الحمد هلل الذى ارسل رسوال مبشرين ومنذرين وداعيا إلى هللا بإذنه وسراجا منيرا أللهم فصلى وسلم على
}سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين {أما بعد
Mengingat betapa pentingnya remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa,
maka pada kesempatan yang baik ini kami akan mengangkat tema mengenai “ Remaja dan
Pemuda sebagai Generasi Penerus Bangsa ”, dengan landasan al-Qur’an surat an-Nisa ayat
:9
Artinya : “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)
mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang benar”
Menurut ayat diatas jelas - jelas Allah swt memperingatkan manusia supaya tidak
meninggalkan generasi penerus yang lemah baik fisik, mental ataupun intelektual, karna ini
biasa menyebabkan kemunduran. Apabila generasi muda yang ada sekarang maupun yang
akan datang mempunyai kelemahan dalam hal-hal tersebut. Maka bisa dipastikan mereka
mudah terhanyut dalam gelombang bencana kemerosotan moral yang disebabkan oleh
pergaulan yang semakin bebas serta penyalahgunaan media, karna modal utama mereka
dalam membentengi diri dari bencana tersebut adalah tingkat intelektualitas serta pemahaman
manfaat dan mudharat dari sebuah pergaulan dan media sehingga hal ini biasa memudahkan
remaja dan pemuda dalam proses filtralisasi budaya sehingga mereka terbebas dari taqlid buta
alias terbebas dari budaya ikut-ikutan. Oleh karena itu wajib bagi kami, saya, saudara dan
kita semua merasa takut jika meninggalkan anak-anak, keturunan dan generasi yang lemah.
Prof. Dr. BJ. Habibi mengatakan setidaknya ada lima kelamahan yang harus kita
hindari, yakni lemah harta, lemah fisik, lemah ilmu, lemah semangat hidup, dan yang sangat
ditakutkan adalah lemah akhlak. Hadirin jika lima kelemahan ini melekat pada generasi-
generasi remaja dan pemuda kita, saya yakin mereka bukan sebagai pelopor pembangunan
melainkan sebagai firus pembangunan, penghambat pembangunan, bahkan penghancur
pembangunan. Padahal hadirin…. dinegeri tercinta ini sejarah telah membuktikan sejak tahun
1908 masa kebangkitan nasional sampai menjelang detik-detik proklamasi dikumandangkan
berbagai organisasi kepemudaan, seperti persatuan pelajar stofia, Trikoro Dharmo, Jong
Islamanten Bond bahkan kita mengenal Budi Utomo tokoh pemuda kharismatik, mereka
semua menjadi The Grand Old Man istilah bung Karno menjadi Stood Geeber bahkan
menjadi The Founding Father pendiri, penggerak yang mampu merebut kemerdekaan.
Sejarah tersebut mengajarkan kepada kita semua selaku remaja dan pemuda saat ini dan yang
akan datang agar memiliki semangat juang yang tinggi serta tanggung jawab yang
penuh terhadap kelangsungan Nusa Bangsa dan Agama yang kita anut saat ini, sebab سبان اليوم
رجال الغدThe Young today is The leader tomorrow pemuda hari ini adalah jago-jagonya
pemimpin yang akan datang.
Sebagai contoh bagi remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa, mari kita
renungkan firman Allah swt dalam al-Qur’an surat al-Kahfi ayat : 13
Artinya : “Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita Ini dengan benar. Sesungguhnya
mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambah pula
untuk mereka petunjuk.”
Hadirin Ma’asyiral Muslimin Rakhimakumullah ….
Imam Ali as-Shabuni dalam kitab Sofwatut tafasir memberikan syarahan terhadap
ayat tersebut dengan redaksi :
نحن نقص عليك يا محمد خبرهم العجيب على وجه الصدق بال زيادة وال نقصان
“yaitu kami kisahkan kepadamu wahai Muhammad berita aneh mereka menurut perjalanan
yang benar tidak ditambah dan tidak dikurangi sedikitpun”.
