Anda di halaman 1dari 3

Keutamaan Ilmu

Menurut sir Charles Sherrington, Otak manusia begitu memesona, jutaan kumparan berkelip membentuk pola
tertentu dari pola pola yang lebih kecil, penuh arti dan tak kunjung diam dengan pergerakan yang harmonis,
bagaikan galaksi bimasakti memasuki suatu kosmik yang berdansa. Ungkapan tersebut menunjukkan betapa
luar biasa Allah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik- baiknya. Agar manusia menjadi wakil terbaikNya
di dunia dan Ia tak ingin ciptaanNya menjadi hina.
Begitu luar biasa besarnya modal yang telah Allah berikan kepada kita. Akankah kita menyia-nyiakannya? Di
luar sana, masih ada orang yang membuang waktunya dengan hal-hal yang kurang bermanfaat. Ada atau ada?
Bikin kerusuhan? Konsumsi obat-obatan terlarang? Nongkrong- nongkrong di pinggir jalan? Kelabing alias
kelayaban bingung ke tempat - tempat yang dilarang Allah? Masih ada? Ada atau banyak? Naudzubillah,, Sadar
ataupun tidak, mungkin terkadang saya dan anda menjadi bagian dari orang-orang yang menyiakan waktu. Mau
jadi apa bangsa ini? Apa kata dunia?? Astaghfirullah.. mari segera kita benahi diri.

Hadirin hadirat yang dirahmati Allah,,


Belajar adalah suatu kewajiban bagi umat islam. Bukan hanya bagi anak sekolah atau mahasiswa saja, tetapi
seluruh lapisan umur. Selama ia masih bernapas, matanya masih bisa berkedip, dan jantungnya masih berdetak.
Maka dari itu, kami akan menyampaikan syarahan al quran berjudul, Lihat dan Pelajari, Pintu Awal Meraih
Prestasi, Mendekati Illahi, dengan landasan wahyu yang pertama diturunkan Allah, QS. Al Alaq : 1 5.













Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal
darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,. Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Hadirin hadirat yang berbahagia,


Maksud dari ayat ke empat adalah Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca. Namun apakah hanya
bergumul dengan tulisan dan bacaan? Ooo.. Tidak juga. Ada membaca yang punya maksud lain.
Seorang raja Sirsilia memiliki mahkota terbuat dari emas murni. Dan begitu bingung karena tak bisa mengetahui
volume mahkotanya yang penuh dengan ukiran. Ia berpikir ini mustahil, maka ia memerintahkan seorang
ilmuwan untuk memecahkan masalahanya. Sang ilmuwan pun bingung mencari jawabannya. Sangat sulit
mengukur volume mahkota yang sarat dengan ukiran itu. Ketika sang ilmuwan sedang berendam merenungi
tugas amat beratnya, air dalam bath tube pun tumpah saat ia bergerak. Ia tertegun memperhatikan air yang
tumpah itu. Ia keluar dari bath tube, kembali mengisi bath tube hingga penuh. Ia mencelupkan kakinya, air pun
tumpah lagi. Masih belum puas, ia kembali mengisi bath tube samapai penuh lagi, dan ia mencelupkan dirinya.
Air yang tumpah pun semakin banyak. Ahha! Eureka!! (saya dapat!). saking girangnya ia berteriak teriak
keluar kamar mandi dan lupa berpakaian.
Akhirnya ia berpakaian rapi dan menemui sang raja. Memasukkan mahkota ke dalam bejana berisi air penuh. Ia
mengukur air yang tumpah, dan terjawablah berapa volume mahkota emas penuh ukiran itu. Ilmuwan ini
bernama archimedes. Hukum archimedes sebenarnya merupakan ketentuan Allah yang dilihat, dibaca oleh
archimedes. Inilah contoh proses ilmu pengetahuan dan peradaban manusia yang dimulai dengan kata Iqra
(bacalah).

Hadirin yang terhormat,

Keutamaan Ilmu
Dalam HR. Tirmidzi dan Anas R.a diungkapkan, Barangsiapa yang keluar dari rumah untuk mempelajari satu
bab dari ilmu pengetahuan, maka ia berjalan fii sabilillah sampai ia kembali ke rumahnya
Allah tidak hanya meminta kita untuk membaca alam, tapi juga manusia serta hubungan dengan manusia. Kita
juga diperintahkan Allah untuk merenung setelah membaca, serta menyadari bahwa semua itu adalah bagian
dari ketetapan Allah. Bukan terpisah sebagai ilmu pengetahuan saja. Jika manusia tidak mampu memberdayakan
kemampuan nalar, maka ia akan kehilangan arah. Banyak kalangan ilmuwan yang begitu mempertuhankan ilmu
tanpa menyadari realitas ilmu itu sendiri yang merupakan ketetapan atau hukum Allah.
Allah senantiasa mengajak kita untuk tidak berhenti berpikir mengenai segala kejadian. Berikut saya akan
mengajak kita melihat contoh orang yang membaca dan menyelesaikan masalah di sekitarnya. Coba kita
menulis angka 10 dengan angka romawi, lalu 100 atau 1000. Tapi bagaimana dengan 759 milyard? Trilyun, atau
bilyun? Dan semuanya harus dengan angka romawi! Pada tahun 976M, seseorang memikirkannya dan
menyelesaikan masalah tersebut. Dialah Muhammad bin Ahmad. Penemu angka 0. Dan sekarang kita
merasakan manfaatnya. Penelitiannya dilanjutkan oleh muhammad bin musa al khawarizmi. Ia menemukan
perhitungan al jabar yang menjadi dasar ilmu pasti. Para pejuang kecerdasan itulah yang telah meretas jalan
menuju kemajuan science. Sebuah usaha membaca sifat sifat Allah.
Penekanan pentingnya berpikir serta belajar, sangat dimuliakan Allah. Selain merupakan keutamaan yang
disebutkan hampir disetiap ayatNya, juga sebagai penyelamat dirinya dan sesamanya dari jurang kehancuran
dan mendorong manusia pada kemajuan peradaban. Begitu banyak bacaan yang dapat dipelajari di sekitar kita.
Selain buku dan berbagai media, bisa juga merupakan kejadian atau pengalaman kita dan orang lain, yang
intinya, dijadikan teladan, peringatan, atau kesimpulan.

Hadirin yang berbahagia,


Sekarang kita sedang menghadapi bulan ramadhan karim. Jangan sampai kita melewatkan obral pahala besar
besaran, potongan dosa, dan ada door prize lailatul qadar. Semua kebaikan dilipatgandakan. Masih ingat tentang
riwayat hadits tadi bukan? Jika pada hari hari biasa saja orang yang keluar rumah untuk menuntut ilmu
dihitung sebagai perjuangan fii sabilillah sampai ia tiba di rumah, apalagi di bulan ramadhan. So, tidak ada lagi
alasan bermalas malasan di bulan ramadhan dengan alasan berpuasa. Karena puasa itu bukan berarti diam, tapi
bergerak. Bagaimana kita bisa merebut kembali kejayaan Islam di masa lalu, kalau kita hanya ingin, tapi tidak
ada aksi. Bagaikan busur panah yang hanya membidik, tapi tidak dilepaskan anak panahnya. Bagaimana sasaran
itu tercapai? Jangan terlalu berharap ada perubahan kalu tidak ada pergerakan. Sebagaimana firman Allah dalam
QS.Ar radu : 11




















Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka
menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap
sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Hadirin rahimakumullah,
Ada aksi, maka ada reaksi. Ada pergerakan, maka ada perubahan. Jangan kita terjebak terus menerus dengan
persepsi kita bahwa kita tertinggal. Katakanlah Tidak! Kita adalah luar biasa. Ingin tau siapa kita? Baru baru
ini ditemukan fakta bahwa semua makhluk hidup memiliki alphabet basa DNA yang sama, A(adenin),
T(thymin), G(guanin), C(chytosine). Dalam struktur helix ganda sebuah DNA, A - T sedangkan G C.

Keutamaan Ilmu
Diperkirakan dalam tubuh manusia terdapat 100 trilyun sel. Dengan 23 pasang kromosom di tiap intisel yang
disusun 3 milyar huruf alphabet tadi. Jika DNA dalam setiap tubuh manusia direntangkan, maka panjangnya
akan melebihi 600x jarak bumi dengan matahari. Cobalah bayangkan sejenak, betapa luar biasa Allah
menciptakan makhluk bernama manusia ini. Tak lain karena manusia adalah makhluk kepercayaanNya tuk
menjadi khalifah di bumi.
Jangan pernah meremehkan diri kita. Karena kita memiliki modal kemuliaan. Namun bukan pula menjadi alasan
bagi kita untuk sombong. Jangan sia siakan kepercayaan Allah. Kita diciptakan untuk meraih kemenangan.
Setiap hari ada 5x panggilan adzan, dan tiap adzan 2x kita dipanggil untuk meraih kemenangan. Mari kita
sambut panggilan tersebut sepenuh hati.

Hadirin yang bebahagia,


Dari uraian tadi dapat disimpulkan,
1.

Belajar merupakan kewajiban umat islam sepanjang hayat. Bukan hanya sampai tamat sekolah atau kuliah,
tapi selama masih ada helaan napas, mata masih bisa berkedip, dan jantung masih berdetak

2.

Orang yang berhasil, bukan karena IQ super. Karena keberhasilan tidak memerlukan kecerdasan yang luar
biasa, juga bukan karena keberuntungan semata. Tapi tergantung besar tidaknya keyakinan kita meraih
kemenangan dan setinggi apakah cita cita kita. Bercita citalah setinggi tingginya. Dusturunal quran,
Allahu Ghayatuna, (al quran penuntun kita, Allah tujuan kita). Jadilah wakil Allah yang terbaik di muka
bumi. Lakukanlah yang terbaik yang kita bisa apapun aktifitas kita.

3.

Gunakanlah ramadhan sebagai bulan pelatihan untuk menghadapi 11 bulan ke depan. Selama masih diberi
kesempatan oleh Allah, gunkanlah sebaik baiknya kesmpatan yang ada. Ingat 5 perkara sebelum 5
perkara.

Demikianlah syarahan yang kami sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangan.

Anda mungkin juga menyukai