Anda di halaman 1dari 121

SARAF DAN PSIKIATRI MODUL 4

PSIKOTIK
Halusinasi : Munculnya pesepsi +, sensorik -
Ilusi : persepsi +, sensorik +
Delusi / waham = kepercayaan yang salah, bantah –

AKUT < 1bln


Kronis > 1bln = Skizophrenia
Paronoid = gejala +, waham curiga/kejar, penarikan diri, halunisasi olfaksi/auditory
Herbefrenik : Gejala +, gigling, jalan jauh, perawatan diri buruk
Katatonik : gejala +, mempertahankan posisi tubuh aneh
Simple : gejala positif hilang, depresi, anxiety < 1th
Residual : simple >1th
ANTIPSIKOTIK
Generasi I /Typical  Dopamin
Haloperidol 5 mg IM/PO
CPZ 25 mg, 100 mg IM/PO
ES : EPS

Generasi II /Atypical  Dopamin, Serotonin


Risperidon 2 mg PO
Clozapin 2 mg PO
Aripiprazole 25, 100 mg PO/IM
GANGGUAN MOOD
Elasi  Manik
Elasi tidak extreme high  Hipomanik
Turun : 3A / anenergi, anhedon, afek datar  Depresi
 Ringan  aktifitas oke
 Sedang  Menganggu aktifitas
 Berat  Ide bunuh diri
2 episode Manik + depresi = Bipolar
Tipe I  Manik – depresi ringan/sedang
Tipe II  Hipomanik – depresi berat
Gangguan mood + Psikotik = MASING2 DOMINAN  Skizoafektif tipe manik/depresi
TERAPI
Manik / Bipolar  Mood stabilizer = Litium karbonat 3x200 mg
Depresi  SSRI/ Fluxetine 1x20 mg, SNRI/Setralin 1x25 mg, TCA/Amitriptilin
1x25-50 mg
CBT
KASUS
Delirium yang tidak diinduksi oleh alcohol atau Gangguan bipolar, episode depresif (3A)
zat psikoaktif lainnya (3A)
Gangguan siklotimia (2)
Intoksikasi akut zat psikoaktif (3B)
Depresi endogen, episode tunggal dan rekuren (2)
Adiksi/ketergantungan narkoba (3A)
Gangguan distimia (depresi neurosis) (2)
Delirium yang diinduksi oleh alcohol atau zat
psikoaktif lainnya (3A) Gangguan depresif yang tidak terklasifikasikan
(2)
Skizofrenia (3A)
Baby blues (post-partum depression) (3A)
Gangguan waham (3A)
Agorafobia dengan/tanpa panic (2)
Gangguan psikotik (3A)
Fobia sosial (2)
Gangguan skizoafektif (3A)
Fobia spesifik (2)
Gangguan bipolar, episode manik (3A)
Gangguan panic (3A)
Gangguan cemas menyeluruh (3A)
Gangguan campuran cemas depresi (3A)
Gangguan obsesif kompulsif (2)
Reaksi terhadap stress yang berat dan gangguan penyesuaian (2)
Post-traumatic stress disorders (3A)
Gangguan disosiasi (konversi) (2)
Gangguan somatoform (4A)
Trikotilomania (3A)
GANGGUAN
SOMATOFORM
DEFINISI
Keluhan gejala-gejala fisik yang berulang-ulang,
disertai dengan permintaan pemeriksaan medic
 tidak ditemukan kelainan
Menyangkal adanya konflik
Tidak mau mendengarkan penjelasan dokter
MACAM-MACAM
GANGGUAN SOMATOFORM

Gangguan
Gangguan Nyeri
Gangguan Somatofor Disfungsi
Hipokondri somatofom
Somatisasi m tak otonomik
k menetap
terinci
GANGGUAN SOMATISASI
Merupakan gangguan yang melibatkan berbagai
keluhan yang muncul berulang-ulang yang tidak
dapat dijelaskan oleh penyebab fisik apapun
Biasanya bermula sebelum usia 30 tahun, biasanya
pada saat remaja
KRITERIA DIAGNOSIS
GANGGUAN HIPOKONDRIK
Ciri utamanya adalah fokus atau ketakutan bahwa
simtom fisik yang dialami seseorang merupakan
akibat dari suatu penyakit serius yang mendasarinya,
seperti kanker atau masalah jantung (preokupasi)
Rasa takut akan tetap ada walau telah diyakinkan secara
medis bahwa ketakutannya itu tidak berdasar
KRITERIA DIAGNOSIS
PAIN DISORDERS
Gejala utama gangguan nyeri adalah adanya nyeri
pada satu atau lebih tempat yang tidak
sepenuhnya disebabkan oleh kondisi medis atau
neurologis non psikiatrik (focus pada nyeri)
Jenis nyeri yang dialami sangat heterogen,
misalnya nyeri punggung, kepala, pelvis (panggul)
KRITERIA DIAGNOSIS
A. Nyeri pada satu atau lebih tempat anatomis merupakan pusat gambaran klinis dan
cukup parah untuk memerlukan perhatian klinis.
B. Nyeri menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam
fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lain.
C. Faktor psikologis dianggap penting dalam onset, eksaserbasi (membuat lebih
buruk/bertambah parahnya suatu penyakit), keparahan, atau bertahannya nyeri.
D. Gejala atau defisit tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat-buat (seperti pada
gangguan buatan atau berpura-pura).
E. Nyeri tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mood, kecemasan, atau
gangguan psikotik dan tidak memenuhi kriterira dispareunia (gangguan nyeri
seksual)
GANGGUAN DISMORFIK
TUBUH
Penderita terpaku pada kerusakan fisik yang dibayangkan atau dibesar-
besarkan dalam hal penampilan mereka (preokupasi kekurangan penampilan)
Mereka dapat menghabiskan waktu berjam-jam untuk memeriksakan diri di
depan cermin dan mengambil tindakan yang ekstrem untuk mencoba
memperbaiki kerusakan yang dipersepsikan.
Bisa sampai melakukan operasi plastik yang tidak dibutuhkan.
Mereka percaya orang lain memandang diri mereka jelek dan memiliki
penampilan fisik yang tidak menarik.
KRITERIA DIAGNOSIS
Preokupasi dengan bayangan cacat dalam penampilan. Jika
ditemukan sedikit anomali tubuh, kekhawatiran orang tersebut
adalah berlebihan dengan nyata.
Preokupasi menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis
atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting
lainnya.
Preokupasi tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan
mental lain (misalnya ketidakpuasan dengan bentuk tubuh dan
ukuran tubuh pada anoreksia nervosa)
TATA LAKSANA
Kasus somatoform jarang berdiri sendiri sehingga perlu dicari
komorbid psikitri yang lain
Komorbid yang sering menyertai  gangguan depresi, cemas, dan
gangguan kepribadian  modalitas terapi disesuaikan dg
komorbidnya
Cognitive behavior therapy (CBT)  efektif dalam menangani
kelainan somatoform
Farmakoterapi  golongan antidepresan
GANGGUAN PSIKOTIK
SKIZOFRENIA
Dalam bahasa Inggris: Schizophrenia
 Asalnya dari bahasa Yunani: ”schizein” (terpisah/pecah) dan ”phrenia”
(jiwa)
 Menunjukkan adanya ketidakselarasan antara kognisi (pikiran), emosi
(perasaan) dan perilaku
 Oleh karenanya sering disalahartikan sebagai kepribadian ganda