Dengan demikian, ayat tersebut merupakan khabariyyah ilahiyyah, suatu berita dari
Allah swt. Isi beritanya adalah kisah tentang pemuda Ashabul Kahfi. Ashabul kahfi dapat kita
jadikan uswah, terutama bagi remaja dan pemuda selaku generasi penerus bangsa. Ashabul
kahfi merupakan symbol personifikasi pemuda-pemuda beriman dan teguh pendirian, kuat
mempertahankan iman, pemuda-pemuda gagah yang pandai pempertahankan akidah dan
pemuda-pemuda idaman pintar membela keyakinan. Mereka lebih baik mati berkalang tanah
dari pada mati bercermin bangkai.
Oleh sebab itu sebagai remaja dan pemuda selaku generasi penerus bangsa mari kita
singsingkan tangan, langkahkan kaki ke depan berkerja, berkerja dan berkerja. Jika sikap ini
yang diaplikasikan oleh para remaja dan pemuda kita maka Allah akan menjamin keberkahan
bagi bangsa kita tercinta ini. Sebagaimana Dr. Muhammad Sulaiman al-Asqori dalam zubdat
at-Tafsir min Fathil Qadir menjelaskan إعملوا ماشئتمberkerjalah sesuai dengan skil masing-
masing. Setidaknya ada lima olah yang harus kita kerjakan yakni olah rasa agar iman
melekat, olah rasio agar ilmu meningkat, oleh raga agar badan sehat, oleh usaha agar
ekonomi kuat, dan oleh kinerja agar produktifitas meningkat. Hadirin jikalau lima potensi ini
sudah melakat pada remaja dan pemuda sebagai generasi bangsa maka generasi penerus
bangsa dapat melanjutkan estafet perjuangan yang meraih prestasi gemilang pada masa yang
akan datang.
13. Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka
adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk
mereka petunjuk.
14. dan Kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri[875], lalu mereka pun
berkata, "Tuhan Kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; Kami sekali-kali tidak menyeru
Tuhan selain Dia, Sesungguhnya Kami kalau demikian telah mengucapkan Perkataan yang
Amat jauh dari kebenaran".
Hadirin..............
Dalam tafsir jalain jilid ke 2 menjelaskan kalimat laqad qulna, lam merupakan lamuttauqid,
qad merupakan harfuttauqid littahkik, yang menujukkan kebenaran yang terkandung dalam
objek fiel, sebagaimana landasan seorang pemuda kahfi yang menyatakan akidahnya yang
berazaskan tauhid didepan seorang raja yang zalim dengan mengatakan, kami tidak akan
menyembah kecuali hanya kepada allah, dan mereka juga memilih gua kahfi sebagai tempat
persembunyian dari maraknya kezaliman yang ada dimuka bumi Allah ini, oleh karenanya,
wajar saja Allah menggambarkan profil mereka dalam Al Quran, oleh karenya ini merupakan
tugas para pendidik kepada generasi muda yaitu menanamkan nilai nilai akidah islam,
sebagaimana yang diharapkan oleh rasul kita,
SYAAABBUNNASYAAA AA FII IBAADATILLAH..
Yaitu pemuda yang mengawali keremajaannya dengan beribadah kepada Allah, agar mareka
mampu membentengi diri dari pengaruh gaya hidup jahiliah dan berbagai macam
pendangkalan akidah yang terjadi pada tahun milinium sekarang ini,
Dalam buletin dakwah al islam Ed
isi November tahun 2014 menjelaskan banyaknya generasi muda saat ini yang menjadi Duta
duta narkoba, duta parawisata duta pornografi dan porno aksi, bahkan banyak dari kalangan
pemuda saat ini yang menjadi pelaku dan pemeran video porno, Alangkah menyedihkan,
memilukan sekaligus memalukan apabila realita ini terus berkelanjutan, coba kita fikirkan
bagaimana nasib umat islam 10, 20 tahun mendatang.
Kemudian, pemuda yang didambakan oleh rasul kita adalah pemuda yang memiliki kesucian
hati sehingga terpaut hatinya ke mesjid, sebagaimana landasan al quran pada surah at taubah
ayat 108;
janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguh- nya
mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut
kamu sholat di dalamnya. di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan
diri. dan Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.
Hadirin..............
