatu bangsa sudah memiliki akhlak karimah , demikian pula warga negaranya,
saya yakin bangsa itu akan maju dan jaya.Bangsa inilah yang akan mendapatkan naungan
rahmat dan berkah dari Allah.
Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat Al-A’raf ayat 96:

‘’jika sekiranya penduduk negeri negeri beriman dan bertakwa , pastilah kami akan
melimpahkan kepaada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan [ayat-
ayat kami], itu , maka kami siksa mereka di sebabkan perbuatanya.’’

Hadirin sebangsa dan setanah air yang kami hormati


Dengan demikian , dari uraian tadi dapat disimpulkan bahwa untuk membentuk negara yang
kuat dan jaya, subur, dan makmur, di perlukan pemimpin yang berwibawa dan berakhlak mulia,
suka melakukan hal terpuji dan patut di teladani. Oleh karena itu, dslsm ranghjka
menyelamatkan bangsa ini dari kehancuran, saya menghimbau kepada aparat pemerintah dan
seluruh warga negara indonesia, mari kita berakhlak mulia dan terpuji . mudah mudahan
bangsa kita mampu bangkit kembali . Aamiin.

Wassalamu’alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh

Anda mungkin juga menyukai