ISLAM DAN PARENTING

ERA DIGITAL
ANGGOTA : M. FAIZUL HAQI (19311123) INDRA RAHMAN S (19311136)
BANGKIT PANGESTU (19311129) FAISAL
DICKY FIRDAUS (19311131)
Pengertian Parenting

Parenting adalah proses pembelajaran pengasuhan interaksi antara orang tua dan anak
yang meliputi aktivitas memberi petunjuk, memberi makan, memberi pakaian, melindungi
anak saat mereka tumbuh berkembang.
Digital parenting

 Digital parenting adalah suatu konsep pengasuhan yang memiliki pendekatan pada pola

kebiasaan anak dengan teknologi atau gadget. Orangtua digital dituntut untuk pintar-
pintar membatasi anak, kapan saat yang tepat untuk mengenalkan anak pada teknologi
beserta batasannya dan serangkaian aturan lain yang diharapkan akan mendukung anak
secara positif. Teknologi canggih seperti dua sisi mata uang. Di satu sisi akan memberikan
pengaruh positif bila dimanfaatkan dengan baik sehingga anak tumbuh dan berkembang
dengan optimal. Di sisi lain teknologi dapat memberikan efek buruk bagi anak dan dapat
berkelanjutan sampai ia dewasa. 
Digital parenting secara islami

 Sebagai orang tua jangan sampai komunikasi terhadap anak-anak merenggang.

Terlebih, di era digital saat ini di mana dunia maya seolah lebih nyata dari dunia nyata,
komunikasi antar-anak dan orangtua tak sedikit yang merenggang. Mencari jawaban tersebut,
tentunya, kita harus kembali kepada panutan kita Rasulullah SAW. Dimulai dari sikap dan
tauladan Nabi Muhammad yang lembut dan penyayang. Sikap rahmah dan cinta kasih yang
dicontohkan beliau tak hanya pada sebagian golongan tertentu saja, tetapi kepada semua umat
dan golongan. Termasuk golongan anak-anak.
Digital parenting secara islami

 Orang tua harus mengetahui trend yang digandrungi anak-anak agar tahu cara
memfilternya.
Maraknya game online dan sosial media saat ini memang tak dapat dihindari. Dunia
digital pun kini bukan hanya milik orang dewasa, tapi juga anak-anak. Hal tersebut pun patut
kita syukuri, karena teknologi jika digunakan dengan positif, justru akan menghasilkan
kebaikan. Orangtua harus bisa memfilter terhadap konten yang dapat membahayakan anak-
anak mudah berseliweran di dunia maya. Orangtua yang gagap akan kemajuan teknologi,
alih-alih ingin membentengi anak dari hal-hal negatif, justru banyak kecolongan karena tak
sama sekali bisa masuk ke dalam dunia anak-anak mereka.
Digital parenting secara islami

 Orang tua harus selalu menggali informasi dari aktivitas yang dilakukan oleh anak.
Ada baiknya setiap orangtua mengajak kembali anak-anaknya untuk berkomunikasi
kembali di ruang-ruang keluarga. Seperti berbincang di waktu makan malam, waktu hendak
tidur, ataupun waktu belajar dan hari libur sekolah. Karena, ruang dan waktu inilah yang
terkadang dibutuhkan anak-anak secara hakiki tanpa pernah mereka sebutkan secara lisan.
Orangtua juga harus pandai menggali informasi sebanyak-banyaknya dari aktifitas yang
dilakukan anak. Siapa temannya, apa aplikasi yang diunduhnya, hingga bagaimana pelajaran
sekolah.
Digital parenting secara islami

  Sisihkan Waktu Luang untuk Anak

Jangan sampai, karena kelalaian orantua dalam mengawasi dan menyisihkan waktu
untuk anak di era digital ini, orangtua justru main hakim sendiri begitu melihat anaknya tak
berhenti-henti memainkan gadget. Tak sedikit orangtua yang bahkan menghardik anaknya
karena terlalu sibuk dengan dunia digitalnya sendiri. Hal ini jika dilakukan, selain tak akan
berdampak hal positif ke anak, justru akan menimbulkan trauma padanya.
Digital parenting secara islami

 Menihilkan Superioritas Antara Orangtua dan Anak

Cara Parenting Dalam Islam

 Sebagai orang tua jangan sampai komunikasi terhadap anak-anak merenggang.

 Orang tua harus mengetahui trend yang digandrungi anak-anak agar tahu cara
memfilternya.
 Orang tua harus selalu menggali informasi dari aktivitas yang dilakukan oleh anak.
 Orang tua harus selalu menyisihkan waktu luang untuk anak.
 Orang tua harus selalu mendukung anaknya jika yang dilakukannya merupakan hal yang
positif.
 Mendidik anak tentang agama islam sedini mungkin.
Kesalahan Orang Tua dalam Parenting

 Tidak mengajarkan/menanamkan ilmu islam dasar semenjak dini.

 Tidak memperhatikan perasaan anak.
 Memaksakan kehendak anak di segala hal, tanpa memikirkan bakat dan minat anak
tersebut.
Dalil tentang mendidik anak

 ُ‫ح يَ ْد ُعو لَه‬ َ ‫اريَ ٍة أَ ْو ِع ْل ٍم يُ ْنتَفَ ُع بِ ِه أَ ْو َولَ ٍد‬

ٍ ِ‫صال‬ َ ‫ان ا ْنقَطَ َع َع ْنهُ َع َملُهُ إِاَّل ِم ْن ثَاَل ثَ ٍة إِاَّل ِم ْن‬
ِ ‫ص َدقَ ٍة َج‬ ُ ‫ات اإْل ِ ْن َس‬
َ ‫إِ َذا َم‬

“Apabila seorang telah meninggal dunia, maka seluruh amalnya terputus kecuali tiga, yaitu
sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendo’akannya.” (HR.
Muslim: 1631)
Maksud dari hadist diatas bahwa jika kita menginginkan anak yang shalih shalihah maka
hendaknya kita selalu mendidik mereka tentang agama, anak yang baik akan selalu mendoakan
orang tuanya walau sudah meninggal. Di era digital ini sangat mudah untuk semua orang dalam
berbuat maksiat maka peran orang tua yaitu untuk selalu mengawasi mereka dalam
memanfaatkan teknologi dengan benar agar tidak disalahgunakan.
Dalil tentang mendidik anak

 ‫ُون هَّللا َ َما أَ َم َرهُ ْم‬ َ ‫ين آ َمنُوا قُوا أَنفُ َس ُك ْم َوأَ ْهلِي ُك ْم نَارًا َوقُو ُدهَا النَّاسُ َو ْال ِح َج‬
َ ‫ارةُ َعلَ ْيهَا َماَل ئِ َكةٌ ِغاَل ظٌ ِش َدا ٌد اَّل يَ ْعص‬ َ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذ‬
َ ‫ون َما ي ُْؤ َمر‬
‫ُون‬ َ ُ‫َويَ ْف َعل‬
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya adalah malaikat-malaikat yang
kasar, keras dan tidak pernah mendurhakai Allāh terhadap apa yang diperintahkanNya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS At Tahrim: 6)
maksud dari ayat diatas adalah penjagaan terhadap diri dan keluarga dari siksa api
neraka adalah dengan memberikan pendidikan dan pengajaran yang baik kepada keluarga
termasuk putra-putrinya.maka orang tua harus medndidik putra putrinya untuk memanfaatkan
teknologi dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah agar tidak terjerumus ke dunia
maksiat.
Sekian dan terimaksih