Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIABETES MELITUS

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3
ASRA’I IQRA THAHA PO.62.20.1.17.319

AYU NOVITA SARI PO.62.20.1.17.320


FRIENDKY PO.62.20.1.17.325
GRACE NAZAVIRA PO.62.20.1.17.326
LIA OKTARIA PO.62.20.1.17.333
MAULANA AKBAR PO.62.20.1.17.335
TUTI HARIATI PO.62.20.1.17.348

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA


DIV KEPERAWATAN REGULER IV
2019
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Satuan Acara Penyuluhan Diabetes Melitus

Tempat : Poli Kaki RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin


Oleh : Kelompok 3 :
1. Asra’I Iqra Thaha PO.62.20.1.17.319
2. Ayu Novita Sari PO.62.20.1.17.320
3. Friendky PO.62.20.1.17.325
4. Grace Nazavira PO.62.20.1.17.326
5. Lia Oktaria PO.62.20.1.17.333
6. Maulana Akbar PO.62.20.1.17.335
7. Tuti Hariati PO.62.20.1.17.348

Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan (CI)

( ) ( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

DIABETES MELLITUS

Topik : Diabetes Melitus


Pokok Bahasan :
1. Pengertian Diabetes Melitus.
2. Tanda dan gejala Diabetes Melitus
3. Faktor penyebab Diabetes Mellitus.
4. Faktor resiko Diabetes Melitus
5. Komplikasi dari Diabetes Mellitus.
6. Pencegahan dari komplikasiDiabetes Mellitus.
Tempat : Poli Kaki RSUD dr Moch Ansari Saleh Banjarmasin
Hari/tanggal : Kamis, 31 Oktober 2019
Waktu : 08.30 - 09.00 WITA.

Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentangdiabetes melitus, diharapkan
masyarakat mampu memahami dan mengaplikasikan materi penyuluhan dalam
kehidupan sehari-hari.

Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan pendidikan kesehatan ini diharapkan peserta didik mampu:
1. Memahami pengertian Diabetes Melitus.
2. Memahami tanda dan gejala Diabetes Melitus.
3. Memahami faktor penyebab Diabetes Mellitus.
4. Memahami faktor resiko Diabetes Melitus
5. Mengetahui komplikasi dari Diabetes Mellitus.
6. Mengetahui pencegahan dari komplikasi Diabetes Mellitus.
Sasaran
Klien dan keluarga yang dirawat di Ruang poli kaki RSUD Dr. Moch Ansari
Saleh

Metode
Ceramah, Diskusi tanya jawab

Media
Power point, Leaflet, LCD

Evaluasi
1. Audience dapat menjelaskan pengertian Diabetes melitus.
2. Audience dapat menjelaskan tanda dan gejala Diabetes melitus.
3. Audience dapat menyebutkan faktor penyebab Diabetes Mellitus.
4. Audience dapat menyebutkan faktor resiko Diabetes Melitus.
5. Audience dapat menyebutkan komplikasi dari Diabetes Mellitus..
6. Audience dapat mengerti pencegahan dari komplikasi Diabetes Mellitus.

Kegiatan penyuluhan
No Waktu KegiatanPenyuluhan KegiatanMasyarakat
1 5 menit Pembukaan:
- Mengucapkan salam Menjawab salam
- Memperkenalkan diri Mendengarkan
- Menjelaskan topik dan tujuan pendidikan Mendengarkan
kesehatan
- Menanyakan kesiapan Klien Menjawab
2 20 Pelaksanaan:
menit Penyampaian materi
- Pengertian Diabetes Mellitus. Mendengarkan
- Tanda dan gejala Diabetes Melitus
- Penyebab Diabetes Mellitus.
- Faktor resiko dari Diabetes Melitus
- Komplikasi dari Diabetes Mellitus.
- Pencegahan komplikasi dari Diabetes
Mellitus. Bertanya
- Memberikan kesempatan klien atau
keluarga untuk bertanya mengenai materi
yang disampaikan
3 3 menit Evaluasi:
- Menanyakan kembali tentang materi Menjawab
pendidikan kesehatan yang sudah dijelaskan
4 2 menit Penutup:
- Menutup pertemuan dengan menyimpulkan Mendengarkan
materi yang telah dibahas
- Memberikan salam penutup Menjawab salam

Pengorganisasian

1) Moderator : Friendky
2) Penyaji : Asra’I Iqra Thaha
3) Fasilitator : Grace Nazavira, Tuti Hariati, Lia Oktaria
4) Dokumentasi : Ayu Novita Sari
5) Notulen : Maulana Akbar
MATERI

PENYULUHAN KESEHATAN DIABETES MELLITUS

A. Definisi

Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2010,


Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin
(tubuh terlalu sedikit menghasilkan insulin), kerja insulin (insulin yang
dihasilkan tidak dapat merubah glukosa) , atau kedua-duanya.

Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit dimana


kadar glukosa di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat
melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup.

Menurut kriteria diagnostik PERKENI (Perkumpulan


Endokrinologi Indonesia) 2006, seseorang dikatakan menderita diabetes
jika memiliki kadar gula darah puasa >126 mg/dL dan pada tes sewaktu
>200 mg/dL. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah
malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula
darah biasanya antara 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau
minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya.

B. Tanda dan Gejala

1. Poliuri (peningkatan frekuensi buang air kecil karena kelebihan produksi


air seni)
2. Polidipsi (rasa haus berlebihan)
3. Polifagi(merasa lapar berlebihan)
4. Berat badan menurun
5. Badan terasa lemah
6. Kesemutan
7. Luka/ bisul tak sembuh sembuh

C. Etiologi
1. Keturunan
2. Usia
3. Kegemukan
4. Kurang gerak
5. Kehilangan insulin
6. Konsumsi alkohol
7. Obat-obatan

D. Faktor Resiko
1. Umur > 40 tahun,
2. Kegemukan / obesitas,
3. Hipertensi / tekanan darah tinggi,
4. Riwayat Keluarga DM,
5. Riwayat melahirkan bayi > 4kg,
6. Riwayat DM saat melahirkan,
7. Dislipidemia (tingginya kadar lemak dalam darah).

E. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi bila penderita DM tidak dirawat dengan baik
sehingga gula darah selalu tinggi adalah :
1. Otak : Hipertensi & stroke
2. Mata : Katarak, & buta
3. Mental : Insomnia, gugup, & depresi
4. Gigi & Mulut : Penyakit gigi
5. Jantung : Serangan jantung
6. Kulit : Kulit kering & mudah terluka
7. Ginjal : Gagal ginjal
8. Sirkulasi darah : Luka sulit sembuh
9. Saraf : Kesemutan & mati rasa

F. Pencegahan Komplikasi
Langkah penting pertama dalam pengelolaan DM adalah menentukan
kadar gula darah yang ingin dicapai. Tujuan dari pengelolaan gula darah
untuk mencegah komplikasi DM seperti gangguan jantung, stroke, ginjal,
kaki diabetes, gangguan mata,
Untuk mengendalikan gula darah tidak hanya dengan obat – obatan
namun faktor lain dapat mempengaruhi, dan membantu capaian gula darah
yang diinginkan itu yaitu makanan yang dikonsumsi, jumlahnya, jenisnya,
bagaimana mengkonsumsinya, aktifitas sehari-hari yang dilakukan, bahkan
pengetahuan dasar seseorang tentang diabetes itu juga sangat berperan.
Karena itu, dalam mengelola diabetes, ada 5 pilar penting yang harus
dilakukan secara bersamaan. Ibaratkan pilar yang menyangga sebuah
bangunan, satu pilar akan mempengaruhi kekuatan pilar lainnya.
Nah, ke 5 pilar itu adalah:
1. Mengatur pola makan. Salah satunya dengan mengurangi gula untuk
setiap makanan atau minuman, atau sebaiknya diganti dengan gula
khusus bagi penderita diabetes.
2. Melakukan olahraga atau beraktivitas. Minimal 20-40 menit dalam
perhari
3. Mengkonsumsi obat diabetes atau insulin. Pemberian insulin diberikan
tergantung indikasi. Insulin diberikan untuk mengurangi kadar gula
dalam darah. Insulin biasanya diberikan pada penderita diabetes tipe satu
dan diabetes pada ibu hamil. Sementara diabetes tipe dua pengobatannya
dengan tablet, tanpa perlu insulin, tetapi tergantung tingkat
keparahannya.
4. Monitoring untuk pilar satu hingga tiga, dengan cara pengecekan gula
darah sendiri menggunakan alat glukometer.
5. Edukasi, yaitu mencari informasi mengenai diabetes atau justru
memberikan informasi mengenai diabetes, untuk menambah
pengetahuan bagi penderita ataupun bukan penderita.
DAFTAR PUSTAKA

KEMENKES. 2008. Pedoman Pengendalian Diabetes Melitus dan Penyakit


Metabolik. Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Direktorat
Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.

PERKENI. 2011. Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Melitus


Tipe 2 di Indonesia. Jakarta : PERKENI
Netralnews.(04 Oktober 2019). Diabetes Melitus. Di akses pada 27 Oktober
2019 dari https://www.netralnews.com/news/healthy_life / read/105941/ berikut-
ini-5-pilar-pengendali-diabetes.
RS-Elisabeth. .(15 November 2018). Diabets mellitus. Diakses pada 27 Oktober
2019 dari http://rs-elisabeth.com/artikel-kesehatan/diabetes-melitus/

Anda mungkin juga menyukai