Oleh :
Psikosis
St. Ggg dgn hilangnya rasa kenyataan (sense of reality) dgn
terganggunya pada
Hidup Perasaan ( Afek dan Emosi )
Proses Berpikir
Psikomotor, dan
Kemauan sedemikian rupa sehingga tidak sesuai
dgn kenyataan lagi atau
Semua kondisi tentang terdapatnya hendaya (impairment) berat
dalam kemampuan daya nilai realitas (PPDGJ II)
3
PERBEDAAN PSIKOSIS dan NON
PSIKOSIS
a. Gangguan psikosis adalah kondisi dengan
hendaya ( kerusakan ) yang berat dari daya
nilai realitas.
b. Bukti langsung hendaya dari daya nilai realitas
dapat ditentukan berdasarkan terdapatnya :
• Waham
• Halusinasi tanpa tilikan akan sifat patologik kondisi
itu
• Inkoheresi
• Katamonia
Psikosis ( Prof. Dr. W.F. Maramis Sp.KJ )
Adalah :
• St. Ggg jiwa yang serius/berat
• Timbul krn penyebab organik ataupun emosional (fungsional)
• Ditandai oleh :
– Ggg kemampuan berpikir
– Bereaksi secara emosional
– Tergggnya daya ingat, berkomunikasi, menafsir
kenyataan dan bertindak sesuai kenyataan /
pembicaraan melantur
– Kemampuan memenuhi tuntutan hidup terganggu
– Perilaku regresif / kacau
– Gaduh – gelisah
– Hidup perasaan yang tidak sesuai kenyataan
– Waham dan halusinasi
Dengan perkataan lain, Psikosis ditandai oleh :
Psikosis Fungsional 4%
Skizofrenia 0,2% - 0,8 %
Sindrom Otak Organik Akut 0,5%
Sindrom Otak Organik Menahun 1%
Retardasi Mental 2%
Neurosis 5%
Psikosomatis 5%
Gangguan Kepribadian 1%
Ketergantungan Obat ?
Penyebab Umum Gangguan Jiwa :
• Somatogenik : di Badan
• Psikogenik : di Psike
• Sosiogenik : di Lingkungan Sosial
• Kultural : tekanan Kebudayaan
• Spiritual : tekanan Keagamaan
8
Diagnosis ditegakkan mencakup aspek2 Biogenik –
Psikogenik – Sosiogenik – Cultural- Spiritual
9
Faktor Somatogenik :
Gangguan bisa terjadi pada :
Neuroanatomi
Neurofisiologi
Neurokimia
Tingkat kematangan dan perkembangan organik
Faktor2 pre dan peri-natal
11
Faktor Sosio-budaya :
12
Kelompok gangguan jiwa Psikosis dibagi :
1. Psikosis Organik
2. Psikosis Non-Organik
Psikosis Organik :
Akut : Delirium
Kronik : Dementia
Psikosis Non-Organik :
Skizofrenia
Gangguan Afektif
Gangguan Waham
Gangguan Psikosis Fungsional Akut
13
Psikosis Skizofrenia
• Onset ( awitan ) dpt mendadak / per-lahan2
– Sering antara usia 15 – 25 tahun
– Sering didahului dgn gej. Prodromal/fase pra-psikotik dgn
meningkat nya gej. Negatif yg diikuti fase psikotik yg jelas
dgn gej. Positif
14
Gejala negatif
– Apatis
– Respons terhadap stimulus lamban
– Psikomotor melambat
– Senang menyendiri/kurang mau bergaul, isolasi sosial
– Emosi yg datar/ blunted afect
– Tidak ada motivasi dan energi
– Kehilangan minat dan kesenangan dlm aktivitas
– Miskin ide dan kurang bicara
– Pada fase prodromal dan kasus kronis / residual gej.
Negatif menjd lbh menonjol
15
Gejala Positif
17
Epidemiologi
• Prevalensi 1 %
• Puncak onset : pria 15-25 th
wanita 25 – 35 th
• Gejala negatif : pria > wanita
• Fungsi sosial memburuk : pria > wanita
• Lebih sering lahir pada musim dingin dan awal
semi
• 50 % pernah mencoba bunuh diri, dan 10 %
meninggal
• Lebih banyak pada sosial ekonomi lemah, dan
penduduk perkotaan.
KRITERIA DIAGNOSTIK
SKIZOFRENIA ( F20 )
Paling sedikit terdapat satu gejala
yang amat jelas dari kelompok (1)
atau dua gejala kelompok (1) yang
kurang jelas atau dua gejala yang
jelas dari kelompok (2)
1. Paling sedikit satu gejala yang amat
jelas atau dua gejala yang kurang jelas.
(a) PIKIRAN ANEH
( Pikiran bergema , sisipan pikiran , pikiran dapat
disedot, atau pikiran dapat disiarkan )
(b) WAHAM ANEH
(waham dikendalikan , waham dipengaruhi,
waham tak berdaya, waham persepsi )
(c) HALUSINASI AUDITORIK
( suara mengomentari terus menerus ; suara-
suara berdiskusi; suara salah satu bagian
tubuhnya
(d) WAHAM TAK MUNGKIN
( waham yang menurut budaya tidak wajar dan
tak mungkin )
PALING SEDIKIT DUA GEJALA
BERIKUT :
(a) HALUSINASI MENETAP
• Setiap hari selama 1 bulan atau lebih ; atau
• Disertai waham mengambang tanpa
kandungan afektif yang jelas ; atau
• Disertai ide berlebihan dan menetap
(b) INKOHERENSI / PEMBICARAAN TAK
RELEVAN
( akibat NEOLOGISME ; aru8s pikiran
terputus/tersisipi )
(c). KATATONIA
( gaduh; gelisah; mematung;fleksibilitas
serba; negativisme; mutisme; stupor )
(d). GEJALA NEGATIF
( sangat apatis; miskin pembicaraan;
ekspresi emosi tumpul/ tak serasi )
B. Gejala berlangsung terus menerus paling
sedikit satu bulan
24
Obat Anti Psikotika
• Antipsikotik tipikal :
– Chlorpromazine : 25, 100mg, 200-800 mg/hari oral, 25 mg/x im
– Haloperidol : 0,5, 1,5, 5 mg,1,5-15 mg/hari oral, 50 mg/3minggu im
– Trifluoperazine : 1, 5 mg, 10 – 15 mg/hari oral
– Thioridazine : 50, 100 mg, 150 – 600 mg/hari oral
– Pimozide : 1, 4 mg, 1 – 4 mg/hari oral
• Antipsikotik atipikal
– Clozapine : 25, 100 mg, 25 – 900 mghari oral
– Olanzapine : 5, 10 mg, 5 – 20 mg/hari oral,
– Quetiapine : 50, 100, 200, 300 mg, 150 -600 mg/hari oral
– Risperidon : 1, 2, 3 mg, 1 – 6 mg/hari oral
– Aripiprazol : 5, 10, 15 mg, 5 – 30 mg/oral, 9,75 mg/x im
25
PELAYANAN
KESEHATAN JIWA
KOMUNITAS
MPKP RSJ
& PICU
Pelayanan Kep Jiwa
• Primer : fokus pd peningkatan &
pencegahan terjadinya ggn jiwa.
• Tujuan : Mencegah & meningkatkan
keswamas
• Kegiatan : Penkes pd ortu, penkes atasi
stres, prog. Dukungan sosial : panti
asuhan, Prog penyalahgunaan obat, prog
pencegahan bunuh diri
• Sekunder : deteksi dini & penanganan
• Tujuan : menurunkan angka kejadian ggn
jiwa
• Kegiatan :
1.Penemuan kasus
2.Penanganan dini : pengkajian, penjelasan
ttg gejala dini, pengobatan, terapi
modalitas, penanganan kasus bunuh diri
fasilitas hot-line
• Tersier : pelayanan kep yg berfokus
pelayanan keperawatn pd peningktan
sosialisasi serta pencegahan
• Tujuan : mengurangi
kecacatan/ketidakmampuan jiwa
• Target : klien ggn jiwa tahap pemulihan
• Aktivitas : prog. Dukungan sosial, prog.
Rehabilitasi, prog sosialisasi, prog cegah
stigma