Anda di halaman 1dari 29

Konsep Keperawatan

Gangguan Jiwa Berat

Oleh :

Ns. Missesa, M.Kep., Sp.Kep.J


Deskripsi

• Gangguan jiwa adalah gangguan otak


yang ditandai oleh terganggunya emosi,
proses berpikir, perilaku, dan persepsi
(penangkapan panca indera).Gangguan
jiwa ini menimbulkan stress dan
penderitaan bagi penderita (dan
keluarganya) (Stuart & Sundeen, 1998).
Gangguan Jiwa
 Terbagi dalam 2 kelompok besar :
 Kelompok gangguan jiwa Psikosis ( ggg jiwa berat )
 Kelompok ggg jiwa Non Psikosis

Psikosis
 St. Ggg dgn hilangnya rasa kenyataan (sense of reality) dgn
terganggunya pada
 Hidup Perasaan ( Afek dan Emosi )
 Proses Berpikir
 Psikomotor, dan
 Kemauan sedemikian rupa sehingga tidak sesuai
dgn kenyataan lagi atau
 Semua kondisi tentang terdapatnya hendaya (impairment) berat
dalam kemampuan daya nilai realitas (PPDGJ II)

3
PERBEDAAN PSIKOSIS dan NON
PSIKOSIS
a. Gangguan psikosis adalah kondisi dengan
hendaya ( kerusakan ) yang berat dari daya
nilai realitas.
b. Bukti langsung hendaya dari daya nilai realitas
dapat ditentukan berdasarkan terdapatnya :
• Waham
• Halusinasi tanpa tilikan akan sifat patologik kondisi
itu
• Inkoheresi
• Katamonia
Psikosis ( Prof. Dr. W.F. Maramis Sp.KJ )
Adalah :
• St. Ggg jiwa yang serius/berat
• Timbul krn penyebab organik ataupun emosional (fungsional)
• Ditandai oleh :
– Ggg kemampuan berpikir
– Bereaksi secara emosional
– Tergggnya daya ingat, berkomunikasi, menafsir
kenyataan dan bertindak sesuai kenyataan /
pembicaraan melantur
– Kemampuan memenuhi tuntutan hidup terganggu
– Perilaku regresif / kacau
– Gaduh – gelisah
– Hidup perasaan yang tidak sesuai kenyataan
– Waham dan halusinasi
Dengan perkataan lain, Psikosis ditandai oleh :

• Distorsi pikiran ( Waham ) dan persepsi ( Halusinasi )


– Waham kejar; curiga; kebesaran; cemburu; dosa;
nihilistik; bizaar
– Halusinasi audit.; optik; olfaktorik; gustatorik;
taktil; kinestetik; viseral.
• Emosi yang tidak patut / tidak serasi; manik; depresi; dangkal
• Pembicaraan yang irrelevan; asosiasi longgar; inkoherensi;
lompat gagasan; sirkumstansial; ekolalia bahkan mutisme dll
• Perilaku yang disorganisasi : gaduh gelisah; agresi; agitasi;
wandering/keluyuran; kompulsi ; ekstasi; stupor; inaktivitas;
overaktivitas dll
Angka Kejadian ( Insidensi ) dan Kesakitan ( Morbiditas )
Gangguan Jiwa di Indonesia :

Psikosis Fungsional 4%
Skizofrenia 0,2% - 0,8 %
Sindrom Otak Organik Akut 0,5%
Sindrom Otak Organik Menahun 1%
Retardasi Mental 2%
Neurosis 5%
Psikosomatis 5%
Gangguan Kepribadian 1%
Ketergantungan Obat ?
Penyebab Umum Gangguan Jiwa :

• Somatogenik : di Badan
• Psikogenik : di Psike
• Sosiogenik : di Lingkungan Sosial
• Kultural : tekanan Kebudayaan
• Spiritual : tekanan Keagamaan

• Jarang penybb tunggal, tp tumpang tindih antara somatogenik –


psikogenik – sosiogenik – kultural - spiritual.
• Contoh : seorang yg merasa dikucilkan di lingkungannya menjadi depresi,
sehingga nafsu makan turun, sulit tidur, daya tahan tubuh menurun mengalami
keradangan tenggorokan.

8
Diagnosis ditegakkan mencakup aspek2 Biogenik –
Psikogenik – Sosiogenik – Cultural- Spiritual

Diagnosis di bid. Psikiatri menurut DSM III-IV/PPDGJ II-III


menggunakan 5 aksis:
• Aksis I : Klinis
• Aksis II : Gangguan Kepribadian / Retardasi Mental
• Aksis III : Kondisi medis umum
• Aksis IV : Psikososial dan Lingkungan
• Alsis V : Taraf Fungsi sosial dan pekerjaan

9
Faktor Somatogenik :
Gangguan bisa terjadi pada :
 Neuroanatomi
 Neurofisiologi
 Neurokimia
 Tingkat kematangan dan perkembangan organik
 Faktor2 pre dan peri-natal

Yang disebabkan oleh :


1. Faktor Keturunan
2. Faktor Endokrin / Hormon
3. Virus
4. Ggg Zat Kimia di Otak
5. Ggg Gelombang Listrik di Otak
6. Perubahan Struktur Jaringan Otak
7. Faktor pre dan peri-natal
10
Faktor Psikogenik :
• Interaksi ibu-anak
• Peran ayah
• Intelegensi
• Konsep diri
• Kehilangan yg berarti  kecemasan, depresi, rasa
malu/salah
• Pola adaptasi
• Tingkat perkembangan emosi
• dll

11
Faktor Sosio-budaya :

• Pola mengasuh anak


• Tingkat ekonomi
• Kelompok minoritas
• Pengaruh rasial dan keagamaan  diskriminasi
• Perumahan perkotaan; pedesaan  lingkungan
• Kestabilan harga
• Nilai - nilai

12
Kelompok gangguan jiwa Psikosis dibagi :
1. Psikosis Organik
2. Psikosis Non-Organik
 Psikosis Organik :
 Akut : Delirium
 Kronik : Dementia

 Psikosis Non-Organik :
 Skizofrenia
 Gangguan Afektif
 Gangguan Waham
 Gangguan Psikosis Fungsional Akut

13
Psikosis Skizofrenia
• Onset ( awitan ) dpt mendadak / per-lahan2
– Sering antara usia 15 – 25 tahun
– Sering didahului dgn gej. Prodromal/fase pra-psikotik dgn
meningkat nya gej. Negatif yg diikuti fase psikotik yg jelas
dgn gej. Positif

14
Gejala negatif
– Apatis
– Respons terhadap stimulus lamban
– Psikomotor melambat
– Senang menyendiri/kurang mau bergaul, isolasi sosial
– Emosi yg datar/ blunted afect
– Tidak ada motivasi dan energi
– Kehilangan minat dan kesenangan dlm aktivitas
– Miskin ide dan kurang bicara
– Pada fase prodromal dan kasus kronis / residual gej.
Negatif menjd lbh menonjol

15
Gejala Positif

- Distorsi persepsi halusinasi: dengar; lihat; hidu; kecap; raba.

- Distorsi pikiran  waham : kebesaran; kejar; curiga; dosa;


cemburu; tak berguna; pikiran siar/sedot; kendali; pengaruh;
dirasani

- Perilaku terdisorganisasi perilaku kacau; gaduh gelisah;


stupor; katalepsi ; fleksibilitas cerea; manerisme, stereotipik;
ekopraksi, kompulsi dll

- Pembicaraan terdisorganisasi  kesulitan mengontrol pembi


caraan seperti asosiasi longgar; inkoherensi; sirkumstansial;
clang asosiasi; flight of idea; perseverasi; verbigerasi;
preokupasi dll 16
SKIZOFRENIA
Schizos : pecah belah, Phren : jiwa
Batasan
Skizofrenia : yaitu sekelompok gangguan psikosis
fungsional yg ditandai oleh distorsi pikiran dan
persepsi yg mendasar dan khas, afek yg tidak wajar
atau tumpul. Kesadaran yg jernih & kemampuan
intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun
kemunduran kognitif ttt dpt berkembang kemudian.

17
Epidemiologi
• Prevalensi 1 %
• Puncak onset : pria 15-25 th
wanita 25 – 35 th
• Gejala negatif : pria > wanita
• Fungsi sosial memburuk : pria > wanita
• Lebih sering lahir pada musim dingin dan awal
semi
• 50 % pernah mencoba bunuh diri, dan 10 %
meninggal
• Lebih banyak pada sosial ekonomi lemah, dan
penduduk perkotaan.
KRITERIA DIAGNOSTIK
SKIZOFRENIA ( F20 )
Paling sedikit terdapat satu gejala
yang amat jelas dari kelompok (1)
atau dua gejala kelompok (1) yang
kurang jelas atau dua gejala yang
jelas dari kelompok (2)
1. Paling sedikit satu gejala yang amat
jelas atau dua gejala yang kurang jelas.
(a) PIKIRAN ANEH
( Pikiran bergema , sisipan pikiran , pikiran dapat
disedot, atau pikiran dapat disiarkan )
(b) WAHAM ANEH
(waham dikendalikan , waham dipengaruhi,
waham tak berdaya, waham persepsi )
(c) HALUSINASI AUDITORIK
( suara mengomentari terus menerus ; suara-
suara berdiskusi; suara salah satu bagian
tubuhnya
(d) WAHAM TAK MUNGKIN
( waham yang menurut budaya tidak wajar dan
tak mungkin )
PALING SEDIKIT DUA GEJALA
BERIKUT :
(a) HALUSINASI MENETAP
• Setiap hari selama 1 bulan atau lebih ; atau
• Disertai waham mengambang tanpa
kandungan afektif yang jelas ; atau
• Disertai ide berlebihan dan menetap
(b) INKOHERENSI / PEMBICARAAN TAK
RELEVAN
( akibat NEOLOGISME ; aru8s pikiran
terputus/tersisipi )
(c). KATATONIA
( gaduh; gelisah; mematung;fleksibilitas
serba; negativisme; mutisme; stupor )
(d). GEJALA NEGATIF
( sangat apatis; miskin pembicaraan;
ekspresi emosi tumpul/ tak serasi )
B. Gejala berlangsung terus menerus paling
sedikit satu bulan

C. Bila memenuhi kriteria episode manik


atau depresif, maka gejala psikotik ( A )
harus mendahuluinya

D. Tidak disebabkan oleh penyakit otak atau


intoksinasi atau lepas zat.
Medikasi
• Antipsikotika dimulai dgn dosis rendah  ditingkatkan berta
hap/ start low go slow : Haloperidol 2-3 X 2-5 mg/hari atau
Chlorpromazine 2-3 X 100 – 200 mg , Risperidon 2 X 1-2-3
mg/hari, Quetiapine, Olanzapine, Aripiprazol, Paliperidon,
Clozapine dll
• Pasien tidak patuh minum obat injeksi Depo : Haldol
Decanoat 50 mg atau Modecate 25 mg1ampul/bulan
• Hrs berobat rutin tiap bulan.
• Bebrp efek samping : EPS; BB >>; Neuroleptic Malignan
Syndrome; tidur >>; tekanan darah turun ( sering pusing );
menstruasi terganggu ( bagi Px wanita usia produktif ).

24
Obat Anti Psikotika
• Antipsikotik tipikal :
– Chlorpromazine : 25, 100mg, 200-800 mg/hari oral, 25 mg/x im
– Haloperidol : 0,5, 1,5, 5 mg,1,5-15 mg/hari oral, 50 mg/3minggu im
– Trifluoperazine : 1, 5 mg, 10 – 15 mg/hari oral
– Thioridazine : 50, 100 mg, 150 – 600 mg/hari oral
– Pimozide : 1, 4 mg, 1 – 4 mg/hari oral
• Antipsikotik atipikal
– Clozapine : 25, 100 mg, 25 – 900 mghari oral
– Olanzapine : 5, 10 mg, 5 – 20 mg/hari oral,
– Quetiapine : 50, 100, 200, 300 mg, 150 -600 mg/hari oral
– Risperidon : 1, 2, 3 mg, 1 – 6 mg/hari oral
– Aripiprazol : 5, 10, 15 mg, 5 – 30 mg/oral, 9,75 mg/x im

25
PELAYANAN
KESEHATAN JIWA
KOMUNITAS

CMHN RSU CLPN

MPKP RSJ
& PICU
Pelayanan Kep Jiwa
• Primer : fokus pd peningkatan &
pencegahan terjadinya ggn jiwa.
• Tujuan : Mencegah & meningkatkan
keswamas
• Kegiatan : Penkes pd ortu, penkes atasi
stres, prog. Dukungan sosial : panti
asuhan, Prog penyalahgunaan obat, prog
pencegahan bunuh diri
• Sekunder : deteksi dini & penanganan
• Tujuan : menurunkan angka kejadian ggn
jiwa
• Kegiatan :
1.Penemuan kasus
2.Penanganan dini : pengkajian, penjelasan
ttg gejala dini, pengobatan, terapi
modalitas, penanganan kasus bunuh diri
fasilitas hot-line
• Tersier : pelayanan kep yg berfokus
pelayanan keperawatn pd peningktan
sosialisasi serta pencegahan
• Tujuan : mengurangi
kecacatan/ketidakmampuan jiwa
• Target : klien ggn jiwa tahap pemulihan
• Aktivitas : prog. Dukungan sosial, prog.
Rehabilitasi, prog sosialisasi, prog cegah
stigma

Anda mungkin juga menyukai