Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF HADITS


Disusun untuk memenuhi tugas Hadits Tarbawi
Dosen Pengampu: Dr. Kuliyatun, M.Pd.I

Oleh:
Afifatur Rohmah
Putri Amalia Kadi (22250071)
Taufiq Hidayat (22250083)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufiq serta hidayah-Nya kepada
kita semua. Solawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga,
sahabat, serta pengikutnya yang setia hingga akhir zaman kelak.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Dr. Kuliyatun, M.Pd.I selaku dosen
pengampu mata kuliah Hadits Tarbawi dan teman-teman yang telah banyak membantu kami
untuk menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, dalam makalah ini masih banyak
kesalahan dan kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengalaman
yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kami khususnya, dan pembaca pada umumnya.

Metro, 6 Oktober 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................................................................5
A. Menghormati Anak dan Mengajarkan Adab kepadanya............................................................5
B. Memberikan Pendidikan Pada Keluarga....................................................................................7
C. Memberikan Pendidikan Kepada Orang Lain.............................................................................8
D. Mengajarkan Anak Untuk Taat Kepada Allah Dan Takut Berbuat Dosa Kepada Allah Ta’ala...10
BAB III PENUTUP..........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................14

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hadis Tarbawi dapat dipahami sebagai hasil ijtihad ilmiah terhadap kebutuhan
masyarakat yang dilahirkan di tataran akademis. Tentu bukanlah sebuah formulasi yang baku
datangnya dari nabi Muhammad, untuk mengatakan bahwa hadis tersebut adalah pendidikan.
Perkembangan kajian tematik hadis seperti tarbawi, juga diperdapati di bidang keilmuan
lainnya. Misalnya, hadis-hadis Politik,1Hidup Sehat ala Rasulullah,2 Jurus Sehat Rasulullah:
Hidup Sehat Menebar Manfaat,3Psikologi Nabi,4 masih banyak lagi karya yang serupa untuk
menunjukkan pendekatan kajian tematik terhadap sunnah nabi Muhammad Saw. Yang terus
ditelaah dan dikembangkan. Secara meja akademik, kenyataan perkembangan kajian
keilmuan yang dihadapi oleh ilmuan-ilmuan Islam khususnya di Indonesia, sebenarnya dapat
diklaim dengan terbuka
Fokus pada persoalan Hadis Tarbawi, yang diyakini bahwa secara skop instansi pendidikan
(Islam) tidak pernah berhenti menggali makna dan menemukan inspirasi terhadap setiap
perkataan, perbuatan, dan sikap yang disandarkan pada nabi Muhammad Saw. Bahkan dapat
matakuliah di Perguruan Tinggi Agama Islam menjadi matakuliah wajib. Juga, secara materi
dengan paradigma terintegrasi, selalu diupayakan tataran normatif hadis terntang materi yang
sedang dibahas. Ini menunjukkan, bahwa generasi kekinian dalam formulasi kajian dapat
diapresiasi dalam bentuk epistemologi ilmu pengetahuan. Terkhusus di ruang lingkup
Perguruan Tinggi Agama Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Menghormati Anak dan Mengajarkan Adab kepada Mereka ?
2. Bagaimana Memberikan Pendidikan Kepada Keluarga ?
3. Bagaimana Memberikan Pendidikan Kepada Orang Lain ?
4. Bagaimana Mengajarkan Anak Untuk Taat Kepada Allah Dan Takut Untuk
Berbuat Dosa Kepada Allah Ta’ala?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui Cara Menghormati Anak dan Mengajarkan Adab kepada Mereka
2. Mengetahui Cara Memberikan Pendidikan Kepada Keluarga
3. Mengetahui Cara Memberikan Pendidikan Kepada Orang Lain
4. Mengetahui Cara Mengajarkan Anak Untuk Taat Kepada Allah Dan Takut Untuk
Berbuat Dosa Kepada Allah Ta’ala

4
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Menghormati Anak dan Mengajarkan Adab kepadanya

DALAM Islam, orang tua diwajibkan untuk meneladankan dan mengajarkan


akhlak dan adab yang baik pada anak-anaknya sejak mereka masih kecil. Adab yang
perlu diajarkan dalam Islam mencakup adab kepada Allah SWT, orang tua, teman,
tetangga, dan lainnya. Mengajarkan tentang adab kepada anak bukanlah hanya tugas
guru nya disekolah, tetapi juga menjadi tugas utama orangtua di rumah.

