Skenario 8
Seorang pemuda berusia 25thn dibawa ke puskesmas oleh orangtuanya karena semalam tidak bisa tidur, bicara melantur, mengatakan dirinya adalah nabi terakhir yang diyakini setelah ia mendengar suara bisikan di telinganya saat ia sedang memancing di kolam dekat rumahnya.
Istilah yang tidak diketahui : Hipotesis : Pemuda, 25th mengalami skizofrenia paranoid
Keluhan fisik
Keluhan mental
Terapi rehabilitasi
Pemuda, 25th sulit tidur malam, bicara melantur, mengatakan bahwa dia nabi terakhir dari bisikan suara ditelinganya,
Non-farmakologi
prevensi
Farmakologi
Mind Map
Anamnesis
Riwayat Psikiatri
Identitas Keluhan utama Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit medis dan psikiatri dahulu Riwayat keluarga Riwayat pribadi Riwayat psikoseksual Latar belakang keagamaan Masa dewasa
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Neurologis: tingkat kesadaran dan atensi
pasien terhadap detil pemeriksaan, pemahaman, ekspresi wajah, cara bicara, postur dan cara berjalan perlu diperhatikan
Pemeriksaan Mata: Disfungsi pergerakan bola mata Pemeriksaan Status Mental: gambaran penampilan
pasien, cara bicara, tindakan, dan pikiran selama wawancara
Mood dan Afek: Perasaan, dan Afek Gangguan perseptual: Halusinasi Sinestetik, Ilusi Pikiran: Isi Pikiran, Bentuk Pikir, Proses Pikir Sensorium dan Kognisi: Kesadaran, Orientasi, Daya Nilai
dan Tilikan
Reabilitas
Pemeriksaan Penunjang
Pencitraan Neuro: CT Scan MRI Tomografi Emisi Positron Psikoneuroimunologi Psikoneuroendokrinologi
Evaluasi Multiaksial
Aksis I F00-F09 : gangguan mental; organick (+ simtomatik) F10-F19 : G.g mental dan prilaku < = > zat psikoaktif F20-F29 : Skizofrenia, Gg. Skizotipal dan Gg. Waham F30-F39 : Gg. Suasana perasdaan ( afektif/mood) F40-F48 : Gg. Neurotic, Gg. Somatoform dan Gg. Terkait stress F50-F59 : Sindrom prilaku <=> Gg. Fisiologis atau fisik. F62-F68 : perubahan kepribadian <=> non organic, Gg. Impuls dan seks F80-F89 : Gg. Perkembangan psikologis F90-F98 : Gg.Prikalu dan emosional onset kanak remaja F99 : Gangguan jiwa YTT Aksis II : RM Aksis III: Mencatat adanya gangguan fisik atau kondisi medis umum lain Aksis IV:Digunakan untuk mengkode masalah psikososial dan lingkungan yang secara signifikan berperan dalam timbulnya atau eksaserbasi gangguan Aksis V: Berupa skala pengkajian fungsi secara umum ( Global Assessment of Functioning, GAF)
D. Penyingkiran gangguan skizoafektif dan gangguan mood E. Penyingkiran zat/ kondisi medis umum F. Hubungan dengan gangguan perkembangan pervasive
Klasifikasi Skizofrenia
Schizophrenia Paranoid merupakan schizophrenia dengan
kecurigaan yang ekstrim terhadap orang lain dengan halusinasi dan waham kejar atau waham kebesaran
Lanjutan
Schizophrenia tak Tergolongkan dikarakteristikkan dengan
perilaku yang disorganisasi dan gejala-gejala psikosis (mis: waham, halusinasi, inkoherensia atau perilaku kacau yang sangat jelas) yang mungkin memenuhi lebih dari satu tipe/kelompok criteria
Etiologi
Genetik Model Diatesis-Stres Neurobiologi Neuropatologi
Faktor predisposisi
Epidemiologi
Insiden dan prevalensi. Lebih besar pada area urban daripada rural Rasio seks. Pria = wanita Status sosio-ekonomi. Naiknya lbh pdsosio-ekonomi rendah Usia. Antara 15-35 tahun (50% kurang dari 25 tahun) Ras. Lebih tinggi pada kulit hitam dan Hispanik Musim. Insiden lebih tinggi di musim dingin dan awal semi (Januari-April di AS,
Juli-September di belahan selatan).
MANIFESTASI KLINIS
Gejala Primer Gangguan proses pikiran (bentuk, langkah dan isi pikiran) Gangguan afek emosi Gangguan kemauan Gejala psikomotor
Lanjutan..
DIFERENSIAL DIAGNOSIS
Gangguan Psikosis Akut: Gangguan psikotik singkat/akut didefinisikan
sebagai suatu gangguan kejiwaan yang terjadi selama 1 hari sampai kurang dari 1 bulan, dengan gejala psikosis, dan dapat kembali ke tingkat fungsional premorbid
Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi kriteria episode manik (F30) Tidak ada penyebab organik seperti trauma kapitis, delirium, atau demensia.
PENATALAKSANAAN
NonMedika Mentosa
Psikoterapi Terapi Psikoanalisa Terapi Perilaku Terapi Humanistik Terapi Personal (Personal Therapy)
PENATALAKSANAAN
Penanganan Biologis
PENATALAKSANAAN
MEDIKAMENTOSA
Antipsikotik Konvensional Haldol (haloperidol) Mellaril (thioridazine) Navane (thiothixene) Stelazine (trifluoperazine) Thorazine (chlorpromazine) Trilafon (perphenazine)
Clozaril
Klorpromazin. Sedian tablet 25 dan 100 mg, injeksi 25 mg/ml. Dosis 150-600 mg/hari Haloperidol. Sedian tablet 0,5 mg, 1,5 mg,5 mg Injeksi 5 mg/ml. Dosis 5 - 15 mg/hari Perfenazin. Sedian tablet 2, 4, 8 mg. Dosis 12 - 24 mg/hari Flufenazin. Sedian tablet 2,5 mg, 5 mg. Dosis 10 - 15 mg/hari Flufenazin dekanoat. Sedian Inj 25 mg/ml. Dosis 25 mg/2-4 minggu. Levomeprazin. Sedian tablet 25 mg, Injeksi 25 mg/ml. Dosis 25 - 50 mg/hari Trifluperazin. Sedian tablet 1 mg dan 5 mg . Dosis 10 - 15 mg/hari. Tioridazin. Sedian tablet 50 dan 100 mg. Dosis 150 - 600 mg/hari. Sulpirid. Sedian tablet 200 mg 300 ,Injeksi 50 mg/ml. Dosis 600mg/hari 1-4 mg/hari Pimozid. Sedian tablet 1 dan 4 mg. Dosis 1 - 4 mg/hari. Risperidon. Sedian tablet 1, 2, 3 mg Dosis 2 - 6 mg/hari
KOMPLIKASI
Keinginan atau usaha bunuh diri. Perilaku merusak diri sendiri. Depresi. Penyalahgunaan alkohol, obat-obatan terlarang, maupun obat yang diresepkan. Kemiskinan dan tuna wisma. Pengurungan, misalnya oleh keluarga. Konflik keluarga. Tidak mampu bekerja atau bersekolah. Masalah kesehatan akibat penggunaan obat antipsikosis. Menjadi pelaku ataupun korban kejahatan. Terkena penyakit jantung atau paru-paru.
PROGNOSIS
Pada umumnya kurang begitu menggembirakan Sekitar 25 % pasien dapat pulih dari episode awal dan fungsinya dapat kembali pada tingkat sebelum munculnya gangguan. Sekitar 25% tidak pernah pulih dan perjalanan penyakitnya cenderung memburuk Sekitar 50 % berada diantaranya, dengan kekambuhan periodik dan ketidakmampuan berfungsi dengan efektif
PENCEGAHAN
Tidak ada cara yang pasti untuk mencegah terjadinya skizofrenia. Namun, terapi yang diberikan sejak dini bisa membantu mengendalikan gejala sebelum terjadi komplikasi serius dan bisa membantu memperbaiki hasil jangka panjang