Seorang ahli tafsir Muhammad Hasbi Assiddiqi dalam tafsirnya An Nur, jilid ke 2, halaman
1741 baris ke 2 menjelaskan bahwa pemuda yang memiliki kesucian hati, sehingga bila ada
panggilan ke mesjid ia melangkah ke mesjid, memperturutkan tentang keimanannya kepada
Allah serta menjaga agama dan akidah sesuai dengan ketauhidannya, dan pemuda yang mau
berjihat fi sabilillah demi mempertahankan dan memperjuangkan ketauhidan dan Aqidahnya.
Oleh karenanya Prof. Dr. BJ. Habibi mengatakan setidaknya ada lima kelamahan yang harus
kita hindari, yakni lemah harta, lemah fisik, lemah ilmu, lemah semangat hidup, dan yang
sangat ditakutkan adalah lemah akhlak. Hadirin jika lima kelemahan ini melekat pada
generasi-generasi remaja dan pemuda kita, saya yakin mereka bukan sebagai pelopor
pembangunan melainkan sebagai firus pembangunan, penghambat pembangunan, bahkan
penghancur pembangunan. Padahal hadirin dinegeri tercinta ini sejarah telah membuktikan
sejak tahun 1908 masa kebangkitan nasional sampai menjelang detik-detik proklamasi
dikumandangkan berbagai organisasi kepemudaan, seperti persatuan pelajar stofia, Trikoro
Dharmo, Jong Islamanten Bond bahkan kita mengenal Budi Utomo tokoh pemuda
kharismatik, mereka semua menjadi The Grand Old Man istilah bung Karno menjadi Stood
Geeber bahkan menjadi The Founding Father pendiri, penggerak yang mampu merebut
kemerdekaan.
Sejarah tersebut mengajarkan kepada kita semua selaku remaja dan pemuda saat ini dan yang
akan datang agar memiliki semangat juang yang tinggi serta tanggung jawab yang
penuhterhadap kelangsungan Nusa Bangsa dan Agama yang kita anut saat ini, sebab سبان اليوم
رجال الغدThe Young today is The leader tomorrow pemuda hari ini adalah jago-jagonya
pemimpin yang akan datang.
Oleh karenanya, islam tidak mengenal pemuda pengangguran, pemuda ngejeng, pemuda
nangkring, pemuda yang malas membaca Al quran, lemah iman, berakhlak seperti syeitan,
berpakaian ketat dan tipis ala syaitan, mencari rizki minta bantuan syaitan, sering kesetanan
kalau kebut kebutan di jalanan, eh akhirnya wajanyapun mirip seperti syetan, betul
hadirin......?
Yang diharapkan islam adalah pemuda yang agresif, inovatif dan produktif, oleh karenanya
apabila kita rajin bekerja, giat berusaha gemar beramal, maka akan mendapatkan kehidupan
yang cerah dan menjanjikan, namun sebaliknya apabila kita malas bekerja enggan berusaha
dan tidak mau beramal, maka kita akan mendapatkan kehidupan yang suram dan
menggenaskan.
Oleh sebab itu sebagai remaja dan pemuda selaku generasi penerus bangsa mari kita
singsingkan tangan, langkahkan kaki ke depan berkerja, berkerja dan berkerja. Jika sikap ini
yang diaplikasikan oleh para remaja dan pemuda saya yakin, panji keemasan islam akan
kembali berkibar, dan kegilaan zaman, akan tunduk dan patuh dihadapan kebesaran islam.
Hadirin Ma’asyiral Muslimin Rakhimakumullah ….
Dari uraian tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa pemuda merupakan penerus estafet
perjuangan bangsanya maka pemuda harus memiliki semangat juang yang tinggi serta
tanggung jawab yang penuh terhadap kelangsungan Nusa, Bangsa dan Agam. Hal ini juga
menjadi tanggung jawab kita bersama sapaya tidak meninggalkan generasi penerus yang
lemah baik fisik, mental ataupun intelektual.
Assalamualaikum wr wb,
Bapak/ ibu guru beserta teman-teman yang saya hormati, pertama-tama marilah kita
panjatkan puji dan syukur Kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini, saya ucapkan
banyak terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk menyampaikan
sebuah pidato yang berjudul Pentingnya Pendidikan Moral.
Sebelumnya pasti Kita semua tahu bahwa pendidikan adalah bagian terpenting dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa pendidikan, mustahil kita dapat melanjutkan
kehidupan bernegara, terlebih mempertahankan martabat bangsa di mata internasional.
Sebuah bangsa dapat dikatakan maju apabila pendidikan di negara tersebut maju dan dapat
mengelola SDM dan SDA dengan baik untuk kesejahteraan warganya. Untuk itu, berbagai
upaya telah dilakukan bersama oleh berbagai pihak demi memajukan pendidikan Indonesia.
Namun demikian, membekali generasi masa depan dengan iptek saja tidaklah memadai guna
melanjutkan bahkan memajukan kehidupan bangsa. Mereka perlu mendapatkan pendidikan
moral yang membentuk generasi penerus bangsa sebagai pribadi yang berakhlak mulia, jujur
dan bertanggung jawab. Pendidikan moral inilah salah satu modal untuk memperbaiki kondisi
bangsa.
Kita tentu menyadari bahwa keterpurukan suatu bangsa dapat disebabkan oleh rusaknya
moral warganya. Bisa jadi rusaknya moral disebabkan oleh warga itu sendiri yang tidak dapat
mengontrol diri dengan keimanan dan ketakwaan kepada Sang Pencipta. Selain itu, rusaknya
etika juga bisa karena terlalu terlena dengan tayangan televisi ataupun hiburan-hiburan yang
kurang mendidik.
Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi kita, terutama para orang tua dan pendidik,
untuk memperhatikan pendidikan generasi masa depan bangsa. Tidak hanya pendidikan
umum saja, tetapi yang lebih penting pendidikan moral dan pembinaan keimanan dan
ketakwaan kepada Sang Pencipta agar generasi penerus bangsa berkepribadian luhur dan
memiliki idealisme tinggi. Dengan demikian, kemajuan dan kesejahteraan bangsa diharapkan
dapat segera terwujud.
Demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila masih banyak kesalahan dala
penyampaiannya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Contoh pidato tentang pendidikan moral. Berikut ini adalah dua buah contoh pidato tentang
pendidikan moral yang bisa menjadi sumber referensi untuk anda yang sedang belajar
membuat naskah pidato untuk dibacakan di depan kelas atau di depan sebuah forum. Silahkan
disimak!
Contoh 1
Assalamualaikum wr wb,
Bapak/ ibu guru beserta teman-teman yang saya hormati, pertama-tama marilah kita
panjatkan puji dan syukur Kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini, saya ucapkan
banyak terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk menyampaikan
sebuah pidato yang berjudul “Pentingnya Pendidikan Moral”. Bapa ibu guru beserta teman-
teman yang saya cintai, Sebelumnya pasti Kita semua tahu bahwa pendidikan adalah bagian
terpenting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa pendidikan, mustahil kita dapat
melanjutkan kehidupan bernegara, terlebih mempertahankan martabat bangsa di mata
internasional.
Sebuah bangsa dapat dikatakan maju apabila pendidikan di negara tersebut maju dan
dapat mengelola SDM dan SDA dengan baik untuk kesejahteraan warganya. Untuk itu,
berbagai upaya telah dilakukan bersama oleh berbagai pihak demi memajukan pendidikan
Indonesia.
Namun demikian, membekali generasi masa depan dengan iptek saja tidaklah
memadai guna melanjutkan bahkan memajukan kehidupan bangsa. Mereka perlu
mendapatkan pendidikan moral yang membentuk generasi penerus bangsa sebagai pribadi
yang berakhlak mulia, jujur dan bertanggung jawab. Pendidikan moral inilah salah satu
modal untuk memperbaiki kondisi bangsa.
Kita tentu menyadari bahwa keterpurukan suatu bangsa dapat disebabkan oleh
rusaknya moral warganya. Bisa jadi rusaknya moral disebabkan oleh warga itu sendiri yang
tidak dapat mengontrol diri dengan keimanan dan ketakwaan kepada Sang Pencipta. Selain
itu, rusaknya etika juga bisa karena terlalu terlena dengan tayangan televisi ataupun hiburan-
hiburan yang kurang mendidik.
Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi kita, terutama para orang tua dan
pendidik, untuk memperhatikan pendidikan generasi masa depan bangsa. Tidak hanya
pendidikan umum saja, tetapi yang lebih penting pendidikan moral dan pembinaan keimanan
dan ketakwaan kepada Sang Pencipta agar generasi penerus bangsa berkepribadian luhur dan
memiliki idealisme tinggi. Dengan demikian, kemajuan dan kesejahteraan bangsa diharapkan
dapat segera terwujud.
Rekanku semua yang saya banggakan, Demikian yang dapat saya sampaikan, mohon
maaf apabila masih banyak kesalahan dala penyampaiannya. Atas perhatiannya saya ucapkan
terimakasih.
Akhirul kata, wassalamualaikum wr wb.
Bisa dikatakan pendidikan moral adalah pilar bagi bangsa ini. Semakin baik moral
masyarakat maka bangsa ini menjadi semakin kokoh dan kuat. Berikut adalah condoh pidato
Segala puji bagi Allah Swt Tuhan semesta alam yang telah memberikan segenap
limpahan rahmat serta nikmat kepada kita semua sehingga kita masih bisa menikmati udara
segar serta dapat berkumpul dalam suasana kekeluargaan yang berharga pada hari ini.
Kedua kalinya, marilah kita senantiasa mengenang dan mencintai baginda Nabi besar
Muhammad Saw yang telah memberikan tuntunan serta bimbingan kepada kita semua
sehingga kita berada pada jalan yang diridhoi oleh Allah Swt.
Pada kesempatan ini izinkan saya untuk menyampaikan pidato singkat tentang
pentingnya pendidikan moral dalam kehidupan kita sebagai masyarakat yang penuh dengan
Pidato singkat ini saya tujukan terkhusus untuk diri saya sendiri dan pada umumnya
Suatu bangsa akan lemah ketika masyarakatnya sudah tidak bisa menunjukkan moral
dalam bertingkah laku. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi kita untuk selalu menjaga
moralitas kita dari pengaruh-pengaruh buruk yang dapat merusak nilai kearifan yang sudah
Dewasa ini kehidupan manusia semakin di permudah, semua fasilitas yang ada
semakin memanjakan kita semua, kemajuan teknologi kian memudahkan kita untuk
Bapak/Ibu sekalian….
Merupakan sebuah tanggung jawab besar bagi orangtua untuk selalu memantau putra-
putri kita agar terhindar dari berbagai macam potensi pengaruh buruk yang dapat merusak
moral dan akhlak mereka.Orangtua harus senantiasa memberikan nasehat yang mendidik
kepada seorang anak. Ini sangatlah penting sebagai pondasi untuk membentengi anak-anak
mereka ke suatu tempat yang sarat akan edukasi moral dan karakter. Tidak hanya itu, kita
juga harus rela menyisihkan waktu untuk mendengar curhatan-curhatan anak-anak, keluh
kesah mereka dan akhirnya bisa memberi cara pandang baru untuk melihat suatu masalah
Betapa pentingnya arti sebuah moral. Bangsa Indonesia ini tidak akan mampu
menopang kokohnya pilar kebhinekaan ketika adat ketimuran yang santun dan ramah sudah
hilang dari kehidupan sehari-hari. Maka sebab itu, marilah kita untuk tetap menjunjung tinggi
nilai moral, etika bermasyarakat, karakter gotong royong, nuansa tenggang rasa dan
menghargai perbedaan.
Dimulai dari kita sebagai orangtua, kemudian kita ajarkan kepada anak-anak kita,
agar bangsa yang majemuk ini senantiasa terhindar dari kemungkinan yang tidak kita
inginkan. Semoga kita tetap dalam lindungan dan rahmat yang dianugerahkan oleh Allah
Demikianlah yang bisa saya sampaikan, semoga memberikan manfaat bagi kita semua
dan apabila ada sepatah kata yang kurang berkenan di hati, saya memohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Assalamualaikum wr.wb.
Dewan juri yang kami hormati! para peserta Musabaqah Syarhil Qur’an yang berbahagia, serta
hadirin wal hadirat yang dimuliakan oleh Allah.
Yang pertama dan yang paling utama. Tiada pujian yang pantas kita panjatkan selain
pada Allah SWT yang telah menggerak getarkan hati, jiwa dan raga, sehingga pada kesempatan
kali ini kita dapat berkumpul di tempat ini yang insyaAllah penuh berkah.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah pada junjungan kita Habibana wa Nabiyana
Baginda Rasullullah Muhammad SAW , beserta keluarga dan sahabatnya,para tabiin dan
tabiatnya dan insyaallah sampai kita selaku umatnya. Amiin.
Indonesia pada saat ini sedang mengalami fase kegentingan, dimana tingkat
kepercayaan rakyat terhadap pemerintah kian hari kian menurun karena para pemimpin kita
banyak terjerat kasus Korupsi. Sehingga bagaimana mungkin reformasi teraplikasi sementara
pemimpin kita mengalami dekadensi??. Terlebih kabar berita pada media-media masa di
Indonesia tentang pencurian, tawuran, pembunuhan, pemerkosaan, eksploitasi hutan, pergaulan
bebas, hingga gerakan terorisme sering menjadi menu harian. Lantas timbul pertanyaan, apa
yang harus kita lakukan ??? salah satu jawabannya, berikut tema yang akan kami angkat pada
kesempatan kali ini, yaitu “Akhlak Rasululluh sebagai Kunci Perbaikan Dekadensi
Moral” yang dilandaskan pada QS. Al – Ahzab ayat 21 :
“ Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan(kedatangan) hari Akhir dan yang banyak
mengingat Allah.”
Rasulullah merupakan figure yang luhur serta contoh yang tinggi yang harus diikuti
dengan sepenuh hati. Sehingga, Abu A’la al maududi dalam bukunya the prophet of
islam , mengatakan he is the only one example, rasul merupakan contoh yang paling
lengkap,dalam dirinya terdapat kebesaran dan kemuliaan sifat manusia.
Karena begitu sangat pentingnya Akhlak rasullulah serta Kebesaran sifat beliau sebagai
seorang pemimpin yang selalu mengutamakan kepentingan rakyat dan mengutamakan akhlaqul
karimah pada akhirnya mampu merobah masyarakat biadab menjadi beradab, berseteru menjadi
satu, yang dulunya menyembah berhala kini kembali menyembah allah ta’ala. Sehingga Michael
Heart menyebutnya dalam bukunya the one hundred ranking of the most influenting person
in history. Hal ini menjadi sebuah pembuktian dari sabdanya :
Lantas bagaimana akhlak bangsa kita yang telah mengalami dekadensi, terutama para
pemimpin kita saat ini? Jawabannya adalah masih banyak pejabat kita yang bejat yang berani
melipat uang Rakyat, masih banyak aparat yang tidak amanat dan bergelimang maksiat serta
masih banyak pemimpin kita yang bergulat di kawasan Korupsi yang pekat.
Ditengah kegentingan Negara kita saat ini, ditengan maraknya dekadensi disemua aspek
kehidupan, ini menjadi tugas kita bersama agar dapat sama-sama keluar dari lubang buaya
kemudian masuk ke pintu syurga. Hal itu taklain dan tak bukan yaitu dengan kita kembali
mengimplementasiak ruh Rasulullah ditengah – tengah kehidupan kita.
Sehingga dengan cara ini kita akan mampu hidup bahagia baik dalam lingkungan
keluarga, masyarakat, maupun Negara dan bangsa. Dan Allah pun akan menganugerahkan
keberkahan kepada kita semua penduduk bangsa ini. Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-A’raf
ayat 96 :
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-
ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”
Prof. Dr. Habibie, Presiden ke-3 RI. Beliau mengungkapkan ada 5 hal yang harus
diwaspadai bagi generasi muslim saat ini, yaitu :
1. Lemah fisik
2. Lemah harta
3. Lemah ilmu
4. Lemah akhlak, bahkan yang paling dikhawatirkan adalah
5. Lemah aqidah
Oleh karena itu, supaya tidak terjadi kami mengajak generasi muda untuk meninggalkan
budaya malas dan putus asa, Peganglah dunia untuk menggapai ridhonya, Singsingkanlah
bajumu untuk menggapai cita-cita, Selamatkan negeri, jiwa, bangsa, dan agama.
Wahai pemuda harapan bangsa, ambil sampanmu arungi lautan, patahkan dayungmu
tanganmu ayuhkan, robek layarmu, bajumu gunakan, gerakan sampanmu renangi lautan demi
mencapai pulau impian.