Dalam kitab Tanqihul Qaul, Syaikh Nawawi menyebutkan beberapa keutamaan


mengajarkan adab pada anak.
Pertama, mengajarkan adab merupakan perintah langsung dari Rasulullah SAW. Hal
ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Ibnu Majah dari Anas bin Malik, dia
berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

‫َح َّد َثَنا اْلَع َّباُس ْبُن اْلَو ِليِد الِّد َم ْش ِقُّي َح َّد َثَنا َع ِلُّي ْبُن َعَّياٍش َح َّد َثَنا َسِع يُد ْبُن ُع َم اَر َة َأْخ َب َرِني اْلَح اِر ُث ْبُن الُّنْع َم اِن َس ِم ْع ُت َأَنَس ْبَن‬
‫َم اِلٍك ُيَح ِّد ُث َع ْن َر ُسوِل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َقاَل َأْك ِرُم وا َأْو اَل َد ُك ْم َو َأْح ِس ُنوا َأَد َبُهْم‬

Telah menceritakan kepada kami [Al ‘Abbas bin Al Walid Ad Dimasyqi] telah menceritakan
kepada kami [Ali bin ‘Ayyasy] telah menceritakan kepada kami [Sa’id bin ‘Umarah] telah
mengabarkan kepadaku [Al Harits bin An Nu’man] saya mendengar [Anas bin Malik] dari
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Muliakanlah anak-anak kalian
dan perbaikilah tingkah laku mereka.” [Ibnu Majah]

Jelas sudah, beliau Rasulullah ‫ ﷺ‬pun telah memberikan tuntunan bagaimana cara
mendidik anak dengan baik. Dan tentu saja, kita harus mencontoh juga teladan beliau ‫ﷺ‬.
Dengan pengajaran yang dilakukan sejak usia dini, mereka akan lebih mudah menyerap dan
meniru pelajaran yang diajarkan sehingga lebih mudah untuk membentuk kepribadian anak
yang baik kedepannya.
Mengajari anak-anak cara bicara yang sopan, menutup aurat, berbakti kepada orang tua,
mengasihi sesama, mencontohkan bersedekah, mengajak salat 5 waktu dan amalan-amalan
lainnya. Mungkin itu yang sering dilakukan para orang tua dalam mendidik anak-anak agar
tumbuh menjadi sosok yang salih dan saliha.
Kedua, mendapatkan syafaat dari anak kelak di hari kiamat. Hal ini berdasarkan hadis yang
bersumber dari Abu Dzar, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Wahai kaum muslimin,
barangsiapa yang dikarunia rizeki anak oleh Allah, maka wajib baginya mengajarkan adab
dan mendidik anaknya tersebut. Karena barangsiapa mendidik anak dan mengajarkan adab
padanya, maka Allah akan memberikan rizeki syafaat padanya. Barangsiapa membiarkan
anaknya bodoh, maka setiap dosa yang dilakukan anak akan ditimpakan padanya.”
5
Ketiga, warisan terbaik adalah mengajarkan adab pada anak. Hal ini berdasarkan hadis
riwayat Imam Tirmidzi dari Amr bin ‘Ash, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

‫َم ا َنَحَل َو اِلٌد َو َلَد ُه َأْفَضَل ِم ْن َأَدٍب َحَس ٍن‬

“Tidak ada pemberian orang tua untuk anaknya yang lebih utama dibanding adab yang
baik.”

Keempat, lebih baik dibanding bersedekah. Hal ini berdasarkan hadis riwayat Imam Tirmidzi
dari Jabir bin Samurah, bahwa Rasulullah SAW bersabda;

‫أِل ْن ُيَؤ ِّد َب الَّرُجُل َو َلَد ُه َخْيٌر َلُه ِم ْن أْن َيَتَص َّد َق ِبَص اٍع‬
“Seseorang yang mengajarkan adab pada anaknya, itu lebih baik baginya dibanding dia
bersedekah (setiap hari) satu sha’.”

Lalu, adab apa yang terpenting untuk diajarkan, dilatihkan pada keluarga?
Adab terpenting yang wajib dimiliki seorang manusia adalah adab kepada Tuhan-Nya yaitu
Allah. Adab utama kepada Allah ialah hanya menyembah Allah semata dan tidak
menyekutukan Allah dengan apapun juga.
Meneladani Luqman dalam mendidik anak sebagaimana disebut dalam QS. Luqman ayat 12
sampai ayat 19. Luqman mendapatkan hikmah dari Allah melalui usahanya yang sungguh-
sungguh dalam mencari ilmu dan keikhlasannya.
Pertama, Luqman mendidik anaknya beradab pada Allah, dengan menjauhkannya dari
kemusyrikan. Kemudian Luqman mendidik anaknya beradab pada orang tua, bersikap Ihsan,
menegakkan salat. Setelah program untuk pribadi, lalu anak diajak mengamalkan amar
ma’ruf nahi munkar, bergaul dengan manusia dengan rendah hati, menjauhi sifat sombong.1

B. Memberikan Pendidikan Pada Keluarga

Anak adalah amanah dan anugerah yang Allah berikan dalam hidup untuk setiap
masing-masing keluarga. Kehadiran anak didalam kehidupan keluarga bertujuan untuk
diasuh, di besarkan, dididik agar anak mampu mengabdi kepada sang pencipta, sehingga
mampu menjadi anak-anak yang sholeh sholehah bertaqwa berakhlakul karimah serta sehat
jasmani dan rohani. Selain itu, anak juga merupakan bagian terpenting dari seluruh proses
1
https://hidayatullah.com/kajian/jendela-keluarga/2022/05/23/230445/menghormati-hak-anak.html

6
pertumbuhan manusia, karena pada masa anak-anak sesungguhnya karakter dasar seseorang
dibentuk. Dengan demikian masih harus diberikan taraf perkembangan dan diberikan
bimbingan serta pembinaan dari kedua orang tuanya. Menurut Abdullah Nashih Ulwan,
bahwa anak adalah sebagai makhluk yang pada prinsipnya memiliki akal yang sehat yang
harus dimanfaatkan untuk mencari ilmu. Sedangkan dalam konsep psikologi, anak yaitu
mereka yang sedang berada dalam perkembangan masa prenatal.29 Dalam Al-Qur’an
disebutkan salah satunya bahwa anak adalah buah hati keluarga dengan iringan doa dan
harapan akan menjadi pemimpin atau imam bagi oang-orang yang bertaqwa. Sebagaimana
sesuai dengan salah satu firman Allah Q.S Al-Furqan: 74 yang Artinya:
Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri
kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi
orang-orang yang bertakwa.”
Pendidikan anak adalah salah satu cara untuk memberikan pondasi bagi anak-anak
atau mencegah dampak negatif yang tidak diharapkan, apabila pondasi yang diberikan oleh
orang tua kepada anak-anak mereka sudah kuat maka pada masa remaja anak sudah
mempunyai bekal ilmu di dalam jiwa mereka untuk menghadapi berbagai tantangan. Ibnu
Sina mengatakan suatu kewajiban pertama ialah mendidik anak denga sopan santun dan
membiasakan dengan perbuatan terpuji sejak mulai di sapih, sebelum kebiasaan jelek
mepengaruhinya. Jika terpaksa harus mendidik dengan hukuman sebaiknya peringatan dan
ancaman lebih dulu. Jangan menindak anak denga kekerasan tetapi dengan kehalusan , lalu
diberi motivasi dan persuasi dan kadang-kadang dengan muka masam atau dengan cara agar
ia kembali pebuatan baik, atau kadang-kadang dipuji didorong keberaniannya untuk berbuat
baik.

Dan Rasulullah SAW bersabda di dalam haditsnya :

‫َح َّد َثَنا ُمَس َّدٌد َح َّد َثَنا ِإْس َم ا ِع ْيُل َح َّد َثَنا َأُّيْو ُب َع ْن َأِبْي ِقَالَبَةَع ْن َأِبْي ُس َلْيَم اَن َم ا ِلِك ْبِن اْلَح َو ْيِر ِث َقاَل َأَتْيَن ا الَّنِبَّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه‬
‫َو َس َّلَم َو َنْح ُن َش َبَبٌة ُم َتَق اِر ُبْو َن َفَأَقْم َن ا ِع ْن َد ُه ِع ْش ِرْيَن َلْيَل ًة َفَظَّن َّأَّن ا اْش َتْقَنا َأْهَلَناَو َس َأَلَنا َع َّم ْن َتَر ْك َن ا ِفْي َأْهِلَن ا َفَأْخ َبْر َن ا ُه َو َك اَن‬
‫َرِفْيًقاَر ِح ْيًم ا َفَقاَل اْر ِج ُعْو ا ِإَلى َأْهِلْيُك ْم َفَع ِّلُم ْو ُهْم َوُم ُرْو ُهْم َو َص ُّلوا َك َم ا َر َأْيُتُم ْو ِنْي ُأَص ِّلى َوِإَذ اَحَضَر ْت الَّص اَل ُة َفْلُي َؤ َذْن َلُك ْم َأَح ُد ُك ْم‬
‫ُثَّم ِلَيُؤ َّم ُك ْم َأْك َبُر ُك ْم‬.

Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Isma’il telah
menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Abu Sulaiman Malik bin Al
Huwairits dia berkata : “ kami dating kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam sedangkan
waktu itu kami adalah pemuda yang sebaya. Kami tinggal bersama Beliau selama 20 malam.
Beliau mengira kalau kami merindukan keluarga kami , maka Beliau bertanya tentang
keluarga kami yang kami tinggalkan .Kami pun memberitahukannya , beliau adalah seorang
penyayang dan sangat lembut . Beliau bersabda : “ Pulanglah ke keluarga kalian .
Tinggallah bersama mereka dan ajari mereka serta perintahkan mereka dan shalatlah kalian
sebagaimana kalian melihatku shalat . Jika telah datang waktu shalat , maka hendaklah

7
salah seorang dari kalian mengumandangkan adzan , dan yang paling tua dari kalian
hendaknya menjadi imam.”(HR.BUKHARI : 5549)2
Jadi dapat disimpulkan bahwasanya perintah memelihara anak dan setiap anggota di
dalam keluarga adalah satu bentuk usaha dari pendidikan itu sendiri. Pendidikan harus
bermula dari rumah, dalam hal ini ayah dan ibu kepada anak-anaknya. Kemudian, kedua
orang tua bertanggung jawab terhadap anak-anak dan juga pasangan masing-masing
sebagaimana masing-masing bertanggung jawab atas kelakuannya. Ayah dan ibu itu sendiri
tidak lah cukup untuk menciptakan satu keluarga yang diliputi oleh nilai-nilai agama, akan
tetapi juga disertai dengan menciptakan hubungan keluarga yang harmonis. Oleh karena itu,
penanaman nilai-nilai agama merupakan bagian yang tak terpisahkan juga dari pendidikan
anak yang dibarengi oleh keteladanan orangtua. Dengan demikian, menurut quraish shihab
bahwa pemberian pendidikan untuk anak-anak keturunannya meliputi pemberian pendidikan
akidah, ibadah, akhlak, al-qur’an, puasa dan haji, dan fiqih.3

C. Memberikan Pendidikan Kepada Orang Lain

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,ini berarti bahwa
setiap manusia Indonesia berhak mendapatkannya dan diharapkan untuk selalu berkembang
didalamnya,Pendidikan tidak akan ada habisnya,. Pendidikan secara umum mempunyai arti
suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan
melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting.Kita
dididik menjadi orang yang berguna baik bagi Negara,Nusa dan Bangsa.Pendidikan pertama
kali yang kita dapatkan di lingkungan keluarga (Pendidikan Informal), lingkungan
sekolah(Pendidikan Formal),dan lingkungan masyarakat (Pendidikan Nonformal).Pendidikan
Informal adalah pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan
sadar atau tidak sadar,sejak seseorang lahir sampai mati.Proses pendidikan ini berlangsung
seumur hidup.Sehingga peranan keluarga itu sangat penting bagi anak terutama orang
tua.Orang tua mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang.Kasih sayang yang diberikan
orang tua tidak ada habisnya dan terhitung nilainya.Orang tua mengajarkan kepada kita hal-
hal yang baik misalnya, bagaimana kita bersikap sopan-santun terhadap orang
lain,menghormati sesama,dan berbagi dengan mereka yang kekurangan.
Seorang manusia yang normal ,baik anak maupun orang dewasa senantiasa
membutuhkan sesuatu rasa dihargai.Rasa sayang kepada anak perlu orang tua nyatakan.Anak
harus mengetahui bahwa memang kita disayangi.Seorang anak yang disayangi akan
menyayangi keluarganya ,sehingga anak akan merasakan bahwa anak dibutuhkan dalam
keluarga.Dalam situasi yang demikian anak akan merasa aman,dihargai,dan disayangi.Si
anak tidak akan merasa takut untuk menyatakan dirinya.Sebab merasa keluarga sebagai
sumber kekuatan yang membangunya.Dengan demikian akan timbul suatu situasi yang saling
membantu,saling menghargai,yang sangat mendukung perkembangan mental anak.Di dalam

2
https://hadits.in/bukhari/5549
3
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54667/1/11160110000074_Ridha%20Rofidah%20water
%20mark.pdf

8
keluarga yang memberi kesempatan maksimum pertumbuhan,dan perkembangan adalah
orang tua.Dalam lingkungan keluarga harga diri berkembang karena
dihargai,diterima,dicintai,dan dihormati sebagai manusia .Itulah pentingnya mengapa kita
menjadi orang yang terdidik di lingkungan keluarga.Orang tua mengajarkan kepada kita
mulai sejak kecil untuk menghargai orang lain hal ini akan menimbulkan kenyamanan dan
ketentraman hidup sehingga akan mempererat kerukunan hidup.
Sedangkan di lingkungan sekolah yang menjadi pendidikan yang kedua atau juga
disebut dengan Pendidikan formal.Pendidikan formal adalah pendidikan yang didapat
seseorang dari umur 9-12 tahun,wajib bagi seseorang untuk mendapatkanya.Selain itu dapat
melanjutkannya kejenjang yang lebih tinggi yaitu di SLTP dan SLTA,dan apabila orang tua
mempunyai cukup uang maka dapat melanjutkannya ke Perguruan Tingi Menjadi seorang
terdidik itu penting sekali.Alangkah pentingnya pendidikan di Indonesia.Peningkatan mutu
pendidikan di Indonesia memang diperlukan untuk mencapai Indonesia baru.Mengenai mutu
pendidikan di Indonesia khususnya tingkat keberhasilan seorang guru untuk mendidik anak
didiknya.Guru sebagai media pendidik memberikan ilmunya sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki.Sehingga tak luput dari peranan Guru.Peranan guru sebagai pendidik merupakan
peranan yang berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan ,serta tugas-tugas
yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak didik agar anak itu menjadi patuh terhadap
norma hidup,dan aturan-aturan sekolah.Guru mengajarkan kepada anak didik supaya pintar
dan berwawasan luas.Anak didik yang terdidik dituntut untuk tidak merugikan orang
lain ,harus menghargai,dan menghormati hak orang lain,anak dididik untuk menaati
peraturan-peraturan,dan menyesuaikan diri dengan norma-norma tertentu.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

) ‫َتَع َّلُم ْو ا َو َع ِلُم ْو ا َو َتَو ا َض ُعْو اِلُمَع ِّلِم ْيُك ْم َو َلَيَلو ِلُمَع ِّلِم ْيُك ْم (َر َو اُه الَّطْبَرِنْي‬

Artinya: "Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah
guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu." (HR Thabrani).4

Selain itu peranan lingkungan masyarakat juga penting bagi peserta didik .Ini juga
disebut Pendidikan Nonformal.Pendidikan Nonformal adalah pendidikan di luar sekolah,yaitu
pendidikan yang diperoleh seseorang secara teratur,terarah.Berhubung karena Pendidikan
Nonformal lebih mudah disesuaikan dengan keadaan seseorang dan lingkungan maka
pendidikan Nonformal lebih terhadap kehidupan masyarakat.Hal ini berarti memberikan
gambaran tentang bagaimana kita hidup bermasyarakat.Dengan demikian apabila kita
berinteraksi dengan mereka di lingkungan masyarakat maka mereka akan menilai kita,bahwa

4
https://www.bunghatta.ac.id/artikel-259-pentingnya-pendidikan-bagi-semua-orang.html

9
mereka akan tahu mana orang yang terdidik,mana orang yang tidak Terdidik berarti kita
dididik untuk bisa memahami,mengerti,serta menjadi orang yang peduli terhadap orang
lain.Di zaman Era Globalisasi diharapkan generasi muda bisa mengaplikasikan ilmu yang
didapat Sehingga tidak terombang-ambing dalam kancah perkembangan zaman.Itulah
pentingnya menjadi seorang yang terdidik baik di lingkungan Keluarga,Sekolah,dan
Masyarakat.5

D. Mengajarkan Anak Untuk Taat Kepada Allah Dan Takut Berbuat Dosa Kepada
Allah Ta’ala
Pendidikan hendaknya diformat dan dilaksanakan dengan terlebih dahulu
memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan potensi-potensi psikologis peserta didik.
Melalui pengembangan akal, peserta didik akan dapat dibimbing untuk menciptakan
hubungan kerja sama sosial dalam kehidupannya guna mewujudkan kesejahteraan hidup di
dunia dan di akhirat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka keberadaan pendidikan merupakan bagian integral
dari konstruksi sebuah peradaban.Proses ini merupakan upaya mulia karena berhubungan
dengan penyebaran ilmu pengetahuan sebagai salah satu tugas manusia yakni khalifah fil
ardh.
Kata ‘allama yang berarti pengajaran yang bersifat pemberian, atau penyampaian, pengertian,
pengetahuan, dan keterampilan. Dalam hadist dijelaskan :

‫َو ا ْج ِتَنا ِب الَّنَو اِهى َفَذ ِلَك َو َقا َيٌة َلُهْم َو َلُك ْم ِم َن الَّنا ِر‬,‫ِإْع َم لْو ا ِبَطا َع ِة ِهَّللا َو اَّتُقْو ا َم َع ا ِص َّي ِهَّللا َوُم ُرْو ا َأْو َالَد ُك ْم ِبِإْمِتَثاِل ا َاْلَر اِم ِر‬

“Ajarkanlah mereka untuk ta’at kepada Allah dan takut berbuat maksiat kepada Allah serta
suruhlah anak-anak kamu untuk menaati perintah-perintah dan menjauhi larangan-
larangan. Karena itu akan memelihara mereka dan kamu dari api neraka” (HR. Ibn Jarier
dan Ibnu Al-Mundzir)

At-tarbiyyah adalah suatu bentuk pembinaan manusia yang dilakukan secara bertahap dan
secara kontinyu (istimrar) menuju terbentuknya manusia yang bertakwa kepada Rabb-nya.
Melalui pembinaan fiqriyyah (akal), sulukiyah (akhlak), dan jasadiyah. Dengan demikian,
manusia perlu pengajaran, pendidikan, tarbiyah, pembinaan dan peringatan, agar manusia
sadar dan menempatkan posisi fitrahnya sesuai dengan yang diinginkan Allah.
Dalam konteks yang luas pengertian pendidikan Islam terkandung dalam term al-Tarbiyah
yang meliputi tiga unsur, yaitu: pertama, unsur memelihara dan menjaga fitrah anak didik

5
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5866155/10-hadits-menuntut-ilmu-untuk-memudahkan-jalan-ke-
surga#:~:text=Artinya%3A%20%22Belajarlah%20kamu%20semua%2C,.%22%20(HR%20Thabrani).&text=Artinya%3A
%20%22Siapa%20yang%20menempuh%20jalan,Muslim%2C%20no.%202699).

10
menjelang dewasa. Kedua, mengembangkan seluruh potensi menuju kesempurnaan. Ketiga,
mengarahkan seluruh fitrah menuju kesempurnaan.6

6
https://mynida.stainidaeladabi.ac.id/asset/file_tugas/bc43a-hadits-tarbawi-kel.1-1-.pdf

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

DALAM Islam, orang tua diwajibkan untuk meneladankan dan mengajarkan akhlak
dan adab yang baik pada anak-anaknya sejak mereka masih kecil. Pertama, mengajarkan adab
merupakan perintah langsung dari Rasulullah SAW. Dan tentu saja, kita harus mencontoh
juga teladan beliau ‫ﷺ‬. Mengajari anak-anak cara bicara yang sopan, menutup aurat,
berbakti kepada orang tua, mengasihi sesama, mencontohkan bersedekah, mengajak salat 5
waktu dan amalan-amalan lainnya. Mungkin itu yang sering dilakukan para orang tua dalam
mendidik anak-anak agar tumbuh menjadi sosok yang salih dan saliha. Hal ini berdasarkan
hadis yang bersumber dari Abu Dzar, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Wahai kaum
muslimin, barangsiapa yang dikarunia rizeki anak oleh Allah, maka wajib baginya
mengajarkan adab dan mendidik anaknya tersebut. Barangsiapa membiarkan anaknya bodoh,
maka setiap dosa yang dilakukan anak akan ditimpakan padanya.”. Ketiga, warisan terbaik
adalah mengajarkan adab pada anak. Hal ini berdasarkan hadis riwayat Imam Tirmidzi dari
Amr bin ‘Ash, bahwa Rasulullah SAW bersabda:. Hal ini berdasarkan hadis riwayat Imam
Tirmidzi dari Jabir bin Samurah, bahwa Rasulullah SAW bersabda;. Adab terpenting yang
wajib dimiliki seorang manusia adalah adab kepada Tuhan-Nya yaitu Allah. Meneladani
Luqman dalam mendidik anak sebagaimana disebut dalam QS. Luqman mendapatkan
hikmah dari Allah melalui usahanya yang sungguh-sungguh dalam mencari ilmu dan
keikhlasannya. Pertama, Luqman mendidik anaknya beradab pada Allah, dengan
menjauhkannya dari kemusyrikan. Kemudian Luqman mendidik anaknya beradab pada orang
tua, bersikap Ihsan, menegakkan salat. Anak adalah amanah dan anugerah yang Allah berikan
dalam hidup untuk setiap masing-masing keluarga. Pendidikan anak adalah salah satu cara
untuk memberikan pondasi bagi anak-anak atau mencegah dampak negatif yang tidak
diharapkan, apabila pondasi yang diberikan oleh orang tua kepada anak-anak mereka sudah
kuat maka pada masa remaja anak sudah mempunyai bekal ilmu di dalam jiwa mereka untuk
menghadapi berbagai tantangan. Beliau mengira kalau kami merindukan keluarga kami ,
maka Beliau bertanya tentang keluarga kami yang kami tinggalkan .Kami pun
memberitahukannya , beliau adalah seorang penyayang dan sangat lembut . Jika telah datang
waktu shalat , maka hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan adzan , dan yang
paling tua dari kalian hendaknya menjadi imam.”. Pendidikan harus bermula dari rumah,
dalam hal ini ayah dan ibu kepada anak-anaknya. Ayah dan ibu itu sendiri tidak lah cukup
untuk menciptakan satu keluarga yang diliputi oleh nilai-nilai agama, akan tetapi juga disertai
dengan menciptakan hubungan keluarga yang harmonis. Pendidikan merupakan hal yang
terpenting dalam kehidupan kita,ini berarti bahwa setiap manusia Indonesia berhak
mendapatkannya dan diharapkan untuk selalu berkembang didalamnya,Pendidikan tidak akan
ada habisnya,. Pendidikan hendaknya diformat dan dilaksanakan dengan terlebih dahulu
memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan potensi-potensi psikologis peserta didik.
Melalui pengembangan akal, peserta didik akan dapat dibimbing untuk menciptakan
hubungan kerja sama sosial dalam kehidupannya guna mewujudkan kesejahteraan hidup di
dunia dan di akhirat. Dalam hadist dijelaskan :. Karena itu akan memelihara mereka dan

12
kamu dari api neraka”. At-tarbiyyah adalah suatu bentuk pembinaan manusia yang dilakukan
secara bertahap dan secara kontinyu (istimrar) menuju terbentuknya manusia yang bertakwa
kepada Rabb-nya. Dalam konteks yang luas pengertian pendidikan Islam terkandung dalam
term al-Tarbiyah yang meliputi tiga unsur, yaitu: pertama, unsur memelihara dan menjaga
fitrah anak didik menjelang dewasa.

DAFTAR PUSTAKA

13
https://hidayatullah.com/kajian/jendela-keluarga/2022/05/23/230445/menghormati-hak-
anak.html
https://hadits.in/bukhari/5549
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/54667/1/11160110000074_Ridha
%20Rofidah%20water%20mark.pdf
https://www.bunghatta.ac.id/artikel-259-pentingnya-pendidikan-bagi-semua-orang.html
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5866155/10-hadits-menuntut-ilmu-untuk-
memudahkan-jalan-ke-surga#:~:text=Artinya%3A%20%22Belajarlah%20kamu%20semua
%2C,.%22%20(HR%20Thabrani).&text=Artinya%3A%20%22Siapa%20yang
%20menempuh%20jalan,Muslim%2C%20no.%202699).
https://mynida.stainidaeladabi.ac.id/asset/file_tugas/bc43a-hadits-tarbawi-kel.1-1-.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai