Skizofrenia
Sejarah:
Sejarah skizofrenia sejalan dengan
sejarah psikiatri
Sudah dikenal berabad-abad, namun
sekitar 100 th lalu dikenal di kepustakaan
2 tokoh kunci skizofrenia:
1. Emil Kraepelin (1856-1926)
2. Eugen Bleuler (1857-1939)
EMIL KRAEPELIN
Dementia precox
karakteristik:
gangguan proses kognitif yang jelas (dementia)
Onset awal (precox)
mengalami perjalanan panjang yang memburuk
Gejala klinis: halusinasi dan waham
Intinya: kecenderungan kemunduran (deterioration), yaitu emotional
dullness, withdrawal/avolition & lost of inner unity
Eugen Bleuler
Istilah skizofrenia
Menggantikan istilah Dementia Precox
Schism: perpecahan pikiran, emosi, dan perilaku
Awam mengartikan split personality
Perbedaan konsep tentang perjalanan penyakit
Intinya: gejala keretakan proses pikir (fragmented
thinking) & inability to relate external world
Empat A
Gangguan fundamental (primer) spesifik untuk
skizofrenia: Gangguan Asosiasi, Gangguan Afektif,
Autisme, Ambivalensi
Gangguan pelengkap (skunder): halusinasi & delusi
Data Epidemiologi
1. Jenis Kelamin: laki-laki & wanita sama
Studi: laki-laki >>> gejala negatif
2. Usia:
Puncak onset laki-laki 15-25 th
Puncak onset perempuan 25-35 th
3. distribusi geografis
Prevalensi di Timur Laut & Barat Amerika Serikat
4. Bunuh Diri
20%-50% penderita skizofrenia mencoba bunuh diri satu kali
dlm hidup
10% mati karena bunuh diri
Pasien dengan episode depresi atau manik tetap dapat memenuhi kriteria
skizofrenia, jika kriteria untuk skizofrenina ditegakkan terlebih dahulu
sebelum onset dari episode mood
Perjalanan Skizofrenia terus-menerus, episodik dgn kemunduran
progresif atau defisit stabil, episodik berulang, remisi komplit atau
inkomplit
Periode pengamatan kurang dari satu tahun
Tidak ada penyakit otak
Tidak ada intoksikasi atau withdrawl obat
Skizofrenia Paranoid
(F20.0)
Skizofrenia Hebefrenik
(F20.1)
Skizofrenia Katatonik
(F20.2)
Gejala motorik yang menonjol mendominasi :
Stupor
Negativisme
Rigiditas
Fleksibilitas cerea
Skizofrenia Residual
(F20.5)
Skizofrenia Residual
(F20.5)
Gejala negatif yang menonjol perlambatan
psikomotor, aktivitas menurun,afek tumpul, sikap
pasif, tdk inisiatif, kemiskinan kuantitas atau isi
pembicaraan, komunikasi non verbal yang buruk
seperti dalam ekspresi muka, kontak mata, modulasi
suara, posisi tubuh, perawatan diri dan kinerja sosial
yang buruk.
Skizofrenia Simpleks
(F20.6)
Adanya perubahan perilaku yang bermakna
kehilangan minat yang mencolok, tidak berbuat
sesuatu, tanpa tujuan hidup, penarikan diri secara
sosial
Gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului
gejala klinik psikotik
Skizofrenia YTT(F20.9)
PROGNOSIS
Ciri-ciri Prognosis Baik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Late onset
Onset akut
Faktor pencetus yang jelas
Riwayat premorbid baik dalam sosial,
seksual dan pekerjaan
Dijumpai simptom depresi
Menikah
Riwayat keluarga dengan gangguan mood
Sistem support yang baik
Gambaran klinis simptom positif
PROGNOSIS
Ciri-ciri Prognosis Buruk
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Gangguan Waham
Pasien tidak memperlihatkan gangguan pikiran dan mood yang pervasif seperti
yang ditemukan pada kondisi psikotik lainnya.
Tidak ada afek datar atau afek tidak serasi, halusinasi yang menonjol, atau waham
aneh yang nyata.
Pasien memiliki satu atau beberapa waham, sering berupa waham kejar dan
ketidaksetiaan dan dapat juga berbentuk waham kebesaran, somatik, erotomania
yang:
biasanya spesifik (misal, melibatkan orang, kelompok dan tempat, atau aktivitas
tertentu)
Biasanya terorganisasi dengan baik dapat menjelaskan hal detail secara rinci.
Biasanya waham kebesaran
Wahamnya tidak cukup aneh untuk mengesankan gejala skizofrenia.
SKIZOAFEKTIF
Gangguan ini merupakan gangguan yang didefinisikan
dengan samar-samar dan kurang baik untuk pasien yang
memiliki tanda baik skizofrenia maupun gangguan afektif
berat dengan mood depresi.
Mengalami gangguan afektif yang mengarah hingga
menjadi gambaran skizofrenia atau dapat memperlihatkan
gejala-gejala kedua kondisi ini secara bersamaan.
SKIZOAFEKTIF
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi seumur hidup < 1% (0,5-0-,8%)
Dalam praktek klinik diagnosis awal skizoafektif
sering digunakan ketika diagnosis belum pasti.
Perbedaan umur dan jenis kelamin
Tipe depresi orang tua > muda.
Tipe bipolar dewasa muda > orang tua.
Pria < wanita, usia wanita > pria.
Pria perilaku antisosial & afek tumpul/
datar.
ETIOLOGI
Tidak diketahui.
Resiko mengalami skizofrenia meningkat
pada keluarga dengan skizoafektif.
Prognosis lebih baik dibanding skizofrenia,
lebih buruk dibanding gangguan mood.
Cenderung nondeteriorasi & respon baik
dgn lithium dibanding skizofrenia.
BERDASARKAN DSM-IV-TR
D. Gangguan bukan disebabkan efek
fisologis langsung dari zat (drug abuse,
a medication) a/ kondisi medis umum.
Spesifikasi tipe :
Tipe bipolar : jika gangguan meliputi
episode manik atau campuran.
Tipe depresi : jika gangguan hanya
merupakan episode depresi mayor.
DIAGNOSIS BANDING
PROGNOSIS
PENGOBATAN
Terapi Psikososial