Merupakan gangguan jiwa berat, dengan ciri utama kegagalan


dalam reality testing
Akibat peningkatan aktivitas dopamin
Eugene Bleuler: schizophrenia (menunjukkan
terpisahnya pikiran, emosi dan perilaku) dengan ciri 4A:
 Asosiasi
 Afek
 Autisme
 Ambivalensi
Ditambah dengan halusinasi dan delusi
Seringkali diawali dengan fase prodromal; yaitu periode
dimana mulai terjadinya penurunan fungsi dalam
kehidupan. Ditandai dengan:
 Hilangnya minat terhadap aktivitas sosial
 Meningkatnya kesulitan dalam memenuhi tanggung jawab/tuntutan hidup sehari-hari

Kemunculan biasanya secara gradual, jarang disadari oleh


orang lain hingga masuk fase akut
KRITERIA DIAGNOSIS
Durasi gejala  >=
1 bulan
GAMBARAN KLINIS
Tidak memiliki simtom esensial:
manifestasi gangguan dapat
berbeda dari orang ke orang
Tidak memiliki gejala yang
“patognomonik” (gejala khas yang
membedakan dengan gangguan
lain)
Misalnya : halusinasi, salah satu
simptom utama skizofrenia,
mungkin saja dialami seseorang
yang mengalami demam tinggi atau
pasien demensia
-GEJALA POSITIF-
Tanda-tanda yang berkelebihan, yang biasanya tidak ada pada kebanyakan orang :
Delusi (Waham) Halusinasi

• Pengertian: keyakinan salah yang dipegang • Pengertian: pengalaman sensoris yang


teguh, tidak sesuai dengan kenyataan, dan dialami tanpa adanya stimulasi sensoris;
tidak dapat diubah (resisten) meskipun bedakan dengan ilusi
diberikan bukti-bukti yang menunjukkan • Bentuk yang umum: halusinasi visual,
kebalikannya halusinasi auditorik: mendengar suara,
• Bentuk yang umum: persecutory (misal: percakapan-saling bersahutan, suara yang
dikejar-kejar intel/Densus 88), thought mengomentari perilaku
insertion, thought broadcasting, waham • Ditemukan peningkatan aktivitas di daerah
kebesaran (grandiose), ideas of reference Broca di otak, ketika halusinasi terjadi
-GEJALA NEGATIVE-
Simptom yang defisit; perilaku yang seharusnya dimiliki orang normal, tapi
tak dimiliki pasien:
 avolition/apathy (hilang minat/tidak mampu melaksanakan aktivitas rutin)
 alogia (miskin kuantitas dan/atau isi pembicaraan)
 anhedonia (tidak mampu menikmati kesenangan)
 abulia (kehilangan kehendak)
 asosialitas (gangguan/buruk dalam hubungan sosial)
 afek datar

Semakin banyak simptom negatif yang muncul, merepresentasikan prognosis


yang semakin buruk terkait kualitas hidup setelah perawatan rumah sakit
-GEJALA DISORGANISASI-
Disorganisasi bicara (gangguan pemikiran formal) :
 Inkoherensi
 Ketidakmampuan untuk mengorganisir ide-ide
 Asosiasi longgar (derailment)
 Rambles, Kesulitan untuk mempertahankan suatu topik pembicaraan

Disorganisasi perilaku
 Perilaku yang “aneh”
 Agitasi, “silliness”, memakai pakaian yang tidak umum
 Misalnya memakai pakaian berlapis-lapis dan tebal pada cuaca panas
-GEJALA LAINNYA-
Katatonia
 Abnormalitas motorik
 Gerakan-gerakan yang repetitif dan kompleks
 Biasanya pada tangan dan jari-jari tangan
 Kegembiraan berlebih, sambil “mengepak-kepakkan” tangan secara berlebihan

Imobilitas katatonik
 Mempertahankan postur tubuh yang tidak biasa dalam jangka waktu yang cukup panjang
 Misalnya berdiri di atas satu kaki

Waxy flexibility
 Lengan dapat dimanipulasi dan “dibentuk” oleh orang lain

Afek yang tidak sesuai


 Respons emosional tidak sesuai dengan situasi
 Misalnya tertawa keras dan terbahak-bahak ketika menceritakan tentang kematian keluarga
SKIZOFRENIA KATATONIK
Satu atau
lebih dari
perilaku
berikut ini
harus
mendominas
i gambaran
klinis
PSIKOTIK AKUT
TATA LAKSANA
ANTIPSIKOTIK
-TERAPI PSIKOLOGIS-
Intervensi psikososial sebagai pendamping pengobatan medis:
Pelatihan keterampilan sosial:
 Membantu penderita mengatasi masalah interpersonal melalui bermain peran dan latihan-latihan
 Bisa dalam kelompok maupun secara individual

Terapi keluarga untuk mengurangi ekspresi emosi:


 Mengajarkan pada keluarga mengenai skizofrenia
 Menekankan pentingnya pengobatan medis
 Membantu keluarga agar tidak menyalahkan pasien
 Meningkatkan komunikasi dan pemecahan masalah dalam keluarga
 Mendorong pengembangan dukungan sosial: support group
 Menumbuhkan harapan
Cognitive behavioral therapy
 Mengenali dan men-challenge keyakinan yang sifatnya delusional
 Mengenali dan men-challenge harapan terkait dengan simtom negatif
 Misal: ”saya toh tidak bisa sembuh, jadi buat apa berobat?”

Cognitive enhancement therapy (CET)


 Meningkatkan perhatian, ingatan, pemecahan masalah dan simtom-simtom lain yang dasarnya
kognitif
GANGGUAN ANSIETAS
FOBIK
Gangguan Anxietas Fobik

• Dicetuskan oleh adanya situasi atau objek yang jelas (dari luar
individu itu sendiri), yang sebenarnya pada saat kejadian tidak
membahayakan.

• Sebagai akibatnya objek atau situasi tersebut dihindari atau


dihadapi dengan rasa terancam

• Kondisi lain yang berasal dari individu itu sendiri, seperti takut akan
adanya penyakit (nosofobia), dan takut perubahan bentuk badan
(dismorfofobia) dimasukkan dalam klasifikasi gangguan hipokondrik
AGORAFOBIA FOBIA SOSIAL FOBIA KHAS
• Kecemasan timbul ketika berada • Rasa takut yang berlebihan akan • Rasa takut yang kuat dan
di tempat atau situasi di mana dipermalukan atau melakukan persisten terhadap suatu objek
meyelamatkan diri sulit hal yang memalukan pada atau situasi, antara lain: hewan,
dilakukan (atau memalukan) berbagai situasi sosial, seperti bencana, ketinggian, penyakit,
atau tidak tersedia pertolongan bicara di depan umum, berkemih cedera, dan kematian.

pada saat terjadi serangan panik. di toilet umum, atau makan di Acrophobia fear of heights
• •
Situasi tersebut mencakup tempat umum. Agoraphobia fear of open
berada di luar rumah seorang • places
diri, di keramaian, atau • Ailurophobia fear of cats
bepergian dengan bus, kereta, • Hydrophobia fear of water
atau mobil.
Claustrophobia fear of closed

spaces
• Cynophobia fear of dogs
Mysophobia fear of dirt and

germs
• Pyrophobia fear of fire
Xenophobia fear of strangers
TATA LAKSANA
Cognitive behavior therapy
Insight oriented psychotherapy
Hypnosis
Family therapy
Exposure therapy/desensitisasi
Farmakoterapi
GANGGUAN PANIK
Bu tir -butir Diagnostik Sindrom Panik
Selama paling sedikit satu bulan, mengalami beberapa kali serangan anxietas berat
yang memiliki ciri-ciri berikut :
• Serangan anxietas terjadi pada keadaan-keadaan dimana sebenarnya secara objektif tidak ada
bahaya
• Serangan anxietas tersebut tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat
diduga sebelumnya (unpredictable situations);
• Terdapat keadaan yang relatif bebas dari gejala-gejala anxietas pada periode di antara serangan-
serangan panik (meskipun demikian, umumnya dapat terjadi juga komplikasi “anxietas
antisipatorik”, yaitu anxietas yang terjadi setelah membayangkan sesuatu yang menghawatirkan akan
terjadi). tersebut dapat terjadi dengan atau tanpa Agorafobia
Gejala-gejala

Gejala-gejala tersebut merupakan sumber penderitaan (distress) atau mengganggu


aktivitas sehari-hari (phobic avoidance).
Tatalaksana
Panic Attack Terapi maintenance
• Reassurance & explanation
• Jika diperlukan berikan
benzodiazepin oral
• Pada beberapa pasien yang
impulsif dapat diberikan
pengobatan intravena (ex:
lorazepam 0,5mg IV q20 menit)
GANGGUAN CEMAS
MENYELURUH
Gangguan Cemas Menyeluruh
• Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung
hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak
terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi tertentu saja (sifatnya
“free floating” atau mengambang)
• Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut
• Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa di ujung tanduk, sulit konsentrasi, dsb.)
• Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai), dan
• Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar-debar, sesak
napas, serta keluhan somatic berulang yang menonjol)
• Pada anak-anak sering terlihat kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan
(reassurance) serta keluhan somatik berulang yang menonjol
• Adanya gejala lain yang sifatnya sementara, khususnya depresi, tidak
membatalkan diagnosis utama gangguan cemas menyeluruh, selama hal
tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari episode depresi, anxietas fobik,
gangguan panic, atau OCD.
TATA LAKSANA
Benzodiazepin
Non-benzodiazepine  sulpride, buspirone, hydroxizyne
GANGGUAN OBSESIF
KOMPULSIF
Bu tir -but ir Diagnosti k
Selama paling sedikit 2 minggu dan hampir setiap hari mengalami gejala-gejala
obsesif kompulsif yang memiliki ciri-ciri berikut :

• Diketahui/disadari sebagai, pikiran, bayangan atau impuls dari diri individu sendiri
• Pikiran, bayangan, atau impuls tersebut harus merupakan pengulangan yang tidak
menyenangkan (ego-distonik)
• Melaksanakan tindakan sesuai dengan pikiran, bayangan atau impuls tersebut di
atas bukan
merupakan hal yang memberi kepuasan atau kesenangan (sekedar perasaan lega
• dari
ketegangan atau anxietas)
Sedikitnya ada
Gejala-gejala satu pikiran
tersebut atau tindakan
merupakan sumberyang masih tidak(distress)
penderitaan berhasil dilawan/
atau dielakkan,
meskipun ada lainnya yang tidak lagi dilawan/dielakkan oleh penderita
mengganggu aktivitas sehari-hari (disability).
TATA LAKSANA
Trisiklik
Clomipramine
SSRI
Fluxetine 20-80 mg/hari (first line)
Sertraline
GANGGUAN BIPOLAR
DEFINISI
Gangguan bipolar (GB) merupakan gangguan jiwa yang
bersifat episodik dan ditandai oleh gejala-gejala manik,
hipomanik, depresi, dan campuran, biasanya rekuren serta
dapat berlangsung seumur hidup.
EPISODE MANIK
Paling sedikit satu minggu (bisa kurang, bila dirawat) pasien mengalami mood yang elasi,
ekspansif, atau iritabel. Pasien memiliki, secara menetap, tiga atau lebih gejala berikut (empat atau
lebih bila hanya mood iritabel) yaitu:
- grandiositas atau percaya diri berlebihan
- berkurangnya kebutuhan tidur
- cepat dan banyaknya pembicaraan
- lompatan gagasan atau pikiran berlomba
- perhatian mudah teralih
- peningkatan energi dan hiperaktivitas psikomotor
- meningkatnya aktivitas bertujuan (sosial, seksual, pekerjaan dan sekolah)
- tindakan-tindakan sembrono (ngebut, boros, investasi tanpa perhitungan yang matang).
Gejala yang derajatnya berat dikaitkan dengan penderitan,
gambaran psikotik, hospitalisasi untuk melindungi pasien
dan orang lain, serta adanya gangguan fungsi sosial dan
pekerjaan.
EPISODE DEPRESI MAYOR
Paling sedikit dua minggu pasien mengalami lebih dari empat simtom/tanda yaitu:
- mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang
- menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan
- sulit atau banyak tidur
- agitasi atau retardasi psikomotor
- fatig atau berkurangnya tenaga
- menurunnya harga diri
- ide-ide tentang rasa bersalah, ragu-ragu dan menurunnya konsentrasi
- pesimis
- pikiran berulang tentang kematian, bunuh diri (dengan atau tanpa renacana) atau tindakan bunuh diri.
Gejala-gejala di atas menyebabkan penderitaan atau mengganggu fungsi personal, sosial, atau pekerjaan.
EPISODE CAMPURAN
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang
terjadi secara bersamaan.
Misalnya, mood tereksitasi (lebih sering mood disforik), iritabel, marah,
serangan panik, pembicaraan cepat, agitasi, menangis, ide bunuh diri,
insomnia derajat berat, grandiositas, hiperseksualitas, waham kejar dan
kadang-kadang bingung.
Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk
melindungi pasien atau orang lain, dapat disertai gambaran psikotik, dan
mengganggu fungsi personal, sosial, dan pekerjaan.
EPISODE HIPOMANIA
Paling sedikit empat hari, secara menetap, pasien mengalami peningkatan mood, ekspansif
atau iritabel yang ringan, paling sedikit tiga gejala (empat gejala bila mood iritabel) yaitu:
- grandiositas atau meningkatnya kepercayaan diri
- berkurangnya kebutuhan tidur
- meningkatnya pembicaraan
- lompat gagasan atau pikiran berlomba
- perhatin mudah teralih
- meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor
- pikiran menjadi lebih tajam
- daya nilai berkurang
Tidak ada gambaran psikotik (halusinasi, waham, atau
perilaku atau pembicaran aneh), tidak memerlukan
hospitalisasi dan tidak mengganggu fungsi personal,
sosial, dan pekerjaan. Sering kali dilupakan oleh pasien
tetapi dapat dikenali oleh keluarga.
SIMPTOM PSIKOTIK
Pada kasus berat, pasien bisa mengalami gejala psikotik. Gejala
psikotik yang paling sering yaitu:
- halusinasi (auditorik, visual, atau bentuk sensasi lainnya)
- waham
Misalnya, waham kebesaran sering terjadi pada episode mania
sedangkan waham nihilistik terjadi pada episode depresi. Ada
kalanya simtom psikotik tidak serasi dengan mood. Pasien dengan
GB sering didiagnosis sebagai skizofrenia.
GANGGUAN MOOD BIPOLAR I,
EPISODE MANIK TUNGGAL
Hanya mengalami satu kali episode manik dan tidak ada riwayat episode
depresi mayor sebelumnya.
Tidak bertumpang tindih dengan skizofrenia, skizofreniform, skizoafektif,
gangguan waham, atau dengan gangguan psikotik yang tidak dapat
diklasifikasikan.
Gejala-gejala tidak disebabkan efek fisiologik langsung zat atau kondisi
medik umum Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik
cukup bermakna atau menimbulkan hendaya dalam sosial, pekerjaan, atau
aspek fungsi penting lainnya.
GANGGUAN MOOD BIPOLAR I,
EPISODE MANIK SAAT INI
Saat ini dalam episode manik
Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu kali episode manik, depresi, atau
campuran
Episode mood pada kriteria A dan B bukan skizoafektif dan tidak bertumpang tindih
dengan skizofrenia, skizofreniform, gangguan waham, atau dengan gangguan
psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan
Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung zat atau kondisi medik
umum
Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup bermakna atau
menimbulkan hendaya dalam sosial, pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya.
Gangguan Mood Gangguan Mood
Bipolar I, Bipolar I,
Episode Episode
Campuran Saat Hipomanik Saat
Ini Ini
Gangguan Mood
Bipolar I,
Episode Depresi
Saat Ini
GANGGUAN MOOD BIPOLAR
II
Satu atau lebih episode depresi mayor yang disertai dengan paling
sedikit satu episode hipomanik
TATA LAKSANA –GADAR
AGITASI AKUT-
Lini I 1. Injeksi IM Aripiprazol  efektif untuk pengobatan agitasi pada pasien dengan episode mania
  atau campuran akut. Dosis adalah 9,75mg/injeksi. Dosis maksimum adalah 29,25mg/hari (tiga kali
injeksi per hari dengan interval dua jam). Berespons dalam 45-60 menit.
2. Injeksi IM Olanzapin efektif untuk agitasi pada pasien dengan episode mania atau campuran
akut. Dosis 10mg/ injeksi. Dosis maksimum adalah 30mg/hari. Berespons dalam 15-30 menit.
Interval pengulangan injeksi adalah dua jam. Sebanyak 90% pasien menerima hanya satu kali
injeksi dalam 24 jam pertama.
3. Injeksi lorazepam 2 mg/injeksi. Dosis maksimum lorazepam 4mg/hari. Dapat diberikan
bersamaan dengan injeksi IM Aripiprazol atau Olanzapin. Jangan dicampur dalam satu jarum
suntik karena mengganggu stabilitas antipsikotika.
Lini II 1. Injeksi IM Haloperidol yaitu 5 mg/kali injeksi. Dapat diulang setelah 30 menit. Dosis maksimum adalah
15 mg/hari.
2. Injeksi IM Diazepam yaitu 10 mg/kali injeksi. Dapat diberikan bersamaan dengan injeksi haloperidol
IM. Jangan dicampur dalam satu jarum suntik.
-MANIA AKUT-
Lini I Litium, divalproat, olanzapin, risperidon, quetiapin,
quetiapin XR, aripiprazol, litium atau divalproat +
risperidon, litium atau
divalproat + quetiapin, litium atau divalproat + olanzapin,
litium atau divalproat + aripiprazol

Lini II Karbamazepin, TKL (terapi kejang listrik), litium + divalproat,


paliperidon
Lini III Haloperidol, klorpromazin, litium atau divalproat haloperidol,
litium + karbamazepin, klozapin
Tidak direkomendasikan Gabapentin, topiramat, lamotrigin, risperidon + karbamazepin,
olanzapin + karbamazepin
-DEPRESI AKUT, GB I-
Lini I Litium, lamotrigin, quetiapin, quetiapin XR, litium atau
divalproat + SSRI, olanzapin + SSRI, litium + divalproat

Lini II Quetiapin + SSRI, divalproat, litium atau divalproat + lamotrigin


 

Lini III Karbamazepin, olanzapin, litium + karbamazepin, litium atau


divalproat + venlafaksin, litium + MAOI, TKL, litium atau divalproat
atau AA + TCA, litium atau divalproat atau karbamazepin + SSRI +
lamotrigin, penambahan topiramat.

Tidak direkomendasikan Gabapentin monoterapi, aripiprazol monoterapi


-RUMATAN, GB I-
Lini I Litium, lamotrigin monoterapi, divalproat, olanzapin, quetiapin,
litium atau divalproat + quetiapin, risperidon injeksi jangka
panjang (RIJP), penambahan RIJP, aripirazol.
Lini II Karbamazepin, litium + divalproat, litium + karbamazepin, litium
atau divalproat + olanzapin, litium + risperidon, litium + lamotrigin,
olanzapin + fluoksetin
Lini III Penambahan fenitoin, penambahan olanzapin, penambahan ECT,
penambahan topiramat, penambahan asam lemak omega-3,
penambahan okskarbazepin
Tidak direkomendasikan Gabapentin, topiramat atau antidepresan monoterapi
-DEPRESI AKUT, GB II-
Lini I Quetiapin
Lini II Litium, lamotrigin, divalproat, litium atau divalproat +
antidepresan, litium + divalproat, antipsikotika atipik +
antidepresan
Lini Antidepresan monoterapi (terutama untuk pasien yang
III jarang mengalami hipomania)
-RUMATAN, GB II-
Lini I Litium, lamotrigin
Lini II Divalproat, litium atau divalproat atau antipsikotika
atipik + antidepresan, kombinasi dua dari: litium,
lamotrigin, divalproat, atau antipsikotika atipik
Lini III Karbamazepin, antipsikotika atipik, ECT
Tidak Gabapentin
direkomendasikan
GANGGUAN PSIKIATRI
SETELAH PERISTIWA
TRAUMATIK
trauma 2 minggu 2 bulan 6 bulan
I bulan

Reaksi Stres Akut


Berkabung
Gangguan depresi
Gangguan anxietas
GSPT/PTSD
Ggn psikotik,
skizofrenia, gangguan bipolar
G
angguan penyesuaian
E
ksaserbasi
gangguan mental
Gangguan Stres Akut
Gejala Campuran Yang Berubah-ubah:

Ada kaitan waktu dengan adanya


• Terpaku (daze)
stresor luar biasa dengan gejala
• Sedih
• Cemas
Onset gejala muncul ≤ 4 • Marah
minggu setelah stressor • Kecewa
• Overaktif
Durasi berkisar dari 2 hari • Penarikan diri
hingga 4 minggu • Disorientasi

Gejala bukan karena eksaserbasi


gangguan mental sebelumnya
Penatalaksanaan GSA:

Non Gejala Depresi


Gejala Anxietas
Farmakologik

Mengurangi Benzodiazepin SSRI


distres
Fluoxetin,
Sertralin
Bicarakan yang Diazepam 5-10 mg
ter jadi malam hari
Dicoba dosis rendah
Beri penjelasan dahulu
tentang respons fisik

Jelaskan jika GSA


akan mereda dalam
waktu singkat

Dukungan sosial
Gangguan Stres Pasca Trauma
Pedoman Diagnostik
• Diagnosis baru ditegakkan bilamana gangguan ini timbul dalam kurun waktu 6
bulan setelah kejadian traumatic berat (masa laten yang berkisar antara beberapa
minggu sampai beberapa bulan, jarang melampaui 6 bulan.
• Kemungikan diagnosis masih dapat ditegakkan apabila tertundanya waktu mulai
saat kejadian dan onset gangguan melebihi 6 bulan, asal saja manifestasi klinisnya
adalah khas dan tidak didapat alternatif kategori gangguan lainnya.
• Sebagai bukti tambahan selain trauma, harus didapatkan bayang-bayang atau
mimpi dari kejadian traumatic tersebut secara berulang-ulang kembali (flashbacks)
• Gangguan otonomik, afek dan kelainan tingkah laku semuanya dapat mewarnai
diagnosis tetapi tidak khas.
• Suatu sequel menahun yang terjadi lambat setelah stress luar biasa, misalnya
beberapa puluh tahun, dklasifikasikan dalam kategori F62.0 (Perubahan
kepribadian yang berlangsung lama setelah mengalami katastrofa)
Durasi gejala dialami > 1
bulan

1. Re-experiencing
(mengalami kembali)

2.Avoidance
(menghindar)

3.Hyperarousal
(kesiagaan
berlebihan)
TATA LAKSANA
• Cognitive restructuring:
• Event, emotion and rate, thought and rate,
Cognitive Behavior challenge
(for vs against), response, re-rate.
Therapy: • Eye movement and desensitization reprocessing
(EMDR):
• Recount traumatic experiences while focusing on
moving object.

• Antidepressant:
• Sertralin (25-200
• mg/day)
Pharmacotherapy Antianxiety:
• Diazepam (4-40mg/day, in 2-4 doses)
• Alprazolam (1-6 mg/day, in 3 doses)
• Lorazepam (2-6 mg/day, in 2-3
doses H
Gangguan Penyesuaian

• Gangguan penyesuaian (adjustment disorder) merupakan


suatu reaksi maladaptif terhadap suatu stresor yang
dikenali dan berkembang beberapa bulan sejak
munculnya stresor, yang ditandai dengan adanya hendaya
fungsi atau tanda-tanda distres emosional yang lebih dari
biasa
• Gangguan penyesuaian dicetuskan oleh satu atau lebih
stresor. Beratnya stresor tidak selalu meramalkan
keparahan gangguan. Stresor pada masalah penyesuaian
atau keadaan stres ini dapat bersumber pada frustasi,
tekanan, konflik, atau krisis
Gangguan Penyesuaian
Pedoman Diagnostik
• Diagnosis tergantung pada evaluasi terhadap hubungan antara:
• bentuk, isi, dan beratnya gejala.
• riwayat sebelumnya dan corak kepribadian.
• kejadian, situasi yang stressful atau krisis kehidupan.

• Adanya faktor ketiga diatas (3) harus jelas dan bukti yang kuat bahwa gengguan
tersebut tidak akan terjadi seandainya tidak mengalami hal tersebut.
• Menifestasi dari gangguan bervariasi, dan mencakup afek depresi, anxietas,
campuran axietas-depresi, gangguan tingkah laku , disertai adanya disabilitas
dalam kegiatan rutin sehari-hari. Tidak ada satupun dari gejala tersebut yang
spesifik untuk mendukung diagnosis
• Onset biasanya terjadi dalam 1 bulan setelah terjadinya kejadian yang
“stressful” dan gejala-gejala biasanya tidak bertahan melebihi 6 bulan.
HOM
Kecuali
Terapi non farmakologis

• Psikoterapi pengobatan terpilih untuk gangguan


penyesuaian(terapi kelompok). Terapi ini bertujuan untuk
membantu orang dengan gg penyesuaian memecahkan situasi
dengan cepat dengan teknik suportif, sugesti, penentraman,
modifikasi lingkungan, dan bahkan perawatan di rumah sakit
(Kapita Selekta Kedokteran, 2001).

Terapi farmakologis

• Pasien dengan gangguan penyesuaian dapat diterapi dengan obat


antiansietas atau antidepresan, tergantung jenis gangguan. Jika
pasien mengalami kecemasan yang berat, dapat diberikan obat
antipsikosi dosis kecil. Jika pasien memiliki gejala menarik diri,
dapat diberikan obat psikostimulan singkat (Kapita Selekta, 2001).
SOAL
Seorang anak perempuan berusia 13 tahun dibawa oleh keluarganya ke RS dengan keluhan sulit tidur
sejak 6 bulan yang lalu. Pasien dibesarkan dalam keluarga yang sangat overprotektif. Keluhan
dialami pasca pertengkaran hebat dalam keluarganya dimana kakak pertamanya telah menghamili
temannya. Sejak saat itu, ia semakin sering menyendiri di dalam kamar. Ia juga semakin sering
berpikir, mencari tahu, dan menganalisa segala hal yang disenangi. Sejak 3 minggu yang lalu, ia
merasakan gairah yang sangat luar biasa dan senang menuliskan ide-ide mengenai dorongan seksual
dan tingkat spiritualitas dan dinding kamar penuh papernote yang ditempelkan secara berantakan.
Sejak munculnya perubahan perilaku di atas, ia tidak pernah lagi melakukan aktivitas di luar bersama
teman-temannya dan kegiatan di sekolah pun menjadi terganggu. Terdapat riwayat sakit mental
dalam keluarga pasien dimana nenek kandung dan bibinya sama-sama menderita depresi.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Gangguan afektif bipolar episode kini manik
b. Gangguan afektif bipolar episode kini depresif ringan
c. Gangguan afektif menetap sikotimia
d. Gangguan afektif menetap distimia
e. Gangguan afektif bipolar episode kini depresif berat
PEMBAHASAN
Seorang anak perempuan berusia 13 tahun dibawa oleh keluarganya ke RS dengan keluhan sulit tidur
sejak 6 bulan yang lalu. Pasien dibesarkan dalam keluarga yang sangat overprotektif. Keluhan dialami
pasca pertengkaran hebat dalam keluarganya dimana kakak pertamanya telah menghamili temannya.
Sejak saat itu, ia semakin sering menyendiri di dalam kamar. Ia juga semakin sering berpikir,
mencari tahu, dan menganalisa segala hal yang disenangi. Sejak 3 minggu yang lalu, ia merasakan
gairah yang sangat luar biasa dan senang menuliskan ide-ide mengenai dorongan seksual dan
tingkat spiritualitas dan dinding kamar penuh papernote yang ditempelkan secara berantakan.
Sejak munculnya perubahan perilaku di atas, ia tidak pernah lagi melakukan aktivitas di luar
bersama teman-temannya dan kegiatan di sekolah pun menjadi terganggu. Terdapat riwayat sakit
mental dalam keluarga pasien dimana nenek kandung dan bibinya sama-sama menderita depresi.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Gangguan afektif bipolar episode kini manik
b. Gangguan afektif bipolar episode kini depresif ringan
c. Gangguan afektif menetap sikotimia
d. Gangguan afektif menetap distimia
e. Gangguan afektif bipolar episode kini depresif berat
SOAL
Apakah terapi yang seharusnya diberikan?
a. Gabapentin dan psikoterapi
b. Risperidon dan karbamazepin
c. Desipramin dan amiriptilin
d. Lithium dan psikoterapi
e. Terapi kejang listrik dan topiramat
PEMBAHASAN
Apakah terapi yang seharusnya diberikan?
a. Gabapentin dan psikoterapi
b. Risperidon dan karbamazepin
c. Desipramin dan amiriptilin
d. Lithium dan psikoterapi
e. Terapi kejang listrik dan topiramat
SOAL
Seorang pelajar SMA kelas IX berusia 17 tahun dibawa keluarganya ke dokter
dengan keluhan pusing. Selain itu pasien juga mengeluh mual, muntah, diare,
serta nyeri pada sendi dan punggung. Pasien juga mengeluh mens yang tidak
teratur. Semua keluhan tersebut dirasakan sejak masuk SMA favorit 2 tahun yang
lalu. Selama ini, pasien juga sering pergi ke dokter. Pada pemeriksaan fisik dan
penunjang tidak didapatkan adanya kelainan.
Apakah diagnosis yang paling tepat?
a. Gangguan hipokondrik
b. Gangguan motorik disosiatif
c. Gangguan somatisasi
d. Gangguan somatoform lainnya
e. Gangguan nyeri somatoform
PEMBAHASAN
Seorang pelajar SMA kelas IX berusia 17 tahun dibawa keluarganya ke dokter
dengan keluhan pusing. Selain itu pasien juga mengeluh mual, muntah, diare,
serta nyeri pada sendi dan punggung. Pasien juga mengeluh mens yang tidak
teratur. Semua keluhan tersebut dirasakan sejak masuk SMA favorit 2 tahun
yang lalu. Selama ini, pasien juga sering pergi ke dokter. Pada pemeriksaan fisik
dan penunjang tidak didapatkan adanya kelainan.
Apakah diagnosis yang paling tepat?
a. Gangguan hipokondrik
b. Gangguan motorik disosiatif
c. Gangguan somatisasi
d. Gangguan somatoform lainnya
e. Gangguan nyeri somatoform
SOAL
Apakah terapi yang seharusnya diberikan?
a. Terapi psikodinamik
b. Terapi psikoanalitik
c. Terapi perilaku
d. Terapi perilaku kognitif
e. Terapi humanistik
PEMBAHASAN
Apakah terapi yang seharusnya diberikan?
a. Terapi psikodinamik
b. Terapi psikoanalitik
c. Terapi perilaku
d. Terapi perilaku kognitif
e. Terapi humanistik
SOAL
Seorang perempuan usia 18 tahun diantar oleh ayahnya ke RS dengan keluhan susah
tidur, tidak nafsu makan, dan mengurung diri sepanjang hari sejak 4 bulan yang lalu.
Pasca perceraian orangtuanya 2 tahun yang lalu, pasien menjadi pemurung,
mengurung diri di kamar, tidak mau makan, dan juga malas untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. Menurut ayahnya, di antara perubahan perilaku tersebut, pasien
pernah menunjukan perilaku yang tiba-tiba seperti orang yang sangat berenergi,
banyak bicara, dan terlihat tidak lelah meskipun pasien tidak tidur hingga pagi hari.
Hasil pemeriksaan menunjukkan mood/afek yang depresi.
Apakah diagnosis yang pakling mungkin?
a. Gangguan afektif bipolar dengan episode hipomanik saat ini
b. Gangguan afektif bipolar dengan episode manik saat ini
c. Gangguan afektif bipolar dengan episode depresi saat ini
d. Gangguan afektif bipolar dengan episode campuran saat ini
e. Gangguan afektif bipolar II siklotimia
PEMBAHASAN
Seorang perempuan usia 18 tahun diantar oleh ayahnya ke RS dengan keluhan susah
tidur, tidak nafsu makan, dan mengurung diri sepanjang hari sejak 4 bulan yang
lalu. Pasca perceraian orangtuanya 2 tahun yang lalu, pasien menjadi pemurung,
mengurung diri di kamar, tidak mau makan, dan juga malas untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. Menurut ayahnya, di antara perubahan perilaku tersebut, pasien
pernah menunjukan perilaku yang tiba-tiba seperti orang yang sangat berenergi,
banyak bicara, dan terlihat tidak lelah meskipun pasien tidak tidur hingga pagi
hari. Hasil pemeriksaan menunjukkan mood/afek yang depresi.
Apakah diagnosis yang pakling mungkin?
a. Gangguan afektif bipolar dengan episode hipomanik saat ini
b. Gangguan afektif bipolar dengan episode manik saat ini
c. Gangguan afektif bipolar dengan episode depresi saat ini
d. Gangguan afektif bipolar dengan episode campuran saat ini
e. Gangguan afektif bipolar II siklotimia
SOAL
Apakah terapi yang seharusnya diberikan?
a. Diazepam monoterapi
b. Lamotrigin dan terapi kejang listrik
c. Psikoterapi dan lamotrigin
d. Topiramat monoterapi
e. Nortriptilin dan hipnoterapi
PEMBAHASAN
Apakah terapi yang seharusnya diberikan?
a. Diazepam monoterapi
b. Lamotrigin dan terapi kejang listrik
c. Psikoterapi dan lamotrigin
d. Topiramat monoterapi
e. Nortriptilin dan hipnoterapi
SOAL
Seorang perempuan berusia 16 tahun datang ke dokter karena ingin
memperbaiki hidungnya. Pasien merasa memiliki hidung paling jelek di
dunia. Pasien sering mengutuk diri dan senantiasa khawatir akan
penampilannya. Pasien sering bercermin untuk merias diri.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Gangguan hipokondrik
b. Gangguan konversi
c. Gangguan somatisasi
d. Gangguan dismorfik tubuh
e. Gangguan nyeri somatoform
PEMBAHASAN
Seorang perempuan berusia 16 tahun datang ke dokter karena ingin
memperbaiki hidungnya. Pasien merasa memiliki hidung paling jelek di
dunia. Pasien sering mengutuk diri dan senantiasa khawatir akan
penampilannya. Pasien sering bercermin untuk merias diri.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Gangguan hipokondrik
b. Gangguan konversi
c. Gangguan somatisasi
d. Gangguan dismorfik tubuh
e. Gangguan nyeri somatoform
SOAL
Seorang laki-laki merasa nyeri ulu hati sejak 2 tahun lalu, nyeri disertai sakit kepala
dan pegal-pegal, sudah memeriksakan diri ke dokter, hasil pemeriksaan dbn. Tetapi
pasien tersebut tidak puas dengan hasil pemeriksaan tersebut sehingga dia kembali
memeriksakan diri ke dokter lainnya. Pemeriksaan di dokter tsb juga dbn, tetapi
pasien tetap merasa sakit. Apakah diagnosis dari pasien tersebut?
a. Gangguan somatisasi
b. Hipokondriasis
c. Gangguan somatoform
d. Gangguan psikosomatik
e. Malingering
PEMBAHASAN
Seorang laki-laki merasa nyeri ulu hati sejak 2 tahun lalu, nyeri disertai sakit
kepala dan pegal-pegal, sudah memeriksakan diri ke dokter, hasil pemeriksaan
dbn. Tetapi pasien tersebut tidak puas dengan hasil pemeriksaan tersebut sehingga
dia kembali memeriksakan diri ke dokter lainnya. Pemeriksaan di dokter tsb juga
dbn, tetapi pasien tetap merasa sakit. Apakah diagnosis dari pasien tersebut?
a. Gangguan somatisasi
b. Hipokondriasis
c. Gangguan somatoform
d. Gangguan psikosomatik
e. Malingering
SOAL
tn. M, 40 tahun datang dengan keluhan nyeri dada dan merasa yakin menderita
penyakit jantung yang parah. Pasien takut dan merasa yakin karna ayahnya dulu juga
mengidap penyakit tsb. Pasien telah menjalani pemeriksaan fisik, EKG serta
pemeriksaan penunjang lainnya tetapi tidak ditemukan kelainan. Diagnosis pada
kasus ini adalah?
a. Malingering
b. Somatisasi
c. Hipokondriasis
d. Gangguan cemas
e. Gangguan panik
PEMBAHASAN
tn. M, 40 tahun datang dengan keluhan nyeri dada dan merasa yakin menderita
penyakit jantung yang parah. Pasien takut dan merasa yakin karna ayahnya dulu
juga mengidap penyakit tsb. Pasien telah menjalani pemeriksaan fisik, EKG serta
pemeriksaan penunjang lainnya tetapi tidak ditemukan kelainan. Diagnosis
pada kasus ini adalah?
a. Malingering
b. Somatisasi
c. Hipokondriasis
d. Gangguan cemas
e. Gangguan panik
SOAL
Pasien tn. L diantarkan oleh tetangganya ke RS jiwa karna mengamuk dan
menyerang rumah tetanganya. Sewaktu ditanyakan pasien menjawab dia
melakukannya karena mendengar perintah yang selalu berbicara di telinganya.
Apakah pengobatan yang tepat untuk pasien saat ini?
a. THP
b. Haloperidol
c. Clobazam
d. Fluoxetin
e. Litium
PEMBAHASAN
Pasien tn. L diantarkan oleh tetangganya ke RS jiwa karna mengamuk dan
menyerang rumah tetanganya. Sewaktu ditanyakan pasien menjawab dia
melakukannya karena mendengar perintah yang selalu berbicara di telinganya.
Apakah pengobatan yang tepat untuk pasien saat ini?
a. THP
b. Haloperidol
c. Clobazam
d. Fluoxetin
e. Litium
SOAL
Andre, 28 th sering mengamuk, diantarkan oleh keluarganya karena sering berbicara
sendiri, mood tidak stabil. Keluhan sudah terjadi sejak 6 bulan yang lalu. Pasien
merasa dirinya dikejar-kejar. Pada pemeriksaan didapatkan halusinasi auditorik.
Diagnosis yang tepat adalah?
a. Skizofren paranoid
b. Skizotipal
c. Skizofren herbefrenik
d. Gangguan psikotik
e. Gangguan bipolar dengan gejala psikotik
PEMBAHASAN
Andre, 28 th sering mengamuk, diantarkan oleh keluarganya karena sering
berbicara sendiri, mood tidak stabil. Keluhan sudah terjadi sejak 6 bulan yang
lalu. Pasien merasa dirinya dikejar-kejar. Pada pemeriksaan didapatkan
halusinasi auditorik. Diagnosis yang tepat adalah?
a. Skizofren paranoid
b. Skizotipal
c. Skizofren herbefrenik
d. Gangguan psikotik
e. Gangguan bipolar dengan gejala psikotik
SOAL
laki-laki, 35 tahun marah-marah dan memecahkan barang-barang di rumah karena merasa
keluarganya sedang membicarakannya dan akan menyakiti dirinya. Keluhan sudah
dirasakan sejak 2 minggu dan sebelumnya pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa.
Diagnosis yang tepat adalah
a. Skizotipal
b. Skizofrenia paranoid
c. Gangguan waham
d. Psikotik akut
e. Kepribadian skizotipal dalam fase mania
PEMBAHASAN
laki-laki, 35 tahun marah-marah dan memecahkan barang-barang di rumah karena merasa
keluarganya sedang membicarakannya dan akan menyakiti dirinya. Keluhan sudah
dirasakan sejak 2 minggu dan sebelumnya pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa.
Diagnosis yang tepat adalah
a. Skizotipal
b. Skizofrenia paranoid
c. Gangguan waham
d. Psikotik akut
e. Kepribadian skizotipal dalam fase mania
SOAL
Seorang perempuan 21 tahun datang ke dokter dengan keluhan berdebar-debar sejak
6 bulan. Keluhan disertai rasa cemas dan sulit tidur. Keluhan muncul sepanjang hari
disertai keringat dan kaki terasa dingin. Pasien tidak mengetahui cara
menghilangkan dan penyebab dari keluhannya. Diagnosis yang tepat?
a. Depresi sedang dengan somatoform
b. Gangguan somatoform
c. Gangguan cemas menyeluruh
d. Skizoafektif
e. Serangan phobic
PEMBAHASAN
Seorang perempuan 21 tahun datang ke dokter dengan keluhan berdebar-debar
sejak 6 bulan. Keluhan disertai rasa cemas dan sulit tidur. Keluhan muncul
sepanjang hari disertai keringat dan kaki terasa dingin. Pasien tidak mengetahui
cara menghilangkan dan penyebab dari keluhannya. Diagnosis yang tepat?
a. Depresi sedang dengan somatoform
b. Gangguan somatoform
c. Gangguan cemas menyeluruh
d. Skizoafektif
e. Serangan phobic
SOAL
Seorang perempuan usia 20 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sering bermimpi
buruk. Keluhan sudah 1 bulan setelah pasien mengalami kejadian perampokan 2 bulan yang
lalu. Pasien menjadi sering kaget dan sering teringat kejadian itu berulang kali. Pasien takut
bertemu orang tak dikenal dan takut keluar rumah. Riwayat gangguan jiwa disangkal,
pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Apakah diagnosis pada pasien ini ?
a. Gangguan cemas menyeluruh
b. Gangguan stress pasca trauma
c. Gangguan panik
d. Gangguan stress akut
e. Fobia sosial
PEMBAHASAN
Seorang perempuan usia 20 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sering bermimpi
buruk. Keluhan sudah 1 bulan setelah pasien mengalami kejadian perampokan 2
bulan yang lalu. Pasien menjadi sering kaget dan sering teringat kejadian itu berulang
kali. Pasien takut bertemu orang tak dikenal dan takut keluar rumah. Riwayat
gangguan jiwa disangkal, pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Apakah diagnosis
pada pasien ini ?
a. Gangguan cemas menyeluruh
b. Gangguan stress pasca trauma
c. Gangguan panik
d. Gangguan stress akut
e. Fobia sosial
SOAL
Seorang perempuan dating ke IGD sebuah rumah sakit dengan ketakutan dia
mengatakan bahwa 1 bulan terakhir dia memikirkan hal-hal buruk akan terjadi
seperti bencana, kematian dan dia tidak berani keluar rumah semenjak serangan yang
dia alami 1 bulan yang lalu yakni tiba-tiba sesak napas dan terasa seperti akan mati.
Apa diagnosis Perempuan ini?
a. Gangguan cemas menyeluruh
b. PTSD
c. Panic disorder
d. Episode bipolar
e. Gangguan somatisasi
PEMBAHASAN
Seorang perempuan dating ke IGD sebuah rumah sakit dengan ketakutan dia
mengatakan bahwa 1 bulan terakhir dia memikirkan hal-hal buruk akan terjadi
seperti bencana, kematian dan dia tidak berani keluar rumah semenjak
serangan yang dia alami 1 bulan yang lalu yakni tiba-tiba sesak napas dan terasa
seperti akan mati. Apa diagnosis Perempuan ini?
a. Gangguan cemas menyeluruh
b. PTSD
c. Panic disorder
d. Episode bipolar
e. Gangguan somatisasi
SOAL
Seorang wanita mengeluh merasakan cemas, gelisah, dan ketakutan yang sangat saat
akan maju untuk berbicara di acara tempat kerja suaminya. Pasien mengaku
mengalami cemas, berkeringat dingin, dan takut. Apa diagnosa pada wanita tersebut?
a. Fobia sosial
b. Gangguan cemas menyeluruh
c. Gangguan panic
d. Gangguan somatisasi
e. Gangguan konvulsi
PEMBAHASAN
Seorang wanita mengeluh merasakan cemas, gelisah, dan ketakutan yang sangat
saat akan maju untuk berbicara di acara tempat kerja suaminya. Pasien
mengaku mengalami cemas, berkeringat dingin, dan takut. Apa diagnosa pada
wanita tersebut?
a. Fobia sosial
b. Gangguan cemas menyeluruh
c. Gangguan panic
d. Gangguan somatisasi
e. Gangguan konvulsi
SOAL
Perempuan usia 36 tahun, keluhan sesak napas saat naik lift. Gejala disertai rasa
cemas, berdebar dan mulut kering. Keluhan dirasakan semakin bertambah setelah
adiknya meninggal 3 thn yg lalu. PF normal. Diagnosis
a. Claustrofobia
b. Gangguan Psikotik akut
c. Gangguan depresi
d. Ganguan anxietas
e. Gangguan bipolar
PEMBAHASAN
Perempuan usia 36 tahun, keluhan sesak napas saat naik lift. Gejala disertai rasa
cemas, berdebar dan mulut kering. Keluhan dirasakan semakin bertambah
setelah adiknya meninggal 3 thn yg lalu. PF normal. Diagnosis
a. Claustrofobia
b. Gangguan Psikotik akut
c. Gangguan depresi
d. Ganguan anxietas
e. Gangguan bipolar
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai