A. SASARAN
Anak-anak yang berada di ruang Alexandri RSUD Dr. H. Moch. Ansari
Saleh Banjarmasin. Peserta yang mengikuti terapi bermain ini adalah anak usia
3-4 tahun yang sedang menjalani perawatan di bangsal anak dengan kesadaran
compos mentis, dan keadaan umum baik.
B. PENGORGANISASIAN
1. Waktu dan Tempat :
Hari/Tanggal : Kamis, 24 Oktober 2019
Tempat : Ruang Alexandri RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Sasaran : Anak usia 3-4 tahun di Bangsal anak RSUD Dr.
H. Moch. Ansari Saleh
Tema : Mewarnai Gambar
Jumlah anak : 3-6 orang
2. Tim Pelaksana
a. Pembimbing Pendidikan : Ns. Fetty Rahmawaty. M.Kep., Sp.An
b. Pembimbing Lapangan : Ns. Handoko S.Kep
a) Leader : Grace Nazavira
Tugas:
Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi bermain sebelum
kegiatan dimulai.
Menjelaskan Kegiatan ,mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam
proses kegiatan bermain. Mampu memimpin Terapi bermain dengan baik
dan tertib, serta menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam
kelompok.
b) Co. Leader : Friendky
Tugas :
Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas anak
dan mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.
c) Fasilitator : Asra’i Iqra Thaha, Ayu Novita Sari, Lia Oktaria, Tuti
Hariati
Tugas :
Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung, memotivasi anak
yang kurang aktif, membantu leader memfasilitasi peserta untuk berperan
aktif dan memfasilitasi peserta.
d) Observer : Maulana Akbar
Tugas :
Mengobservasi jalannya proses kegiatan, mencatat perilaku verbal dan non
verbal anak selama kegiatan berlangsung
D. EVALUASI
1. Evalusi Struktur
a. Anak hadir di ruangan minimal 3-5 orang.
b. Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di ruang bangsal anak
c. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan sesuai dengan tugas
masing-masing
2. Evaluasi Proses
a. Anak antusias dalam kegiatan mewarnai gambar
b. Anak mengikuti terapi bermain dari awal sampai akhir
c. Tidak terdapat anak yang rewel atau malas untuk mewarnai gambar
3. Evaluasi Hasil
a. Anak terlihat senang dan gembira
b. Kecemasan akibat dampak hospitalisasi anak berkurang
c. Mewarnai gambar sesuai dengan contoh
d. Anak mampu menyebutkan warna yang dipakai
Setting Tempat
= Fasilitator = Pembimbing
= Co Leader dan Leader = Pasien
= Orang tua
LAMPIRAN
TERAPI BERMAIN “ MEWARNAI GAMBAR ”
A. Latar Belakang
Bermain merupakan kebutuhan anak seperti halnya kasih sayang, makanan,
perawatan, dan lain-lainnya, karena dapat memberi kesenangan dan
pengalaman hidup yang nyata. Bermain juga merupakan unsur penting untuk
perkembangan anak baik fisik, emosi, mental, sosial, kreativitas serta
intelektual. Oleh karena itu bermain merupakan stimulasi untuk tumbuh
kembang anak (Hidayat, 2008).
Terapi bermain adalah suatu bentuk permainan yang direncanakan untuk
membantu anak mengungkapkan perasaannya dalam menghadapi kecemasan
dan ketakutan terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan baginya. Bermain
pada masa pra sekolah adalah kegiatan serius, yang merupakan bagian penting
dalam perkembangan tahun-tahun pertama masa kanak-kanak. Hampir
sebagian besar dari waktu mereka dihabiskan untuk bermain (Elizabeth B
Hurlock, 2000). Dalam bermain di rumah sakit mempunyai fungsi penting
yaitu menghilangkan kecemasan, dimana lingkungan rumah sakit
membangkitkan ketakutan yang tidak dapat dihindarkan (Sacharin, 2003).
Hospitalisasi biasanya memberikan pengalaman yang menakutkan bagi
anak. Semakin muda usia anak, semakin kurang kemampuannya beradaptasi,
sehingga timbul hal yang menakutkan. Semakin muda usia anak dan semakin
lama anak mengalami hospitalisasi maka dampak psikologis yang terjadi salah
satunya adalah peningkatan kecemasan yanng berhubungan erat dengan
perpisahan dengan saudara atau teman-temannya dan akibat pemindahan dari
lingkungan yang sudah akrab dan sesuai dengannya (Whaley and Wong, 2001).
Anak-anak dapat merasakan tekanan (stress) pada saat sebelum
hospitalisasi, selama hospitalisasi, bahkan setelah hospitalisasi, karena tidak
dapat melakukan kebiasaannya bermain bersama teman-temannnya,
lingkungan dan orang-orang yang asing baginya serta perawatan dengan
berbagai prosedur yang harus dijalaninya terutama bagi anak yang baru
pertama kali di rawat menjadi sumber utama stress dan kecemasan / ketakutan.
Hospitalisasi merupakan masalah yang dapat menyebabkan terjadinya
kecemasan bagi anak. Dengan demikian berarti menambah permasalahan baru
yang bila tidak ditanggulangi akan menghambat pelaksanaan terapi di rumah
sakit. Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan
anak secara optimal (Carson, dkk, 2002).
Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini
tetap dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan kondisi anak. Pada saat
dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat
tidak menyenangkan, seperti marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan
tersebut merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami anak karena
menghadapi beberapa stressor yang ada dilingkungan rumah sakit. Untuk itu,
dengan melakukan permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stress
yang dialaminya karena dengan melakukan permainan anak akan dapat
mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distraksi) dan relaksasi melalui
kesenangannya melakukan permainan. Tujuan bermain di rumah sakit pada
prinsipnya adalah agar dapat melanjutkan fase pertumbuhan dan perkembangan
secara optimal, mengembangkan kreatifitas anak, dan dapat beradaptasi lebih
efektif terhadap stress. Bermain sangat penting bagi mental, emosional, dan
kesejahteraan anak seperti kebutuhan perkembangan dan kebutuhan bermain
tidak juga terhenti pada saat anak sakit atau anak di rumah sakit (Wong, 2009).
Menurut penelitian yang di lakukan oleh Suryanti dan kawan kawan di
RSUD Dr. R. Goetheng Tarunadibrata Purbalingga tahun 2011 di peroleh Hasil
uji statistik diperoleh nilai p =0,0001 < α = 0,05, sehingga Ha diterima (Ho
ditolak) yang berarti ada perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah
dilakukan terapi bermain (mewarnai dan origami). Terapi bermain (mewarnai
dan origami) dapat menurunkan tingkat kecemasan anak usia prasekolah, dari
tingkat kecemasan sedang menjadi tingkat kecemasan ringan (Suryanti,dkk,
2011).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 40 menit, diharapkan
kreativitas anak-anak berkembang baik anak merasa tenang dan senang
selama berada di instalasi keperawatan anakdi bangsal anak RSUD Raden
Mataher dapat bersosialisasi dengan teman sebaya sesuai tumbuh kembang
anak dan dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan atau ketakutan
yang dirasakan oleh anak-anak akibat hospitalisasi
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan terapi bermain diharapkan :
1. Bisa merasa tenang dan senang selama berada di instalasi keperawatan
anak
2. Anak dapat bersosialisasi dengan teman sebaya
3. Anak tidak cemas dan takut akibat hospitalisasi
4. Anak menjadi lebih percaya dan tidak takut dengan perawat
Terhadap Tingkat Kecemasan Sebagai Efek Hospitalisasi Pada Anak Usia Pra
Sekolah Di Rsud Dr. R. Goetheng Tarunadibrata Purbalingga.