Pembinaan Akhlaq
4.adab persaudaraan
5.adab bertetangga
7.adab makan
pilar kedua:jujur
pilar keempat:amanah
pada dirinya .adapun adab yang menjadi tabiat nya disebut al-khim
yang disebut al khuluq (akhlaq) itu dalah tabiat yang bisa dibentuk
yang di usahakan menuju tabiat yang mengalir begitu saja adalah sulit
.waktu yang dibutuhkan cukup lama .ia harus terus meluruskan akhlaknya.
hal ini telah dinyatakan pula oleh salah seorang ulama besar ,di
depan pada bagian awal buku ini .juga ibnul-qayyim dalam kitabnya ,
anak adalah perhatian terhadap akhlaq nya .ia akan tumbuh menurut apa
akan sulit baginya untuk memperbaiki dan menjauhi hal itu hingga dewasa
.perangi seperti ini akan menjadi sifat dan perilaku yang melekat pada diri
nya .jika ia tidak dibentangi betul dari hal itu ,maka pada suatu ketika nanti
sudah tentu semua perangi itu akan muncul .oleh karena itu kita temukan
mengatakan , anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah yang murni dan
perangi yang lurus .jika jiwa nya yang masih polos itu menerima perangi
bersinar dan indah bila bertemu ,dan fikirannya terdidik . sehingga kami
tidak sangsi lagi bahwa ia termasuk orang yang ditumbuhkan secara baik
akhlak ( moral) bagi anak ? ada pula pilar bagi pembinaan yang luhur ini ?
menggunakan perkataan atau perbuatan yang terpuji. Hal ini disebut juga
dengan akhlak yang mulia ( makarim al-akhlak ). Ada pula pendapat yang
mengagungkan orang yang lebih tua dan lemah lembut kepada yang lebih
muda. Dan ada lagi yang mengatakan, ia diambil dari kata al-madubah ,
itu. Al-junaid pernah ditanya mengenai adab, lalu beliau menjawab, adab
Oleh karena itu, urgensi adab ini tampak dengan jelas dalam
muda maupun orang tua. Oleh karena itu, menanamkan adab yang baik
Urgensi adab dan penamaanya pada anak terlihat lebih jelas lagi
menjadi salah satu tabiat dan perangainya, lebih utama dari pada
sedekah yang dapat memadamkan api. Padahal sedekah itu juga sangat
rasulullah bersabda seorang bapak yang mendidik anaknya itu lebih baik
terbesar bagi anak adalah adab dan warisan yang termahal baginya
Oleh karena itu ali al-madini mengatakan , mewariskan adab (budi pekerti)
kepada anak-anak itu lebih baik bagi mereka dari pada mewariskan harta.
akhirat.
Namun ada sebagian orang yang melalaikan urgensi adab ini dan
menanggap nya sebagai sepele yang bisa di abaikan.ia tidak tau bahwa
atas bapak nya sebagai mana hak mereka untuk di beri makan dan
Ibnu majah meriwayatkan dari ibnu abas bahwa nabi bersabda, mulikan
karakter pada diri anak ini,adalah karena adab yang baik akan menghasil
kan akal pikiran yang efektif; dari akal pikiran yang efektif akan lahir
kebiasaan yang baik; dari kebiasaan yang baik akan lahir karakter yang
terpuji ,dari karakter yang terpuji akan lahir amal sholih; dari amal sholih
nya akal;rusak nya akal akan menimbulkan kebiasaan yang buruk; dari
kebiasaan yang buruk akan lahir karakter yang jaha; dari karakter yang
jahat akan lahir amalan yang buruk; dan kemurkaan allah itu
yang baik serta mewariskan hal ini kepada mereka.marilah kita sama-
wahai anak ku,jadikan lah amalanmu seperti garam dan adab mu seperti
gandum!
dengan sedikit amal sholih itu lebih baik dari pada banyak amal dengan
sedikit adab.kisah ini di sebutkan oleh imam al-qarafi dalam kitab nya, al-
furuq .
ibrahim bin habib bin syahid berkata bahwa ayah nya berkata
kepadanya , datangi lah para fuqoha dan para ulama dan belajarlah dari
nya hal itu lebih aku sukai dari pada banyak bicara, salah seorang dari
kalangan salaf berkata pada putranya ,wahai anak ku, bilau engkau
mempelajari satu bab saja mengenai adab ,maka itu lebih aku sukai dari
pada engkau belajar tujuh puluh bab mengenai nilmu. Sedangkan abu
bakar,sedangkan adab tanpa ilmu adalah seperti ruh tanpa jasad. Sifat-
larangan seorang anak atau murid untuk memanggil orang tua nya atau
Ibnu Sunni meriwayatkan dari abu hurairah bahwa nabi pernah melihat
namanya.
sebutkan.
Abu Ghasssan Ad-Dhabbi mengatakan, Aku pernah berjalan kaki
bersama Ayahku pada siang hari yg panas lalu kami bertemu dengan Abu
Hurairah.
Imam Qurthubi dalam tafsir nya menampilkan riwayat bahwa Abu Al-
Baddah Ad-Tajibi berkata, Aku telah tanyakan kepada Said Bin Musaiid
firman Allah.
Wahai Bundaku.
Tajuddin As-Subki Berkata, Ketika Aku Sedang Duduk Di Bagian Koridor
Rumah Kami, Ada Anjing Yang Lewat Lalu Aku Usir,Huss! Dasar Anjing
Dan Anak Anjing ! Ayah Kemudian Menegurku Dari Dalam Rumah, Lalu
Berkata Ya, Tapi jangan menghina seperti itu. Saya Katakan, Baiklah.
Hendaklah yang diucapkan oleh anak ketika mereka belajar sesuatu dari
Kedua Orang Tua Mereka atau ketika mereka memperoleh manfaat dari
Pembinaan Intelektual
Pengsntar
agama Islam. Di dunia ini tidak ada pemikiran yang memberikan dorongan
Islam. Hal ini juga diakui sendiri oleh musuh-musuh Islam sekalipun,
bagi umat manusia, yang harus sidyukuri. Kita punya banyak karya yang
jelas sekali di mata kita,bahwa kaum muslimin itu tidak akan bisa
pembinaan akal. Jika akal itu sehat,maka ia adalah kebaikan dan kabar
gembira bagi kedua orang tua.jika tidak demikian ,maka kedua orang tua
Melalui pilar pilar pembinaan keilmuan yang akan segera kita bahas
sebentar lagi, bisa kita catat bahwa ia mengarahkan anakm dari dalam
agar melangkah menuju ilmu belajar dan cinta kepada ulama demikian
juga terlihat dengan jelas betapa pentingnya peran kedua orang tua dalam
meilihkan guru yang pintar dan shalih yang menjadi cermin bagi hati dan
kebaikannya. Oleh karena itu pilar-pilar yang dibutuhkan oleh kedua orang
Pilar Ke-1
Nabi telah meletakan kaidah mendasar dalam menggunakan fase anak-anak ini
untuk belajar dan menuntu ilmu yang terus bersambung ari generasi ke generasi.
Hal ini terus membangkitkan hasrat orang tua untuk memotivasi anak-anak
mereka agar terus menuntut ilmu dan mencintainya. Sebab, menuntut ilmu
merupakan kewajiban atas setiap muslim, tua maupun muda, pria maupun
wanita,anak laki-laki maupun perempuan. Menuntut ilmu merupakan ibadah
paling utama
Yang bisa dijadikan media oleh hamba untuk mendekatkan diri dengannya.
Demikian, masa anak-anak merupakan fase yang paling subur untuk melakukan
Ibnu Abidin dalam kitab Hasyiyah menampilkan beberapa bait sajak yang
Sungguh aku tela lupa tentang ilmu yang aku pelajari ketika dewasa
Namun aku tidak lupa tentang apa yang aku pelajari ketika blia yang
Ketika itu hati telah tumpul, bgitu juga pendngaran dan penglihatan
Al-Qur'an ketika masih muda, maka Al-Qur'an itu menyatu dengan daging
Hakim.
kecil."
Para sahabat dan tabi'in serta para ahli hadits menegaskan bahwa belajar
di waktu kecil itu memberikan pengaruh yang jauh lebih besar terhadap
perkembangan keilmuan anak. Di samping itu juga lebih kuat dan lebih
mereka lebih longgar dadanya dan lebih (cepat) hafal terhadap apa yang
mereka dengar."
paling dahulu ke majelis ta'lim Abd aliah bin Mubarak bersama beberapa
teman dekatku sehari sebelum majelis itu dimulai, dan tidak ada seorang
beliau, Kami lebih layak untuk mendapat perhatian darimu daripada anak-
anakitu
membawa harapan daripada kalian. Kalian ini sudah hidup sekian lama
mereka. Said berkata, "Maka tidak ada seorang pun yang tersisa di sisi
haddist kepada mereka agar ia tidak lupa akan hadits-hadits yang telah
dihafalnya.
Sesudah itu aku katakan kepadanya, 'Wahai Abu Salamah, kami ini
timba yang aku gunakan untuk mengambil air, lalu timba itu diambil
oleh anak-anak itu.
Adalah Yahya bin Yaman, jika didatangi anak yang belum dewasa, Beliau
memintanya untuk membacakan tujuh puluh ayat dari surat Al-Araf tujuh
ini dalah anak-anak muda pada hari ini yang akan menjadi orang dewasa
esok hari. Siapa di antara kalian yang tidak hafal, maka hendaknya ia
menulis.
Siapa di antara kalian yang belum bisa menulis, maka aku tuliskan. Dan
m&tiberikan dorongan agar giat di dalam menuntut ilmu. Dalam surat itu Ia
teman dekatmu, dan selama buku menjadi sekutumu. Jika engkau tidak
anakku, tingkatan hikmah (ilmu) macam mana yang telah engkau raih?"
Ia menjawab, "Aku tidak akan memaksakan diri terhadap sesuatu yang
Luqman berkata, "Wahai anakku, masih ada sesuatu yang lain. Banyak
Wliiai anakku; janganlah engkau mempelajari ilmu karena tiga hal dan
ulama yang bisa menyertai mereka sehingga bisa terus menyertai mereka
musuh kebodohannya, dan aku tidak suka bila Engkau menjadi musuh
engkau akan tetap di jalur yang benar. Dan jika engkau menjadi orang
Tak ketinggalan, para sastrawan, para ahli hikmah dan para ulama
Ahmad Syauqi menyeru para pendidik umat dan para pembaharunya agar
dari merekalah akan lahir generasi yang akan melakukan suatu keajaiban
Akhirnya menjadi orang yang mulia dan bisa melindungi orang banyak
Ia menjadi orang berguna dan kebanggaan bagi kaumnya
benar tertanam di dalam jiwa dan pikiran anak, maka dengan sendirinya ia
akan terus menuntutnya dengan segala kesulitan dan beban berat yang
harus dipikulnya dalam rangka mencari ilmu, la juga akan rela tidak tidur
tuanya.
Metode Pemikiran yang Berpengaruh terhadap Mental
Anak
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
kembalimu.
baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya
kepadaKu-lah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah
kamu kerjakan.
perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di
membanggakan diri.
Membawakan Kisah
pikiran dan akal anak. Nabi SAW. biasa membawakan kisah di hadapan
berbagai peristiwa yang pernah terjadi di masa lalu, agar bisa diambil
pelajarannya oleh orang-orang sekarang dan yang akan atang hingga hari
kiamat.
oleh Nabi itu bersandar pada fakta riil yang pernah terjadi di masa lalu.
pada diri anak untuk bangkit serta membangkitkan rasa keislaman yang
berbagai kesulitan dalam rangka meraih tujuan yang mulia dan tujuan-
satu tentara Allah yang Dia hembuskan ke dalam hati para kekasih-Nya.
Hal ini dikuatkan oleh firman Allah, "Semua kisah tentang rasul-rasul itu
dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan
Imam Abu Hanifah R.A berkata, "Kisah-kisah para ulama dan kebaikan-
kebaikan mereka jauh lebih aku sukai dari pada fikih. Sebab, kisah-kisah
itu merupakan adab mereka, dan hal itu diperkuat oleh firman Allah,
Dan juga firman Allah, "Sungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat
Ukhdud, kisah Juraij sang ahli ibadah, kisah penghuni gua, dan kisah
Uwais Al-Qarni. Dan di sini akan kami tambahkan beberapa kisah lagi
agar menjadi bekal bagi para orang tua dan para pendidik, yaitu:
2. Kisah Al-Kifl
3. Kisah orang botak, orang buta, dan orang yang kena penyakit kusta.
berkata, "Ibrahim membawa pergi Ummu Ismail dan anaknya, Ismail, yang
masjid (di kemudian hari). Ketika itu di Mekah tidak ada seorang pun, dan
keduanya, yang berisi kurma dan geriba (siqd'; wadah air yang terbuat
dari kulit) yang berisi air. Ibrahim kemudian pergi dan diikuti oleh Ummu
tinggalkan kami di lembah yang sama sekali tiada teman dan tidak ada
telah sampai di suatu celah bukit yang tidak lagi bisa dilihat olehnya, ia
menghadapkan wajah ke Al-Bait dan berdoa dengan mengangkat kedua
tangannya,
Ummu Ismail pun kemudian mulai menyusui Ismail dan minum dari air
yang telah disiapkan tersebut. Ketika air yang terdapat dalam geriba itu
kakinya.
Ia pun segera pergi (mencari air) karena tidak ingin melihatnya seperti itu.
tidak melihat seorang pun. Hal itu ia lakukan sampai tujuh kali ke sana
kemari.
Ibnu Abbas mengatakan, "Nabi SAW. bersabda, "Karena itulah oran Haji
Sesungguhnya di sini terdapat rumah Allah yang akan dibangun oleh anak
'orang-orang'Nya."
Tempat yang dihuni itu adalah tanah yang tinggi seperti gundukan tanah
atau bukit kecil. Ketika Ummu Ismail masih berada di situ, ada orang-
orang dari Jurhum yang berjalan melewati wilayah bawah Mekah. Mereka
menjawab, "Ya, silakan. Tapi tidak ada hak bagimu terhadap air." Mereka
berkata, "Ya."
tersebut".
Kemudian Ummu Ismail telah meninggal, dan Ismail telah menikah. Nabi
menjawab, "Ia sedang pergi mencari keperluan kami." Dalam riwayat lain
mereka. Isteri Ismail menjawab, "Kami dalam keadaan buruk. Kami dalam
kesempitan."
Nabi Ibrahim berkata, "Jika suamimu telah tiba, maka sampaikah! salam
"Ya. Telah datang kepada kami seorang tua; cirinya begini dan begini.
di antara mereka.
juga tidak bertemu dengan Ismail. Nabi Ibrahim hanya bisa bertemu
ketika itu sudah ada, tentu Ibrahim akan pula mendoakan keberkahan
padanya."
Nabi Ibrahim berkata kepadanya, "Jika suamimu nanti telah datang, maka
dirimu dan kondisi kehidupan kita, dan aku pun}| menjawabnya bahwa
isteri) "