1. Kegiatan Pembuka
• Mengkomunikasikan tujuan kajian tazkiyah
2. Kegiatan Inti:
• Kajian tentang Muraqabah
• Berdikusi dan tanya jawab seputar tema kajian ( lihat tujuan
Kognitif, afektif dan psikomotor)
• Penekanan dari murobbi tentang nilai dan hikmah yang
terkandung dalam kajian tersebut
:Kegiatan Penutup .3
• Tugas mandiri (kegiatan pendukung)
• Evaluasi
V. PILIHAN KEGIATAN PENDUKUNG
2. Muraqabah
Setelah bermu'ahadah, seyogyanyalah kita
bermuraqabah. Jadi kita akan sadar ada yang
selalu memuraqabahi diri kita apakah
melanggar janji dan kesaksian tersebut atau
tidak.
Penjelasan yang detail tentang muraqabah
diuraikan dalam bagian tersendiri, karena tulisan
ini memang menitikberatkan pada pembahasan
tentang muraqabah dan muhasabah.
3. TAHAPAN-TAHAPAN MURAQABAH
3. Muhasabah
Muhasabah adalah usaha untuk
menilai, menghitung, mengkalkulasi
amal shaleh yang kita lakukan dan
kesalahan-kesalahan atau maksiat
yang kita kerjakan. Penjabaran lebih
detail tentang muhasabah juga ada
pada bagian tersendiri.
3. TAHAPAN-TAHAPAN MURAQABAH
4. Mu'aqabah
Selain mengingat perjanjian (mu'ahadah), sadar akan
pengawasan (muraqabah) dan sibuk mengkalkulasi diri, kita pun
perlu meneladani para sahabat dan salafus-shaleh dalam meng'iqab
(menghukum/menjatuhi sanksi atas diri mereka sendiri).
Bila Umar r.a terkenal dengan ucapan: “Hisablah dirimu sebelum
kelak engkau dihisab”, maka tak ada salahnya kita menganalogikan
mu'aqabah dengan ucapan tersebut yakni “Iqablah dirimu sebelum
kelak engkau diiqab”. Umar Ibnul Khathab pernah terlalaikan dari
menunaikan shalat dzuhur berjamaah di masjid karena sibuk
mengawasi kebunnya. Lalu karena ia merasa ketertambatan hatinya
kepada kebun melalaikannya dari bersegera mengingat Allah, maka
ia pun cepat-cepat menghibahkan kebun beserta isinya tersebut
untuk keperluan fakir miskin. Hal serupa itu pula yang dilakukan Abu
Thalhah ketika beliau terlupakan berapa jumlah rakaatnya saat shalat
karena melihat burung terbang. Ia pun segera menghibahkan
kebunnya beserta seluruh isinya, subhanallah.
3. TAHAPAN-TAHAPAN MURAQABAH
5. Mujahadah
Mujahadah adalah upaya keras untuk bersungguh-sungguh
melaksanakan ibadah kepada Allah, menjauhi segala yang dilarang Allah
dan mengerjakan apa saja yang diperintahkan-Nya. Kelalaian sahabat Nabi
SAW yakni Ka'ab bin Malik sehingga tertinggal rombongan saat perang
Tabuk adalah karena ia sempat kurang bermujahadah untuk
mempersiapkan kuda perang dan sebagainya. Ka'ab bin Malik mengakui
dengan jujur kelalaian dan kurangnya mujahadah pada dirinya.
Ternyata Kaab harus membayar sangat mahal berupa
pengasingan/pengisoliran selama kurang lebih 50 hari sebelum akhirnya
turun ayat Allah yang memberikan pengampunan padanya.
Rasulullah Muhammad SAW terkenal dengan mujahadahnya yang luar
biasa dalam ibadah seperti dalam shalat tahajjudnya. Kaki beliau sampai
bengkak karena terlalu lama berdiri. Namun ketika isteri beliau Ummul
Mukminin Aisyah r.a bertanya, “Kenapa engkau menyiksa dirimu seperti itu,
bukankah sudah diampuni, seluruh dosamu yang lalu dan yang akan
datang”. Beliau menjawab. “Salahkah aku bila menjadi 'abdan syakuran?”.
3. FENOMENA BAHAYA LISAN
6. Mutaba'ah
Terakhir kita perlu memonitoring,
mengontrol dan mengevaluasi sejauh
mana proses-proses tersebut seperti
mu'ahadah dan seterusnya berjalan
dengan baik.
3. FENOMENA BAHAYA LISAN
7. Muhasabah
Muhasabah atau menghisab, menghitung atau mengkalkulasi diri
adalah satu upaya bersiap-siaga menghadapi dan mengantisipasi yaumal
hisab (hari perhitungan) yang sangat dahsyat di akhirat kelak.
Allah SWT: “Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri, memperhatikan bekal apa yang dipersiapkannya untuk
hari esok (kiamat). Bertaqwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha
Melihat apa yang kamu kerjakan”.(QS. 59:18).
Persiapan diri yang dimaksud tentu saja membekali diri dengan taqwa
kepada karena di sisi Allah bekal manusia yang paling baik dan berharga
adalah taqwa.
Umar r.a pernah mengucapkan kata-katanya yang sangat terkenal:
“Haasibu anfusakum qabla antuhasabu” (Hisablah dirimu sebelum kelak
engkau dihisab).
Allah SWT juga menyuruh kita bergegas untuk mendapat ampunan-Nya dan
syurga-Nya yang seluas langit dan bumi, diperuntukkan-Nya bagi orang-
orang yang bertaqwa.(QS 3:133)
4. Hasil Muraqabah dan Muhasabah
1. Mengetahui aib, kekurangan-kekurangan dan kelemahan-
kelemahan dirinya serta berupaya sekuat tenaga meminimalisir
atau bahkan menghilangkannya.