PSIKOTIK
Halusinasi : Munculnya pesepsi +, sensorik -
Ilusi : persepsi +, sensorik +
Delusi / waham = kepercayaan yang salah, bantah –
Gangguan
Gangguan Nyeri
Gangguan Somatofor Disfungsi
Hipokondri somatofom
Somatisasi m tak otonomik
k menetap
terinci
GANGGUAN SOMATISASI
Merupakan gangguan yang melibatkan berbagai
keluhan yang muncul berulang-ulang yang tidak
dapat dijelaskan oleh penyebab fisik apapun
Biasanya bermula sebelum usia 30 tahun, biasanya
pada saat remaja
KRITERIA DIAGNOSIS
GANGGUAN HIPOKONDRIK
Ciri utamanya adalah fokus atau ketakutan bahwa
simtom fisik yang dialami seseorang merupakan
akibat dari suatu penyakit serius yang mendasarinya,
seperti kanker atau masalah jantung (preokupasi)
Rasa takut akan tetap ada walau telah diyakinkan secara
medis bahwa ketakutannya itu tidak berdasar
KRITERIA DIAGNOSIS
PAIN DISORDERS
Gejala utama gangguan nyeri adalah adanya nyeri
pada satu atau lebih tempat yang tidak
sepenuhnya disebabkan oleh kondisi medis atau
neurologis non psikiatrik (focus pada nyeri)
Jenis nyeri yang dialami sangat heterogen,
misalnya nyeri punggung, kepala, pelvis (panggul)
KRITERIA DIAGNOSIS
A. Nyeri pada satu atau lebih tempat anatomis merupakan pusat gambaran klinis dan
cukup parah untuk memerlukan perhatian klinis.
B. Nyeri menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam
fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lain.
C. Faktor psikologis dianggap penting dalam onset, eksaserbasi (membuat lebih
buruk/bertambah parahnya suatu penyakit), keparahan, atau bertahannya nyeri.
D. Gejala atau defisit tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat-buat (seperti pada
gangguan buatan atau berpura-pura).
E. Nyeri tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mood, kecemasan, atau
gangguan psikotik dan tidak memenuhi kriterira dispareunia (gangguan nyeri
seksual)
GANGGUAN DISMORFIK
TUBUH
Penderita terpaku pada kerusakan fisik yang dibayangkan atau dibesar-
besarkan dalam hal penampilan mereka (preokupasi kekurangan penampilan)
Mereka dapat menghabiskan waktu berjam-jam untuk memeriksakan diri di
depan cermin dan mengambil tindakan yang ekstrem untuk mencoba
memperbaiki kerusakan yang dipersepsikan.
Bisa sampai melakukan operasi plastik yang tidak dibutuhkan.
Mereka percaya orang lain memandang diri mereka jelek dan memiliki
penampilan fisik yang tidak menarik.
KRITERIA DIAGNOSIS
Preokupasi dengan bayangan cacat dalam penampilan. Jika
ditemukan sedikit anomali tubuh, kekhawatiran orang tersebut
adalah berlebihan dengan nyata.
Preokupasi menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis
atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting
lainnya.
Preokupasi tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan
mental lain (misalnya ketidakpuasan dengan bentuk tubuh dan
ukuran tubuh pada anoreksia nervosa)
TATA LAKSANA
Kasus somatoform jarang berdiri sendiri sehingga perlu dicari
komorbid psikitri yang lain
Komorbid yang sering menyertai gangguan depresi, cemas, dan
gangguan kepribadian modalitas terapi disesuaikan dg
komorbidnya
Cognitive behavior therapy (CBT) efektif dalam menangani
kelainan somatoform
Farmakoterapi golongan antidepresan
GANGGUAN PSIKOTIK
SKIZOFRENIA
Dalam bahasa Inggris: Schizophrenia
Asalnya dari bahasa Yunani: ”schizein” (terpisah/pecah) dan ”phrenia”
(jiwa)
Menunjukkan adanya ketidakselarasan antara kognisi (pikiran), emosi
(perasaan) dan perilaku
Oleh karenanya sering disalahartikan sebagai kepribadian ganda
Disorganisasi perilaku
Perilaku yang “aneh”
Agitasi, “silliness”, memakai pakaian yang tidak umum
Misalnya memakai pakaian berlapis-lapis dan tebal pada cuaca panas
-GEJALA LAINNYA-
Katatonia
Abnormalitas motorik
Gerakan-gerakan yang repetitif dan kompleks
Biasanya pada tangan dan jari-jari tangan
Kegembiraan berlebih, sambil “mengepak-kepakkan” tangan secara berlebihan
Imobilitas katatonik
Mempertahankan postur tubuh yang tidak biasa dalam jangka waktu yang cukup panjang
Misalnya berdiri di atas satu kaki
Waxy flexibility
Lengan dapat dimanipulasi dan “dibentuk” oleh orang lain
• Dicetuskan oleh adanya situasi atau objek yang jelas (dari luar
individu itu sendiri), yang sebenarnya pada saat kejadian tidak
membahayakan.
• Kondisi lain yang berasal dari individu itu sendiri, seperti takut akan
adanya penyakit (nosofobia), dan takut perubahan bentuk badan
(dismorfofobia) dimasukkan dalam klasifikasi gangguan hipokondrik
AGORAFOBIA FOBIA SOSIAL FOBIA KHAS
• Kecemasan timbul ketika berada • Rasa takut yang berlebihan akan • Rasa takut yang kuat dan
di tempat atau situasi di mana dipermalukan atau melakukan persisten terhadap suatu objek
meyelamatkan diri sulit hal yang memalukan pada atau situasi, antara lain: hewan,
dilakukan (atau memalukan) berbagai situasi sosial, seperti bencana, ketinggian, penyakit,
atau tidak tersedia pertolongan bicara di depan umum, berkemih cedera, dan kematian.
•
pada saat terjadi serangan panik. di toilet umum, atau makan di Acrophobia fear of heights
• •
Situasi tersebut mencakup tempat umum. Agoraphobia fear of open
berada di luar rumah seorang • places
diri, di keramaian, atau • Ailurophobia fear of cats
bepergian dengan bus, kereta, • Hydrophobia fear of water
atau mobil.
Claustrophobia fear of closed
•
spaces
• Cynophobia fear of dogs
Mysophobia fear of dirt and
•
germs
• Pyrophobia fear of fire
Xenophobia fear of strangers
TATA LAKSANA
Cognitive behavior therapy
Insight oriented psychotherapy
Hypnosis
Family therapy
Exposure therapy/desensitisasi
Farmakoterapi
GANGGUAN PANIK
Bu tir -butir Diagnostik Sindrom Panik
Selama paling sedikit satu bulan, mengalami beberapa kali serangan anxietas berat
yang memiliki ciri-ciri berikut :
• Serangan anxietas terjadi pada keadaan-keadaan dimana sebenarnya secara objektif tidak ada
bahaya
• Serangan anxietas tersebut tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat
diduga sebelumnya (unpredictable situations);
• Terdapat keadaan yang relatif bebas dari gejala-gejala anxietas pada periode di antara serangan-
serangan panik (meskipun demikian, umumnya dapat terjadi juga komplikasi “anxietas
antisipatorik”, yaitu anxietas yang terjadi setelah membayangkan sesuatu yang menghawatirkan akan
terjadi). tersebut dapat terjadi dengan atau tanpa Agorafobia
Gejala-gejala
• Diketahui/disadari sebagai, pikiran, bayangan atau impuls dari diri individu sendiri
• Pikiran, bayangan, atau impuls tersebut harus merupakan pengulangan yang tidak
menyenangkan (ego-distonik)
• Melaksanakan tindakan sesuai dengan pikiran, bayangan atau impuls tersebut di
atas bukan
merupakan hal yang memberi kepuasan atau kesenangan (sekedar perasaan lega
• dari
ketegangan atau anxietas)
Sedikitnya ada
Gejala-gejala satu pikiran
tersebut atau tindakan
merupakan sumberyang masih tidak(distress)
penderitaan berhasil dilawan/
atau dielakkan,
meskipun ada lainnya yang tidak lagi dilawan/dielakkan oleh penderita
mengganggu aktivitas sehari-hari (disability).
TATA LAKSANA
Trisiklik
Clomipramine
SSRI
Fluxetine 20-80 mg/hari (first line)
Sertraline
GANGGUAN BIPOLAR
DEFINISI
Gangguan bipolar (GB) merupakan gangguan jiwa yang
bersifat episodik dan ditandai oleh gejala-gejala manik,
hipomanik, depresi, dan campuran, biasanya rekuren serta
dapat berlangsung seumur hidup.
EPISODE MANIK
Paling sedikit satu minggu (bisa kurang, bila dirawat) pasien mengalami mood yang elasi,
ekspansif, atau iritabel. Pasien memiliki, secara menetap, tiga atau lebih gejala berikut (empat atau
lebih bila hanya mood iritabel) yaitu:
- grandiositas atau percaya diri berlebihan
- berkurangnya kebutuhan tidur
- cepat dan banyaknya pembicaraan
- lompatan gagasan atau pikiran berlomba
- perhatian mudah teralih
- peningkatan energi dan hiperaktivitas psikomotor
- meningkatnya aktivitas bertujuan (sosial, seksual, pekerjaan dan sekolah)
- tindakan-tindakan sembrono (ngebut, boros, investasi tanpa perhitungan yang matang).
Gejala yang derajatnya berat dikaitkan dengan penderitan,
gambaran psikotik, hospitalisasi untuk melindungi pasien
dan orang lain, serta adanya gangguan fungsi sosial dan
pekerjaan.
EPISODE DEPRESI MAYOR
Paling sedikit dua minggu pasien mengalami lebih dari empat simtom/tanda yaitu:
- mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang
- menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan
- sulit atau banyak tidur
- agitasi atau retardasi psikomotor
- fatig atau berkurangnya tenaga
- menurunnya harga diri
- ide-ide tentang rasa bersalah, ragu-ragu dan menurunnya konsentrasi
- pesimis
- pikiran berulang tentang kematian, bunuh diri (dengan atau tanpa renacana) atau tindakan bunuh diri.
Gejala-gejala di atas menyebabkan penderitaan atau mengganggu fungsi personal, sosial, atau pekerjaan.
EPISODE CAMPURAN
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang
terjadi secara bersamaan.
Misalnya, mood tereksitasi (lebih sering mood disforik), iritabel, marah,
serangan panik, pembicaraan cepat, agitasi, menangis, ide bunuh diri,
insomnia derajat berat, grandiositas, hiperseksualitas, waham kejar dan
kadang-kadang bingung.
Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk
melindungi pasien atau orang lain, dapat disertai gambaran psikotik, dan
mengganggu fungsi personal, sosial, dan pekerjaan.
EPISODE HIPOMANIA
Paling sedikit empat hari, secara menetap, pasien mengalami peningkatan mood, ekspansif
atau iritabel yang ringan, paling sedikit tiga gejala (empat gejala bila mood iritabel) yaitu:
- grandiositas atau meningkatnya kepercayaan diri
- berkurangnya kebutuhan tidur
- meningkatnya pembicaraan
- lompat gagasan atau pikiran berlomba
- perhatin mudah teralih
- meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor
- pikiran menjadi lebih tajam
- daya nilai berkurang
Tidak ada gambaran psikotik (halusinasi, waham, atau
perilaku atau pembicaran aneh), tidak memerlukan
hospitalisasi dan tidak mengganggu fungsi personal,
sosial, dan pekerjaan. Sering kali dilupakan oleh pasien
tetapi dapat dikenali oleh keluarga.
SIMPTOM PSIKOTIK
Pada kasus berat, pasien bisa mengalami gejala psikotik. Gejala
psikotik yang paling sering yaitu:
- halusinasi (auditorik, visual, atau bentuk sensasi lainnya)
- waham
Misalnya, waham kebesaran sering terjadi pada episode mania
sedangkan waham nihilistik terjadi pada episode depresi. Ada
kalanya simtom psikotik tidak serasi dengan mood. Pasien dengan
GB sering didiagnosis sebagai skizofrenia.
GANGGUAN MOOD BIPOLAR I,
EPISODE MANIK TUNGGAL
Hanya mengalami satu kali episode manik dan tidak ada riwayat episode
depresi mayor sebelumnya.
Tidak bertumpang tindih dengan skizofrenia, skizofreniform, skizoafektif,
gangguan waham, atau dengan gangguan psikotik yang tidak dapat
diklasifikasikan.
Gejala-gejala tidak disebabkan efek fisiologik langsung zat atau kondisi
medik umum Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik
cukup bermakna atau menimbulkan hendaya dalam sosial, pekerjaan, atau
aspek fungsi penting lainnya.
GANGGUAN MOOD BIPOLAR I,
EPISODE MANIK SAAT INI
Saat ini dalam episode manik
Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu kali episode manik, depresi, atau
campuran
Episode mood pada kriteria A dan B bukan skizoafektif dan tidak bertumpang tindih
dengan skizofrenia, skizofreniform, gangguan waham, atau dengan gangguan
psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan
Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung zat atau kondisi medik
umum
Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup bermakna atau
menimbulkan hendaya dalam sosial, pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya.
Gangguan Mood Gangguan Mood
Bipolar I, Bipolar I,
Episode Episode
Campuran Saat Hipomanik Saat
Ini Ini
Gangguan Mood
Bipolar I,
Episode Depresi
Saat Ini
GANGGUAN MOOD BIPOLAR
II
Satu atau lebih episode depresi mayor yang disertai dengan paling
sedikit satu episode hipomanik
TATA LAKSANA –GADAR
AGITASI AKUT-
Lini I 1. Injeksi IM Aripiprazol efektif untuk pengobatan agitasi pada pasien dengan episode mania
atau campuran akut. Dosis adalah 9,75mg/injeksi. Dosis maksimum adalah 29,25mg/hari (tiga kali
injeksi per hari dengan interval dua jam). Berespons dalam 45-60 menit.
2. Injeksi IM Olanzapin efektif untuk agitasi pada pasien dengan episode mania atau campuran
akut. Dosis 10mg/ injeksi. Dosis maksimum adalah 30mg/hari. Berespons dalam 15-30 menit.
Interval pengulangan injeksi adalah dua jam. Sebanyak 90% pasien menerima hanya satu kali
injeksi dalam 24 jam pertama.
3. Injeksi lorazepam 2 mg/injeksi. Dosis maksimum lorazepam 4mg/hari. Dapat diberikan
bersamaan dengan injeksi IM Aripiprazol atau Olanzapin. Jangan dicampur dalam satu jarum
suntik karena mengganggu stabilitas antipsikotika.
Lini II 1. Injeksi IM Haloperidol yaitu 5 mg/kali injeksi. Dapat diulang setelah 30 menit. Dosis maksimum adalah
15 mg/hari.
2. Injeksi IM Diazepam yaitu 10 mg/kali injeksi. Dapat diberikan bersamaan dengan injeksi haloperidol
IM. Jangan dicampur dalam satu jarum suntik.
-MANIA AKUT-
Lini I Litium, divalproat, olanzapin, risperidon, quetiapin,
quetiapin XR, aripiprazol, litium atau divalproat +
risperidon, litium atau
divalproat + quetiapin, litium atau divalproat + olanzapin,
litium atau divalproat + aripiprazol
Dukungan sosial
Gangguan Stres Pasca Trauma
Pedoman Diagnostik
• Diagnosis baru ditegakkan bilamana gangguan ini timbul dalam kurun waktu 6
bulan setelah kejadian traumatic berat (masa laten yang berkisar antara beberapa
minggu sampai beberapa bulan, jarang melampaui 6 bulan.
• Kemungikan diagnosis masih dapat ditegakkan apabila tertundanya waktu mulai
saat kejadian dan onset gangguan melebihi 6 bulan, asal saja manifestasi klinisnya
adalah khas dan tidak didapat alternatif kategori gangguan lainnya.
• Sebagai bukti tambahan selain trauma, harus didapatkan bayang-bayang atau
mimpi dari kejadian traumatic tersebut secara berulang-ulang kembali (flashbacks)
• Gangguan otonomik, afek dan kelainan tingkah laku semuanya dapat mewarnai
diagnosis tetapi tidak khas.
• Suatu sequel menahun yang terjadi lambat setelah stress luar biasa, misalnya
beberapa puluh tahun, dklasifikasikan dalam kategori F62.0 (Perubahan
kepribadian yang berlangsung lama setelah mengalami katastrofa)
Durasi gejala dialami > 1
bulan
1. Re-experiencing
(mengalami kembali)
2.Avoidance
(menghindar)
3.Hyperarousal
(kesiagaan
berlebihan)
TATA LAKSANA
• Cognitive restructuring:
• Event, emotion and rate, thought and rate,
Cognitive Behavior challenge
(for vs against), response, re-rate.
Therapy: • Eye movement and desensitization reprocessing
(EMDR):
• Recount traumatic experiences while focusing on
moving object.
• Antidepressant:
• Sertralin (25-200
• mg/day)
Pharmacotherapy Antianxiety:
• Diazepam (4-40mg/day, in 2-4 doses)
• Alprazolam (1-6 mg/day, in 3 doses)
• Lorazepam (2-6 mg/day, in 2-3
doses H
Gangguan Penyesuaian
• Adanya faktor ketiga diatas (3) harus jelas dan bukti yang kuat bahwa gengguan
tersebut tidak akan terjadi seandainya tidak mengalami hal tersebut.
• Menifestasi dari gangguan bervariasi, dan mencakup afek depresi, anxietas,
campuran axietas-depresi, gangguan tingkah laku , disertai adanya disabilitas
dalam kegiatan rutin sehari-hari. Tidak ada satupun dari gejala tersebut yang
spesifik untuk mendukung diagnosis
• Onset biasanya terjadi dalam 1 bulan setelah terjadinya kejadian yang
“stressful” dan gejala-gejala biasanya tidak bertahan melebihi 6 bulan.
HOM
Kecuali
Terapi non farmakologis
Terapi farmakologis