2
PREVALENSI ETIOLOGI
• 1% dari populasi dunia (0.85%). • Keturunan
• Insidens 1:10.000 orang/tahun. • Gangguan Anatomi
• Prevalensi berdasarkan jenis • Biokimiawi
kelamin, wanita gejala lebih ringan, • Somatogenesis (Genetik,
lebih sedikit rawat inap. Biochemistry, Neuroanatomi,)
• Onset pada laki-laki terjadi lebih • Psikogenesis
awal daripada wanita. • Stres Psikologis dan Skizofrenia
• Onset puncak laki-laki umur 15-25
tahun, wanita 25-35 tahun, jarang
pada usia <10/>50 th.
Perjalanan penyakit Skizofrenia
• Fase prodromal
• Onset insidious yang terjadi selama berbulan-bulan atau lebih
• Ada perubahan perilaku seperti: penarikan diri secara sosial, hendaya dalam pekerjaan, afek tak
serasi, avolition, ide aneh
• Fase aktif
• Muncul gejala psikotik seperti waham, halusinasi, bicara dan perilaku kacau
• Memerlukan intervensi medik
• Bisa akut eksaserbasi
• Fase residual
• Gejala-gejala fase aktif hilang, ada hendaya dalam perasaan
• Ada gejala negative, gejala positif berkurang
Pedoman diagnostik
1. Ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala at
au lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):
(a) - Thought echo
- Thought insertion or withdrawal
- Thought broadcasting
(b) - Delusion of control
- Delusion of influence
- Delusion of passivity
- Delusional perception
(c) Halusinasi auditorik
(d) Waham aneh yang menetap
2. Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara je
las:
a) halusinasi
b) Inkoherensi
c) Perilaku katatonik, seperti fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, d
an stupor;
d) Gejala-gejala "negatif“
3. Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kuru
n waktu satu bulan atau lebih.
4. Deteriorasi atau gangguan fungsi sosial.
(F20.0) Skizofrenia Paranoid
Merupakan tipe yang paling sering ditemukan
A. Gambaran klinis didominasi oleh waham yang bersifat stabil, biasanya disertai oleh halusin
asi
B. KRITERIA DIAGNOSTIK
− Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofren
− Halusinasi/waham harus menonjol
• Halusinasi pendengaran (ancaman, perintah),halusinasi penciuman atau pengecapan
rasa/bersifat sexual
• waham yang berupa dikendalikan, dipengaruhi, passivity / kejar (paling khas waham
kejar)
− Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik yang tida
k nyata
(F20.1) Tipe Hebefrenik
Kriteria Diagnosis :
Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofren
Diagnosis untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa muda (onset usia
15-25 th)
Ciri khas kepribadian pemalu dan senang menyendiri atau solitary
Cont..
Menegakkan diagnosis skizofrenia tipe hebefrenik ini perlu dilakukan observasi
selama 2-3 bln untuk melihat apakah gejala berikut ini bertahan atau tidak:
Perilaku tdk bertanggung jawab, solitary, menyendiri, hampa tujuan dan
perasaan
Afek dangkal (shallow) dan tidak wajar (inappropriate)
Inkoheren
Terdapat gangguan afektif, dorongan kehendak dan gangguan proses pikir
yang menonjol
(F20.2) TIPE KATATONIK
Skizofrenia tipe ini jarang ditemukan
Kriteria diagnostik
1. Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofren
2. terdapat 1/ > gejala2 spt: stupor/mutisme, kegelisahan, posturing,
negativisme, rigiditas, waxy flexibilitas / command outomatisme
3. apabila pasien tidak komunikatif dan terdapat manifestasi perilaku
katatonik maka untuk sementara penegakan diagnosis harus ditunda
sampai ada bukti katatonik yang bukan dicetuskan o/ penyakit otak,
gg metabolit, alkohol, atau obat-obatan.
(F20.3) TIPE TAK TERINCI
Kriteria diagnostik
1. Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofren
2. Tidak memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofren paranodi, hebefrenik,
katatonik, residual, atau depresi pasca skozofren
(F20.4) TIPE DEPRESI PASCA SKIZOFRENIA
Kriteria Diagnosis :
Skizofrenia sudah berlangsung 1 tahun
Gejala skizofrenia masih tetap ada
Terdapat gejala2 depresif yang menonjol dan mengganggu,
memenuhi episode depresif dan berlangsung min 2 minggu
Apabila pasien tdk lagi menunjukkan gejala skizofren, diagnosis menjadi
episode depresif.
(F20.5) TIPE RESIDUAL
Kriteria Diagnostik :
• Gejala negatif menonjol
• Ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu yang memenuhi
kriteria skizofren
• Paling sedikit melampaui kurun waktu 1 tahun dimana intensitas dan
frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah menimbulkan
sindrom negatif
- Tidak terdapat dimensia, penyakit otak organik, atau depresi kronis
(F20.6) TIPE SIMPLEK
Kriteria Diagnosis :
Diagnosis skizofren simplek sulit dibuat, tergantung pada pemantapan
perkembangan yg perlahan dan progresif dari :
Gejala negatif yg khas dr skizofren residual tnp didahului riwayat
halusinasi, waham, atau manifestasi lain dari episode psikotik
Kurang nyata gejala psikotiknya jika dibandingkan dengan skizofrenia
tipe lain
Penatalaksanaan
• Terapi somatik : terdiri dari obat anti psikotik.
• Terapi psikososial
• ECT (terapi kejang listrik) dapat dilakukan pada Skizofrenia katatonik
dan Skizofrenia refrakter.
20