SKIZOAFEKTI
F TIPE
DEPRESI
REMISI
DI
PUSKESMAS
LHOKNGA
Dr.Verra Rahwany
Gangguan Skizoafektif
Gangguan mental Gangguan Psikosis
Kegiatan sehari-hari
terganggu
Tidak dapat
bersosialisasi
Leisure time -
Menurut DSM IV dan PPDGJ
Gangguan
Skizoafektif
Gangguan skizofrenia
Gangguan Mood (Afektif)
-Gejala positif
-Depresi
- Gejala Negatif
-Manik
Terjadi secara -Bipolar
bersamaan
terkadang sulit untuk menegakkan diagnosa tersebut
ketika pasien tersebut memiliki dua gejala yang
terpisah
seperti kombinasi dalam bentuk skizofrenia dengan
gangguan mood, atau kejadian yang terpisah antara
skizofrenia dengan gangguan mood.
Diagnosis akurat ditegakkan ketika pasien memenuhi
kriteria Major Depressive Disorder (MDD) atau
mania bersamaan dengan gejala skizofrenia
Sejarah
Tahun 1913 George H Kirby
Tahun 1921 August Hoch
Genetik Ketidakserimbangan
Faktor lainnya: infeksi, situasi
dan stressor
neurotransmiter
Halusinasi
anggota tubuh
(D) Waham-waham Menetap Jenis lainnya, yang menurut
budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu
yang mustahil
Temuan Klinis
Penampilan rapi/berantakan
Ide pembunuhan
Konsentrasi
Diagnosa banding
Skizofrenia
Gangguan mood depresif atau manik atau bipolar
Penyalahgunaan amfetamin dan phencyclidine
(PCP)
Terapi
Target : Menghilangkan gejala psikotik dan gejala afektif
(depresi atau manik)
Psikofarmaka
Psikoterapi
Psikofarmaka
Psikoterapi
Pasien sebaiknya mendapatkan terapi yang
melibatkan keluarganya, untuk perkembangan
sosialnya
Psikoterapi terapi supportif dan terapi komunitas
asertif.
Terapi meliputi edukasi tentang gangguannya,
Peran keluarga pasien dalam pengobatan serta
menjalankan aktivitas sehari-hari. Peran keluarga
dibutuhkan dalam terapi ini
Prognosis
Gangguan Mood
Skizoafektif
Skizofrenia
Tilikan
Derajat tilikan yaitu Tilikan derajat 6. Pasien menyadari
sepenuhnya tentang situasi dirinya dan mau untuk diperbaiki.
Taraf dapat dipercaya
Pada umumnya dapat dipercaya.
Diagnosis Klinis Awal
Skizoafektif tipe depresi (ICD 10: F25.1, ICPC-2: P98)
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL